Namanya Laura, dia masih perawan, namun pekerjaannya ada di Lingkaran Setan.
Sebuah Club malam, yang mewah mau mempekerjakannya. Tugasnya memang sederhana, namun berat untuk di lakukan, Laura hanya akan duduk dan tidak di perbolehkan untul di sentuh oleh semua yang memesannya.
Tugas Laura, hanya akan menemani dan menuangkan Alkohol pada gelas para pria-pria beruang yang mencari kesenangan di Club Mewah tersebut. Mereka pun mendapatkan sebutan “Pelanggan Vip.”
Namun, tidak sedikit dari para pria kaya itu yang menginginkan Laura, karena Laura yang masih muda dan sangat cantik. Semua pria pun mabuk tergila-gila pada Laura bahkan sebelum minum mereka sudah mabuk dengan kecantikan Laura.
Pada akhirnya Laura akan membangkitkan Gangters-Gangster besar yang sudah lama bermusuhan dan melakukan gencatan senjata kembali memanas.
Di tambah dengan kebenaran asal usul Laura. Hingga membuat Laura harus menjadi budak nafsu untuk salah satu Ketua Gangster.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Newbee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 24
"Nona Laura, karena anda satu-satunya wali dari Tuan Douglas, saya harap anda bisa bekerja sama dalam kasus ini. Saya butuh kesaksian anda untuk beberapa hari ke depan." Kata Sheriff Norris.
"Jadi... Kasus apa?" Tanya Laura dengan perasaan takut, ia melirik pada Aaron.
Norris melihat ke arah Aaron, dan Aaron mengangguk, pertanda ia mempersilahkan Norris untuk memberitahu pada Laura.
"Tuan Douglas memperkossa adik Tuan Aaron dengan beberapa anggota gangsternya, dan membuat Nona Aurora gantung diri di gudang milik Tuan Jarvies."
Setelah mendengar kebenaran itu, kaki Laura seakan tak mampu berdiri, itu adalah tindakan yang sangat keji.
Laura sendiri langsung berpegang pada sisi ranjang Douglas.
"Kalau begitu saya permisi, saat Tuan Douglas sudah sembuh kami akan memindahkannya ke penjara." Kata Norris.
Laura mengangguk pelan, dengan mata melamun dan masih sangat syock.
"Nona Laura..." Panggil Norris.
Kemudian Laura melihat ke arah Norris.
"Ini adalah kartu nama saya, jika ada sesuatu hubungi saya." Kata Norris.
"Terimakasih." Kata Laura menerima itu.
Aaron melihat dengan wajah tidak suka dan menunggu Norris keluar. Setelah Norris keluar, Aaron pun memberitahu pada Hensen jika tidak ada yang boleh masuk, bahkan jika itu adalah dokter atau perawat.
Hensen pun paham dan mengangguk pelan.
Kemudian Aaron berjalan menuju pada Laura yang saat itu masih melihat kartu nama milik Norris.
Dengan cepat Aaron mengambil kartu nama tersebut dan merobeknya menjadi dua bagian, dan membuangnya ke lantai.
"Kau pasti senang, pangeran impianmu memberikan kartu namanya. Mari kita lihat apakah kau masih sesenang itu, saat mengetahui kenyataannya kau adalah budakku, dan tak akan ku biarkan kau pergi, bahkan hingga kau menjadi tulang belulang kau harus mati di mansion milikku. Lauraaa..." Kata Aaron langsung menurunkan underware milik Laura.
"Tidak!!! Jangan di sini Tuan Aaron, ada kakek saya." Kata Laura.
"Justru itulah yang ku inginkan, aku ingin kakekmu tahu bagaimana aku merusak tubuh indah ini." Kata Aaron kemudian memutar tubuh Laura menghadap Douglas.
Aaron kemudian mencengkram dagu Laura, agar Laura melihat pada Douglas, dan tangan satunya masuk ke dalam bagian sensitof Laura.
"Eenhgg..." Laura tak bisa menahan kekuatan Aaron.
"Douglas La Faye, akan ku tunjukkan rasanya menjadi aku, saat dimana aku tahu adikku mati gantung diri karena kau memperkosanya, aku seperti orang sekarat yang tidak bisa melakukan apapun, seperti halnya dirimu sekarang, tidak bisa bergerak untuk memukul orang yang melakukan tindakan jahat pada keluarga yang kau sayang, kau harus merasakan apa yang aku rasakan, kau sekarat dan tak bisa menolong cucumu. Aku pun begitu, aku tak bisa menolong adikku, hingga aku kehilangan dirinya." Kata Aaron langsung menyeret Laura ke ranjang kecil di depan ranjang Douglas.
"Jangan di sini Tuan Aaron..." Kata Laura hendak bangkit dan kabur.
Namun, Aaron langsung mencengkram rambut Laura yang panjang dan membuat Laura berbaring lagi dengan melemparkan tubuh Laura ke atas ranjang.
Saat itu kondisi Douglas tidak dapat bergerak, bahkan ia hanya bisa mengucapkan satu dua patah kata, dan itupun tak bisa terus menerus berbicara karena pita suaranya telah rusak akibat pukulan Aaron.
Melihat apa yang di lakukan Aaron pada cucunya membuat Douglas merasa sangat membenci dirinya sendiri.
"Lau... Lau... Ra..." Suara itu rendah dan serak bahkan tak di dengar Laura.
Tanpa sadar, air mata Douglas sudah mengalir di sudut matanya.
Aaron membuka risleting celananya dan mengarahkan benda besar miliknya langsung masuk ke dalam milik Laura.
"Aaahh jangan...!!!" Teriak Laura dan menangis.
Namun, benda keras itu sudah masuk ke dalam milik Laura dengan sangat kasar.
"Ssst..." Aaron kemudian menangkupkan tangan besar nya untuk menutup mulut Laura agar tidak berteriak.
Dengan kasar Aaron terus memasukkan miliknya dan membuat tubuh Laura berguncang naik turun.
Saat itu Laura seperti meminta tolong pada Douglas, ia menangis, wajahnya sangat merah, dan tak bisa melakukan apapun.
"Mmhhnbbb... Mmmbbb...." Suara Laura tertahan oleh tangan besar Aaron yang membungkamnya. Aaron juga mencengkram tangan Laura.
Aaron terus menutup mulut Laura, sedangkan ia menikmatinya rasanya membenamkan benda miliknya ada di milik Laura, begitu sangat kuat menjepit miliknya hingga Aaron pun merasakan klimakss di dalam rahim Laura.
Sentakan kuat dan dalam Aaron taburkan cairan itu di dalam rahim Laura, saat itu Laura telah merasakan sesuatu meleleh dari selangkangannya dan itu adalah cairan milik Aaron.
"Aku terlalu menikmatinya, hingga aku lupa kalau aku tidak memakai pengaman." Kata Aaron tersenyum dingin.
Ini adalah pertama kalinya Aaron tak memakai pengaman, biasanya ia selalu memakai pengaman jika berhubungan dengan para wanita, dan ini juga pertama kalinya Aaron menuangkan dan menyemburkan cairan kental miliknya.
"Aku punya rencana yang bagus... Lahirkan anakku..." Kata Aaron membenarkan celananya.
Laura meringkukkan tubuhnya dan menangis, rambut panjang nya yang halus cukup berantakan, tubuhnya di penuhi keringat dingin dan ia juga merasa sangat kotor, Laura merasa jijik dengan dirinya sendiri.
Kemudian Aaron mendekati Douglas.
"Cucu mu sah menjadi budakku Douglas, aku akan membuat hidupnya hancur dan menderita, lalu karena aku butuh seorang penerus dan pewaris kekayaanku, dia harus melahirkan anak untukku." Kata Aaron pada Douglas.
Saat itu tubuh Douglas kaku dan bergetar, matanya merah karena menangis, ia tak bisa melakukan apapun untuk menolong Laura.
"Bersihkan dirimu dan keluar." Perintah Aaron kemudian ia pergi lebih dulu.
Laura pun menangis dan merosot, ia mengesot memungut kartu nama Norris yang Aaron robek menjadi dua bagian.
Kemudian Laura menangis tergugu melihat dirinya yang hancur dan sudah berulang kali di nodai Aaron.
"Aku benci hidupku... Aku ingin mati..." Kata Laura sembari menangis histeris, meskipun tangisannya tak keras, namun suara tangisan itu sangat membuat Douglas merasa hancur dan teriris. Karena perbuatannya, cucunya lah yang menanggungnya sekarang.
"Lau... Lau..." Panggil Douglas dengan menangis.
Laura kemudian membenarkan pakaiannya dan ia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Laura tak menanggapi panggilan kakeknya, ia bahkan kini membenci kakeknya setengah mati.
Laura kemudian ingat, apa yang di ucapkan oleh Sheriff Norris, jika ternyata kakeknya telah memperkosa adik dari Aaron, dan Laura sekarang tahu kenapa Aaron melakukan semua hal itu padanya. Aaron melakukan balas dendam pada Douglas dengan cara yang sama yaitu, memperkosa cucu dari Douglas La Faye.
Bahkan, sepertinya dendam Aaron tak akan begitu mudah surut, hingga menjadikan Laura sebagai budakk nafssunya, menjadikan Laura pelacurrr yang melayaninya, dan budakk sekssnya, sekarang Laura juga harus melahirkan keturunan Aaron.
Laura membasuh bagian kewanitaannya, ia harus menemukan cara agar dirinya tidak hamil. Setelah selesai membersihkan dirinya, kemudian Laura keluar menemui Douglas.
Laura memandangi Douglas yang menangis dan seolah ingin mengatakan sesuatu namun tak bisa, karena Douglas telah kehilangan suaranya.
"Lau... Lau... ra..." Hanya itu yang selalu Douglas ucapkan.
"Aku sangat membencimu, kenapa kau harus tiba-tiba menjadi kakekku, dan menjungkir balikkan kehidupanku!" Kata Laura menangis di hadapan Douglas.
Laura seolah menumpahkan semua emosi dan rasa sedihnya pada sang kakek.
"Aku ingin mati, aku akan bunuh diri. Aku tidak kuat dengan semuanya." Kata Laura menangisdi atas tubuh kakekknya, Laura menutupi wajahnya dengan memeluk tangan sang kakek.
Mendengar kalimat bahwa Laura ingin mati, dengan cepat Douglas menggelengkan kepalanya, ia tak ingin cucunya mati.
Namun, Douglas tak bisa melakukan apapun, jika pun ia melawan Aaron dan membebaskan Laura dengan cara menyuruh para anak buahnya, itu hanya akan sia-sia karena kekuatan Aaron sebagai Gangster di Negara Mex sangat kuat.
Bersambung~