NovelToon NovelToon
Teka-teki Forensik

Teka-teki Forensik

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Misteri
Popularitas:769
Nilai: 5
Nama Author: sintasina

Detektif Arthur dihantui oleh kecelakaan mengerikan yang merenggut ingatannya tentang masa lalunya, termasuk sosok seorang gadis yang selalu menghantuinya dalam mimpi. Kini, sebuah kasus baru membawanya pada Reyna, seorang analis forensik yang cerdas dan misterius. Semakin dalam Arthur menyelidiki kasus ini, semakin banyak ia menemukan kesamaan antara Reyna dan gadis dalam mimpinya. Apakah Reyna adalah kunci untuk mengungkap misteri masa lalunya? Atau, apakah masa lalu itu sendiri yang akan membawanya pada kebenaran yang kelam dan tak terduga? Dalam setiap petunjuk forensik, Arthur harus mengurai teka-teki rumit yang menghubungkan masa lalunya dengan kasus yang sedang dihadapinya, di mana kebenaran tersembunyi di balik teka-teki forensik yang mengancam kehidupan mereka keduanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sintasina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Percakapan Meja Sebelah

Reyna mengalihkan pandangannya ke arah Arthur, ingin bertanya tentang tentang seseorang itu. Namun Arthur menatapnya dengan tatapan tajam, tangannya disilangkan di dada. "Jika kau bertanya, aku akan memukul kepalamu," ancam Arthur dengan menunjukkan tangannya yang terkepal, suaranya dingin. Ia jelas tidak ingin membahas lebih jauh tentang seseorang itu.

Mendengar ancaman Arthur membuat Reyna mencibir, bibirnya sedikit cemberut. "Huh, tidak seru!" katanya, sambil menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi. "Kenapa kau jadi sensitif ketika membahas 'seseorang' itu?" tanya Reyna, dengan menggoda sekaligus mengejek untuk membuat Arthur kesal. Ia ingin melihat reaksi Arthur selanjutnya.

"Setidaknya aku lebih baik dari pada kau, karena dulu aku disukai banyak gadis di kampus, tapi aku tetap memilih untuk sendiri. Dibandingkan kau, kau sendirian karena memang tidak ada yang mau denganmu," balas Arthur, nada suaranya jelas mengejek. Ia membalikkan keadaan, mencoba membuat Reyna merasa kesal.

Reyna mengepalkan tangannya yang berada di pangkuannya, melotot tajam ke arah Arthur. "Daripada kau! Kau terlihat menyedihkan menunggu 'seseorang' itu. Bisa saja orang itu sudah punya pasangan hidupnya!" balas Reyna, mencoba membalas ejekan Arthur. Ia menusuk kelemahan Arthur dengan menyebutkan kemungkinan bahwa orang yang ditunggu Arthur sudah memiliki pasangan.

Urat-urat di wajah Arthur terlihat menonjol untuk pertama kalinya. Arthur memang sering kesal, tapi belum pernah sampai menunjukkan emosinya secara fisik seperti ini. "Dia tidak akan melakukan itu…" gumam Arthur, lebih pada dirinya sendiri. "Jika dia melakukan… aku akan mengambilnya dengan paksa kembali kepadaku." Ucapannya yang terakhir sama sekali tidak jelas, itu seperti gumamku yang amat sangat pelan namun terlihat penuh arti, membuat Reyna dan Noah serempak berkata, "Hah??" Bingung dan penasaran.

Arthur langsung menggeleng kepalanya dan bersandar kembali di sandaran kursinya, menarik nafas perlahan, berusaha menenangkan diri.

"Apa yang kau katakan tadi?" tanya Reyna, penasaran dengan ucapan Arthur tadi.

"Aku bilang kau sangat jelek," kata Arthur, dengan cepat. Ia mengalihkan pandangannya ke arah jendela kafe, jelas menghindari percakapan lebih lanjut tentang dan pernyataannya yang mengancam tadi. Ia berusaha untuk mengendalikan emosinya.

Reyna mendengus mendengar ucapan Arthur, menyilangkan kedua tangannya di dada, kembali cemberut. Ia kesal karena Arthur terus-menerus mengalihkan pembicaraan.

Noah tertawa kecil, menepuk kepala Reyna. "Jangan terus mengganggu Arthur, bisa-bisa kita tidak bisa makan," katanya. Reyna tetap cemberut. "Dia sendiri yang terus menggangguku!" protesnya.

"Utututu~," kata Noah, memperlakukan Reyna seperti gadis kecil. Ia berusaha menenangkan Reyna dan menghindari pertengkaran lebih lanjut.

Di sisi lain, Arthur sesekali melirik ke arah Reyna dan Noah. Emosinya sulit dijelaskan; campuran rasa kesal, jengkel, dan sesuatu yang berusaha Arthur tahan.

Setelah beberapa menit, makanan mereka akhirnya datang. Pelayan dengan cekatan menyusun makanan di atas meja, setiap pesanan diletakkan dengan rapi di depan masing-masing orang. Aroma kopi dan makanan yang lezat memenuhi meja mereka.

Sambil menikmati makanan mereka, Arthur, Reyna, dan Noah tanpa sengaja mendengar percakapan dari meja sebelah. Dua pria paruh baya, sekitar 40 tahunan, duduk di sana. Satu mengenakan pakaian kantoran yang rapi, sedangkan yang satunya lagi mengenakan seragam yang terlihat seperti seragam petugas kereta api.

"Apa kau sudah dengar tentang Pak David?" tanya pria berpakaian kantoran, suaranya agak berbisik.

"Ya, kasihan… dia tewas di rel kereta," jawab pria berpakaian seragam petugas kereta, nada suaranya terdengar pilu.

"Ada yang mengatakan karena kecelakaan, tapi ada juga yang mengatakan bahwa itu pembunuhan," lanjut pria berpakaian kantoran, suaranya sedikit bergetar.

"Jangan-jangan… ini ada hubungannya dengan pembunuh berantai The Nightingale," bisik pria berpakaian seragam petugas kereta, dengan nada penuh kekhawatiran.

"Sst! Diam! Jangan sampai kau jadi korban selanjutnya kalau membahas itu!" peringat pria berpakaian kantoran, dengan nada khawatir. Ia tampak takut percakapan mereka didengar orang lain.

1
Legato Bluesummers
Gak kepikiran sama sekali kalau cerita ini bakal sekeren ini!
Sâu trong em
Cerita yang menghanyutkan.
SugaredLamp 007
Gak bisa berhenti! Pagi siang malam cuma baca ini terus!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!