NovelToon NovelToon
Rahasia Tersembunyi Sopir Pribadiku

Rahasia Tersembunyi Sopir Pribadiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Terlarang / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:571
Nilai: 5
Nama Author: Bunnyku

Putri Daniella menyukai Pangeran Felix dan ingin menikah dengannya. Tapi kehadiran sopir pribadinya Erik Sebastian merubah segalanya. Pemuda desa itu diam-diam mencintai putri Daniella sejak kecil. Seiring waktu, terungkap jika Erik adalah putra mahkota yang sesungguhnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunnyku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Skandal Merusak Citra Kerajaan

Di ruang kerja pribadi Ratu Amelia di Istana Kerajaan Nordik, suasana tegang seperti badai yang menggantung, dengan aroma teh herbal yang kuat memenuhi udara dingin pagi itu.

Cahaya matahari musim gugur menyelinap melalui jendela tinggi berbingkai emas, memantul ke meja kayu mahoni yang dipenuhi dokumen kerajaan, tapi tak mampu menghangatkan hati ratu yang sedang membara.

Ratu Amelia, dengan gaun sutra merah gelap yang menegaskan otoritasnya, berdiri tegak di depan jendela, tangannya mengepal erat, matanya menyala seperti api yang tak padam.

Wajahnya yang biasanya tenang kini memerah karena amarah yang meluap, hatinya seperti dilanda gelombang, marah, kecewa, dan khawatir atas langkah gegabah adik iparnya.

“Dari awal aku tidak setuju kamu membuat pernyataan di media. Tapi masih aku tolerir,” sebut Ratu Amelia, suaranya tajam seperti pedang, matanya menatap Fredrik dengan pandangan menusuk, hatinya bergejolak antara kemarahan dan penyesalan karena tak mencegah lebih dulu.

Fredrik duduk di sofa beludru hijau, tangannya tergenggam di lutut, wajahnya penuh penyesalan tapi masih ada sedikit pembelaan diri. Aroma kopi hitam dari cangkir di depannya terasa pahit seperti hatinya saat ini.

“Maafkan saya, semua itu karena saya terbawa emosi karena ingin dia menerima Felix dan tak berpisah dengannya,” sebut Fredrik, suaranya rendah, matanya menunduk, hatinya terasa berat karena tahu kesalahannya telah memperburuk situasi.

Ratu Amelia berbalik, langkahnya pelan tapi penuh tekanan, mendekati Fredrik dengan mata yang tak berkedip.

“Kamu tahu, tadi malam aku menelponnya, dia cerita semua padaku. Dia nampak kesal dan marah atas kelakuanmu itu,” sebut Ratu Amelia, suaranya naik oktaf, hatinya seperti ditusuk, dia baru saja berbicara dengan Putri Daniella, mendengar nada kesal gadis itu menceritakan bagaimana Fredrik memaksa dan mengancamnya.

Mereka berdua berbicara di luar keluarga istana, di ruang rahasia ini, agar tak ada telinga yang mendengar.

“Maaf sekali lagi, aku gak bermaksud membuat kacau. Hanya saja, aku gak mau usaha kita menjodohkan mereka berdua gagal,” jelas Fredrik, suaranya penuh pembelaan, hatinya masih yakin tujuannya benar, tapi kini dipenuhi penyesalan atas caranya yang gegabah.

“Aku masih belum bisa terima sikapmu itu, apapun alasannya. Kita mesti melakukan cara yang benar, kalau tidak, Putri Daniella tidak akan melanjutkan hubungan ini. Dan kita akan rugi dan semakin terpuruk di mata rakyat. Kamu paham gak?” tegas Ratu Amelia, suaranya seperti cambuk, tangannya mengepal lebih erat, hatinya panas membayangkan citra kerajaan yang sudah rapuh kini semakin retak.

“Iya, aku paham. Aku janji gak akan gegabah lagi ke depannya. Akan mempertimbangkan matang-matang rencana kita, tidak akan berbuat kesalahan lagi,” janji Fredrik, suaranya tulus, matanya memohon ampun, hatinya berharap bisa memperbaiki kesalahan.

“Ya sudah, kau boleh pergi. Aku mau bicara dengan putraku,” kata Ratu Amelia, suaranya dingin, melambai tangan, hatinya masih bergolak tapi harus fokus pada langkah selanjutnya.

Setelah Fredrik keluar, meninggalkan ruangan dengan langkah berat, Pangeran Felix masuk, wajahnya penuh ketegangan, aroma parfum kayu cendana yang segar memenuhi ruangan.

Dia duduk di depan ibunya, hatinya seperti beban berat, cinta pada Sabrina bertabrakan dengan kewajiban kerajaan.

“Apa Ibu mau bicara serius denganku?” tanyanya, suaranya rendah, matanya menatap Ratu Amelia dengan campuran hormat dan cemas.

“Iya, tentu saja. Ibu mau kamu membuat pernyataan di media. Menyangkal rumor dan hubunganmu dengan Sabrina. Atau kamu akan membuang kesempatan untuk menikahi si Daniella itu,” sebut Ratu Amelia, matanya tajam, hatinya tegas, tak ada ruang kompromi.

“Ya, Bunda, aku akan segera buat pernyataan itu. Ibu tenang saja,” kata Pangeran Felix, suaranya penuh tekad, tapi hatinya terbelah, dia tahu ini harus dilakukan, tapi Sabrina seperti luka yang tak sembuh.

“Semua itu salahmu, kenapa gak batasi hubunganmu sama si Sabrina itu? Sudah tahu akan jadi sorotan, masih saja pergi berlibur dengannya,” kata Ratu Amelia kesal, suaranya naik, tangannya menunjuk Felix, hatinya marah karena skandal ini mengancam citra keluarga.

“Iya, aku mengakui gegabah dan ceroboh. Aku janji gak akan mengulanginya,” janji Felix, wajahnya penuh penyesalan, hatinya berat.

“Ibu tidak peduli bagaimana caranya, setelah ini tidak ada lagi pertemuan rahasia dengan gadis itu. Masa bodoh sekalipun dia wanita yang kamu sukai,” kata Ratu Amelia geram, suaranya seperti petir, matanya menyala.

“Sudah cukup skandal demi skandal, konflik yang tidak berkesudahan, dianggap remeh serta dipandang sebelah mata oleh kerajaan sekitar dan rakyat,” jelasnya, hatinya pilu membayangkan reputasi kerajaan yang hancur.

“Iya, Ibu, aku tahu citra kerajaan kita yang tidak kunjung membaik dan terus diterpa skandal. Aku paham sekali,” kata Felix, menggenggam tangan ibunya, memohon maaf, hatinya perih.

“Kalau kamu paham, seharusnya gak usah terus menjalin hubungan dengan cucunya perdana menteri itu. Kita baru saja beberapa bulan mendapatkan citra bagus dan kepercayaan rakyat,” sebut Amelia berang, suaranya penuh kekecewaan.

“Aku mengakui memang semua salahku. Aku akan lebih hati-hati lagi,” sebut Felix, hatinya berjanji sungguh-sungguh.

“Ingat tujuan utama kita, kamu harus menikah dengan Putri Daniella. Tidak ada tawar-menawar lagi,” tegas Amelia, matanya tak berkedip, hatinya teguh untuk masa depan kerajaan.

“Baik, Bunda, aku akan selalu ingat itu,” kata Felix, mengangguk, hatinya bimbang tapi siap berkorban.

********

1
Dandi Mahesa
keren kak Lanjut gasken
lovebunny: makasih 🙏🙏
total 1 replies
Dandi Mahesa
mampir ka
Just_Loa
Halo kak trimakasih sdah mmpir ya 🧡
lovebunny: hallo juga..iya sama sama..sukses selalu
total 1 replies
lovebunny
iya sabar.. tungguin ya 🙏🙏
lovebunny
makadih ya sudah mampir
lovebunny
maksudnya kendala apaan tuh..he..he
Ryner
Thor, jangan diam aja, kasih kabar kalo ada kendala, kami akan terus menunggu!
perayababiipolca
Keren! Bagus banget ceritanya.
Agnes
Cepat update dong, seru banget ni ceritanya! 🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!