NovelToon NovelToon
Ikatan Dua Jiwa

Ikatan Dua Jiwa

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Balas Dendam / Cinta Terlarang / Cinta pada Pandangan Pertama / Iblis / Fantasi Wanita
Popularitas:412
Nilai: 5
Nama Author: Velika Sastra

Lin Yi Yue hanya punya satu keinginan, terbang bebas. Dia tidak ingin lagi terikat atau pun terkurung dalam sangkar lagi.
Bertemu Bai Ruyi membuat perasaannya campur aduk, harusnya ada rasa benci tapi mengapa juga ada harapan. Pria itu memberikannya janji yang indah, berkata akan mengubah sangkar menjadi rumahnya dan akan menemaninya terbang kemana pun.
Lin Yi Yue menginginkannya, tapi apakah itu mungkin? Beban yang dia tanggung sangat besar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Velika Sastra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pergi Menantang Maut?

Untuk pertama kalinya semua murid merasa bosan berada di aula, di depan sana Zhao Hua sibuk menerangkan asal usul Paviliun Bai Yue kepada semua orang.

Semua murid duduk di pinggir aula, sementara di tengah-tengah bayangan Paviliun Bai Yue melayang, Zhao Hua berdiri di sampingnya.

''Tak ku sangka hari-hari membosankan seperti ini hadir lebih cepat dari dugaan ku. Untuk apa semua pengetahuan ini, belum tentu berguna juga kan, sungguh membosankan.'' keluh Chen Lai.

Bai Ruyi sibuk menulis, mendengar keluhan itu. ''Kau tidak mencacat apa pun, bagaimana jika ditanya?''

''Masih ada pertanyaan, kenapa tidak kembali ke Sakte saja.'' Kesal, ia mencorat-coret kertas.

''Penjelasan di Sakte tidak sedetail ini.''

''Ya ya, kau murid paling rajin, terserah apa katamu.'' Chen Lai meremukkan sedikit kertas dan melemparnya pada Bai Ruyi, karena posisi duduk mereka berada di paling belakang jadi tidak khawatir akan ketahuan bicara.

''Selanjutnya adalah tempat yang kita gunakan. Mungkin kalian sudah mengetahui bahwa di aula ini ada puluhan formasi…

''…Jadi saat berada di aula ini kalian tidak bisa sembarangan menggunakaan kekuatan. Sekali serangan kalian mengenai satu formasi, maka formasi yang lain akan otomatis aktif.''

Gambar di samping Zhao Hua memperlihatkan gambaran aula dari luar. Beberapa murid yang menyimak mengangguk, tapi juga merasa penasaran mengapa memasang perlu puluhan formasi.

Lu Zhang mencibir, ''Mengapa perlu begitu banyak formasi, seperti ada yang di sembunyikan saja.''

Perkataan Lu Zhang yang sengaja di-nyaringkan membuat semua orang menatapnya.

Lu Zhang mengangkat dagunya, ''Kenapa, aku hanya penasaran, bukankah kalian juga penasaran.''

''Ya, bukan hanya Pangeran. Aku juga penasaran harta berharga apa yang disembunyikan di aula ini.'' Su Yan melanjutkan.

Para murid juga mulai semakin penasaran, benda berharga apa yang sampai memerlukan puluhan formasi untuk menjaganya. Saat itu Lin Yi Yue tiba di pintu masuk.

''Eh bagaimana kau bisa menebaknya dengan tepat.''

Lin Yi Yue tersenyum, berjalan ke samping Zhao Hua. ''Memang ada sesuatu di aula ini.''

''Yi Yue!'' bisik Zhao Hua, Lin Yi Yue tersenyum, memberikan tatapan menenangkan.

''Karena kalian sangat penasaran, bagaimana jika aku perlihatkan?''

Lin Yi Yue bersenandung, melompat. Ia menarik gantungan lampu. Suara rantai bergemerincing, Lin Yi Yue menaiki pilar lampu. Ketika akan sampai di langit-langit dia berjongkok.

Di bawah tatapan penasaran semua orang, langit-langit membuka sebuah celah. Lin Yi Yue kembali melompat, menekan tombol di balik celah.

Lalu lantai di depan patung sangkar bergetar, terbuka, sebuah meja panjang dengan berbagai macam barang terletak berserakan.

Melihat semua itu semua orang memiliki satu pikiran dalam benak mereka. Apakah ini harta berharga? lebih mirip tumpukan sampah.

Lin Yi Yue mengambil sesuatu di antara tumpukan abu. Melihat benda yang dia ambil Zhao Hua memberikan tatapan rumit.

''Apa yang akan kau lakukan?''

''Tidak melakukan apapun hanya… beberapa hal...''

Lin Yi Yue melempar benda itu, ''Ruyi tangkap!''

''Kenapa panas sekali, benda apa ini?'' Benda itu memiliki panas yang membara, hampir saja ia menjatuhkannya.

''Benda ini… sebut saja mutiara bunga api. Setiap hari kau harus merendamnya, jangan sampai benda itu membakar seisi Paviliun.''

''Semua benda di sana bisa kalian lihat-lihat untuk menambah pengetahuan. Hua hua bisakah kau membuat peta Paviliun?''

''Menggambar peta, untuk apa?''

''Ada serangga yang salah jalan.'' Lin Yi Yue membuka kotak kecil, di dalamnya seekor kunang-kunang tidur.

''Kau akan pergi? Kemana?''

''Pergi menantang maut… Ayo pergi Bai Ruyi!''

''Aku ikut?''

''Tentu saja, jika tidak untuk apa aku memberikannya padamu.'' Lin Yi Yue menarik Bai Ruyi pergi dari sana.

Setelah kepergian mereka semua orang pergi melihat benda-benda aneh di meja. Ada banyak tumpukan jimat, pedang patah dan benda aneh lainnya.

''Bahkan ada batu?'' Chen Lai mencoba menyentuhnya, namun ada sebuah dinding transparan yang menghalanginya.

''Nona Zhao, apakah pedang patah ini milik Zhu Ying?''

Semua orang melihat pedang patah yang ditunjuk Ru Lang. Di antara semua benda, hanya pedang patah itu yang terlihat disimpan dengan baik.

''Pedang ini...''

''Sepertinya ada sesuatu yang menarik di sini.''

''Tetua Fu, kenapa Anda datang kemari?''

Kedatangan tiba-tiba dari Tetua Fu membuat semua merasa heran. Fu Xin mendekat, melihat benda-benda aneh di sana, lalu tatapannya terhenti pada pedang patah.

''Pedang patah ini ternyata masih disimpan.''

''Tetua Fu Anda tahu pedang patah ini?'' Semua orang memusatkan perhatian pada Fu Xin begitu pula Zhao Hua.

''Tetua Fu, apa istimewanya pedang patah ini?''

''Mungkinkah sebelumnya pedang pusaka?''

Fu Xin tersenyum tipis, ''Pedang patah ini… hanya pedang biasa. Namun memiliki cerita sendiri. Pedang patah ini… adalah bukti keberanian seorang Ibu dalam menjaga Putrinya.''

Mendengar perkataan Fu Xin semua orang memperhatikan pedang patah itu. Hanya pedang biasa tapi memiliki kisah yang dalam. Beberapa murid mulai menebak-nebak siapa Putri yang Fu Xin maksud.

''Tetua Fu, maksud Anda pedang patah ini…''

Zhao Hua juga tidak pernah menyangka akan mendengar kisah di balik pedang patah ini. Begitu mendengar perkataan Chen Lai ia buru-buru memotong.

''Tetua Fu, Anda ke sini apakah mencari Yi Yue?''

''Benar, sekarang dimana dia?''

''Yi Yue baru saja pergi, sepertinya ada energi jahat yang mengacau.''

Fu Xin mengerutkan keningnya, ''Dia pergi sendiri?''

''Dia Pergi bersama Bai Ruyi, Tetua Fu apa terjadi sesuatu.''

Fu Xin merasa gusar, ''Kekacauan energi jahat kali ini begitu besar, dia tidak bisa menanganinya sendiri. Tidak bisa aku harus menyusul keduanya.''

''Kalau begitu saat ini Yi Yue sedang dalam bahaya. Tetua Fu aku ikut.'' Mendengarnya Zhao Hua mulai cemas.

''Aku juga belum tahu lokasi pastinya, apakah sebelum pergi Yi Yue mengatakan sesuatu?''

Wajah Zhao Hua memucat, ''Pergi… menantang maut!''

Fu Xin memijat pelipisnya, ''Anak itu! Energi jahat mengacau di wilayah selatan, tapi lokasinya belum pasti, mencarinya akan membutuhkan waktu yang lama.''

''Tetua Fu aku ikut,'' Chen Lai maju. ''Bagaimana pun Bai Ruyi adalah saudaraku, aku tidak bisa membiarkannya berada dalam bahaya.''

''Tetua Fu biar kami ikut juga!'' Si Jie'er dan Li Yao maju.

''Semakin banyak yang mencari, semakin bagus. Tetua Fu aku juga akan membantu.''

Satu persatu semua orang mengajukan diri, Fu Xin tersenyum. ''Bagus, tapi kalian harus ingat, setelah lokasi ditemukan tunggu aku atau Zhao Hua. Jangan ada yang bertindak sendiri.

Zhao Hua memukul meja, seketika meja bergetar turun dan lantai kembali ke dalam keadaan semula. ''Tetua Fu, aku akan pergi ke kamar Yi Yue, mencari petunjuk.''

Fu Xin setuju, ia bersama semua murid menuju wilayah selatan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!