NovelToon NovelToon
Cinta Untuk Elena

Cinta Untuk Elena

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: na4vR

Elena Adelyn Alba wanita berparas cantik,elegan karena lahir dari keluarga cukup berada. ibu nya seorang designer bahkan rancangan nya hanya di pasarkan untuk kalangan atas sedangkan ayah nya pemilik perusahaan tekstil yang cukup terkenal. namun kehadiran Elena tidak pernah di anggap ada bahkan di perlakukan sangat buruk oleh keluarga nya, lingkungan bahkan keluarga suami nya. wanita yang selalu di anggap benalu dan tidak mempunyai kemampuan apa pun, tanpa mereka ketahui seorang Elena mampu menghasilkan jutaan dollar setiap minggu nya. Dia memang terlihat bodoh tapi dari kekurangan nya itu ada satu kelebihan.
yuks mari ikuti kelanjutan cerita dari Elena Adelyn Alba dalam Cinta Untuk Elena

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon na4vR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.23. Dukungan Rose

 Malam hari nya sesuai janji Rose untuk mengajari Elena kecil membantu mengerjakan PR, namun tidak sesuai yang di harapkan Rose ternyata cucu nya yang terkenal pintar benar benar sudah berubah. Dia tidak lagi menemukan Elena yang mudah menyerap pelajaran, bahkan cucu nya lebih banyak mengeluh.

Entah itu sulit dan akhirnya Elena kecil menyerah. "kenapa sulit sekali, aku tidak bisa mengerjakan nya, Oma!! Sedangkan baru 10 menit namun cucu nya sudah menyerah.

"kamu pasti bisa, ayo di coba dulu? Kan sudah Oma berikan contoh."

"Sulit, Oma... Aku tidak bisa menghitungnya."

"sini sayang, Oma akan kasih contoh lagi biar kamu mengerti."dengan sabar Rose membujuk Elena kecil.

"stop, Oma!! Aku sudah lelah dan kepala ku semakin pusing..aku ingin tidur saja."

"Tapi PR mu belum selesai, ayo sini?

"Aku pusing dan aku tidak mau mengerjakan nya lagi."

Rose menghela napas panjang lalu menghembuskan nya perlahan, dia tidak mungkin memaksa cucu nya lagi."ya sudah kalau begitu, kita teruskan lagi besok."

Elena kecil menganggukan kepala nya, lalu dia bangkit dan berjalan menuju kamar nya. Ternyata memang kepala nya pusing dan dia langsung merebahkan tubuh nya di atas tempat tidur, Elena memijit kening nya saking dia sakit yang dia rasakan tak kunjung reda.

Ke esokan hari nya, Rose mendatangkan guru les privat untuk mengajari Elena, namun hasil nya nihil. Bahkan guru les tersebut selalu mengeluh soal cucunya yang tidak bisa di ajak belajar.

Karena Elena selalu mengatakan pusing di kepala nya jika harus di paksa berpikir, bahkan bukan sekali saja gadis kecil cantik itu memukul kepala nya sendiri.

Sampai akhir nya Leo meminta Rose membawa Elena ke dokter, dan itu pun membutuhkan rayuan agar Elena mau di ajak kedokter. bahkan berhari hari untuk bisa membawa nya ke rumah sakit.

Dan hasil test nya sungguh sangat menyakitkan hati Rose, hati nya menangis pilu akibat nasib yang menimpa cucu nya. Ucapan dokter spesialis syaraf membuat nya seolah tidak mempunyai daya lagi.

"Apa cucu saya masih bisa sembuh,Dok? Apa selama nya akan seperti ini?

"Bisa, Nyonya karena tidak ada penyakit yang tidak bisa di sembuhkan.hanya butuh waktu saja, dan Nona Elena perlu terapi sampai dia bisa benar benar sembuh..yang terpenting sebenarnya dukungan dari keluarga sangatlah mempengaruhi untuk kesembuhan nya."ucap Dokter syaraf yang menangani penyakit Elena.

"Saya tahu, pasti anda dan keluarga sangat terpukul, saya hanya berharap anda dan keluarga jangan sampai mengucilkan nya. Apa lagi sampai menambah beban Nona Elena penolakan akan kehadiran diri nya akan membuat Nona Elena semakin rendah diri dan terapi ini akan berakhir sia sia."

Apa yang di katakan dokter, Rose sangat paham dan akan dia lakukan apa pun untuk kesembuhan Elena. Namun hanya tiga kali terapi, Elena sudah tidak mau lagi karena gadis itu selalu merasa sakit seusai terapi, dan hal itu membuat Elena jengah dan enggan untuk melanjutkan lagi.

"Stop Oma, aku tidak ingin terapi lagi..sakit, sungguh sangat sakit! Biarkan saja seperti ini dan aku yakin akan sembuh dengan sendiri nya, bukankah Oma bilang aku tidak apa apa? Lalu kenapa setiap seminggu sekali kita harus ke Rumah sakit?

Mau tidak mau akhirnya Rose mengalah, mungkin agak besar nanti Elena akan mengerti. Dia hanya ingin cucunya lekas sembuh dari sakit itu, namun sayang nya Elena banyak mendapat bully selain di lingkungan sekolah bahkan di rumah pun keberadaan Elena mulai tidak memiliki arti lagi.

"Papa..Pah temani Aku bermain? Sudah lama sekali Papa tidak pernah menemani ku.."

"Papa sibuk, lain waktu saja.."

Leo berlalu dari hadapan Elena tanpa mau peduli bahwa hati gadis kecil itu terluka atas penolakan nya. Dan ini kali pertama Leo mengacuhkan nya, bahkan tatapan hangat yang selalu di tujukan pada nya seolah memudar.

Elena beralih ke mama nya.." Mah, ayo kita pergi menonton film di bioskop..ajak Aneira juga, Aku yakin dia pasti suka."

"Mama sedang sibuk, sana ajak saja Oma mu."

Elena diam terpaku, alasan sibuk kedua orang tua nya hanya tipuan saja, kenyataan nya Papa,Mama serta Adiknya malah pergi berlibur tanpa mengajak diri nya. Tatapan mereka tidak lagi sama pada nya, rasa hangat yang sering di rasakan saat berada di tengah tengah keluarga seolah menjadi asing.

Leo, yang dulu selalu memanjakan nya sekarang tidak lagi. Biasa nya sebelum tidur Papa nya selalu menyempatkan diri membacakan dongeng namun seolah sekarang lenyap justru Papa nya menjaga jarak dan sulit untuk di genggam.

Begitu pun Elzira tidak pernah lagi memeluk nya, sikap nya sangat berubah tanpa Elena tahu apa kesalahan nya.

"Aneira..sini, tadi Oma membelikan kita boneka baru..ayo kita bermain bersama di kamar mu.." Elena mencoba mengajak adik nya bermain.

"Tidak mau!! Aku tidak ingin ketularan bodoh seperti mu!! Aneira malah mundur menjauh dari Elena.

"Maksud mu apa? Siapa yang bodoh?

"Kau! Tunjuk Aneira.."memang siapa lagi? Kalau kau pintar tidak mungkin kau akan tinggal kelas dan semua orang mencibir mu..kau tahu!! Aku malu punya kakak seperti mu!!

Aneira berlari keluar rumah menyambut Leo yang baru saja pulang kerja, Leo langsung menggendong Aniera namun saat Elena coba mendekat Leo malah pergi begitu saja.

Ternyata keadaan seperti ini terus saja Elena dapatkan bahkan hinaan, dan kata kata kasar dia harus mendengar nya berkali kali. ucapan itu seakan menusuk seperti duri namun lambat laun Elena menganggap nya biasa bahkan luka yang tergores tidak lagi menyakitkan hati nya lagi. Seakan perih nya sudah mengendap di dasar lautan hingga tidak lagi dapat di obati.

"Oma, apa benar aku bodoh? Aneira bilang aku seperti itu bahkan sahabat ku pun mengatakan hal yang sama, karena aku bodoh semua menjauhiku!"

"Jangan dengarkan mereka, kamu anak yang cantik dan pintar..apa lagi kalau kamu mau rajin belajar dan mau terapi lagi ke rumah sakit..pasti mereka akan berhenti mengatai mu.."

"Aku tidak suka, belajar membuat kepala ku sakit.. Lagi pula aku tidak bisa mengingat apa pun yang di ajarkan guru.. Lebih baik aku menggambar dan apa gambar gaun ku bagus?

Rose mengangguk dan memang dia akui lukisan cucu nya sangat bagus, apa lagi untuk anak berusia 9 tahun. Yang bisa menyeimbangkan warna agar lukisan terlihat hidup bahkan terkesan lembut.

"Oma apa Oma tahu? Menggambar itu menyenangkan dan tidak membuat aku pusing..walau harus duduk berjam jam untuk mendapatkan sebuah gambar gaun yang indah, maaf Oma aku tidak suka belajar. Biar saja semua menganggap Aku bodoh, Aku tidak peduli lagi.."

Rose mendengarkan celoteh cucu cantik nya, dia tersenyum bahagia ternyata masih ada harapan untuk Elena yang diam diam mempunyai bakat mendesign sebuah gaun. Dia hanya perlu mengasah nya saja menjadi lebih berkembang lagi dan suatu saat bisa menghasilkan rancangan yang sangat di mintai banyak orang.

Sejak saat itu Rose mendukung bakat Elena, dia membelikan apa saja yang di butuhkan cucu nya untuk merancang gaun. Sampai Rose dengan rela mendatangkan guru khusus design kerumah nya.

Ternyata hobi Elena tidak mendapatkan dukungan dari Jack dan juga Leo karena menurut mereka anak sulung harus terjun di dunia bisnis untuk meneruskan usaha keluarga yang sudah susah payah di bangun oleh Jack.

Rose tidak peduli dengan penolakan itu, dia tetap mendukung apa pun untuk kemajuan Elena. Dan dia yakin hobi yang di tekuni Elena akan membawa cucu nya di puncak kesuksesan.

1
Yudis Tira
bab 28, Thor
Yudis Tira
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ig:@Na4vR27
sabar kak/Pray/
Anonymous
TOLOL
ARF 28
lawan
ARF 28
elena keren nih
ARF 28
terpesona /Grin/
Yudis Tira
suka dg ELENA
mhmmdrzcky
update lagi dong kak/Drool/
Ig:@Na4vR27: wait yo..🤗😘
total 1 replies
ARF 28
semoga semakin bagus lagi ceritanya
Yudis Tira
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Yudis Tira
greget bgt
Yudis Tira
tenang walau emosi mau meledak
Noey Aprilia
Ada y orngtua ky gt????
knp sih dia ga prgi aja???kl pnya uang kn dia bs hdp mndiri,emng mau s'umr hdp d rmehkn kluarganya sndri???
Ig:@Na4vR27: sabar kak tahan dlu jgn emosi
total 1 replies
Noey Aprilia
Hai kk...
Aku udh mmpir lg....
bru awl,tp ko udh nyesek y....
d tnggu up'ny.....smnggtt....😘😘😘
Ig:@Na4vR27: tx say/Heart/ kak bs bantu follow ig aku🙏 @na4vR27
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!