Zihan, adalah seorang gadis yang dibawa ke dunia asing oleh penguni asli dunia itu. sebuah dunia pararel yang di huni oleh siluman dan praktisi saja. dengan sistem kerajaan. gadis itu dibawa untuk dijadikan wanita persembahan oleh salah satu siluman yang menyamar menjadi manusia di dunia asal Zihan.
siapa sangka, ia justru mendapatkan keuntungan dan hal tak terduga saat itu.
akankah Zihan kembali ke dunia asal nya? atau justru memilih tetap tinggal di dunia asing itu?
ayoo, cari tau.. 😚
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bono Ramadhani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kamar
Ditempat lain, Arsenio menemui Vero, Renal dan juga Vania di ruangan pertemuan. ia segera sampai tidak lama setelah menerima pemberi tahuan kedatangan mereka.
" tuan penguasa datang.. " ujar kepala pelayan saat memasuki ruang pertemuan.
ketiga tamu itu pun mendengar dan segera berdiri untuk menyambut kedatangan Arsenio.
" selamat datang tuan penguasa. " ujar ketiga nya pada Arsenio, dengan membungkukan tubuh mereka.
" terimakasih.. dan tidak perlu seformal itu.. santai saja. silahkan kalian duduk. " balas Arsenio dengan akrab.
" terimakasih tuan.. " jawab ketiga nya.
" ada hal apa kalian menemuiku? apa ini tentang Zihan? " tanya Arsenio langsung.
mendengar nama "Zihan" disebut, Vero dan Renal pun sontak terkejut dan saling bertukar pandang.
" maaf tuan, apa terjadi sesuatu dengan Zihan? " tanya Vero seketika.
Arsenio dan juga yang lainnya sontak menatap Vero dengan tatapan menyelidik. termasuk juga Renal. meski ia juga mengenal Zihan, tapi ia pun tidak tau apa yang dipikirkan Vero saat itu.
" hmmm, apa kau mengenal Zihan? " tanya Arsenio kembali bertanya.
sebelum Vero menjawab, ia melirik Renal, dan renal menganggukan kepala yang berarti mengiyakan maksud Vero untuk menjawab yang sebenarnya.
" maaf tuan.. sebenarnya saya dan Zihan adalah teman. dan saat ini kami sedang mencari keberadaan nya. " jawab Vero dengan maksud jelas.
Arsenio sendiri tau bahwa Zihan bukan dari dunia itu, yang berarti Vero juga bukan dari dunia itu. ia pun langsung menyuruh semua orang yang ada di ruangan itu untuk keluar. kecuali ketiga tamu itu dan dirinya.
dan dengan sekejap, semua orang pun keluar dari ruangan itu. barulah Arsenio kembali berbicara dengan ketiga nya.
" baiklah.. karena hanya tinggal kita ber4 disini, jadi aku tidak mau bertele tele. langsung saja, aku tau kalian pasti bukan berasal dari dunia ini bukan?! " tanya Arsenio menyelidik.
ketiga orang didepannya itu membeku karena terkejut. dan melihat ketiga hanya diam membisu, Arsenio pun kembali berbicara.
" tidak perlu terkejut atau waspada pada ku.. aku bertanya karena kau mengatakan adalah teman Zihan. dan Zihan adalah wanita persembahan untuk ku yang memang bukan dari dunia ini. jadi mudah saja, tidak ada yang mengenalnya didunia ini. sedangkan kau berkata kau teman Zihan. " jelas Arsenio pada mereka.
" yaa.. sebenarnya kami memang bukan dari dunia ini... kami datang kemari karena ingin menyelamatkan teman kami, Zihan. tapi bahkan sampai sekarang, kami masih belum menemukan nya. " jawab Vero seakan ia tidak tau bahwa mereka pernah melihat Zihan dibawa ke istana itu.
" jadi itu benar?! " tanya Arsenio yang justru terkejut dengan jawaban Vero.
Vero dan lainnya menjadi bingung akan sikap Arsenio. diawal, mereka mengira bahwa Arsenio ada dipihak nya, tetapi ternyata sebaliknya..
tanpa menunggu lama, Arsenio pun memanggil para penjaga untuk masuk kedalam ruangan dan menangkap ketiga nya.
" pengawal!!!! cepat tangkap mereka bertiga!!! bawa mereka ke penjara bawah tanah. " pekik Arsenio pada para pengawal.
ketiga langsung panik dan tidak bisa berkutik. karena mereka sudah dikepung dari segala sisi.
" apa maksudnya ini? apa kau sengaja membodohi kami?! (renal) brengseeekkk.. kau kan yang membawa Zihan dalam bahaya.. katakan dimana Zihan!!!! (Vero) kembalikan dia pada kami!!! (Renal) kau tidak beda jauh dari seorang penculik!!!! (Vero) " teriak Vero dan Renal bergantian, sambil mengikuti langkah pengawal yang membawa mereka.
sedang Arsenio yang mendapat tuduhan itu hanya diam dan menatap mereka acuh.
" tuan.... " sela kepala pelayan yang melihat tuan nya terdiam.
" hmmm.. biarkan itu. aku tidak ingin membahasnya lagi. " jawab Arsenio seraya pergi kembali ke ruangan nya.
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
ditempat lain,
siluman Rajawali menurunkan Zihan di sarang nya. Zihan yang ketakutan dan kelelahan akhirnya tertidur dalam dekapan siluman Rajawali.
dengan hati hati, siluman rajawali itu menurunkan Zihan dan menidurkan nya di tempat tidur yang terbuat dri tumpukan daun dan tanah liat yang sudah kering.
" maaf, aku membuat mu dalam bahaya tadi.. " ujar Burung rajawali itu seraya mengusap rambut Zihan yang menutupi wajah nya.
ia memandangi wajah Zihan yang tertidur sangat pulas.. bibir ranum nya yang berwarna merah delima, juga bulu mata yang panjang nan lentik, serta hidung mancungnya, menambah aura kecantikan yang terpancar dari wajah Zihan.
" kau cantik.. bahkan kecantikanmu terpancar meski kau sedang tidur.." gumam Siluman Rajawali itu.
tak disadari, perlahan wajah siluman rajawali mendekat ke wajah Zihan.. semakin dekat dan terus mendekat.. daaaaannn..
Iyaaaaaa, bibirnya pun menyentuh bibir ranum Zihan tanpa penolakan.. Ia pun bangkit setelah nya. dan merasa bersalah pada Zihan. dan tepat disaat siluman rajawali itu bangkit, Zihan pun terbangun..
" eemghh.. " gumam nya seraya membuka kedua kelopak matanya yang sejak tadi tertutup.
" kau sudah bangun? tidur lah lagi jika kau masih lelah.. kau sudah aman sekarang. " ujar Siluman Rajawali dengan gugup saat berbicara. bagaimanapun, Zihan terbangun tidak lama setelah ia mengecup bibir Zihan.
" hmm, dimana kita? " tanya Zihan seakan tidak menyadari kegugupan Rajawali. ia hanya mengalihkan pandangan nya melihat ke sekeliling ruangan..
"oh ini di kamar ku.. maaf jika tempat nya tidak senyaman tempat istirahat mu.. " ujar Rajawali pada Zihan. ia menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal.
" tidak., ini cukup estetik.. aku menyukai nya.. semua terlihat unik. aku pikir sarang burung hanya sebuah sarang dari daun kering atau batang pohon. tapi ternyata ini sungguh indah. aku ingin memilik kamar seperti ini.. " ujar Zihan dengan begitu ekspresif dan berkeliling.
mendengar pujian dari Zihan, dan melihat betapa Zihan menyukai kamar milik nya, Rajawali pun tersenyum bahagia.
" jika kau suka, kau bisa tingal disini dan kamar ini menjadi milik mu.. " ujar Rajawali tanpa basa basi lagi. ia memanfaatkan peluang yang tercipta.
" benarkah?! semua ini akan menjadi milik ku? " tanya Zihan dengan antusias.
" tentu.. itu jika kau mau tinggal disini bersama ku.. " ucap Rajawali itu semakin jelas maksudnya.
" ma.. maksud mu apa??? " tanya Zihan yang curiga.
" yaaah, maksud ku.. ini kan rumah ku, jika kamu ingin tinggal.. itu berarti kamu tinggal bersama ku disini.. karena ini rumah ku.. benar kan.. " jawab Rajawali mengalihkan maksud nya.
" oh iya.. itu memang benar.. hahahaha, maaf aku lupa jika ruangan ini ada di dalam rumah mu. " ucap Zihan salah tingkah.
" hmm, sudah.. jika kamu masih ingin menikmati nya, silahkan.. aku akan menyiapkan beberapa makanan untuk makan siang. " ujar Rajawali dan ia segera pergi dari sana tanpa menunggu jawaban dari Zihan.
Zihan pun hanya diam. dan menatap kepergian Rajawali sampai tidak terlihat lagi.
" oh ya ampuuuun.. jantung ku berdegup sangat kencang.. apa dia mendengarnya? oh Tuhan, ciuman pertama ku.." gumam Zihan pada dirinya sendiri. ia pun menutup bibirnya saat mengingat Rajawali mencumbu bibir ranum nya.
sebenarnya Zihan sudah terbangun saat tubuhnya akan diletakan di atas tempat tidur, namun ia enggan membuka matanya karena malu pada Rajawali karena ia sampai tertidur di pelukan nya. tapi justru ia mendapatkan hal yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
" bagaimana sekarang. aku hanya mencoba berpura pura tidak mengetahuinya, tapi itu justru terus terngiang di kepala ku.. aaahhh, jantung ku bisa copot jika seperti ini terus.... menyebalkan menyebalkan... " pekik Zihan pada dirinya sendiri.. ia merasa dirinya bodoh dan tidak bisa mencari solusi untuk menghadapi kenyataan.
tiba tiba....
" ada apa Zihan? kenapa kau memukuli dirimu sendiri dan terlihat kesal? " tanya Rajawali saat datang dan melihat Zihan sedang menyalahkan dirinya sendiri.