Dilarang Boom Like !!!
Zulaikha Al-Maira. Wanita yang sudah berstatus seorang istri itu harus terpaksa menelan pil pahit kebohongan dan pengkhianatan.
Awalnya, Zulaikha mengira kalau pernikahannya baik-baik saja, tapi semua berubah saat dia mendapati kebenaran tentang pernikahan pertama suaminya.
Zulaikha merasa hancur, dia tidak terima dan memilih untuk pergi dari sisi suaminya.
Zulaikha pergi dan memilih untuk melupakan semua hal tentang suaminya, tapi saat dia ingin memulai. Tiba-tiba, sang suami datang dan kembali mengejar cintanya.
Bagaimanakah kisah Zulaikha selanjutnya ?
Akankah Zulaikha kembali pada suaminya, atau malah membuka lembaran baru dalam hidupnya ?
Ikuti perjalanan cinta Zulaikha yang penuh dengan perjuangan dan air mata.
Follow IG Author ayu.andila 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Andila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 25. Pengadilan Agama
Setelah berkendara kurang lebih 20 menit, mobil Zulaikha sudah sampai di halaman sebuah rumah bercet biru. Dia bergegas untuk turun saat melihat seorang wanita sedang menyiram tanaman.
"assalamu'alaikum, Mbak," ucap Zulaikha sembari mendekat ke arah wanita itu.
"wa'alaikum salam, Zulaikha," jawab Aisyah, istri dari keponakan almarhum ayahnya.
"ayo, masuk!" ajak Aisyah sembari meletakkan selang air yang sejak tadi dia pegang.
"mau minum apa nih, Zulaikha?" tanya Aisyah, dia duduk tepat di samping wanita itu.
"enggak perlu repot-repot Mbak, kayak sama siapa aja," seru Zulaikha, dia meminta sang kakak untuk tetap duduk di sampingnya.
"Loh, ke mana Zian, Mbak?" Zulaikha celingukan ke sana ke mari mencari sepupu tampannya yang tidak terlihat.
"di ajak jalan-jalan sama Ayahnya," jawab Aisyah sambil beranjak ke dapur untuk mengambil makanan dan minuman.
"mau ke mana Mbak? udah dibilang gak usah repot-repot kok," seru Zulaikha saat Aisyah berjalan ke arah Dapur.
Tidak berselang lama, Aisyah sudah kembali lagi dengan membawa nampan berisi makanan dan minuman. Dia lalu menghidangkannya ke hadapan Zulaikha.
"repot apa sih, orang cuma ini aja kok," ucap Aisyah, dia kemudian kembali duduk di samping gadis itu.
"Mbak, ada yang ingin aku bicarakan dengan Mbak dan Mas Ridwan," ucap Zulaikha dengan serius, jemari tangannya sudah saling bertautan saat ini.
"kenapa dek? apa ada masalah?" tanya Aisyah, dia semakin merapatkan duduknya saat melihat ketegangan diwajah Zulaikha.
"waah, lihat Zian. Ada tante itu!" sela Ridwan yang baru saja melangkahkan kakinya ke dalam rumah, dia menurunkan Zian dari gendongannya membuat putranya itu berlari ke arah Zulaikha.
"ante....," teriak Zian sembari berlari masuk ke dalam pelukan Zulaikha. Zulaikha sendiri langsung memeluk dan mengecup pipi gembul bocah itu membuat Zian tertawa karna geli.
"Zian dari mana sayang? kok tante gak diajak?" tanya Zulaikha dengan cemberut, dia pura-pura marah pada anak yang menggemaskan tersebut.
"dali jalan-jalan ante, liat tewek tantik," jawab Zian dengan cadel, sementara Zulaikha dan kedua orangtua Zian tertawa saat mendengar ocehan anak itu.
"Duuh, masih kecil udah tau tewek tantik ya." Zulaikha kembali mencium seluruh wajah Zian membuat anak itu tertawa girang.
"Mas!" Aisyah memanggil suaminya dengan pelan, membuat Ridwan mendekat ke arah sang istri.
"Zulaikha ingin mengatakan sesuatu yang penting pada kita, jadi aku mau membawa Zian ke atas," ucap Aisyah, Ridwan hanya menganggukkan kepalanya menjawab ucapan istrinya.
"sayang, kita ke kamar yuk! Mama mau buatin Zian mobil-mobilan baru," ajak Aisyah sembari menjongkokkan tubuhnya agar sejajar dengan sang putra.
Zian segera berlari ke arah tangga saat mendengar ucapan sang Mama, dia sangat senang saat mendengar mobil-mobilan baru.
Setelah Aisyah dan putranya ke kamar, Ridwan dan Zulaikha kembali duduk di atas sofa.
"ada apa dek? apa ada masalah?" tanya Ridwan, tidak biasanya Zulaikha ingin mengatakan hal serius seperti ini.
"begini Mas, aku ingin mengatakan pada Mas, kalau aku dan Mas Defin akan bercerai,"
"apa? bercerai?" teriak Ridwan, dia sampai berdiri dari duduknya karna merasa kaget mendengar ucapan Zulaikha.
Aisyah yang saat itu juga sudah berada di tangga merasa sangat terkejut, bahkan kakinya sampai tidak bisa dia gerakkan lagi karna teriakan suaminya.
Zulaikha sendiri langsung menundukkan kepalanya, dia lalu mengangguk untuk menjawab pertanyaan dari Ridwan.
"kenapa dek? kenapa kalian bercerai? astaghfirullah," ucap Ridwan sembari mengusap kasar wajahnya, dia tidak menyangka kalau rumah tangga Zulaikha akan berakhir dengan perceraian.
"maaf Mas, aku terpaksa bercerai dengan Mas Defin," lirih Zulaikha, dia menahan sekuat tenaga agar air matanya tidak lagi keluar.
"tapi kenapa dek? kenapa?" tanya Ridwan, Aisyah yang melihat sang suami langsung berjalan cepat dan memegang lengan suaminya. Dia menggelengkan kepalanya agar Ridwan tidak menekan Zulaikha.
"sebenarnya ada apa, Zulaikha? apa Mbak dan Mas mu boleh tau?" tanya Aisyah dengan pelan, dia menggenggam tangan Zulaikha yang sejak tadi saling bertautan.
Zulaikha mendongakkan kepalanya, dia menatap sedih pada dua orang yang selama ini sudah menggantikan sosok Ayah dan Ibu untuknya.
"Zulaikha tidak bisa menjadi istri yang baik Mbak, Mas. Jadi, lebih baik Zulaikha bercerai dari Mas Defin,"
"tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, dek," ucap Aisyah.
"dan ingat Zulaikha, perceraian itu adalah sesuatu yang halal tapi dibenci oleh Allah," sambung Ridwan, dia tidak ingin kalau rumah tangga Zulaikha berakhir dengan perceraian.
"tapi aku tidak bisa menahannya Mas, aku tidak sanggup," lirih Zulaikha, akhirnya tangisan yang sejak tadi dia tahan runtuh juga.
Aisyah dan Ridwan yang melihat tangisan Zulaikha mendadak jadi diam, mereka yakin kalau telah terjadi sesuatu pada rumah tangga wanita itu.
Kemudian Ridwan mendesak Zulaikha agar menceritakan semuanya, begitu juga dengan Aisyah yang mencoba untuk membuat Zulaikha membuka mulutnya.
Setelah perjuangan panjang, akhirnya Zulaikha menceritakan semua yang terjadi pada rumah tangganya, termasuk pernikahan pertama Defin dengan Agnes.
"semua karna ketidak tauanku, hingga membuat Mas Defin terpaksa menerima pernikahan kami," ucap Zulaikha setelah selesai menceritakan semuanya.
"semua bukan salahmu! dia punya banyak kesempatan untuk menolak permintaan Mas Hendra, dia juga punya banyak kesempatan untuk menceritakannya padamu!" hardik Ridwan, dia mengepalkan tangannya dengan erat saat mendengar semua kebenaran yang selama ini ditutupi oleh Defin.
"benar dek, semua bukan kesalahanmu! lelaki mana yang tega menjadikan seorang wanita baik-baik sebagai istri kedua? Mbak benar-benar tidak habis pikir dengan perilakunya," ucap Aisyah dengan menggebu-gebu, dia ikut tersulut emosi saat mendengar cerita Zulaikha.
Kemudian Ridwan bangkit, dan berjalan cepat ke arah luar sembari menyambar kunci mobilnya. Dia ingin menemui Defin dan menghajar laki-laki yang sudah bertindak diluar batas dan menyakiti hati Zulaikha.
Namun, dengan cepat Zulaikha mencekal tangan Ridwan membuat lelaki itu menghentikan langkah kakinya.
"tidak Mas, jangan menemuinya. Aku tidak ingin Mas bertengkar dengan Defin," ucap Zulaikha, dia mencengkram kuat lengan Ridwan.
"Mas harus memberi pelajaran padanya Zulaikha! Mas tidak bisa diam saja melihat semua yang telah dia lakukan!" teriak Ridwan, dadanya naik turun karna emosi yang sudah memenuhi hati dan pikirannya saat ini.
"tidak Mas! aku tidak mau. Aku tidak mau berurusan lagi dengannya Mas!" lirih Zulaikha dengan terisak, dia tidak ingin lagi menambah luka dihatinya jika sang kakak bertengkar dengan suaminya.
Ridwan menghembuskan napas kasar, dia ingin sekali menghabisi Defin saat ini.
"baiklah, jika kau memang tidak mau berurusan lagi dengan Defin, maka biar kita tuntaskan saat ini juga!" ucap Ridwan, dia melepaskan tangan Zulaikha yang masih memegang lengannya.
"ayo, ikut Mas ke pengadilan Agama!"
•
•
•
Terima kasih buat yang udah baca 😘
intinya goblok.
untung ridwan pria tegas!