Seorang wanita yang sangat miskin dan di rendahkan oleh seluruh kerabat nya,harus menjalani kehidupan nya penuh penderitaan.
meski dia merasa putus asa,dia tetap saja terus berusaha menghidupi kedua adik laki-laki nya.
suatu hari wanita itu mendapatkan cincin berkarat ajaib yang bisa mengubah kehidupan nya dan kedua adiknya.
tapi di tengah-tengah kebahagiaan nya,dia justru kehilangan laki-laki yang dicintainya,cinta terus saja mengujinya,hingga akhirnya dia menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya.
banyak adegan kocak,lucu,dan penuh aksi,,😁 silahkan mampir ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marwiyah Ningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kemarahan Mark
Dikediaman Mark
Hari ini akhirnya Mark memutuskan pulang kerumahnya, setelah lama mengurung diri di apartemennya.
disisi Santi yang melihat Mark pulang dia merasa senang, dengan cepat santi berlari menuju Mark sudah lama dia tidak mendapatkan sentuhan tuannya.
Mark berjalan melewati ruang tamu, tiba-tiba dia tersentak saat seseorang memeluk nya dari belakang.
" Tuan..kenapa lama sekali pulangnya ?? aku sangat merindukan mu " Santi meraba-raba perut Mark berniat ingin menggodanya.
bukannya merasa senang,,Mark malah merasa marah karna atas kelancangan Sinta, dia mendorong Sinta dengan kasar dan berbalik badan dengan wajah dinginnya.
" Apa kamu tidak punya sopan santun lagi !! aku ini majikanmu !! berhenti bertingkah wanita jalang !! " kecam Mark tanpa memperdulikan perasaan wanita itu.
Sinta terkejut karna mendengar kata-kata kasar dari majikannya.
" tuan apa..apa..yang anda katakan ? selama ini aku..." ucapannya terhenti saat Mark mengangkat tangannya.
" cukuppp..!!! mulai hari ini aku tidak ingin melihat wajah mu ! jika kamu masih ingin bekerja di kediaman ku,pilihlah pekerjaan di belakang,jangan tunjukkan wajah mu itu lagi !! " setelah Mark mengatakan itu, dia langsung pergi meninggalkan Sinta yang mematung disana.
Para pembantu yang mendengar ucapan tuan mereka merasa bahagia, apalagi melihat penderitaan Sinta membuat mereka saling memandang dan tersenyum puas.
" sudah waktunya tuan Mark membuangnya,mungkin dia sudah bosan dengan Sinta yang tidak tau malu itu "
" benar,aku mau lihat apa dia akan seperti sebelumnya sok berkuasa disini atau malah memilih pergi dari kediaman ini "
" inilah yang aku tunggu-tunggu,dia mungkin baru sadar,setelah tuan Mark merasa bosan dia akan di buang seperti sampah yang tidak di butuhkan "
para pembantu menggosipi Sinta dengan perasaan senang,bahkan mereka tidak bersembunyi lagi ketika menggosipkan Sinta.
sedangkan Di dalam kamar, terlihat Mark duduk sembari mengetuk-ngetuk meja, dia menelpon David dan menyuruhnya untuk menemuinya.
David yang baru saja datang, langsung masuk dan melihat tuannya sedang termenung membuat dia merasa heran.
" Tuan ada yang bisa saya bantu ? " tanya David dengan wajah penasaran.
" Apa kamu mendengar berita tentangnya beberapa hari ini ? " tanya Mark menatap David.
seolah dia tau siapa yang sedang di tanyakan oleh tuannya,David menghela nafasnya.
"tuan,,Saya mendapatkan kabar jika nona dinda sedang berada di luar negri " jawab David, tiba-tiba dia melupakan perintah tuan nya, tentang memantau Dinda dan melaporkan semua kegiatannya.
Brakkkkkkkkkkk
" Kenapa kamu baru bilang dia pergi ke luar negri !!! " sentak Mark dengan marah, dia mengebrak meja dengan kuat.
David menunduk kali ini dia merasa bersalah " maaf kan saya tuan"ucap David menunduk.
" negara mana yang dia tuju ? " tanyanya lagi pada David.
" Saya mendengar nona dinda pergi ke New York ingin melakukan meeting,sekalian berlibur " jawab nya dengan suara kecil.
Mendengar itu lagi, Mark merasa marah, dia tau disana pasti banyak laki-laki yang ingin memiliki Dinda, memikirkan itu nafasnya memburu.
" keluar !! " ucap Mark dengan dingin.
David yang seolah mengerti bagaimana sifat tuannya, dia segera pergi dari sana, karna Mark tidak mau di ganggu saat dia sedang marah.
" aku tidak akan membiarkan siapapun memiliki mu !! Dinda Kirana kamu hanya milikku !! hanya milikku !! " tekannya, lalu dia tersenyum menyeringai seolah dia sedang merencanakan sesuatu.
*************