Anya adalah seorang ibu rumah tangga, dia menjalani hidupnya penuh penderitaan karena laki - laki yang dulu menyayanginya tiba - tiba berubah, tidak peduli kepadanya karena dia belum memberikan nya keturunan. tiba - tiba suaminya menceraikan nya dengan kejam, namun tiba - tiba ada orang asing yang mentransfer uang sejumlah 800 dolar kepadanya dan uang itulah yang membuat dia menjadi wanita berjaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Duna Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23
"Mah kenapa Perabotan rumah kita banyak yang gak ada? mamah jual Perabotan rumah kita ya" tanya Devia yang baru pulang kuliah
Devia yang melihat rumahnya tiba - tiba lebih leluasa dan tidak terlalu banyak barang.
"Ngga lah. kakak kamu beli rumah jadi mereka bawa perabotan nya" ujar Ratna
"Mereka pindah? Terus kenapa mereka bawa Perabotan di rumah kita segala. Mereka bisa beli bukan, kenapa mereka harus ambil dari sini" kesal Devia
"Perabotan itu milik mereka, mereka cuma simpen aja di sini nanti kalo mereka udah punya rumah sendiri, Meraka langsung bawa ke rumah mereka" balas Ratna
"Terus kita gimana? Rumah jadi Kosong kaya gini, Sofa kita yang bagus aja udah gak ada. aku malu nanti sama Aldi mah kalo rumah kita jadi kaya gini" ujar Devia
"Kamu minta uang aja sama Aldi, terus uangnya kita beliin sofa" saran Ratna
"Emmm.... Emang Mamah yakin Aldi bakal ngasih uang?" tanya ragu Devia
"Yakin pasti ngasih! dia kan cinta banget sama kamu masa gak ngasih buat calon istrinya sih" ucap Ratna coba menyakinkan Devia.
"Yaudah deh Nanti aku coba minta uang sama Aldi. mungkin di kasih" ujar Devia sambil tersenyum.
**
"Dek nanti guru les jam 9 ke sini. Kamu harus udah siap ya" ujar Anya
"Siap kak!! Kakak mau ke toko?" tanya Lintang
"Iya, mungkin kakak nanti siang pulang dulu buat bawa makanan buat kamu. Tapi kalo kakak gak ke sini jam makan siang kamu telpon ya" jawab Anya.
"Oke kak" balas Lintang
Lintang sudah di beri ponsel oleh Anya, tapi ada waktunya tidak 24 jam ponsel itu ada bersama Lintang.
Anya tidak mau membuat Lintang kecanduan main game di ponsel jadi Anya memberi waktu saat dirinya tidak ada saja, dan itu pun Anya kontrol dari jauh.
Anya ingin membuat Lintang menjadi anak yang sukses tidak seperti dirinya hanya lulusan SMA.
Anya akan berusaha yang terbaik untuk membuat Lintang menjadi orang yang sukses dan membahagiakan dirinya sendiri tanpa bergantung kepada orang lain.
"yaudah kalo gitu kakak berangkat dulu ya. Jangan kemana - mana jaga rumah ya, kalo mau sarapan udah Kakak masakin ada di meja makan oke" ucap Anya
"Iya kakak Bawel" balas Lintang
"Ck!! Awas ya kamu" ucap Anya sambil menjepit hidung Lintang.
"Akhhh sakit kakak" ringis Lintang.
"Hahahahah kakak berangkat dulu ya" ucap Anya kembali
Lintang hanya menganggukkan kepalanya saja, dan melihat Anya yang mulai berjalan keluar dari rumah.
Anya pun bejalan menuju mobilnya namun saat Anya turun tangga untuk menuju mobilnya yang ada di garasi, dia melihat seseorang mirip Wini kakak dari Tono.
"Itu bukanya kak wini?" ucap Anya
Anya melihat dari kejauhan, mereka sedang menurunkan barang - barang pindahan.
Mereka membeli rumah yang ukuranya lebih kecil dari rumah Anya, namun dari depan semuanya rumah terlihat sama namun saat masuk ke dalam rumah luas rumah sangat terlihat jelas perbedaanya.
"Benar itu mereka, kenapa mereka pindah ke sini sih!!" kesal Anya
Mungkin kehidupan tenangnya akan terganggu kembali oleh mereka.
Anya dengan kesal langsung bejalan masuk ke dalam mobil dan pergi ke toko sembakonya.
15 Menit Kemudian
"Ck!! macet segala lagi" kesalnya
Anya pun melihat antrian panjang mobil yang sama terjebak macet, saat jalanan lancar Anya hanya perlu 20 menit untuk sampai di toko sembako nya, jika situasi seperti ini mungkin butuh 1 jam untuk Anya sampai di toko sembakonya.
Saat Anya sedang terjebak kemacetan, Anya melihat ke sebelah mobil dan melihat seseorang laki - laki yang pernah dia lihat.
"Bukanya itu cowo yang waktu itu sama keluarga Tono di restoran lagi makan" ujarnya
Anya melihat laki - laki itu sedang menyetir mobil dengan seorang wanita duduk di sampingnya, mereka terlihat sangat akrab karena sesekali mereka terlihat tertawa dan bercanda.
Namun Anya tidak memikirkannya lebih jauh dan tidak melihat lagi ke arah mereka kembali fokus ke depan.
Ya karena Anya tidak mengenali mereka hanya saja dia pernah melihat Aldi saat makan dengan keluarga Tono itu saja, dan Anya pun tidak tau dia adalah calon suami dari Devia.
1 Jam Kemudian
Anya baru sampai di toko sembakonya dan terlihat sudah ada beberapa pembeli yang langganan di toko Anya sedang menunggunya.
"Mbak Anya tumben telat" ujar salah satu pembeli
"Iya Bu, hari ini gak tau macet banget jalan" balas Anya
"Oh pantesan telat mbak" balasnya
"Tadi saya lihat di sana ada kecelakaan mbak, mungkin karena itu mobilnya masuk ke jurang jadi banyak alat berat di jalanan" ucap pembeli lain
"Pantesan kalo begitu" balas Anya sembari membuka toko Sembakonya.
5 Menit Anya membuka toko dan tokonya sudah siap dan rapih.
Para pembeli pun langsung masuk untuk memilih barang yang Akan mereka beli, toko sembako Anya memang masih menjadi primadona daerah ini karena keramahan dan harga murah sembako di toko Anya membuat semua orang membeli padanya.
**
"Sayang kamu masih marah sama aku?" tanya Tono dengan suara memelas
Sasa hanya diam tidak menjawab pertanyaan Tono
"Sayang sumpah bukan aku yang simpen foto si Anya, mungkin dulu si Anya iseng masukin foto dia ke dompet aku sayang. Aku berani sumpah" ujar Tono
"Bohong" cemberut Sasa
"Sumpah sayang. percaya deh sama aku sayang, kamu bisa cek semua nya gak ada lagi foto dia sayang" memelas Tono.
Dari kejauhan Syifa melihat kegaduhan sepasang pasangan yang sedang bertengkar membuat dia tersenyum.
"Hahah rencana gue berhasil, rasain lu" bisik Syifa
Syifa pun berjalan mendekati Sasa dan Tono yang sedang bertengkar.
"Kenapa Lo Sa cemberut gitu?" tanya Syifa basa basi
"Gak kenapa - kenapa" jawab Sasa tanpa menoleh
Syifa pun melihat ke arah Tono..
"Syifa tolong bilangin Sasa sumpah gue gak tau apa - apa sama foto yang ada di dompet gue" ucap Tono
"Foto apa?" tanya Syifa so tidak tahu
"Foto mantan istri gue, gue gak tau tiba - tiba tuh foto ada di dompet gue" jawab Tono
"Alesan" singkat Sasa
Tono hanya bisa menghela nafas karena Sasa tidak mempercayai nya.
"Sa menurut gue ini itu godaan buat Lo sama Tono. Lo berdua kan mau nikah pasti masalah kaya gini pasti terus muncul" ucap Syifa
Sasa langsung melihat ke arah Syifa
"Tapi gue cemburu syif" ujar Sasa
"Gue tau, tapi semakin dekat hari pernikahan akan semakin banyak godaan buat Lo berdua. Lo berdua harus kuat" ujar Syifa
"Kalo Lo udah gak percaya sama Tono buat apa Lo nikah sama dia, kalo Lo nikah sama Tono tanpa Lo percaya sama Tono. Gue pastiin pernikahan Lo berdua gak bakal lama" lanjut Syifa
"Ya!! Ya gak gitu juga kali. Gue mau selamanya sama Tono" ujar Sasa
"Yaudah maafin si Tono. Liat tuh dia udah nangis gitu" ejek Syifa
"si*lan Lo" kesal Tono
"Yaudah aku maafin" ucap Sasa
"Makasih ya sayang. maaf" ujar Tono
Syifa melihat itu tersenyum palsu dia akan membuat mereka bersatu terlebih dulu dan menghancurkan mereka bersamaan.
Karena Anya tidak mau balas dendam jadi Syifa yang akan membalaskan dendam untuk sahabatnya.
