NovelToon NovelToon
Not My Type (Unfortunately, You Are)

Not My Type (Unfortunately, You Are)

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua / Office Romance / Romansa / Enemy to Lovers
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: deborah_mae

7 tahun bertahan, lalu ditinggal tanpa alasan. Hanna pikir, cinta sudah cukup menyakitkan untuk dicoba lagi dan mungkin sudah saatnya ia memilih dirinya sendiri.

Namun jika bukan karena cinta yang pergi tanpa pamit itu.. mungkin dia tidak akan bertemu dengan dr. Hendra.

Sayangnya, dr. Hendra seperti mustahil untuk digapai, meski setiap hari mereka berada di bawah atap yang sama.

Kali ini, akankah Hanna kembali memilih dirinya sendiri? Entahlah..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deborah_mae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DOKTER BARU? (2)

Ternyata kabar yang dr. Zidan sampaikan mengenai dokter baru yang akan bergantian bertugas di klinik kebun sudah ada. Namanya dr. Arga Pradipta.

Hanna bukan tipe orang suka berkenalan duluan, namun mau tidak mau dia harus membuka jalan komunikasi duluan dikarenakan Hanna membutuhkan laporan berobat pasien yang diinput manual melalui Excel dikarenakan sistem rumah sakit tidak bisa diakses kala itu.

Dan begitulah, dr. Arga sering muncul di layar komputer Hanna. Awalnya hanya lewat email resmi, lalu perlahan pindah ke chat WhatsApp demi "mempercepat koordinasi", kata Bu Vannya.

Notifikasi masuk.

📩 dr. Arga (Klinik Kebun)

"Selamat pagi, kak Hanna. Saya sudah kirim data berobat pasien minggu ini ya. Bisa dicek apakah file bisa diakses?"

Hanna menatap layar ponselnya sambil meneguk teh hangat.

Bahasanya sopan, tertata. Tapi.. kaku banget.

Ia menjawab singkat.

"Pagi, dok. Sudah Hanna terima. Ntar Hanna cek yaaa"

Tak lama kemudian, balasan masuk lagi.

"Terimakasih, Kak Hanna. Maaf kalau ada file yang kurang rapi dan telat kirim karena sinyal di kebun sering putus-putus kak🙏"

Hanna tersenyum kecil. Ada sesuatu yang jujur dari nada pesannya.

"Gapapa, dok. Yang penting datanya aman hehe.."

Dan entah kenapa, sejak percakapan ringan itu, mereka jadi lebih sering bertukar pesan. Awalnya tentang pasien, lalu tentang hal-hal kecil seperti cuaca, atau betapa buruknya sinyal di area perkebunan.

Suatu sore, menjelang jam pulang, Hanna menerima panggilan telepon dari dr. Arga. Begitu diangkat, suara di seberang terdengar berat tapi lembut.

"Halo, kak Hanna"

"Iya, halo, dok. Ada apa dok?"

"Maaf nelpon di jam segini, kak. Soalnya aku mau minta tolong boleh gak tolong kirim daily transaction? Soalnya aku gak bisa akses kak hehe"

"Oh iya bisa dok.. bentar ya Hanna kirim dulu", jawab Hanna sambil buru-buru membuka sistem rumah sakit.

Hening beberapa detik. Tapi bukan hening yang canggung. Lebih ke hening yang.. nyaman.

Suara napas dr. Arga terdengar samar dari seberang. Dalam jarak ratusan kilometer, entah kenapa suara itu terasa dekat, hangat.

"Udah Hanna kirim ya, dok. Masuk gak dok?"

"Nah, iya udah masuk nih kak. Makasih banyak ya kak maaf mengganggu jam pulangnya"

"Enggak kok, emang udah tugas Hanna, dok"

dr. Arga terdiam sejenak, lalu tertawa kecil. "Tugasnya sabar juga ya, denger keluhan dokter-dokter kayak saya."

Hanna ikut tertawa pelan. "Hehe udah biasa, dok"

Seketika mereka berdua sama-sama diam. Tapi ada senyum di balik diam itu. Suara Hanna lembut, sedikit serak, tapi hangat. Ada ketulusan yang tenang di setiap katanya.

Dan tanpa sadar, di malam itu, dr. Arga menyadari sesuatu. Ia ingin mendengar suara itu lagi.

Sejak hari itu, chat mereka lebih ringan dan lebih akrab.

dr. Arga mulai membalas dengan yang lebih santai, kadang diselipin emoji senyum bahkan sudah mulai berani mengirimkan stiker animasi love ataupun stiker lucu.

Tapi yang membuat dr. Arga penasaran adalah foto profil Hanna.

Foto itu sederhana, hanya Hanna yang sedang duduk di taman rumah sakit sambil memangku seekor kucing yang sering berkeliaran di rumah sakit. Mereka memberi nama kucing itu: Omeng.

Dalam foto itu, wajahnya menatap ke arah Omeng yang sedang dipangkunya dengan rambut panjang yang diikat setengah dengan jepitan kupu-kupu, dan cahaya sore menyinari pipinya. Tidak jelas sepenuhnya, namun cukup membuat seseorang ingin tahu lebih banyak.

Suatu malam, saat mengirim laporan, dr. Arga mengetik pesan yang entah kenapa agak keluar dari konteks.

"Kak Hanna, boleh tanya sesuatu gak?"

"Boleh, dok"

"Foto profil itu.. Diambil di taman belakang RS ya?"

Hanna tertawa kecil membaca pesannya.

"Kok tahu dok? Iya, itu di taman belakang. Kenapa?"

"Gak apa-apa bagus aja. Cahaya sore disana selalu kelihatan hangat ya."

Hanna menatap layar ponselnya lama. Ada sesuatu dalam pesan itu. Bukan rayuan, tapi perhatian kecil yang tulus.

"Iya, dok. Itu tempat favorit Hanna kalo lagi pengen diem"

"Hehe saya juga suka tempat sepi. Tapi disini gak ada taman, cuma pohon sawit semua😅🗿"

Hanna tertawa pelan. Dan untuk pertama kalinya setelah lama, ia merasa berbicara dengan seseorang tanpa harus pura-pura kuat.

Di sisi lain layar, dr. Arga menatap ponselnya lama.

Ia belum pernah bertemu langsung dengan Hanna. Belum tahu jelas wajahnya secara penuh, belum tahu seperti apa tawanya secara langsung. Tapi setiap kali pesan Hanna masuk, ada perasaan hangat yang tumbuh — pelan tapi pasti.

Ia tahu batasnya. Ia tahu dinding besar yang berdiri di antar mereka — keyakinan yang berbeda, dunia yang tak sama. Tapi hati, rupanya tidak mengenal logika sekuat itu.

Dan di malam-malam sunyi di mess kebun, suara notifikasi dari Hanna jadi satu-satunya hal yang membuatnya merasa tidak sendirian.

Sementara di rumahnya, Hanna menatap layar ponselnya yang kini menampilkan chat yang bertuliskan:

"Selamat malam, kak Hanna. Jangan lupa tablet tambah darah sekali seminggu sebelum tidur, ya."

Ia tersenyum kecil.

Tersadar, bahwa kadang Tuhan menjawab doa bukan dengan memberi seseorang untuk tinggal selamanya.. Tapi dengan mengirim seseorang yang mengingatkan bahwa hati yang pernah hancur pun bisa berdebar lagi — walau hanya lewat pesan di layar kecil.

1
kalea rizuky
ambil ver siapa yg mau ma Arga.. laki munafik aja ambil sana karungin/Sleep/ up banyak thor nanti q kasih hadiah dehh bunga atau kopi
kalea rizuky
Hendra ne munafik bgt jangan jodohin dia ma Hanna thor laki plin plan gengsi an dihh
kalea rizuky: poll ada laki mulut lemes amat banci tau
total 2 replies
Quinza Azalea
next
Quinza Azalea: siap😍
total 2 replies
kalea rizuky
siapa jodoh hana thor/Hunger/
deborah_mae: Siapa yaaah😗
total 1 replies
kalea rizuky
Arga ma Hendra beda orang kah
deborah_mae: Bedaaaa
total 1 replies
kalea rizuky
moga abis ne ketemu cogan ya han
deborah_mae: kabar baiknya udah ketemu cogan nih tapi bingung mau milih yg mana🤭
total 1 replies
Quinza Azalea
bagus
Quinza Azalea
lanjut thor
deborah_mae: otw 😍
total 1 replies
Olivier Mira Armstrong
Duh, seru euy! 🥳
deborah_mae: Terimakasih😍👍
total 1 replies
Ichigo Kurosaki
Gak sabar lanjutin.
deborah_mae: waah terimakasih sudah membaca😍 ditunggu bab selanjutnya yaa🤭👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!