SEQUEL DARI ❤JERAT CINTA SANG PLAYER❤
Diasingkan keluarganya sendiri karena cacat, bagaimana nasibnya saat bertemu dengan seseorang yang dia kenal hanya sebagai pengawal?
Dua tubuh dua jiwa, namun nasib memperlakukan keduanya berbeda
Satu di puja dan satunya tidak diinginkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ketenangan
"Yang Mulia, ada hal penting yang harus saya sampaikan,"
Hisham menoleh, sang Tuan Bangsawan Alfuttain itu menyipitkan kedua matanya- saat melihat salah satu penasehat istana tiba tiba datang menemuinya.
"Katakan!" titahnya.
Pria paruh baya itu kembali sibuk memandangi jendela kaca yang terhubung dengan taman bunga tulip.
"Mobil yang membawa Putri Sheena, terjun bebas kedalam jurang laut, dan sepertinya tenggelam ke dasar palung,"
PRANG!
Hisham dan penasehat itu menoleh saat mendengar suara benda jatuh, yang tidak jauh dari mereka. Diambang pintu sana, ada Permaisuri tengah menatap kosong ke arah suaminya. Bahkan cangkir teh yang Permaisuri bawa, jatuh menghantam ubin marmer istananya.
"A-apa yang kau katakan? She-Sheena tidak mungkin-,"
Brugh
Belum sempat menyelesaikan ucapannya, Sang Permaisuri tersungkur dilantai karena tidak sadarkan diri. Hisham Alfuttain segera mendekat, dia juga cukup terkejut dengan kabar yang dibawakan oleh penasehat istananya.
"Panggilkan Dokter Faraz!" titahnya tidak ingin di bantah.
Sang Penasehat mengangguk patuh, pria yang usianya sudah tidak muda lagi itu segera undur diri- saat melihat Tuan Alfuttain menggendong Sang Permaisuri.
🍒🍒🍒
Erkan membelai lembut wajah tenang Sang Princess. Rasanya dia tidak ingin memejamkan kedua matanya barang sedetik pun, Erkan ingin selalu melihat wajah cantik dan damai Sheena saat tidur.
"Maaf, aku belum bisa memiliki mu seutuhnya. Kau tahu kan, usia kita masih terbilang sangat muda untuk menikah," Erkan terkekeh geli saat membayangkannya.
Jari jemari besarnya tidak henti membelai wajah Sheena, secara perlahan dan pelan. Sepertinya Sheena benar benar lelah setelah kejadian na'as itu. Sepanjang hari ini Sang Princess lebih banyak tidur, tubuhnya masih terasa lelah dan lemah.
"Tapi kalau kau ingin kita menikah tidak masalah. Aku jamin kau tidak akan kekurangan satu apa pun setelah kita menikah nanti," sambungnya lagi penuh harap.
Cup!
"Jangan di pikirkan, aku tetap akan selalu ada di dekat mu apa pun status kita. Istirahatlah, aku akan tidur di depan kamar,"
Setelah mengucapkan hal itu, dan memberikan satu kecupan di dahi Sheena- Erkan segera melangkah pergi keluar kamar. Sang Lord memutuskan untuk tidur di luar, walaupun sebenarnya Erkan ingin sekali tidur satu ranjang dengan Sheena.
Tapi otak waras nya kembali bekerja, Erkan tidak ingin Sheena histeris saat bangun nanti. Akhirnya Erka mengalah pada egonya, dia akan bersabar lebih lama lagi- perlahan dan pelan pelan Erkan memasuki hati gadis-nya.
Erkan memutuskan untuk menginap di rumah tersembunyi miliknya, untuk menemani tidur Sang Princess- bahkan Erkan memerintahkan Lionel pulang tadi siang. Dia lupa kalau pemilik Lieonel akan mengamuk, saat tahu pengawalnya lebih mementingkan orang lain dari pada dirinya.
"Semoga Lionel selamat dari ocehan Liara," gumam Erkan prihatin.
Waktu semakin malam, suara hewan malam terdengar begitu dekat dan sangat berisik. Namun sepertinya itu tidak membuat Erkan terganggu sedikit pun, tapi tidak untuk Sheena.
Sang Princess terlihat gelisah, keringat dingin mengucur deras di dahinya. Sepertinya Sheena sedang bermimpi buruk, kedua tangannya mencengkram erat selimut tebal yang membalut tubuhnya.
"Jangan!" lirihnya pelan.
Kedua matanya masih tertutup erat, namun tubuhnya terus saja bergerak tidak nyaman.
"Aku mohon, jangan dekati aku!" Sheena kembali mengigau.
Erkan yang kebetulan mulai tersadar karena merasakan sakit diarea leher serta pinggangnya- samar samar dapat mendengar suara Sheena. Karena pintu kamar tidak Erkan tutup sempurna, jadi dia masih bisa mendengar suara dari dalam kamar yang di tempati Sheena.
Erkan yang masih setengah sadar segera bangkit, dan bergegas masuk. Pria muda itu segera menempatkan dirinya di sisi Sheena yang masih terbaring namun kedua matanya tertutup rapat, dengan raut wajah gelisah.
"Sssttt, tenang Sunshine. Lupakan, jangan pernah kau ingat lagi. Aku berjanji tidak akan pernah ada lagi yang menyakiti gadis ku, tidurlah dengan nyaman,"
Seakan kata kata Erkan itu sebuah sihir penenang. Sheena terlihat kembali tenang, didalam pelukan Sang Lord. Erkan memeluk tubuh gadis itu hanya untuk memberikan ketenangan bukan mencari kesempatan.
Napas Sheena kembali teratur, yang artinya Sang Princess kembali ke alam mimpinya yang indah. Sedangkan Erkan, Sang Pangeran tengah memikirkan kata kata- kalau nanti Sheena bangun dan memergoki posisi mereka berdua sekarang.
ISTANA NYAMAN SANG RATU
**SEE YOU DI BAB TERAKHIR NANTI SIANG
BABAYYY MUUUUAACCHH😘😘😘**
harus dari bawah bgt gtu thoorrr??? untung gak punya riwayat sakit jantung😌😌