Pernikahan Aulia di uji melalui suami dan keluarganya. Hidup bahagia yang dia bayangkan kini sirna sejak hadirnya orang ketiga. Bahkan anak kandungnya sendiri pun tak pernah mendapat perhatian dan kasih sayang dari ayahnya. Perhatiannya hanya di tu jukan pada ponakan satu-satunya. Tanpa keluarga sang suami tau jika wanita yang seringkali mereka hina dan rendahkan, bukanlah wanita biasa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Fahri
Fahri berangkat seorang diri, semakin dekat dia dengan kota itu, makan semakin berdebar pula jantungnya. Dia sudah tak sabar ingin bertemu dengan adiknya dan juga ponakannya
Sebelum berangkat, dia pamit pada kedua orangtuanya dan berkata jika dia akan menyusul Felix karena ada sedikit masalah yang harus di selesaikan. Menurutnya tak masalah berbohong demi kebaikan
Begitu sampai di sana, dia langsung ke hotel tempat Felix tinggal selama berada di kota itu. Di sana, di depan pintu hotel pak Rudi sudah menanti kedatangannya atas permintaan Felix
" Selamat siang, pak Fahri?" Tanya Rudi
" Iya, maaf anda siapa?" Tanya Fahri terkejut lantaran pria itu mengetahui namanya, sedangkan dia saja tak punya kenalan seorang pun di kota itu
" Maaf pak, saya Rudi. Saya di minta oleh pak Felix untuk mengantar anda ke tempatnya sekarang" jawab Rudi
" Benarkah? Baiklah kalo begitu, tolong antarkan saya ke sana sekarang" ucapnya tak sabar
" Baik pak, silakan ikut dengan saya, pak" ucap Rudi melangkah ke parkiran Fahri makin tak sabar untuk bertemu adiknya. berasa seperti ingin bertemu kekasihnya, jantungnya makin berdebar kencang dan merasa gugup
" Apa tempatnya masih jauh ya?" Tanya Fahri
" Sudah dekat pak, mungkin sekitar semenit lagi kita sampai" jawabnya
Sepuluh menit kemudian, mereka pun tiba di depan warung bakso yang lumayan rame. Namun, warung tersebut terlihat sangat tua, karena dinding yang sudah pudar warnanya, dan juga bekas retakan terlihat dimana-mana
" Kita ngapain di sini? Bukankah kamu akan mengantarkan ku pada Felix?" Tanyanya heran
" Iya pak. Dan pak Felix meminta saya untuk menurunkan anda di sini" jawabnya
" Di sini? Kamu gak salah? Aku gak melihat kantor atau rumah di sini, hanya ada warung bakso dan beberapa toko kecil lainnya di sini" ucap Fahri lagi
" Maaf pak, sebaiknya anda menghubungi pak Felix, mungkin saja dia berada di sekitar sini"
" Baiklah, kamu boleh pergi. Terimakasih karena sudah mengantarku hingga kemari" ucapnya tersenyum
" Iya pak, sama-sama. Kalo begitu saya permisi" ucap Rudi kembali melaju
Fahri merogoh ponselnya di dalam saku kemudian menghubungi Felix
" Halo, mas sudah sampai?" Tanyanya
" Iya, tadi Rudi menurunkanku di sini. di depan warung bakso Bu Rita" jawabnya membaca tulisan yang ada di papan
" Baiklah, tunggu di situ. Aku akan ke sana sekarang" jawab Felix mengakhiri teleponnya
Fahri berdiri di tepi jalan sembari menatap ke arah kiri dan kanan mencari keberadaan Felix
Beberapa saat kemudian, Fahri melihat kedatangan Felix yang melambaikan tangan. Fahri pun segera menghampirinya
" Dimana adikku?" Tanyanya tak sabaran
" Ada di dalam. Ayo, ikut denganku" ajak Felix melangkah lebih dulu
" Apakah dia baik-baik saja?" tanyanya sembari mengikuti langkah kaki Felix
" Nanti saja kamu lihat dan tanyakan sendiri keadaannya" jawab Felix dan itu berhasil membuat Fahri terdiam
Hingga tak lama, mereka pun tiba di rumah yang terbilang sangat kecil dan sederhana itu.
Fahri sangat terkejut melihat keadaan rumah itu. apa rumah ini yang menjadi tempat tinggal adikku selama ini? Pikirnya
" Miris sekali kehidupan adikku setelah menikah dengan pria itu" bathinnya masih menatap rumah itu dengan rasa tak percaya
" Ngapain bengong di situ? Mas gak mau ketemu Aulia?" tanya Felix membuyarkan lamunan Fahri. dia pun kembali mengikuti langkah Felix masuk ke dalam rumah
Begitu masuk dia di suguhi pemandangan seorang gadis kecil yang sangat cantik, yang sedang berada di gendongan Bu Rita
" Dimana adikku" tanyanya lagi
" Mas" ucap Aulia begitu keluar dari balik gorden
" Aulia.. adikku" ucap Fahri segera berlari dan memeluk Aulia
" Benarkah kamu auliaa, adikku? kenapa kamu jadi begini, dek? Apa yang terjadi padamu?" tanyanya tak percaya
" Maafkan aku, Mas" ucap Aulia tertunduk
" Tak perlu meminta maaf, tak ada yang perlu dimaafkan. tapi bagaimana keadaanmu? apakah kamu baik-baik saja?" Ucapnya menatap wajah adiknya
" Iya Mas, aku baik-baik saja"
" Aku sangat merindukanmu, Papa dan mama juga sama. ke mana saja kamu selama ini? kenapa tak pernah menghubungi kami?" Tanya Fahri lagi
" Maafkan aku, Mas. aku terlalu malu untuk menghubungi kalian. aku takut jika kalian tak menganggapku lagi" jawabnya
" Jangan bicara seperti itu, kita ini keluarga. mana mungkin aku dan juga mama, papa Tak menganggapmu hanya karena masalah yang sudah berlalu" ucapnya
" Lalu, gimana keadaan mama, Mas? Aku sangat merindukan mama" ucapnya menangis terisak
" Kalau kau memang merindukan mama, kembalilah. Mama sangat merindukanmu, dia sampai beberapa kali dirawat hanya karena memikirkanmu" ucap Fahri kembali memeluk adiknya
" Baiklah, mas. Aku akan kembali" jawab aulia akhirnya
" Terima kasih, dek. lalu di mana suamimu? apa selama ini kamu tinggal di sini bersama suamimu?" Tanyanya ragu
" Ini bukan rumah kami, mas. aku hanya numpang tinggal di rumah bu Rita, dia yang telah membantuku. sedangkan suamiku..... sudah menceraikanku, Mas. dia meninggalkanku dan anakku demi wanita lain" jawabnya kembali terisak
" Apa? sialan..!!! berani sekali dia menyakiti adikku. Apa dia tak tahu siapa kamu dan asal-usul keluargamu?"
" Tidak, Mas. aku tidak pernah menceritakannya"
" Jadi dia meninggalkanmu karena berpikir kamu orang yang tak punya? dasar brengsek..!! lalu, anak itu?" Tanya Fahri menunjuk Kayla
" Itu anakku, Kayla" jawabnya
Fahri segera menghampiri Kayla, yang berada di gendongan Bu Rita
" Sayang, ini paman. ayo sini sama paman" ucap Fahri lembut membujuk Kayla
Kayla menatap Fahri sebentar, lalu menatap ibunya
" Ibu.." ucap Kayla seperti meminta turun dari gendongan
Bu Rita segera menurunkan Kayla, setelah itu Kayla pun melangkah menghampiri ibunya. Fahri kembali mencoba mendekati Kayla. Dia kembali mengulurkan tangannya, dan ternyata Kayla pun menerima uluran kedua tangan Fahri
" Tenangnya Sayang, kamu jangan khawatir. karena sekarang ada paman Oma dan opa yang akan selalu bersamamu" ucap Fahri memeluk Kayla
" Dan akan Paman pastikan, ayahmu akan menyesal karena telah menyia-nyiakan kau dan ibumu" ucapnya lagi dengan mata yang terlihat berkaca-kaca
*******
Dengan mengucapkan banyak terima kasih, akhirnya Aulia dan Kayla pun pergi dari rumah Bu Rita. Kedua pasangan itu sampai berlinang air mata karena harus berpisah dengan Aulia dan juga Kayla. Padahal mereka sudah sangat menyayangi Aulia dan Kayla
Dengan menggunakan mobil Felix, mereka pun akhirnya pergi dari sana. Aulia seorang diri, Fahri duduk di samping Felix sembari memangku Kayla. sementara Felix, sedang duduk di bangku kemudi
" Apa kita akan pulang sekarang, mas?" Tanya Aulia membuka suara
" Iya, tapi sebelumnya kita mampir ke hotel dulu untuk mengambil barang bawaan Felix" jawab Fahri tersenyum
" Kalo perlu kita ke juga harus mampir ke salon, aku tak ingin kamu bertemu dengan mama dan papa dalam keadaan seperti ini" ucap Fahri lagi
" Tidak mas, tidak perlu. Aku ingin mama dan papa melihat kebodohanku dengan penampilan ku sekarang" jawab Aulia
" Baiklah, apa kau ingin langsung pulang ke rumah, atau menemui mama dan papa dulu di rumah sakit?" Tanya Fahri lagi
" Aku ingin langsung ke rumah sakit saja, mas. Aku ingin meminta maaf dan pengampunan pada mereka sebelum kembali ke rumah. Semoga saja mereka masih mau memaafkan ku" jawabnya
krsel bgt