NovelToon NovelToon
Ibu Susu Untuk Reina

Ibu Susu Untuk Reina

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Single Mom / Janda / Hamil di luar nikah / Romansa / Ibu susu
Popularitas:12.8k
Nilai: 5
Nama Author: Chika Ssi

Gendis baru saja melahirkan, tetapi bayinya tak kunjung diberikan usai lelahnya mempertaruhkan nyawa. Jangankan melihat wajahnya, bahkan dia tidak tahu jenis kelamin bayi yang sudah dilahirkan. Tim medis justru mengatakan bahwa bayinya tidak selamat.

Di tengah rasa frustrasinya, Gendis kembali bertemu dengan Hiro. Seorang kolega bisnis di masa lalu. Dia meminta bantuan Gendis untuk menjadi ibu susu putrinya.

Awalnya Gendis menolak, tetapi naluri seorang ibu mendorongnya untuk menyusui Reina, putri Hiro. Berawal dari menyusui, mulai timbul rasa nyaman dan bergantung pada kehadiran Hiro. Akankah rasa cinta itu terus berkembang, ataukah harus berganti kecewa karena rahasia Hiro yang terungkap seiring berjalannya waktu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chika Ssi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23. Pengakuan yang Terlambat

“Itu … Reina bangun lagi,” bisik Gendis.

"Apa kita terlalu berisik?" Hiro tersenyum miring sambil terus menatap Gendis yang masih ada di bawah kungkungannya.

Gendis mendorong pelan dada Hiro dan bangkit dengan cepat, meski wajahnya masih merah padam. Dia melangkah menuju boks bayi, lalu mengangkat Reina ke dalam pelukannya.

“Shh … ibu di sini, sayang,” bisik Gendis berusaha menenangkan.

Hiro terduduk di sofa, mengusap wajahnya dengan kasar. Napasnya masih berat, dengan dada bergejolak antara ingin dan harus menahan diri.

“Maaf Ndis, aku kebablasan.” Suara Hiro terdengar serak.

Gendis tak langsung menoleh. Dia masih sibuk mengayun Reina di pelukannya. “Aku juga salah. Aku nggak seharusnya … ikut larut.”

Suasana dalam kamar menjadi hening sejenak. Hanya suara tangisan Reina yang perlahan mereda. Hiro bangkit, berjalan mendekati Gendis, lalu berdiri tepat di sampingnya. Tatapannya jatuh pada Reina yang kini mulai tenang.

“Dia yang jadi pengingat kita, ya?” Hiro tersenyum tipis.

Gendis menunduk, lalu mengangguk pelan. “Iya. Reina … selalu tahu kapan harus menyelamatkan aku.”

Hiro menatap Gendis lama. “Bukan cuma kamu yang diselamatkan, Ndis. Aku juga.”

Perempuan itu menoleh sejenak, lalu buru-buru mengalihkan pandangan. Pipinya memerah lagi, bukan karena ciuman tadi saja, tetapi karena setiap kata Hiro terasa terlalu jujur dan dalam untuk ditampik.

Malam itu Hiro segera keluar dari kamar Gendis. Dia tidak ingin kembali tergoda. Dia masuk ke kamar, membersihkan diri, lalu berbaring ke atas ranjang.

Ketika menatap langit-langit kamar, lelaki tersebut tiba-tiba tersenyum. Dia mengangkat tangan ke udara, lalu mendaratkan ujung jari pada permukaan bibir. Hiro terkekeh seketika.

"Manis, mau lagi!" Hiro tersenyum lembar selama beberapa detik, tetapi tak lama berselang dia kembali menelan senyuman.

"Dasar mesum!" Hiro menampar pipinya sendiri seakan sedang menghukum diri akibat sudah berpikiran kotor tentang Gendis.

"Jangan sampai terulang lagi! Kecuali dia mau ...." Hiro kembali terkekeh.

Namun, lagi-lagi lelaki tersebut kembali menampar wajahnya sendiri. Akhirnya Hiro mematikan lampu dan menutup tubuhnya dengan selimut. Meski kesulitan saat berusaha terlelap, akhirnya dia berhasil memejamkan mata.

***

Cahaya matahari memasuki celah tirai pada jendela ruang kerja Hiro di rumah. Lelaki itu tengah menatap dokumen adopsi yang dibawa oleh reiki ketika kecelakaan terjadi. Bayangan laporan hasil tes DNA yang dibakar Yumi kembali terlintas.

Lelaki tersebut mendadak ingin mengungkapkan kebenaran tentang Reina kepada Gendis. Tekatnya sudah bulat untuk mengungkap semuanya. Tidak peduli apa yang akan terjadi selanjutnya.

Bagi Hiro yang terpenting sekarang adalah Gendis. Ya, lelaki tersebut sudah memutuskan untuk menjadikan Gendis dunianya. Lelaki tersebut mulai beranjak dari kursi kerjanya ketika sebuah panggilan masuk.

"Yumi?" gumam Hiro dengan kedua alis yang saling bertautan.

Hiro pun menempelkan benda pipih tersebut pada telinga. Dia langsung mendengar suara tangis Yumi di ujung panggilan. Tangis haru dengan kabar baik yang menyertai.

Lelaki tersebut melangkah cepat keluar dari ruang kerjanya tanpa benar-benar menutup pintu secara rapat. Wajahnya terlihat tegang ketika menutupi anak tangga. Akibat hal itu, Hiro sampai tidak mendengar ketika Gendis memanggilnya.

"Buru-buru banget? Padahal masih pagi." Gendis mengerucutkan bibir kemudian berjalan ke arah tangga.

Namun, langkahnya berhenti ketika melihat pintu ruang kerja Hiro yang setengah terbuka. Kakinya melangkah pelan mendekati ruangan itu. Awalnya Gendis berniat untuk menutup pintu.

Akan tetapi, ketika melongok ke dalam ruangan Gendis langsung terpaku. Kakinya seakan sedang menemukan medan magnet yang menyeretnya masuk ke ruang kerja Hiro. Dalam rak tinggi berbahan kayu jati itu, berjajar rapi puluhan novel.

"Wah, dia suka baca novel?" gumam Gendis dengan pupil mata melebar.

Perempuan tersebut langsung tertarik pada sebuah buku yang tergeletak di atas meja kopi. Sampul novel itu memancarkan aura klasik yang segera mengingatkan pada kisah cinta penuh badai. Judulnya Gone With The Wind tercetak besar dengan huruf kapital tebal bergaya serif, warnanya emas menyala seperti cahaya senja yang membakar cakrawala.

Di balik huruf-huruf itu, langit bergradasi merah-oranye tampak bergejolak, seakan menjadi pertanda drama besar yang tersimpan di dalam halaman-halamannya. Di bagian bawah, terdapat gambar rumah perkebunan megah bernama Tara tampak siluetnya, berdiri kokoh dan kesepian di tengah ladang yang luas. Dalam beberapa edisi, sosok Scarlett O’Hara dan Rhett Butler ditampilkan: Scarlett dengan gaun panjang berenda, tubuhnya condong ke arah Rhett yang memeluknya dengan penuh hasrat. Rambut Scarlett tergerai, wajahnya menoleh setengah menantang, sementara Rhett menatapnya dengan campuran cinta dan api keinginan yang tak bisa dipadamkan.

"Ya ampun, ini novel klasik. Apa dia masih membacanya?" gumam Gendis dengan pupil mata melebar.

Gendis tergoda terhadap buku itu. Dia pernah membeli buku serupa, tetapi belum pernah membacanya hingga selesai. Gendis mencoba mengingat-ingat di bab berapa dia berhenti membaca.

"Ah, pertengahan!" Gendis akhirnya memutuskan untuk membaca ulang dari bab 8.

Setiap adegan dalam novel itu seakan menceritakan dirinya yang keras kepala ketika menyukai Noah. Tokoh Rhett tampak seperti Hiro yang terus membuatnya tersadar bahwa orang benar-benar mencintai akan memberlakukannya dengan benar dan manis setiap waktu.

“You should be kissed and often, and by someone who knows how.” Mendadak pipi Gendis memanas ketika mengucapkan ulang kalimat yang dilontarkan Rhett kepada Scarlett.

Perempuan tersebut langusng mengusap bibirnya. Dia teringat dengan adegan ciuman yang semalam terjadi secara spontan itu. Namun, mendadak Gendis menelan kembali senyumannya, lalu melemparkan buku tersebut ke atas meja.

"Astaga! Apa yang sedang aku pikirkan?" gumam Gendis sambil bergidik ngeri.

Gendis kembali berdiri, berniat untuk segera keluar. Akan tetapi, langkah Gendis kembali tertahan ketika melihat sebuah bingkai foto yang diletakkan secara terbalik. Dia mengerutkan dahi, kemudian berjalan menuju meja kerja Hiro.

Gendis meraih bingkai foto kecil itu, lalu membaliknya perlahan. Dunianya seakan berhenti berputar ketika melihat sosok orang yang ada dalam figura. Di sana terdapat tiga orang, dua orang pria dan seorang wanita.

"Hiro ... Ayaka?" gumam Gendis sambil menatap foto tersebut dengan mata terbelalak.

Tangan Gendis gemetar hebat. Pupil matanya kini bergerak ke arah wajah seorang pria lain yang ada di sana. Gendis langsung meletakkan kembali figura foto itu ke atas meja.

Kaki Gendis semakin gemetar. Dia hampir terjatuh beberapa kali ketika berjalan mundur. Namun, ketika hampir sampai ke arah pintu, Gendis seolah kehilangan pijakan.

Tubuh perempuan tersebut ambruk ke atas lantai. Dia membungkam mulutnya sendiri menggunakan telapak tangan. Cairan bening perlahan keluar dari mata dan menggantung pada bulu matanya yang lentik.

"Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa kalian bertiga ada dalam satu foto? Apa kalian saling mengenal? Tapi ...." Gendis mengacak rambut frustrasi karena berusaha mengurai benang kusut yang kini ada di hadapannya.

1
tiara
ayo ndis ambil yang kamu butuhkan mumpung gratis
Bisa Pesan Cover di Saya: wkwkwk gasss yaa kalau kita yg ditawarin🤣🤣🤣
total 1 replies
tiara
tenang dis ga sengaja kan,
Esther Lestari
wah morning kiss yg tidak disengaja🤭
Bisa Pesan Cover di Saya: wkwkwk Mak cup
total 1 replies
Dini Anggraini
Bunda author bikin saya dag dig dug tak kira tempat kerja Gendis ataupun kontrakan yang kebakaran ternyata Hiro cemburu ada yang perhatian sama Gendis. Hiro bila kamu gak cepat2 menikahi Gendis ada aksara yang suka sama Gendis. 🙏🙏😍😍😍
Bisa Pesan Cover di Saya: Taunya terbakar cemburu yaaa Bun 🤣🤣🤣
total 1 replies
tiara
jangan salah sangka dulu Hiro teruskan kejutanmu untuk Gendis.barulah tanya siapa orang itu yang bersama Gendis
Esther Lestari
jangan diam Hiro....ayo berjuang untuk cintamu ke Gendis
ovi eliani
ayo hiro perjuangkan cinta mu untuk gendis dan reina kamu sdh tetlalu banyak ikut campur dalqm kehidupan mereka , semoga kalian bersatu , semangat thor
Bisa Pesan Cover di Saya: awawaw

makasih udah disemangati 😍😍😍
total 1 replies
Tutuk Isnawati
hiro saingan mu dah muncul klo g gercep kduluan ntar🤣
Bisa Pesan Cover di Saya: Wkwkwk aku mau bikin tim HiroGen oleng 🤣🤣🤣
total 1 replies
AlikaSyahrani
semanģat gendis🦾🦾🦾 tunjukkan bahwa kamu mampu
AlikaSyahrani
kamu harus kuat gendis iklaskan anakmu mungkin alloh sangat sayang ama anakmu hinggah dia kembalidipangkuannya
tiara
apakah Aksara orang yang pernah menykai Gendis dimasa lalu ya.tapi mengapa Gendis seolah ridak mengenalnya
Esther Lestari
lho Aksara kenal Gendis sebelumnya....siapa Aksara kenapa Gendis tdk mengenalinya
tiara
semangat Gendis semoga semua berjalan lancar💪
Esther Lestari
semangat Gendis
𝐏𝐞𝐧𝐚𝐩𝐢𝐚𝐧𝐨𝐡📝: Halo kak baca juga d novel ku 𝘼𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profilku ya😌
total 1 replies
Esther Lestari
Gendis semangat menata masa depan yang baru dengan Reina😍
tiara
semangat Gendis kamu pasti bisa membesarkan Reina walau sendirian
Tutuk Isnawati
bagus ceritanya
Esther Lestari
terharu....akhirnya Reina bisa kamu peluk kembali Gendis
Bisa Pesan Cover di Saya: awawaw makasih udah ngikutin sampai sejauh ini kakk
total 1 replies
Esther Lestari
Yumi gila....demi tetap mempertahankan Reina anak yg diadopsi secara ilegal, malah menyuruh orang untuk membunuh Ayaka justru yg tertembak Reiki suaminya sendiri
Bisa Pesan Cover di Saya: Udah nggak waras emang Yumi ini🤣
total 1 replies
Esther Lestari
siapa lelaki berjas hitam itu. jangan sampai Ayaka bersaksi yg memberatkan Gendis
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!