NovelToon NovelToon
Aku Dinikahi Untuk Balas Dendam

Aku Dinikahi Untuk Balas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Balas Dendam / CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Ars Asta

Bagi Dira pernikahan adalah sebuah mimpi indah. Dira tak menyangka pria yang tiba-tiba mau menikahinya di hari pernikahan, disaat calon suaminya menghilang tanpa jejak, ternyata menyimpan dendam masa lalu yang membara.

Denzo tak menikahinya karena cinta melainkan untuk balas dendam.

Namun, Dira tidak tahu apa dosanya hingga setiap hari yang ia lalui bersama suaminya hanya penuh luka, tanya dan rahasia yang perlahan terungkap.

Dan bagaimana jika dalam kebencian Denzo, perlahan tumbuh perasaan yang tidak ia duga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ars Asta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Hari ini terasa panjang dan menyenangkan bagi Dira saat dia menghabiskan waktunya bersama ibunya. Senyum tak pernah lepas dari wajahnya, sifat manjanya pun keluar saat ia bersama ibunya. 

Mobil yang ia kendarai memasuki halaman rumah Gritama. Perasaannya kembali gundah saat sampai di sana. 

"Makasih pak," ucapnya pada sopir yang mengantarnya. Ia menghela napas panjang saat memasuki rumah yang kini jadi tempat tinggalnya. 

***

Malam pun tiba. Lampu di kamar Dira masih menyala terang. Gadis itu duduk di sofa, tempat ia semalam tidur. Ia tahu suaminya tak akan suka jika ia tidur di ranjang meski laki-laki itu belum terlihat batang hidungnya. 

Dira menaikkan kedua kakinya di sofa sambil memeluknya. Matanya melihat bulan dan bintang dari jendela kamar. Tanpa sadar air mata menetes dari matanya, pikiran nya berkelana dan bertanya-tanya. 

Aku hanya ingin rumah tanggaku bahagia Tuhan, tapi kenapa seperti ini? Ryan, pria yang dulu ku cintai menghilang di hari pernikahan kita dan sekarang Denzo, pria yang awalnya secara sukarela menikahiku juga membenciku. A–ku harus bagaimana? semua terasa menyakitkan. 

Gadis itu menghapus air matanya pelan. Ia menenggelamkan kepalanya di atas lututnya, masih terisak kecil. 

Denzo masuk dengan langkah pelan. Ia terdiam saat melihat Dira yang duduk di sofa. Gadis itu terisak dan belum menyadari kedatangannya.

Dia menangis? 

Pintu tertutup dengan keras, sengaja Denzo lakukan untuk membuat Dira menyadari kedatangannya. 

Kenapa aku jadi tak suka melihatnya menangis? Ada apa denganku? 

Dira mengangkat kepalanya dan menghapus air matanya dengan cepat saat menyadari Denzo berdiri di depan pintu. 

"Mas." Suaranya terdengar serak. 

"Aku gapapa, habis liat film sedih tadi." Dira berbohong mencoba menyanggah saat Denzo melihatnya menangis. Ia tersenyum kecil berharap Denzo percaya. 

Sementara Denzo berjalan ke ranjang dan duduk ditepinya, ia mengabaikan Wanita itu. Bersikap cuek supaya Dira tidak melanjutkan kebohongannya. Ia sangat tahu Dira berbohong dan itu sangat terlihat jelas di mata Denzo. 

Laki-laki itu kemudian membaringkan badannya, ia tidur tengkurap diatas ranjang. 

"Kemari," panggil Denzo pada Dira. 

Wanita itu langsung menghampiri Denzo. 

"Pijat bahuku," perintah Denzo masih dalam posisi tengkurapnya. 

Dira berdiri kaku, merasa bingung. 

"Cepat!" Denzo bersuara keras saat Dira masih tak bergeming. 

Wanita itu kaget dan langsung duduk di tepi kasur, tangannya terasa ragu memegang bahu laki-laki yang kini sudah jadi suaminya. 

Dia memijat pelan, berusaha memijat dengan baik. 

"Lebih kuat," ujar Denzo. Ia cukup menikmati pijatan itu tetapi ia merasa pijatannya terasa sangat lemah. 

Tangan yang memijat di bahu Denzo menambah kekuatan pijatannya. Laki-laki itu menutup matanya menikmati pijatan yang terasa enak juga merilekskan badannya. 

"Ini pertama kalinya kita bersentuhan Mas, kita bahkan tidak pernah berpegangan tangan, " pikir Dira dalam hatinya. 

Selama mereka menikah, ia dan Denzo tak pernah bersentuhan bahkan memegang tangannya pun tak pernah. 

"Cukup." Denzo menggerakkan tangan sebagai isyarat untuk Dira. 

Wanita itu menarik tangannya tapi ia masih duduk di tepi ranjang. 

"Kenapa masih disini?" tanya Denzo menoleh ke arah Dira. 

Dira langsung berdiri. "Ah iya, Mas." Ia berjalan ke sofa. 

Laki-laki itu memperbaiki posisi tidurnya jadi telentang. Ia melirik ke arah Dira. Wanita itu sedang merapikan sofa dan selimutnya. 

"Saya tidak suka ada orang menangis di kamar ini, jadi jangan pernah menangis," ujar Denzo dengan tegas, ia menoleh ke arah wanita itu. 

Dira tertegun mendengarnya. "Padahal mas Denzo yang buat aku selalu menangis tapi mas bahkan bersikap seolah-olah tidak melakukan apapun," ucap Dira dalam hatinya. Ia berbaring membelakangi suaminya. 

"Kamu dengarkan?" tanya Denzo lebih keras. Karena ia melihat Dira mengabaikannya. Dan dia tidak suka itu. 

Sial! Dia mengabaikanku. 

Denzo meremas bantal di sampingnya. Wajahnya terlihat memerah menahan emosi. 

"Dira!" teriaknya saat merasa makin kesal. Dira masih mengabaikannya dan ia tahu wanita itu belum tertidur. 

Dira membalikkan badannya, menghadap ke arah Denzo. "Iya Mas, maaf untuk yang tadi," ucapnya pelan. Ia menghela napas berat. 

"Bagus." Denzo langsung mematikan lampu dan menyalakan lampu tidur. 

Memeluk guling dan menaikkan selimut dan tertidur membelakangi Dira yang kini masih menatap dari sofa. 

Udara AC yang terasa dingin, dengan aroma kamar yang menenangkan perlahan membuat dua orang itu tertidur dengan lelap dengan perasaan yang tak mereka mengerti. 

1
Alphonse Elric
Thor, gimana sih? Kok blm update lagi? 😩
Ars Asta: Hai, makasih udah nunguin ceritaku ya🥰, Ars cuma bisa up 2 bab perhari. kedepan bakalan aku usahain buat crazy up, jangan lupa like dan beri rating 5 ya kak🩵
total 1 replies
Bea Rdz
Ngga nyangka sebagus ini!
Ars Asta: Senang banget dengarnya, makasih sudah mampir baca ceritaku🥰. Semoga enjoy dengan bab-bab selanjutnya ya...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!