NovelToon NovelToon
Kaisar: Dewa Immortal

Kaisar: Dewa Immortal

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Kisah cinta masa kecil / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan / Romansa
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Langit senja berwarna jingga keemasan, perlahan memudar menjadi ungu lembut. Burung-burung kembali ke sarang, sementara kabut tipis turun dari gunung di kejauhan, menyelimuti desa kecil bernama Qinghe. Di ujung jalan berdebu, seorang anak laki-laki berusia dua belas tahun berjalan tertatih, memanggul seikat kayu bakar yang nyaris dua kali lebih besar dari tubuhnya.

Bajunya lusuh penuh tambalan, rambut hitamnya kusut, dan wajahnya dipenuhi keringat. Namun, di balik penampilan sederhananya, sepasang mata hitam berkilau seolah menyimpan sesuatu yang lebih besar daripada tubuh kurusnya.

“Xiao Feng! Jangan lamban, nanti api dapur padam!” teriak seorang wanita tua dari rumah reyot di pinggir desa. Suaranya serak tapi penuh kasih. Dialah Nenek Lan, satu-satunya keluarga yang tersisa bagi bocah itu.

Xiao Feng menyeringai meski peluh bercucuran.
“Ya, Nenek! Sedikit lagi! Kayu ini lebih keras kepala dari banteng gunung, tapi aku akan menaklukkannya!”

Nenek Lan hanya mendengus.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 – Ujian Rahasia Naga

Malam di kota Hongya seakan lebih pekat dari biasanya. Bintang-bintang terhalang awan hitam, dan angin berhembus membawa hawa dingin menusuk tulang. Xiao Feng duduk bersila di kamarnya, berusaha menenangkan diri setelah pertempuran beberapa hari terakhir. Namun, giok naga di lehernya tiba-tiba berdenyut hangat, seolah-olah memanggil.

Matanya terbuka lebar. Cahaya samar menyembur dari giok, membentuk aliran tipis yang melayang menuju jendela. Xiao Feng tertegun, tapi hatinya bergetar.

Apakah ini… panggilan dari warisan yang mereka bicarakan?

Ling’er yang duduk tak jauh darinya ikut menatap cahaya itu dengan waspada. “Xiao Feng, kau mau ke mana?” tanyanya, suaranya penuh kekhawatiran.

Xiao Feng berdiri, menggenggam giok itu erat. “Aku tidak tahu, tapi giok ini… sepertinya ingin membimbingku. Aku harus mengikutinya.”

Ling’er menggigit bibir. “Itu berbahaya. Bagaimana kalau ini jebakan?”

Xiao Feng tersenyum tipis. “Kalau ini jebakan, maka aku akan menghancurkan rantainya dengan tanganku sendiri. Tapi kalau ini benar warisan, itu satu-satunya jalan untuk memperkuat diri. Jika tidak, aku akan terus menjadi mangsa sekte itu.”

Meskipun berat hati, Ling’er mengangguk. “Kalau begitu, aku ikut.”

Xiao Feng hendak menolak, tapi melihat tatapan teguh gadis itu, ia hanya menghela napas dan tersenyum pahit. “Baiklah. Tapi jangan jauh dariku.”

Cahaya dari giok memandu mereka melewati jalanan sunyi kota Hongya, lalu keluar ke hutan belantara di sisi timur. Di sana, pepohonan besar menjulang, dan suara serangga malam terdengar menggaung. Setelah berjalan cukup lama, cahaya giok berhenti di depan sebuah tebing batu besar yang retak di bagian tengahnya.

Xiao Feng mengerutkan alis. “Hanya tebing kosong?”

Namun, giok di lehernya bergetar hebat, lalu cahaya naga memancar, menggambar simbol kuno di permukaan tebing. Retakan itu perlahan terbuka, menyingkap sebuah gerbang batu dengan ukiran naga meliuk.

Ling’er menahan napas. “Ini… dunia rahasia?”

Xiao Feng menatapnya lekat-lekat, lalu melangkah masuk. “Mari kita buktikan.”

Begitu mereka melewati gerbang, dunia seolah berubah. Mereka berdiri di dalam ruang luas yang diselimuti cahaya emas. Di langit-langit gua, kristal spiritual berkilauan seperti bintang. Di tengah ruangan, berdiri pilar batu raksasa dengan patung naga kuno yang melingkarinya.

Suara bergemuruh terdengar di seluruh ruangan, dalam, kuno, dan penuh wibawa.

“Pewaris giok naga… selamat datang. Untuk memperoleh warisan ini, kau harus melewati tiga ujian. Jika gagal, jiwamu akan hancur.”

Ling’er merinding. Suara itu bukan berasal dari makhluk hidup, melainkan gema dari jiwa naga kuno yang tertanam dalam warisan ini.

Xiao Feng mengepalkan tinjunya. “Aku tidak akan mundur.”

Tiba-tiba, pilar batu terbelah, dan dari dalamnya keluar pusaran energi. Bayangan naga merah darah muncul, tubuhnya panjang dan matanya menyala. Ia melingkari Xiao Feng, lalu meraung.

“Tubuhmu rapuh. Untuk mewarisi kekuatan naga, kau harus menanggung kekuatan tubuh naga!”

Tanpa peringatan, bayangan naga itu menabrak Xiao Feng. Tubuhnya seolah dihantam gunung. Tulangnya berderak, darah muncrat dari mulutnya, dan ia terhempas ke tanah.

Ling’er berteriak, “Xiao Feng!” dan berlari menghampiri, tapi cahaya dari giok mendorongnya menjauh. Ujian ini hanya untuk Xiao Feng.

Xiao Feng mencoba bangkit, tubuhnya gemetar hebat. Sakitnya luar biasa, seakan setiap tulang patah. Namun, di dalam rasa sakit itu, ada kekuatan yang meresap—energi naga meremukkan tubuhnya sekaligus memperkuatnya kembali.

Ini… ujian untuk menguatkan tubuhku! pikirnya.

Bayangan naga menyerang lagi, kali ini dengan hantaman ekor. Tubuh Xiao Feng kembali terpental, darah membasahi bibirnya. Tapi ia menggertakkan gigi, memaksa tubuhnya bangkit meski pandangannya kabur.

“Jika tubuhku hancur… aku akan bangun kembali seribu kali!” teriaknya.

Setiap hantaman membuatnya semakin kuat. Tulang-tulang yang patah menyatu kembali, ototnya mengeras, dan darahnya mendidih seperti api. Pada hantaman kesepuluh, ia tidak lagi terlempar, melainkan berdiri tegak, menahan serangan dengan tubuhnya sendiri.

Bayangan naga meraung puas, lalu menghilang.

Suara gema bergema lagi:

“Ujian tubuh selesai. Pewaris telah menunjukkan tekadnya.”

Langit di atas mereka berubah gelap. Xiao Feng mendapati dirinya berdiri di padang kosong, sementara Ling’er menghilang. Dari kegelapan, suara-suara berbisik menyerang telinganya.

“Kau hanyalah bocah lemah. Semua yang kau cintai akan mati karenamu.”

“Tidak peduli seberapa keras kau berjuang, mereka akan selalu lebih kuat.”

“Serahkan giok itu, dan penderitaanmu akan berakhir.”

Xiao Feng merasakan jiwanya goyah. Bayangan ibunya, Ling’er, bahkan ayah yang tidak pernah ia kenal, muncul di depannya, menatapnya dengan mata kosong.

“Feng’er… mengapa kau membuat kami menderita?”

Darahnya membeku. Dadanya sesak, seakan belati menusuk jiwanya. Rasa bersalah, ketakutan, dan putus asa menyerang sekaligus.

Namun, di tengah kabut itu, ia menggenggam giok di lehernya erat-erat. Air mata mengalir, tapi sorot matanya tajam.

“Aku memang lemah… aku memang belum bisa melindungi siapapun. Tapi aku tidak akan menyerah! Jika langit mengutukku, aku akan hancurkan langit itu! Jika takdir menertawakanku, aku akan sobek takdir itu!”

Raungan jiwa meledak, cahaya naga menyembur dari tubuhnya, memusnahkan bayangan gelap.

Suara gema terdengar lagi, kali ini lebih dalam.

“Ujian jiwa selesai. Pewaris memiliki tekad baja.”

Setelah dua ujian itu, Xiao Feng tersungkur ke tanah, napasnya berat. Ling’er muncul kembali, berlari menghampirinya. Air mata membasahi pipinya. “Xiao Feng, kau… kau hampir membuatku takut mati!”

Xiao Feng tersenyum lemah. “Aku masih hidup, kan?”

Namun, sebelum ia sempat beristirahat, patung naga di pilar mulai bersinar. Suara gema kembali terdengar.

“Tubuhmu telah ditempa. Jiwamu telah diperkuat. Kini, ujian terakhir: Hati. Apakah hatimu cukup murni untuk menanggung kekuatan naga? Atau kau akan tenggelam dalam ambisi dan menjadi naga iblis?”

Xiao Feng menatap cahaya itu, lalu menarik napas panjang.

Inilah inti sebenarnya… bukan hanya kekuatan, tapi jalan yang kupilih.

Ling’er menggenggam tangannya erat. “Apapun yang terjadi… aku percaya padamu.”

Xiao Feng mengangguk, menatap lurus ke cahaya yang mulai menyelimuti tubuhnya. “Baiklah, tunjukkan ujianmu. Aku, Xiao Feng, tidak akan mundur!”

1
Nanik S
Lanjutkan dan Gas Poool
Nanik S
Warisan Darah... apakah Xiao Feng bisa menyelamatkan Ling er
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Bikin cerita lebih hidup Tor
Nanik S
GO Liang ternyata punya niat jahat
Nanik S
Benarkah Ling er bukan manusia
Nanik S
siapa sebenarnya Ling er
Nanik S
Cengeng sekali Lin er
Nanik S
Gagal membuat pil pertama 🤣🤣🤣
Nanik S
Kapan selesai petirnya
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Harusnya Mcnya Masuk Gua sendiri
Nanik S
Ceritanya kurang hidup dan hanya berkutat didesa saja
Nanik S
Oewaris Naga...
Nanik S
Ling er harusnya tdk mengekor... biar tidak jadi sasaran
Nanik S
Harusnya Xiao Feng secepatnya pergi dari penginapan
Nanik S
Maaantaaap
Nanik S
kenapa Shen Lao tidak membawa Xiao Feng pergi
Nanik S
NEXT
Nanik S
Orang2 sekte tidak malu mengeroyok anak kevil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!