NovelToon NovelToon
Promiscuity After

Promiscuity After

Status: tamat
Genre:Percintaan Konglomerat / Tamat
Popularitas:311.8k
Nilai: 5
Nama Author: Virus

Cassie, seorang remaja yang beranjak dewasa masuk kedalam pergaulan bebas para anak konglomerat, disaat kedua orang tuanya bercerai. Ketika etika dan sopan santun mulai menghilang. Kehidupannya terus mengalami konflik besar.

Ditengah masalah perceraian orang tuanya, Cassie jatuh cinta dengan seorang Duda Perjaka. Tetapi cintanya tak direstui. Cassie pun dijodohkan dengan seseorang yang pernah membuatnya kesakitan karena sakau.

Dapatkah ia menjaga mahkota kewanitaannya, atau terus terjerumus dengan pergaulan bebas? Dan dapatkah Cassie bersama dengan cintanya Om Duda?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Virus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perkelahian

Di Inggris saat itu pukul 11 malam, sedangkan di Jakarta pukul 5 pagi.

Joy melakukan aktivitas paginya setelah ibadah subuh. Ia berolah raga mengencangkan kulitnya yang mulai mengendur. Dia sangat mencintai Wasabi hingga takut jika dirinya bertambah jelek, pria itu akan berpaling. Padahal Wasabi tipe orang yang setia.

Wasabi berlari kecil mengejar Joy yang sudah duluan ke depan.

"Sayang, kamu melupakan handuk kecilmu," Wasabi juga ikut berolahraga pagi. Ia mengunci pintu rumahnya setelah handuk kecil itu ia berikan pada Joy.

"Oh iya, terimakasih sayangku," ucap Joy sambil mengecup pipi Wasabi.

Padahal mereka sedang berada di teras rumah.

"Aduh duh mesranya pasangan ini. Pagi-pagi sudah cippi," ujar jeng Rosmia tetangga Joy.

"Eh jeng, apa tuh Cippi? Mau olah raga juga," tanya Joy

"CippokkPipi hehe, iya yok barengan," ajak Jeng Rosmia

"Saya seneng loh lihat tetangga macam kalian ini, makin tua makin romantis,"

"Hehe padahal waktu kuliah dia tidak tertarik sama saya jeng," ucap Joy

"Loh masak cantik seperti ini bisa ga tertarik?" tanya Rosmia sembari melirik ke arah Wasabi yang tersenyum padanya.

Wasabi pendiam, dia orang yang kaku dan susah bergaul. Dia juga cuek dan malas menyapa orang sekitar, sikapnya yang dingin malah membuat Joy terpikat. Joy penasaran kenapa Wasabi bisa tidak tertarik dengannya.

"Tapi kan itu dulu jeng, sekarang ku lihat kalian semakin mesra," ucap Rosmia

"Aamiin, semoga selamanya," jawab Joy dan Wasabi pun ikut mengamini tetapi hanya lewat batinnya.

"Kalau saya dan suami, dulu pacar waktu SMP. Pacaran hanya tiga tahun," ucap Rosmia yang sedikit bercerita kisah asmaranya.

"Wah masih bocil dah pacaran hehe, sebentar sekali?"

"Hehehe ya karena saya pindah keluar kota. Lalu hilang kontak. Eh ketemu lagi setelah 10 tahun saat acara pernikahan saudara saya. Trus dia ngajak nikah deh,"

"Wah itu namanya jodoh," ucap Wasabi yang tiba-tiba ikut nimbrung.

"Iya, Mas Was semoga tua bersama hingga akhir Jannah"

"Amiin," jawab Joy dan Wasabi

"Lalu Barra gimana? Sudah berumur loh dia,"

"Terserah anak itu jeng, Kami orang tua tidak bisa memaksa mau kapan dia menikah. Takutnya dia stress dan tertekan trus malah nyari pasangan yang sebenarnya tidak dia sukai kan jadi serba salah," jelas Joy

"Nanti malah kayak judul novel Terpaksa menikahi CEO," timpal Bu Rosmia dan membuat ketiganya tertawa.

Tetapi entah mengapa Joy sedikit khawatir saat nama Barra disebut.

Kok perasaan ku gak enak ya? Ah semoga Barra gak kenapa-kenapa, batin Joy

.

.

.

Sementara di Inggris, masih pukul 11 malam.

Barra menarik kerah baju Bram, Lalu menendang perutnya dengan lutut, beberapa kali. Kemudian menghantukkan kepalanya ke wajah Bram dan mengenai hidungnya yang berbekas gigitan.

"Argh," keluh Bram

Kerasnya pukulan kepala Barra membuat hidung Bram mengeluarkan darah segar yang menetes di lubang hidungnya. Bram merasakan aliran darah itu, lalu menyekanya dengan ibu jari tangan kanannya.

"Kamu itu laki-laki yang brengsek, Saya tidak akan mengampuni kamu," ucap Barra yang masih menjaga kesopanannya.

Bram sedikit pusing dia menyadarkan dirinya sendiri dengan menggelengkan kepalanya dengan cepat. Kemudian dia membalas pukulan Barra dengan mendorongnya dengan tubuhnya ingin memojokkan Barra ke pintu kaca.

Barra mencoba bertahan setelah beberapa kali langkah mundur. Sehingga terjadilah dorong mendorong. Barra mencengkeram kedua lengan Bram, sembari berputar berganti posisi dan Barra mendorong Bram dengan tenaga penuh hingga Bram hampir terjungkal dari pagar Balkon.

Tetapi Barra lekas menarik baju Bram dari belakang. Bram berbalik menepis tangan Barra dengan memukulnya keras. Tangan Barra terlepas, Bram terus meninju dan menendang Barra. Saat Bram menaikkan kakinya untuk menendang, Barra menjatuhkan Bram dengan menendang kaki satunya yang masih bertumpu. Bram terjatuh kebelakang, punggung dan kepalanya jatuh duluan. Pria itu meringis menahan sakit yang luar biasa.

Bram tidak langsung bangun karena kepala belakangnya terasa sakit.

"Kamu merasa hebat kan? Ayo bangun! Hadapi saya," tantang Barra dengan kedua tangan mengepal bak petinju.

Sebenarnya Bram tidak jago bela diri, dia hanya terasa hebat saat ada bodyguard disampingnya.

Bram menjadi bersemangat kembali saat Barra menantang dirinya, ia pun segera berdiri. Kemudian memasang kuda-kuda sambil mengatur napas. Keduanya saling menatap penuh emosi. Di mata keduanya, tersirat kilat petir yang sewaktu-waktu bisa menyambar.

Bram melangkah maju dengan kepalan tinju yang siap ia pukulkan. Beberapa tinjuan dan tendangan tidak ada yang bisa mengenai tubuh Barra. Pria itu terlihat gesit. Barra terlihat mengukur waktu, dia tidak membalas lagi. Karena dirinya sudah terpojok, ia pun cepat-cepat bergeser berganti posisi di belakang Bram ketika pria itu ingin menendangnya.

Bram berbalik, dengan kesal karena tak ada satupun pukulannya mengenai Barra.

Sialan Si Duda itu gesit juga, batin Bram.

Barra sedikit mundur kemudian maju dengan sedikit berlari, ia menendang dada Bram dengan kaki kirinya, secara bersamaan kaki kanan Barra menginjak pagar tembok balkon sebagai tumpuan. Kemudian dia menjatuhkan dirinya ke punggung Bram sembari menyikut.

Debagg

Bram kalah telak dengan smackdown Barra yang baru saja diterimanya.

"Saya bisa saja membunuh kamu saat ini, tetapi saya ingin lihat kamu menderita di penjara," ujar Bram.

Bram terlihat lemas, Barra kemudian mengambil satu kabel ties dan pisau kecil dari saku celananya. Lalu mengikat kedua tangan Bram ke belakang.

Barra mengarahkan pisau kecil ke leher Bram lalu menyuruhnya berdiri. Mereka berdua berjalan melewati pagar balkon menuju kamar Barra yang berada di samping kamar Bram. Dengan satu kaki langkah besar, Bramantyo melewati space pagar tersebut. Bocah laki-laki itu menurut karena Barra memegang pisau kecil yang siap di tebas ke leher Bram.

Setelah itu Bram dibawa ke kantor polisi beserta bukti Visum dari rumah sakit.

.

.

.

Bram masuk di sel tahanan sementara sampai di jatuhi hukuman dari pengadilan.

Di dalam sel itu dia tidak sendiri, ada banyak orang yang juga baru ditahan hari ini. Tubuh mereka kebanyak besar-besaran dan wajahnya menyeramkan.

Bertatto dengan rambut gondrong. Ada juga yang kurus kerontang namun wajahnya mengerikan dengan banyak tindik di alis, hidung serta lidah.

Bram yang terbiasa membawa pistol kemana pun kini harus bertangan kosong. Jujur saja dia sedikit takut, tanpa senjatanya dia tidak bisa berbuat apa-apa. Bocah ingusan itu pun hanya berdiri di pintu sel dan tidak berani duduk bergabung dengan yang lain.

Salah satu pria bertubuh besar dan bertato, rambut ikal yang gondrong sebahu berwarna merah beranjak dari duduknya dan menghampiri Bram. Ia mengangkat tangannya lalu menyandarkannya pada sel besi. Pakaiannya yang tanpa lengan memperlihatkan bulu ketiak yang panjang dan sangat dekat dengan wajah Bram. Aroma keringat yang baunya menyengat seperti tidak mandi beberapa hari, tidak sengaja tercium oleh Bram.

"Kau pendatang baru," ujar Pria berbadan besar itu.

Bram mengangguk dan menjawab singkat ,"Yes, sir,"

"Haha kau lucu, pijiti aku," seru Pria itu menyuruh Bram untuk memijat dirinya.

Apa! Enak saja dia. Selepas gue keluar dari sini, bakal gue pecahin otaknya, batin Bram

1
Rini Handayani
Luar biasa
Renesme
Baguss 👍👍
Renesme
wkwkwk bajunya minimalis ya mama Joy...tapi harganya maximalis 🤣🤣
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
wah.. ada si reporter indigo jg nongol
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
eh.. nongol di sini si Agus, untung ga jd tumbal di wahana pesugihan
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
hahhahaha.. kamu telat lagi Za aku udah duluan ngakak 🤣🤣🤣
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
hahhahaahahaa... sejak zaman merdeka 🤣🤣🤣🤣
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
hahahhaha.. jd inget pas ngidam anak pertama, hrus nyium ketek suami baru bisa tdur🤣🤣🤣
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
uuuuuh... aku biasanya kalau bgtu, kadang jd sariawan
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
ooo ternyata novel ini dlu bru detektif wasabi, aku malah baca wasabi duluan 😁😁😁
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©: eh iya ya.. 🤭🤭🤭🤭
total 2 replies
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
ooo. bodyguard yg dia tembak di kelas itu
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
Luar biasa
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
astgaaa.... bsa2 si Bram terobsesi sma Cassie
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
melipir ke sini sambil nunggu Dalton up😁
Lia Kiftia Usman
saat awal pdkt ... paksu lah laki2 yg bisa melihat kekurangan saya dan mengingatkan dgn cara yg bisa saya terima....ternyata selama perjalanan berumah tangga yg dgn lancar diutarakan yg kekurangan sayaaa 😁😁😁
virus💜💜ᴅ͜͡ ๓: wkwkkw🤣
total 1 replies
Lia Kiftia Usman
setuju.... g beda mom's karyamu juga bikin candu... 👍😘
Lia Kiftia Usman
mampir nih karena iklan dari mom's septira 🤭
Ersa
Luar biasa
virus💜💜ᴅ͜͡ ๓: terimakasih
total 1 replies
Hanachi
terima kasih banyak kk author
Hanachi: ah ga kok kk .. 🤗
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!