NovelToon NovelToon
Cinta Sebelah Pihak

Cinta Sebelah Pihak

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Obsesi / Pelakor / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:862.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: Rani

Rere pikir, jika hanya dia yang mencintai suaminya, maka itu sudah cukup untuk mempertahankan rumah tangga mereka. Karena sebelumnya, dia berpikir bisa membuat suaminya jatuh cinta setelah mereka menikah.

Namum, satu setengah tahun usia pernikahan, Rere baru sadar, jika apa yang ia usahakan tidak sedikitpun membuahkan hasil. Sang suami malah mencintai adik tiri yang hidup bersama Rere sejak masih kecil.

Akankah Rere langsung menyerah setelah mengetahui kenyataan pahit itu? Atau, apa mungkin dia akan memilih melepaskan sang suami begitu saja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

'24

"Lho, kenapa nggak ikut, Re? Apa pekerjaan Rohan emang sangat banyak sampai dia tidak bisa ikut kamu ke sini? Anak itu, sudah lama tidak berkunjung ke sini. Benar-benar sudah melupakan orang tuanya."

Rere menarik napas dalam, lalu menghembuskan napas tersebut secara perlahan. Dia tidak ingin terjebak terlalu lama dalam obrolan ini karena sekarang, hatinya sudah mulai cemas akan sang mama yang ia tinggalkan.

"Maaf, pak. Rere datang karena ingin bicara hal penting. Rere tidak bisa lama di sini, karena Rere harus segera kembali ke rumah sakit. Ini soal mas Rohan."

Deg, wajah kedua orang tua Rohan mendadak bingung seketika. Kedua suami istri itu pun saling bertukar pandang satu sama lain.

"Re, ada apa? Sepertinya, apa yang akan kamu bicarakan sangat amat serius, nak. Bapak bisa lihat dari wajah kamu, jika saat ini, ada masalah besar yang sedang mengacaukan hatimu, Rere."

"Katakan saja apa yang sedang terjadi. Tidak perlu merasa tak enak hati, Re." Ibu Rohan pun ikut bicara untuk menguatkan hati menantunya.

Rere yang awalnya merasa sangat tidak enak hati, kini langsung mengatakan semuanya. Semua tentang perlakuan Rohan tanpa terkecuali.

"Apa! Anak itu sungguh sudah melakukan hal gila ini!" Bapak Rohan yang awalnya duduk tenang, kini langsung berdiri. Air kopi yang ada di atas meja pun tumpah seketika.

"Tenang, pak. Tenang. Jangan terbawa emosi karena itu tidak baik untuk kesehatan bapak."

"Untuk kamu, Rere. Apa ini sudah tidak bisa kalian bicarakan dengan baik sampai harus memulangkan semua barang Rohan segala? Hubungan suami istri itu memang terkadang sangat rumit, Re. Coba deh pikirkan dengan kepala dingin. Tenangkan dirimu dulu biar perasaan kamu sedikit membaik."

"Apa ibu pikir semua yang sudah anak kita lakukan masih perlu pertimbangan dari Rere lagi, Buk? Semua hal gila yang anak bodoh itu lakukan sungguh sangat kejam. Kenapa dia begitu tega menyakiti hati Rere yang tulus padanya. Ya Allah, salah apa aku sampai punya anak seperti dia."

Ibu Rohan tidak bisa menyanggah apa yang suaminya katakan. Karena apa yang suaminya ucap itu sangat benar. Tapi, dia sengaja ingin membuat hati Rere berubah meski kemungkinan itu tidak akan pernah ada.

"Kamu tenang saja, Re. Bapak akan berikan anak itu pelajaran. Jangan sedih lagi kamu sekarang. Fokus saja sama kesembuhan mama mu. Soal Rohan, biar bapak yang urus."

"Terima kasih, pak. Tapi maaf, aku sudah tidak bisa bersama dengan mas Rohan lagi. Karena hati ini sudah terlanjur sangat hancur sampai tidak tersisa lagi untuknya. Karena itu, maafkan aku jika aku harus mengambil keputusan terakhir. Aku ingin berpisah dengan mas Rohan secepatnya."

"Apa!" Kedua orang tua Rohan kembali kompak lagi. Keduanya terlihat sangat amat kaget dengan apa yang baru saja Rere ucapkan.

"Jangan ambil keputusan saat kamu masih dalam pengaruh emosi, Rere! Pikirkan baik-baik waktu kalian bersama. Kalian sudah menghabiskan waktu hampir dua tahun bersama sebagai pasangan suami istri. Jadi, jangan berpikir singkat secara sendirian. Cobalah untuk berpikir ulang dengan apa yang baru saja kamu katakan. Dan lagi, Allah membenci perceraian, Rere. Ingat itu!"

Entah kenapa, Rere merasa mama mertuanya begitu kuat berada di pihak Rohan. Ah, mungkin karena dia sayang Rere. Atau ... mungkin juga agar anaknya tak terbuang setelah bercerai dari seorang pemilik perusahan yang cukup maju di kota tersebut.

Namun, berbeda dengan ibu Rohan, bapak Rohan malah berada di pihak Rere. Orang tua itu malah tetap mendukung Rere meskipun keputusan Rere sungguh membuatnya merasa sedikit kecewa.

"Jika itu pilihan terbaik yang kamu punya, Re. Maka bapak akan dukung keputusan kamu. Bapak yakin, pilihan yang aku ambil adalah pilihan yang paling baik dari yang terbaik."

Sontak saja, ibu Rohan langsung melebarkan mata akibat ucapan dari suaminya. Tak hanya ibu Rohan yang kaget, Rere juga sama. Ternyata, kasih sayang orang tua itu memang benar-benar sangat tulus.

"Bapak apa-apaan sih, pak? Kenapa malah mendukung keputusan Rere yang tidak masuk akal ini?"

"Siapa bilang keputusan Rere tidak masuk akal, buk? Dia yang menjalani hidup, jadi dia yang tahu mana yang paling baik buatnya. Lagian, coba saja ibu pikir jika ibu yang ada di posisi Rere, apa ibu masih akan terap bertahan setelah ibu disakiti habis-habisan?"

"Tapi, pak .... "

"Tidak ada tapi-tapian, buk. Yang putuskan semuanya adalah orang yang merasakan penderitaannya. Jadi, kita tidak bisa ikut campur dengan menjadi penghalang. Yang bisa kita lakukan hanya menjadi pengamat, lalu pendukung mana yang benar. Dan, menjadi penasehat mana yang salah. Hanya itu saja, buk."

Ibu Rohan kembali terdiam. Dia masih tidak bisa membantah apa yang suaminya katakan. Karena semua perkataan yang suaminya ucap, semua benar.

Setelah itu, Rere pun langsung berpelukan dengan bapak mertuanya. Kemudian, Rere pamit setelah mencium tangan kedua mertua yang tak lama lagi akan menjadi mantan mertua.

...

Di rumah sakit, Amira tak sengaja mendengar kalau seorang pasien yang dinyatakan koma selama beberapa tahun bisa sembuh dalam waktu hitungan bulan. Hal itu membuat dirinya merasa sangat gelisah.

"Gawat! Bagaimana jika mama sadar dalam waktu singkat? Aku bisa dalam bahaya besar jika mama sadar sebelum tujuanku tercapai."

Wajah panik Amira terlihat dengan sangat jelas. Dia pun munda-mandir tak karuan di koridor rumah sakit yang sepi sambil mengigit jari tangannya.

"Ya ampun ... bagaimana bisa hal ini terjadi ya? Apa yang harus aku lakukan supaya aku bisa selamat dari jeratan hukum?"

Amira terus berpikir sambil munda-mandir tak ubah setrika yang sedang menggosok pakaian. Tak lama kemudian, di dalam benaknya terlintas sebuah ide jahat.

'Apa aku lenyap kan saja mama supaya aku aman dari jeratan hukum? Tapi ... wanita itu sudah menjadi ibu pengganti buat aku sejak aku masih kecil. Haruskah aku benar-benar menjadi orang jahat dengan menyingkirkan orang yang sudah berjasa dalam hidupku?'

Namun, dalam rasa bimbang yang sedang menghampiri, Amira teringat akan semua yang sudah terjadi. Tentu saja semua hal yang buruk saja. Sedangkan hal baik, tidak ia ingat sama sekali.

"Yah ... dia orang tuanya Rere. Karena dia mama tidak bisa bertahan hidup. Mama sakit gara-gara dia yang terus-terusan menindas mama. Padahal, semua yang terjadi itu tidak murni kesalahan mama sendiri, bukan?"

"Ditambah lagi, dia yang seperti orang kesurupan waktu itu. Ah! Dia sudah berniat untuk membunuhku sebelumnya hanya karena aku jatuh cinta pada suami dari anaknya. Tanpa ia tahu, dan tidak ingin mencari tahu, dia malah menuduh aku sebagai orang ketiga. Nyatanya, orang ketika itu adalah anaknya sendiri."

Amira terus ngomel. Tanpa ia sadari, sepasang telinga sedang mendengarkan apa yang ia bicarakan dengan sangat baik.

1
Erna M Jen
akhirnya jadi gembel ...
Heny
Klau bgn alur nya jd malas baca nya rwre di bkn lemah
Heny
Duh Dimas mau ngomporin putri
Heny
Rere ueus surut cerai jng abai
Heny
Mira kepedean kwkwkw
Heny
Amira gk sdr diri
Heny
Good rere
Heny
Jng paks rohan balikan dng rere cinta gk bs dipaksa
Heny
Yes smg kalian berjodoh
Heny
Jng mau dimadu pecat nrk berdua
Heny
Rere gercap ngusir rohan
Heny
Rere jng bodoh pisah aja sm rohan km berhak bahagia
Heny
Ayo re bilang semua sm mm mu jng ada lg yg di tutupi
Heny
Ular kepala dua bahaya ta
Heny
Km hrs kuat rere jng rapuh
Heny
Rohan gk sdr diri km yg bkn rere jd berubah
Heny
Ngapain rohan ngurus rere yg km cinta km sayang kan amira idihhh sok peduli
Heny
Klau memang rohan cinta sm Almira lepaskan rere
Heny
Smg ada co tampan kaya raya yg suka sm rere
Heny
Rohan kepanasan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!