NovelToon NovelToon
Gadis Incaran Mafia Iblis

Gadis Incaran Mafia Iblis

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Beda Dunia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:10.1k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Wallace Huang, dikenal sebagai Mafia Iblis yang tanpa memberi ampun kepada musuh atau orang yang telah menyinggungnya. Celine Lin, yang diam-diam telah mencintai Wallace selama beberapa tahun. Namun ia tidak pernah mengungkapnya.

Persahabatannya dengan Mark Huang, yang adalah keponakan Wallace, membuatnya bertemu kembali dengan pria yang dia cintai setelah lima tahun berlalu. Akan tetapi, Wallace tidak mengenal gadis itu sama sekali.

Wallace yang membenci Celina akibat kejadian yang menimpa Mark sehingga berniat membunuh gadis malang tersebut.

Namun, karena sebuah alasan Wallace menikahi Celine. pernikahan tersebut membuat Celine semakin menderita dan terjebak semakin dalam akibat ulah pihak keluarga suaminya.

Akankah Wallace mencintai Celine yang telah menyimpan perasaan selama lima tahun?

Berada di antara pihak keluarga besar dan istri, Siapa yang akan menjadi pilihan Wallace?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Malam hari.

Di mansion keluarga Huang yang megah, lampu-lampu kristal di ruang tamu menyala terang, menyoroti sosok Ronald Huang, ayah kandung Wallace, yang duduk dengan wajah tegas bersama istrinya, Sully dan putri mereka, Angie. Suasana hening, hanya terdengar suara detak jam di dinding. Pintu besar ruang tamu terbuka pelan, menampilkan sosok Wallace yang berjalan masuk dengan langkah tenang dan tatapan angkuh.

Ia menatap satu per satu orang di ruangan itu tanpa minat, lalu duduk di sofa berhadapan dengan ayahnya. Dengan santai ia menaikkan kedua kakinya ke atas meja kopi di depannya, menunjukkan sikap acuh tak acuh yang sejak dulu selalu membuat Ronald kesal.

“Akhirnya kau datang juga. Kalau aku tidak memanggilmu, apakah kau tidak berencana untuk datang?” tanya Ronald, suaranya menahan amarah.

Wallace menatap ayahnya dengan tatapan tajam yang kosong. “Tidak perlu membuang waktuku, katakan saja, ada apa?” jawabnya dingin.

Ronald mengepalkan tangan, matanya merah menahan emosi. “Wallace, Tuan Zhao menghubungiku. Mereka sangat kecewa dengan sikapmu yang menakuti putri mereka. Kau tahu itu adalah pertemuan jodoh, tapi kau malah membuatnya ketakutan setengah mati. Bukan itu saja, kau juga sengaja menyuruh Nona Zhao membunuh orang. Apa kau masih waras?!”

Wallace hanya mendengus pelan, menoleh ke arah lampu gantung dengan tatapan bosan. “Memanggilku pulang hanya untuk menyalahkanku? Tidak ada hal yang lebih penting?”

Ronald memukul meja dengan keras, membuat semua orang di ruangan itu terkejut. “Wallace! Kau harus segera menikah! Ini adalah harapan kakekmu juga. Kenapa kau selalu menolak?!”

Wallace menurunkan kakinya, lalu bersandar ke depan dengan tatapan tajam menembus mata ayahnya. “Aku tidak akan menikah hanya demi keturunan. Wanita yang akan menjadi istriku adalah pilihanku sendiri, dan hanya dia yang akan memberiku anak. Aku tidak akan pernah membiarkan wanita yang kubenci melahirkan anakku.”

“Sudah berapa usiamu sekarang? Kenapa masih memilih? Nona Lee, Nona Shen, dan Nona Zhao semuanya kau tolak begitu saja. Namamu sekarang menjadi monster di mata mereka. Mereka cantik, kaya, dan selevel dengan kita. Kenapa kau harus menolak mereka semua?” suara Ronald bergetar, separuh marah, separuh putus asa.

Wallace menatap ayahnya dengan mata dingin, lalu perlahan bangkit dari sofa. Ia membenarkan jasnya dengan elegan, menatap Ronald tanpa emosi.

“Jangan pernah mengatur hidupku, terutama pernikahanku. Bahkan Kakek tidak bicara apa pun. Kenapa kau harus sibuk mengurusi masalahku?” ucapnya pelan namun menohok.

“Wallace…,” panggil Ronald dengan nada kesal, menahan emosi yang nyaris meluap.

Wallace menoleh sekilas dengan tatapan dingin. “Kalau kau begitu menyayangi mereka, nikahi saja mereka dan lahirkan seorang anak laki-laki lagi. Jangan terlalu berharap padaku. Karena aku tidak akan menikahi siapa pun,” ucap Wallace tajam, suaranya tenang namun menusuk hati.

"Baiklah kalau begitu. Lucy Fang, kau masih ingat, kan? Wanita yang dulu kau cintai. Dia akan kembali dalam waktu dekat. Ayahnya sudah menyetujui pertunangan kalian. Jangan biarkan kakekmu menunggumu terlalu lama. Menikah dan punya anak itu adalah tanggung jawabmu," ujar Ronald dengan suara tegas, menatap tajam ke arah putranya yang duduk santai di sofa.

"Jangan menggunakan kakek untuk mengancamku!" suaranya rendah namun menekan. "Kalau ingin punya keturunan, kenapa kau tidak melakukannya sendiri? Bukankah di usiamu yang sudah tua pun kau masih suka pada wanita?" balas Wallace dengan nada menghina, membuat Ronald menegang di tempatnya.

"Wallace, papamu hanya mencemaskanmu saja. Kamu harus mengerti kondisi keluarga," ucap Sully pelan, berusaha untuk tersenyum.

Wallace menoleh cepat ke arah Sully, matanya berkilat tajam. "Sejak kapan aku tidak memikirkan kondisi keluarga? Jangan ikut campur urusanku!" jawabnya dengan suara dingin sebelum melangkah pergi meninggalkan mereka.

"Wallace!" seru Ronald, suaranya berat menahan emosi. "Saat Lucy tiba nanti, kau harus temui dia. Dan jangan menakutinya seperti yang kau lakukan pada wanita lain!" katanya tegas, menahan rasa kesal yang membuncah di dadanya.

Namun, Wallace sama sekali tidak menoleh. Ia terus berjalan hingga keluar dari rumah besar itu, menutup pintu dengan suara keras. Keheningan pun menyelimuti ruang tamu.

Seorang asisten segera melangkah masuk, menunduk hormat di depan Ronald. "Tuan besar, kami mendapat informasi bahwa Tuan muda membawa seorang gadis pulang ke rumah beberapa waktu lalu," lapor asisten itu hati-hati.

Angie yang sedari tadi duduk diam langsung menoleh. Matanya membulat penuh rasa ingin tahu. "Sario, siapa dia? Tidak biasanya Kakak membawa wanita pulang ke rumahnya. Bukankah dia tidak suka ada orang luar yang masuk ke rumahnya?" tanyanya cepat.

Sario menatap Angie lalu menunduk lagi sebelum menjawab. "Beberapa waktu lalu, Tuan muda diserang di tengah jalan. Dan di hari yang sama, gadis itu ikut ke rumahnya dan tinggal bersama hingga sekarang."

Mendengar penjelasan itu, dahi Ronald berkerut. Matanya menyipit curiga. "Cari tahu siapa gadis itu. Kalau latar belakangnya layak, maka aku akan pertimbangkan pernikahan mereka. Tapi, kalau dia hanya dari kalangan bawah, maka usir dia dari rumah itu!" perintahnya tegas, suaranya dingin bak es.

"Baik, Tuan," jawab Sario dengan hormat, kemudian beranjak pergi, meninggalkan ruangan dengan langkah cepat.

"Ronald, menurutmu… apakah gadis itu hanya untuk mainan Wallace? Wallace sudah dewasa, kalau dia suka bersenang-senang hanya untuk sementara, itu adalah hal yang wajar. Asalkan jangan menikahinya,"kata Sully.

Ronald menoleh menatap istrinya, matanya berkilat tajam. "Kalau dia hanya dijadikan alat mainan, aku akan membayarnya dan usir dia dari rumah itu," jawabnya dingin tanpa ekspresi.

Perjalanan pulang.

Di dalam mobil hitam mewah yang melaju menembus malam, Wallace duduk di kursi belakang. Pandangannya kosong menatap keluar jendela, menatap lampu-lampu jalan yang berpendar seperti bintang jatuh.

"Tuan, anda tidak apa-apa?" tanya Nico pelan, menatap melalui kaca spion dengan hati-hati.

Wallace tidak langsung menjawab. Ia menutup matanya sesaat, menenangkan pikirannya yang kusut sebelum membuka mulut. "Apa kau sudah melakukan perintahku?"

"Sudah, Tuan," jawab Nico cepat. "Seharusnya tidak ada masalah. Latar belakang Nona Lin telah dirahasiakan. Semua orang yang mengenalnya, dari tetangga hingga rumah sakit, sudah saya urus."

Wallace mengangguk pelan, "Pastikan tidak ada yang tertinggal. Aku sangat mengerti sifatnya. Dia bisa melakukan apa saja terhadap orang yang dia tidak suka," katanya dengan suara dingin.

"Baik, Tuan," jawab Nico.

Wallace menarik napas dalam, lalu mengeluarkan bungkusan rokok dari sakunya. Ia menatap bungkus itu lama, Perlahan, ia menutupnya kembali.

"Buang semua rokok yang ada di rumah. Dan perintahkan pada yang lainnya, jangan ada yang merokok saat di rumah," perintah Wallace dengan suara berat, menahan perasaan yang tak pernah ia tunjukkan pada siapapun.

Nico menoleh sekilas dengan mata terbelalak, tak percaya dengan apa yang didengarnya. Namun, ia segera menguasai dirinya dan mengangguk cepat. "Iya, Tuan."

Nico menatap kembali ke jalanan malam, hatinya bergetar oleh rasa penasaran yang tak terbendung. "Apa aku tidak salah dengar? Tuan sudah lama merokok dan tiba-tiba berhenti? Tuan sering menggunakan rokok di saat tertekan. Dan kini dia malah berhenti… Apakah tidak menderita? Sepertinya Nona Celine… sangat penting baginya, batin Nico.

***

Setiba di mansion, Wallace melangkah masuk dengan langkah tenang. Suara tawa terdengar dari ruang makan. Ia menoleh dan melihat Celine duduk di sana bersama Mark. Pria itu bercanda, membuat Celine tertawa kecil, wajahnya tampak cerah dan nyaman.

Wallace berhenti di ambang pintu, menatap mereka dalam diam. Matanya gelap, rahangnya menegang.

"Kenapa saat bersama Mark dia bisa tertawa begitu gembira… tapi saat bersamaku dia selalu diam dan menunduk?" batin Wallace, matanya menatap Celine tajam dengan wajah yang tampak tidak senang.

1
Rocky
Manttappp..
yuning
i love you Mr mafia
Nabil abshor
PUUUAAAAAASSSSSS,,,,,,, syukaaak,,,, kaya gini niiiih,,,,,, yang sekali thesss,,,, dibalasnya thaaassss theeessss,,,,,,
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Febriana Merryanti
good job Wallace beri pelajar buat mereka pelacur kok teriak pelacur🤣🤣🤣
Akai Kakazain
duh thoooor....dag dig dug aq thor, knpa brsmbung pulak thor...huhuhuuu....
Bu Kus
kasih pelajaran tu Wallace buat mereka jerah
Bu Kus
semoga Wallace cepat datang dan Celine bisa selamat
Naufal Affiq
lanjut thor
Isnanun
akhirnya ada yg ngebelain Celine
R@3f@d lov3😘
akhirnya kamu datang juga Wallace 🙄🙄kasihan Celine dan hukum 2 jalang it...wlpn mereka keluarga tapi mereka 😏 sudah berani menyakiti Celine a
yuning
hanya seorang Celine kalian main keroyokan
R@3f@d lov3😘
dasar sampaaaaah 😏 kalian,,lihat saja jika kalian berani menyentuh Celine maka jangan heran jika Wallace memberi kalian pelajaran 🙄😒
Reni Anjarwani
ldoubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut
R@3f@d lov3😘
Celine yang digoda kenapa aq yang dag....dig....dug...seeeerrr🤭😁
Naufal Affiq
bisa uji coba juga tuan,kalau tuan berani
Naufal Affiq
kamu seram tuan,coba rubah sedikit cara bicaramu dan tingkah laku mu,di hadapan gadismu
yuning
aku mau lihat tuan 😁
Nabil abshor
bukan marah,bukan lembut,,,,, ky gmn ituuuuuu,,,,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!