NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Suamiku

Mengejar Cinta Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dikelilingi wanita cantik / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: sopiakim

Zely Quenby, seorang gadis yang bekerja di sebuah perusahaan. ia hanya seorang karyawan biasa disana. sudah lama ia memiliki perasaan cinta pada Boss nya yang bernama lengkap Alka farwis gunanda. Hingga timbul lah tekad nya untuk mendapatkan Alka bagaimana pun itu. meskipun terkadang ia harus menahan rasa sakit karena mencintai seorang diri.

bagaimana yah keseruan kisah antara Alka si bos galak dan crewet dengan gadis bermulut lembek itu?

pantengin terus yah, dan jangan lupa untuk tekan favorit biar bisa ngikutin cerita nya😍.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sopiakim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22.Mamah banyak Akal

    Pagi hari tiba dan Alka terbangun dari tidurnya, ia berakhir tidur diatas sofa setelah berdebat kecil dengan Zely untuk menentukan siapa yang akan tidur diatas ranjang.

Ia memastikan lagi apakah yang sedang bertengger di dibadannya adalah selimut, dan ternyata benar adanya. Padahal ia ingat dengan jelas tadi malam ja hanya tidur di sofa tanpa selimut.

"Ala gadis itu yang memindahkan selimut ini?" Gumama Alka mencoba bangkit dan melihat sekitar mencari keberadaan gadis itu.

Nihil

Zely tidak ada di dalam kamar itu, Alka bangkit dan berjalan kearah kamar mandi namun tetap saja tidak ada Zely disana.

"Kemana lagi dia? Suka sekali menghilang."

Alka bergumam pelan dan mencuci wajahnya terlebih dahulu menghilangkan bekas tidur juga menggosok giginya pelan.

Setelah melihat penampilan nya di pantulan cermin ia berjalan membuka pintu kamar untuk turun kebawah sekalian memastikan apakah gadis itu ada disana.

Baru saja membuka pintu ia sudah mendengar gelak tawa dari arah dapur, tentu saja itu suara tawa mamah yang terdengar sangat leluasa dan semangat.  Alka sampai kaget bukan main.

Alka tersenyum walaupun tidak tahu apa yang membuat mamah begitu bahagia saat ini, namun yang pasti Alka ikut bahagia mendengar tawa mamah yang begitu lepas.

"Lucuu juga ceritamu sayang, mamah juga pernah salah mengira lengkuas adalah jahe."

Zely yang sedang mengaduk sayur itu ikut tertawa dengan mamah, Alka yang sudah menuruni tangga berjalan kearah dapur dengan pelan tanpa suara. Ia penasaran dengan siapa mamah berbicara sampai tertawa begitu keras.

Ternyata dengan Zely, gadis itu tengah memasak dengan baju kemeja kebesaran itu tambah dengan celana pendek namun begitu besar dibadannya. Sangat imut dan lucu saat Zely mengenakan nya.

Mamah hanya duduk disana dekat dengan Zely, memperhatikan menantunya memasak. Alka tanpa sadar tersenyum menyaksikan pemandangan pagi itu. Dua gadis yang sangat ceria saling bertukar cerita. Wajah mamah begitu lega dan senang, Alka baru melihat sisi mamah yang begitu bahagia ini.

Ia benar-benar merasa senang karena mamahnya begitu senang. Dan kini ia beralih menatap kearah Zely, ia terpukau dengan kecantikan alami gadis itu, tanpa make up atau polesan apapun. Ia cantik natural dan bahkan hanya dengan pakaian tak pantas itu ia terlihat sangat menawan.

"Apa dia selalu secantik ini?" Batin Alka masih tak sadar dengan gumaman itu.

"Ha?"

Ia kaget sendiri dengan apa yang baru saja ia katakan, apa ia benar-benar sudah mulai hilang akal karena terlalu sering berada di sekitar gadis itu. Ia semakin berbeda dari dirinya yang biasa.

"Ga,,ga,,aneh banget!" Alka mengelak seolah itu bukanlah ujaran yang ingin ia katakan.

Mamah dan Zely yang tengah asik berbincang dan sesekali bercanda itu ikut kaget saat mendengar Alka bergumam sendiri.

"Kenapa bang?" Tanya mamah menoleh begitu juga dengan Zely.

Alka benar-benar tidak menduga akan mengatakan hal seperti itu, walaupun hanya dia yang tau tetap saja ia malu dan sulit untuk menerima itu. Ia mengabaikan mamah dan berlalu begitu saja tidak ingin dekat dekat dengan Zely.

"Benar-benar harus menjauh dari gadis itu, ala dia menggunakan semacam guna guna? Kenapa aku merasa semakin aneh saat di dekatnya?"

Alka memilih berjalan keluar rumah dan melakukan beberapa peregangan, hari ini ia tentu saja akan libur sampai seminggu ke depan. Namun belum juga sehari ia sudah sangat khawatir dengan keadaan kantor lebih tepatnya ia juga merasa bosan. Ia selama ini sangat menyukai pekerjaan nya dan lebih banyak menghabiskan waktunya bekerja, saat libur begini ia merasa ada yang berbeda dan belum nyaman dengan itu.

Dengan pelan ia menekan nomor ponsel Ren selaku asisten pribadi nya yang sudah pasti akan mengambil alih segala pekerjaan nya itu.

"Ada apa nih masih pagi dah nelpon aje? Ga lanjut ronde ke 25 nih lu sama binik lu?" Goda Ren hingga Alka memutar bola mata nya malas. Ga Ren ga mamah semua sama sajaaa.

"Jangan ngada ngada deh lu Ren, lu kan tau sendiri pernikahan macam apa ini,jangan lagi berikan candaan tidak berbobot itu."

Ren tertawa hampir saja terbahak karena seolah bisa merasakan kekesalan sahabat sekaligus bos nya itu.

"Busettt jadi masih perjaka nih pak boss kita? Bisa bisanya tadi malam Ga jebol, ngapain aja lu pada? Jaga lilin?" Goda Ren semakin menjadi jadi.

"Bangkeee,bener-bener yah nyari gara-gara. Seneng banget liat gua menderita begini. Ini kan terjadi juga karena ulah lu."

"Seneng sudah pasti lah, gue bisa bebas dari rumor yang ngatain gue belok itu. Akhirnya ada kesempatan buat dapet pacar uhuyyy."

Alka tersenyum pelan, ia tidak bisa marah karena sahabatnya benar-benar sangat tersiksa oleh rumor itu. Mereka disebutkan berpacaran tentu saja tidak ada gadis yang mau dekat dengan Ren sedangkan sahabatnya itu sudah sangat ngenes ingin merasakan dunia percintaan.

"Sudahlah ngobrol bareng lu bikin naik darah, ini masih pagi. Bagaimana dengan perusahaan?"

"Amannn terkendali! Tidak usah khawatir pak boss, mending cetak anak banyak banyak ajaa biar ada penerus perusahaan hebat ini."

"Ck, mulai lagi!"

Tut

Alka dengan kesal mematikan sambungan telepon, ia hanya ingin memastikan keadaan perusahaan kalau aman yah sudah. Untuk urusan ocehan Ren itu bukanlah prioritas nya lagi.

Ia sedikit kaget saat berbalik karena sudah ada Zely disana berdiri dengan kamu san gugup. Lagi lagi Alka salah fokus dengan kecantikan gadis itu, jujur saja Alka bahkan tau kalau Zely belum mandi tapi cantiknya melebihi bidadari.

"Kenapa kamu berdiri disana? Membuat saya kaget saja!" Sungut Alka sedikit ketus, ia sudah berniat jauh jauh dari Zely.

"Mari makan mas, mamah sudah menunggu dimeja makan. Makanan sudah selesai dimasak dan disajikan."

"Baiklah!"

Alka berjalan mendahului Zely, ia tidak berkomentar apapun dan hanya menurut berjalan kearah meja makan.

Mamah tersenyum saat melihat putranya yang berjalan beriringan dengan Zely tentu saja mereka sengaja melakukan itu di depan mamah. Alka walaupun dingin begitu masih profesional kok.

"Ayo sini bang kamu harus coba masakan istrimu, ternyata istrimu jago masak bang. Kamu benar-benar beruntung. "

Mamah sangat semangat menceritakan apa yang ia lihat tadi, ternyata sejak pagi tadi mamah terbangun ia melihat Zely sudah bersih bersih rumah juga memasak menggantikan mbok yang sedang sakit.

"Kenapa malah Zely yang masak mah? Mbok mana?" Tanya Alka pelan.

Mamah tersenyum sedikit menggoda putranya hingga Alka mengeryit tidak mengerti.

"Aww perhatian sekali sampai tidak terima istrinya memasak, gapapa atuh bang sesekali biar mamah juga ikut ngerasain masakan istrimu.pelit sekali,  mau dinikmati sendiri yah?" Goda mamah.

Alka benar-benar tidak habis pikir mamahnya sangat ahli dalam membuat skenario murahan dan aneh seperti itu. Alka hanya bertanya bukan karena khawatir atau perhatian.

Zely menahan senyuman namun segera ia sembunyikan karena tertangkap basah oleh Alka. Laki-laki akan marah lagi jika dia kegeeran.

Laki-laki lebih memilih duduk dan mengabaikan ucapan mamahnya, ia malah dialihkan oleh Zely yang sangat sigap menyiapkan makanan diatas piringnya itu. Jujur saja ia terpana untuk yang kesekian kalinya karena segala hidangan otu dati tampilannya saja sudah sangat menggugah selera Alka. Ia bisa membayangkan rasanya.

"Bagaimana bisa dia bahkan lebih mempesona saat memasak dan menyiapkan makanan untuk ku? Arhhh kenapa dengan ku. Sepertinya mataku bermasalah,  aku semakin kesulitan melihat dia dengan tatapan kebencian. "

"Tuh kannn kamu ga salah pilih istri bang, dia juga sangat pintar ngelayani abang."

"Iya mah." Alka membalas dengan singkat dan padat. Lalu beralih menyantap makanan yang sudah disajikan oleh Zely itu.

"Bagaimana bang? Enak kan?" Tanya mamah dengan wajah penasaran.

Zely sendiri menahan nafas menunggu tanggapan dan reaksi Alka. Jujur saja semua orang yang mencoba masakan nya selalu memuji berkali-kali namun tetap saja komentar Alka adalah yang paling ia tunggu.

Mamah juga menunggu demikian, Alka kebingungan karena kedua wanita itu menatap nya.

"Kenapa mah?"

"Mamah nungguin abang ngasih nilai buat masakan istrimu."

"Memangnya ini acara master chef? Sampe minta dinilai segala."

"Sudah jawab saja bagaimana menurut kamu masakan istrimu?"

Alka benar-benar tidak habis pikir dengan mamahnya, sangat jago membuat susah putranya. Sudah tau putranya tidaknsuka hal yang merepotkan masih saja direpotkan.

"Enak mah."

Mamah benar-benar kesal dengan reaksi putranya,  setidaknya lebih manis saat menyampaikan nya karena mamah sangat tau kalau Zely menunggu pujian dari Alka. Sedangkan Zely sendiri tersenyum pelan. Ia benar-benar senang walaupun hanya rating singkat padat dan jelas itu. Ia senang saat Alka lahap dalam memakannya.

"Ya Tuhan kenapa singkat banget bang? Kamu seolah acuh tak acuh terhadap istrimu, mamah benar-benar tidak habis pikir ba."

Zely sendiri tersenyum pelan, tanpa diucapkan oleh Alka saja ia tahu laki-laki sangat menikmati masakannya.

"Yah kan enak yah enak mah, mau dibilang gimana lagi?"

"Yah setidaknya bilang makasih istriku sayang. Flat banget itu hidup."

Andin hanya diam saja, yah sejak tadi Andin sudah disana dipanggil oleh mamah, gadis muda itu sebenarnya enggan untuk ikut makan tapi karena mamah memaksa maka gadis itu mau tidak mau harus ikut.

"Sudahlah mah kita fokus makan saja,"barulah gadis itu bersuara.

Zely melirik kearah Andin gadis itu hanya diam saja tanpa ekspresi didepan Zely. Jujur saja itu membuat Zely gugup dan tidak tahu harus bagaimana,  ia takut untuk berbicara dengan Andin karena nampaknya adik ipar nya itu tidak menyukai nya.

"Ehemmm itu menantu bahkan memakai bajumu mamah liat, berapa ronde tadi malam?" Mamah tak habis habisnya membuat Alka menghela nafas tak habis pikir dengan pertanyaan mamahnya.

"Mamah kenapa sih? Lihat itu Zely sampai tidak bisa menelan makanannya."

Mamah menutup mulutnya sadar ternyata ia sudah kelewatan saat menggoda putranya.

"Waduh, maaf yah sayang Mamah tidak bermaksud membuatmu merasa tidak nyaman."

Zely mengangguk pelan dan beralih minum, seharusnya ia bersikap biasa saja karena memang tidak terjadi apapun malam itu dengan Alka. Tapi tetap saja pertanyaan itu bukanlah pertanyaan biasa.

"Bajunya dirumah semua sedangkan Mamah melarang kami untuk pulang ke mansion, Abang juga pesan baju tapi malah delay."

Mamah tersenyum pelan, sepertinya rencana Mamah berhasil. Jangan pikir segalanya bisa mulus. Mamah laah dalang dibalik segalanya.

"Owalaa Mamah tidak sengaja menolak kiriman itu bang, mamah gatau kalau abang beneran mesin baju buat menantu. Mamah kira mereka salah alamat."

Alka melihat kearah mamah dengan wajah tidak menyangka,  sedang mamah hanya cengengesan.

Jujur saja Alka sedikit tidak menyangka ternyata mamah benar-benar jahil dan sebanyak akal itu untuk membuat dia merasa sengsara,  tentu saja sengsara seolah mamah benar-benar menghalalkan segala cara untuk mengurusi rumah tangganya.

...🎀Bersambung🎀...

Hihi lucu juga yah mamah nih,Zely kamu bersyukur punya mertua bak malaikat yang sayang kamu dan melakukan segalanya untuk membantu mu.

Jangan lupa yah like komen dan votenya wan kawan.

See you guyss 🫶

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!