Kelahiran Kembali Queen Mafia

"Aww sakit Daddy. howammm..... Daddy mataku sudah minus"ucap Aurora lalu mencari lengan Rey untuk menjadi bantalnya.

tanpa meminta izin dari sang empu tangan ia langsung tertidur lelap

 Rey tersenyum melihat wajah tertidur milik Aurora lalu Rey mendekat dan mencium puncak kepala Aurora lama.

"mimpi indah putri kecil ku"ucap Rey.

Rey menutup matanya,namun baru saja ia menutup matanya seseorang masuk ke dalam kamarnya.

"ya ampun nona kecil sedang tertidur di lengan tuan besar"ucap dr. Albert.

kemudian ia mendekat ke arah botol infus dan terkejut karena infus itu sudah di cabut.

"gawat...siap yg melakukan ini?!!"ucap dr. Albert lirih namun tersirat rasa kekhawatiran.

sedangkan Rey Engan membuka matanya karena ia ingin menguji dr. Albert.

dr. Albert memeriksa keadaan Rey dan bernafas lega karena keadaan Rey sudah stabil.

matanya kembali ke arah gadis kecil yg tertidur di samping Rey dengan beralas kepala lengan Rey.

dr. Albert mendekat ingin menyentuh dan mengangkat tubuh kecil itu karena takut khawatir membuat Rey kesakitan dan kebas.

namun aksinya terhenti karena mendengar suara dingin dan menyeramkan dari seseorang.

"berani kau menyentuh putri ku,nyawamu taruhannya dr. Albert"ucap Rey yg masih setia menutup matanya.

dr. Albert terkejut dan dengan cepat menarik kembali tangannya dan kemudian ia berlutut di depan kasur Rey.

"tuan anda sudah bangun!!ah...maafkan saya tuan besar,saya tidak berani"ucap dr. Albert ketakutan.

Rey membuka matanya dan menatap dr. Albert tajam.

"apa kau yg merawat luka putri ku??"tanya Rey.

"be benar tuan"ucap dr Albert gugup.

"apa kondisi nya sudah baik-baik saja??"ucap Rey.

"anu...I..itu sebenarnya sekarang seharusnya nona kecil merasa sakit karena ada beberapa bagian tulangnya yg retak namun melihat mimik wajah nona kecil sepertinya ia tidak kesakitan sama sekali,itu ..namun saya menjamin nona kecil tidak apa-apa "ucap dr Albert yg memberi penjelasan kepada Rey.

"pergi kau melatih tata Krama mu,kali ini aku memaafkan mu.satu lagi terimakasih"ucap Rey.

Sedangkan dr Albert hanya ternganga mendengar kata terima kasih yg di sampaikan oleh Rey.

ia ingin sekali mengorek telinga nya dan meminta Rey mengulangi kata-kata nya namun,sayang beribu sayang dr Albert masih sangat sayang dengan nyawanya.

****

keesokan harinya Aurora siap dengan baju seragam sekolah paud nya.

"si..sudah selesai nona"ucap Karen.

"teyima kasih kayen.dan satu lagi Kayen tidak peyu takut dengan Yaya "ucap Aurora kemudian mengambil tasnya dan mengendong menuju ruang makan.

sesampainya di ruang makan di sana sudah ada Rey, irrvin dan juga vino.

"selamat pagi"ucap Aurora sambil berlari menuju mereka.

irrvin dan vino yg sedari tadi kurang semangat berharap Aurora berlari memeluk mereka,namun saat senyum terpatri di wajah mereka sedang berkembang tetapi sebuah angin melewati mereka.

seketika senyum mereka luntur karena Aurora berlari memeluk Rey.

"selamat pagi putri daddy.mari naik ke kursi samping Daddy"ucap Rey lembut.

"cih...mengapa Rara mau mendekati orang yg telah menyakiti nya??"gumam vino namun masih dapat di dengar oleh Aurora dan juga Rey.

"kak vino..... Daddy tidak menyakiti ku dengan sengaja,jadi buang kebencian kalian dari Daddy. atau selamanya aku tak akan memaafkan kalian berdua"ucap Aurora marah.

keduanya ternganga,ingin sekali keduanya menangis keras sekarang juga.

"baik lah.... Daddy maafkan kami"ucap Irrvin dan vino bersamaan

TBC