NovelToon NovelToon
Khilaf Semalam

Khilaf Semalam

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Hamil di luar nikah / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Persahabatan
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: ayuwidia

Mencintaimu bagai menggenggam kaktus yang penuh duri. Berusaha bertahan. Namun harus siap terluka dan rela tersakiti. Bahkan mungkin bisa mati rasa. - Nadhira Farzana -


Hasrat tak kuasa dicegah. Nafsu mengalahkan logika dan membuat lupa. Kesucian yang semestinya dijaga, ternoda di malam itu.

Sela-put marwah terkoyak dan meninggalkan noktah merah.

Dira terlupa. Ia terlena dalam indahnya asmaraloka. Menyatukan ra-ga tanpa ikatan suci yang dihalalkan bersama Dariel--pria yang dianggapnya sebagai sahabat.

Ritual semalam yang dirasa mimpi, ternyata benar-benar terjadi dan membuat Dira harus rela menelan kenyataan pahit yang tak pernah terbayangkan selama ini. Mengandung benih yang tak diinginkan hadir di dalam rahim dan memilih keputusan yang teramat berat.

'Bertahan atau ... pergi dan menghilang karena faham yang tak sejalan.'

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwidia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 24 Amanat

Happy reading

Sesampainya di ruang keluarga, Firman dan Nisa mendaratkan bobot tubuh mereka di sofa, sementara Milah lebih memilih duduk di lantai beralas permadani.

"Sekarang, sampaikan pada kami ... amanat apa yang dititipkan oleh Dira?" Firman kembali memperdengarkan suara bariton-nya dan membuat Milah seketika menunduk.

"Begini, Tuan, Nyonya ... malam ini Mbak Dira pamit berangkat bertugas. Mbak Dira berpesan supaya saya menyampaikannya pada Tuan dan Nyonya. Mbak Dira ndak bisa menunda keberangkatannya, karena keadaan di tempat tujuan sudah sangat genting." Suara Milah terdengar sedikit lirih. Kentara sekali jika wanita paruh baya itu tengah diliputi rasa takut.

Ia takut jika kedua majikannya murka dan menyalahkannya.

"Di mana Dira bertugas, Mbok?" Nisa turut bersuara.

"Eng, Mbak Dira belum tau di mana pastinya. Tapi, Mbak Dira berjanji ... akan sering mengirim kabar."

"Duh, Mbok. Harus nya Simbok mencegah Dira. Apalagi Dira belum tahu di mana dia akan bertugas." Firman menginterupsi dan sedikit meninggikan intonasi suara.

"Maaf, Tuan --"

"Ck." Firman berdecak kesal. Ia berusaha menahan emosi yang ingin terluapkan.

"Besok ... Bunda tanyakan pada pimpinan Rumah Sakit Sehati, Yah. Pasti beliau yang menugaskan Dira," tutur Nisa bijak sambil mengusap lembut bahu Firman. Ia berharap suaminya itu bisa bersikap tenang dan mampu mengelola emosi.

"Jangan menunggu besok, Bun. Lebih baik segera hubungi Pak Ardian, malam ini juga. Apa benar beliau yang menugaskan Dira, atau jangan-jangan ... Dira ikut berangkat ke Ga-za untuk menjadi relawan di sana."

Ucapan Firman membuat Nisa dan Milah dihinggapi rasa khawatir yang berlebih. Mereka takut sesuatu yang buruk akan menimpa Dira, jika benar Dira berangkat ke Ga-za untuk menjadi relawan di kota itu. Kota yang dulu indah, tetapi sekarang bermandikan tangis dan darah.

Tidak sedikit tenaga medis dan relawan yang gugur di sana dengan menyandang gelar sya-hid dan syahi-dah.

"Yah, jangan berkata seperti itu. Tidak mungkin Dira berangkat ke Ga-za."

"Bun, tidak ada yang tidak mungkin. Bunda sangat hafal 'kan bagaimana karakter Dira? Kalau dia sudah berkeinginan untuk mengulurkan tangan dan menjadi dokter relawan, dia tidak akan berpikir panjang dan mengesampingkan keselamatannya sendiri."

"Duh Gusti, jangan sampai Mbak Dira berangkat ke Ga-za. Harusnya, tadi saya ndak membiarkan Mbak Dira pergi." Milah memilin ujung baju dan menunduk dalam. Ia menyesal karena telah membiarkan Dira pergi.

"Lebih baik kita berpikir positif. Kita tenangkan pikiran. Kita telepon Dira dan memastikan Dira bertugas di mana." Nisa kembali bertutur bijak dan segera mengeluarkan gawai dari dalam tas nya untuk menghubungi Dira.

Sayang, Dira tidak mengangkat telepon darinya dan samar-samar terdengar nada dering yang sangat tidak asing di telinga.

"Yah, Mbok, kalian mendengarnya?" Nisa bertanya dan mempertajam indera pendengarannya untuk mencari asal suara.

"Mendengar apa, Bun?"

"Nada dering telepon, Yah. Sepertinya, berasal dari kamar Dira."

"Benarkah?"

"Iya, Yah. Sebentar, Bunda pastikan dulu."

Nisa terus melakukan panggilan telepon dan berjalan menuju kamar Dira yang berada di lantai dua.

Begitu menginjak lantai kamar putrinya, suara nada dering itu terdengar semakin jelas. Ia yakin, gawai milik Dira masih berada di dalam kamar.

Entah tertinggal atau sengaja ditinggal.

Dan benar saja, gawai milik Dira tergeletak di atas nakas bersama gelang persahabatan pemberian Dariel yang selalu dikenakan oleh nya.

"Ra, kenapa firasat Bunda tidak enak? Sebenarnya kamu pergi ke mana, Sayang? Jangan membuat Ayah dan Bunda khawatir."

Nisa mendaratkan bobot tubuh di tepi ranjang dan meraih gawai milik Dira.

Bisik hati menuntunnya agar segera menggeser layar benda pipih yang kini berada di dalam genggaman tangannya untuk mengecek chat dan riwayat panggilan. Namun ternyata kosong dan hanya tertera riwayat panggilan darinya.

Nisa yakin, Dira sengaja menghapus semua chat dan riwayat panggilan untuk menutupi sesuatu yang mungkin dirahasiakan.

Firasat Nisa semakin tidak enak.

Terpikir olehnya untuk memeriksa seisi kamar dan berharap menemukan petunjuk yang menjadi alasan Dira nekat pergi malam ini.

Nisa meyakini, Dira sengaja meninggalkan gawai miliknya agar jejaknya tak terendus oleh siapa pun.

🌹🌹🌹

Bersambung

1
Reni Anjarwani
lanjut thor
Hikari Puri
dtgu up nya lg thor
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
doubel up thor
Najwa Aini
karya yg bagus. dikemas dengan tatanan bahasa yg apik, rapi, enak dibaca dan mudah dipahami..
sukses selalu buat Autor yg maniiiss legit kayak kue lapis.
Ayuwidia: Uhuk, makasih Kakak Pertama
total 1 replies
Najwa Aini
Dariel aja gak tau perasaannya senang atau sedih, saat tau Dira putus dgn Aldi.
apalagi aku..
Najwa Aini
perusahaan Dejavu??
itu memang nama perusahaannya..??
Ayuwidia: Iya, anggap aja gitu
total 1 replies
Najwa Aini
Ayah bundanya Dira kayak sahabatnya ya
my heart
semangat Thor
Machan
simbok aja tau klo Dariel lebih sayang timbang Aldi😌
Machan: amiiin


berharap🤣🤣
Ayuwidia: Dari Gold jadi diamond ya 😆
total 6 replies
Najwa Aini
ooh jadi Dira itu seorang dokter ya..
wawww
Ayuwidia: huum, Kak. Ceritanya gtu
total 1 replies
Najwa Aini
Amiin..
aku aminkan doamu, Milah
Najwa Aini
kalau dari namanya sih, kayaknya mang lbh ganteng Dariel daripada Aldi
Najwa Aini
ooh..jadi gitu ceritanya..
ya pastilah hasratnya langsung membuncah
Ayuwidia: uhuk-uhuk
total 1 replies
Najwa Aini
Tapi tetap aja keliatan kan Riel
Najwa Aini
omah kenangan yg asri banget itu ya
Najwa Aini
jadi ceritanya Dira lupa dengan ritual naik turun Bromo semalam gitu??
Machan
🤭🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!