NovelToon NovelToon
Pembalasan Penulis Licik

Pembalasan Penulis Licik

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Romansa Fantasi / CEO / Nikah Kontrak / Fantasi Wanita / Gadis nakal
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Alensvy

Bijaklah dalam memilih tulisan!!


Kisah seorang penulis online yang 'terkenal lugu' dan baik di sekitar teman-teman dan para pembaca setianya, namun punya sisi gelap dan tersembunyi—menguntit keluarga pebisnis besar di negaranya.

Apa yang akan di lakukan selanjutnya? Akankah dia berhasil, atau justru kalah oleh orang yang ia kendalikan?

Ikuti kisahnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alensvy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pembalasan Penulis Licik 24

...****************...

Arion terduduk di tepi ranjangnya sendiri. Ruangan itu gelap, hanya disinari cahaya lampu kota yang tembus dari jendela besar. Namun pikirannya lebih riuh dari suara malam di luar sana.

Tubuhnya terasa panas, tapi bukan karena suhu udara. Bukan juga karena hasrat semata. Ini lebih dalam, lebih rumit… lebih berbahaya. Napasnya terengah, seolah paru-parunya menolak bekerja sama.

Dia menunduk, kedua sikunya bertumpu di lutut, dan jemarinya mengacak-acak rambutnya sendiri. Matanya terpejam, mencoba menahan gejolak yang berkecamuk.

"Kenapa aku bereaksi seperti itu? Kenapa aku membiarkan dia masuk sejauh ini?"

Aresya… wanita yang tiba-tiba hadir dalam hidupnya dengan segala misteri dan godaan. Awalnya hanya rencana. Pernikahan kontrak. Perjanjian sederhana—dingin dan terencana. Tapi kini, dia tidak tahu lagi siapa yang memegang kendali.

Dia mengingat bibir Aresya, napas hangatnya, caranya menggoda—namun tetap tampak begitu tak bersalah. Bagian itu yang paling menyiksanya. Aresya tahu apa yang ia lakukan. Dia menikmati permainan ini. Dan Arion… Arion terjebak.

“Brengsek…” gumamnya lirih, memukul lututnya sendiri. "Aku tidak boleh begini."

Namun meski mulutnya berkata tidak, pikirannya sudah terisi penuh oleh Aresya. Wajahnya, suaranya, bahkan aroma tubuhnya yang sempat singgah terlalu lama dalam dekapan barusan.

Ia bangkit, berjalan ke jendela dan menatap langit malam yang kosong. Dalam pikirannya, hanya satu nama yang terus terngiang.

Aresya.

Dia menghela napas panjang, lalu menunduk… pasrah.

"Apa yang sedang kamu lakukan padaku, Aresya?"

Dan di dalam dadanya, sesuatu perlahan retak—pertahanan, prinsip, dan perjanjian yang dulu ia anggap mutlak.

Semua mulai kabur. Digantikan oleh rasa yang belum bisa ia beri nama.

...****************...

Pagi itu, udara masih sejuk ketika Arion muncul di ambang pintu kamar Aresya. Ia mengenakan kemeja hitam rapi dan celana panjang berbahan halus, rambutnya sedikit basah sehabis mandi. Tatapannya tajam, tapi ada semburat ragu yang tak biasa di matanya.

“Aresya,” panggilnya.

Aresya yang sedang menyisir rambutnya di depan cermin menoleh perlahan. Ia mengenakan dress santai berwarna lembut, dengan senyum tenang yang selalu terlihat polos—tapi Arion tahu, senyum itu adalah topeng yang bisa menusuk lebih dalam dari belati.

"Ada apa?" tanyanya lembut.

“Kita harus ke rumah utama siang ini,” ujar Arion. "Mama ingin bertemu."

Aresya memiringkan kepala sedikit. “Oh?”

Arion melipat tangan di depan dada. “Kamu tahu maksudku. Kita harus berakting layaknya suami istri. Jangan bikin Mama khawatir… atau drop lagi. Kau harus…”

“Aku tahu,” potong Aresya pelan, berdiri dan mendekatinya. Tatapannya lembut tapi menantang, senyum kecilnya terukir sempurna.

“Tenang saja, suamiku,” lanjutnya dengan nada manis yang menampar dalam, “Aku akan jadi istri yang baik… dan mencintai suaminya.”

Arion terdiam. Pandangannya mengunci wajah wanita itu. Bibirnya, matanya, ekspresi wajahnya—semua terlampau lihai.

Lagi-lagi, wanita ini… menguasai dirinya tanpa izin.

Arion menelan ludah, perlahan membuang napas lewat hidung. “Cepat siap-siap,” gumamnya pelan sebelum berbalik dan berjalan menjauh. Tapi di detik sebelum ia pergi, ia melirik lagi ke arah Aresya—yang masih berdiri di tempat, memandanginya dengan senyum manis yang... mematikan.

Dan dalam hati Arion, suara itu kembali bergaung pelan tapi jelas.

"Sialan... Aku benar-benar dalam masalah."

...****************...

Mobil mewah Arion berhenti tepat di depan rumah utama keluarga Camaro. Bangunan megah bergaya klasik itu berdiri kokoh, menyiratkan wibawa dan garis darah bangsawan yang mengalir kuat dalam keluarga tersebut. Namun di balik semua kemegahan itu, satu sosok—Daria Camaro—selalu menjadi kelemahan terbesar Arion.

Aresya turun lebih dulu, anggun dalam balutan dress pastel yang membuatnya tampak lembut dan bersahaja. Tapi seperti biasa, ada sesuatu di balik tatapan manis itu—sebuah permainan yang hanya ia tahu arahnya ke mana.

Begitu Daria muncul di ambang pintu dengan senyum ramah, Aresya langsung melangkah menghampiri dan memeluk pelan wanita itu.

"Ma," ucap Aresya lembut, suaranya mengalun manis seperti madu, "bagaimana keadaan Mama hari ini?"

Nada itu terdengar penuh kasih—namun ada racun tersembunyi yang hanya Arion bisa rasakan.

Daria tersenyum hangat, memegang tangan Aresya. “Mama baik, sayang. Terima kasih sudah datang.”

Arion menyusul masuk, langkahnya sedikit melambat saat melihat ibunya tampak begitu akrab dengan Aresya. Tapi sebelum ia sempat bergerak ke tempat duduk lain, Aresya meliriknya dan menepuk sofa di sebelahnya sambil berkata dengan senyum paling manis:

“Sayang, sini duduk bareng aku.”

Arion menegang sejenak. Tatapan ibunya langsung tertuju pada mereka, menanti kehangatan yang dia harapkan dari ‘pasangan muda’ ini. Tak ingin menimbulkan kecurigaan, Arion pun duduk di samping Aresya—meskipun pikirannya mendadak penuh dengan sinyal bahaya.

Aresya menyandarkan sedikit tubuhnya ke bahu Arion. Cukup sebentar. Cukup untuk membuat dada Arion terasa sesak.

Lalu Aresya menoleh ke Daria dan berkata dengan nada polos yang terdengar sangat... mematikan.

“Ma… ternyata Arion itu pria yang hangat ya.”

Daria tertawa kecil, menatap anaknya dengan bangga. “Iya, dari luar memang dingin. Tapi hatinya itu… lembut.”

Sementara itu, Arion duduk mematung. Wajahnya datar. Tapi pikirannya?

Kacau.

Wanita ini... dia benar-benar tahu cara bermain, dan aku—tanpa sadar—ikut dalam permainannya.

“Nginep aja di sini malam ini,” ucap Daria tiba-tiba. “Papa kalian, Alexander, katanya akan pulang malam. Mama ingin kita kumpul, sudah lama enggak begini.”

Seketika Arion menggeleng pelan, nyaris otomatis. “Enggak usah, Ma. Kita—”

“Sayang…” potong Aresya, menggenggam lengan Arion lembut sambil menatapnya penuh arti. “Nggak apa-apa kan kita nginap? Biar Mama senang.”

Tatapan mereka bertemu.

Arion menatap lekat bola mata cokelat wanita itu. Ada sesuatu di dalam sana. Keteguhan. Kelicikan. Daya tarik yang membuatnya tak bisa berkutik. Helaan napas kasar keluar dari bibir Arion.

“...Terserah kamu,” gumamnya akhirnya, menyerah tanpa syarat.

Seketika senyum Aresya mengembang.

Sementara di sisi lain, hatinya menari-nari riang. Akhirnya… rumah utama keluarga Camaro. Ini adalah salah satu poin penting dalam rencananya. Di sinilah semua akar kekuasaan keluarga itu bermula. Dan Aresya kini berada tepat di jantungnya.

“Terima kasih, sayang.” Ucapnya lembut, masih menempelkan kepala di bahu Arion seolah-olah benar-benar istri penuh cinta.

Dan Arion? Lagi-lagi hanya bisa menatap ke depan, menyadari satu hal yang makin nyata—wanita itu mulai mendominasi jalannya napas, pikirannya, bahkan keputusannya.

.

.

.

Next 👉🏻

1
Gadis_hujan
Kata-kata yang bagus dan mengandung makna
Gadis_hujan
Cerita sebagus ini … tapi sepi komentar. Kenapa ya? Tapi kalau cerita yang bahkan tanda kutip ataupun kata-katanya kurang bagus, kenapa rame sekali yang berkomentar? Heran
Gadis_hujan
Wow …. Gue suka nih 😏😏
Gadis_hujan
Wah … kalimat-kalimatnya penuh dengan kiasan
Miu Nih.
perempuan badas kok dilawan,, tapi kamu jadi bucin kaann~ 😆😆
Miu Nih.
nyesek juga ya /Sob/
Semangat
huaa thorrr
Semangat
balaskan dendammu aresyaa
Semangat
wah Arion /Gosh//CoolGuy/
Alen's Vy: Gak nahan dia/Curse/
total 1 replies
Semangat
aih maluuu
Semangat
harusnya pernikahan yang sperti ini, hrus dengan org yg saling mencintai. tapi mereka enggak.
Alen's Vy: Iya, kan kak..
total 1 replies
Semangat
suka bgt 'malam telah tua'
Semangat
lanjut thorr gimana ini kepanjutannyaa
Alen's Vy: Besok yaaaa/Whimper//Grievance/
total 1 replies
Semangat
/Blush//Blush/
Semangat
misterius banget Aresya ini ya thor
Alen's Vy: Wkwkwk karena ada sebab.. /Shhh/
total 1 replies
Semangat
ini bagus banget Thor kata2nya
Semangat
lanjut dongg thorr kapan up lagii
Semangat
berani bgt areysa ya thor
Miu Nih.
next kak 🤗👍
Miu Nih.: Haik, siap! udah 😉
Alen's Vy: Follback ya kak/Grievance/
total 2 replies
Semangat
Menarik🥵
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!