NovelToon NovelToon
EXONE Sang EXECUTOR

EXONE Sang EXECUTOR

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Dunia Lain
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Aegis zero

Seorang penembak jitu tewas kerena usia tua,dia mendapatkan dirinya bereinkarnasi kedunia sihir dan pedang sebagai anak terlantar, dan saat dia mengetahui bahwa dunia yang dia tinggali tersebut dipenuhi para penguasa kotor/korup membuat dia bertujuan untuk mengeksekusi para penguasa itu satu demi satu. Dan akan dikenal sebagai EXONE(executor one) / (executor utama) yang hanya mengeksekusi para penguasa korup bahkan raja pun dieksekusi... Dia dan rekannya merevolusi dunia.



Silahkan beri support dan masukan,pendapat dan saran anda sangat bermanfaat bagi saya.
~Terimakasih~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aegis zero, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

simbol

Gamma berkeliling kota dengan kemampuan menghilang miliknya untuk mencari informasi terkait kota TYUIA.

Pemandangan kota seperti kota pada umumnya, orang orang beraktivitas Melakukan pekerjaan masing masing, aroma teh dan makanan bercampur aduk dengan udara langsung tericum dari segala arah. 

Gamma menyusuri jalan jalan kecil,kebanyak tempat untuk mencari satu demi satu informasi, tapi... Kota ini sangat aneh,para warga bersikap biasa saja meski tidak terlihat anak anak bermain di jalanan kota.

"Ada apa ini? Kenapa saya tidak melihat satupun anak anak disini?" Ucap gamma dalam hati

"Bukannya kalau kota normal maka juga normal pula jika melihat anak anak bermain? Jangankan melihat, suara anak-anak saja tidak terdengar."

"Sepertinya ada yang tidak beres dikota ini, aku mau ke mansion penguasa dulu." Ucap gamma dalam hati dan perlahan pergi menuju mansion.

"Hm... Banyak juga penjaganya, wajar sih. Coba masuk dulu." Gamma perlahan masuk melewati jendela yang terbuka di kamar.

"Untung saja pintu kamarnya ga dikunci."

Gamma menyusuri lorong didalam mansion, karpet merah terbentang dilantai.

"Hm... Lorongnya lumayan panjang."

"Hm? Suara apa itu?" Gamma perlahan mendekat ke sumber suara.

"Tuan, ini catatan penjualan sebelumnya." Ucap seorang pria dengan suara pelan.

"Baik, terimakasih."

"Catatan penjualan?" Gamma Tersenyum."sepertinya informasi menarik."

Gamma melihat lihat catatan penjualan tersebut dari belakang tubuh seorang pria lumayan tua.

"Hm...? Kenapa catatan penjualan ada hal hal begini? Wanita Umur 7 tahun? Pria umur 8 tahun? Apa ini?" Bertanya dalam hati

"Kualitas sebelumnya sangat bagus, mereka menyukainya." Ucap seorang pria yang sebelumnya menyerahkan catatan penjualan.

"Baiklah, kota ini sudah tidak ada anak anak yang berkeliaran lagi. Perintahkan untuk mencari di kota lain." Ucap seorang pria yang diduga penguasa kota.

"Baik, laksanakan." 

"Anak anak berkeliaran? Jangan jangan catatan itu tentang penculikan anak?" Pikir gamma.

"Aku harus pergi dari sini dulu, untuk mencari apakah ada ruangan tersembunyi atau tidak." Gamma pergi dari ruangan tersebut.

"Jadi gitu ya. Alasan tidak anak anak berkeliaran karena maraknya penculikan." 

"Oh lucky! Ada ruangan mencurigakan diujung sana!" Gamma bergegas kesana. "Tapi... Gaada kuncinya ya. Kupotong aja pakai benang bagian penyangganya." Ucap gamma dalam hati.

*Sreettt. Gamma memotong bagian penyangga pintunya.

*Kreettt suara pintu terbuka sangat keras sehingga menarik perhatian orang dimansion.

"Suara apa itu? Pintunya terbuka sendiri?" Ucap penjaga menghampiri.

"Aduh... Aku harus buru buru masuk." Pikir gamma.

"Eh tunggu ini kunci pintunya terpotong. Ada penyusup!" Ucap penjaga.

"Penyusup! Cari sampai ketemu!"

"Sialan... Huk uhuk... Bau sekali disini." Ucap gamma dalam hati diruangan itu.

"Aku takut... Mama... Aku takut..." Ucap seorang anak perempuan di ruangan itu.

"Tenang dulu,tadi siapa yang masuk? Kok pintunya terbuka sendiri?" Ucap seorang anak laki laki mencoba menenangkan.

"Diamlah! Jangan ribut! Mau terluka ya?!" Bentak penjaga.

"Hm... Berarti benar ada penculikan ya, dan pelakunya penguasa mansion ini." Ucap gamma dalam hati.

"Maaf, tunggu sebentar sampai malam ya kami akan menyelamatkan kalian semua." Ucap gamma dalam hati.

Gamma perlahan pergi dari mansion itu dan mulai melaporkan ke arya.

"Begitulah yang terjadi kak."

"Begitu ya... Pantesan aku merasa agak aneh juga karena tidak ada anak anak disini, tapi... Para warga kenapa tenang tenang aja ya, padahal satu persatu anak mereka diculik." Ucap arya.

"Mungkin gabisa melapor kak? Maksudnya meski melapor prosesnya sangat rumit, itu membuat mereka hanya bisa menunggu anaknya kembali."

"Masuk akal sih, terimakasih gamma. Aku akan menghubungi venus dan dina untuk berkumpul nanti malam."

"Sama-sama kak, bolehkah aku menghabiskan waktu untuk membeli makanan dan minuman?"

"Oh kamu belum beli apa apa karena mengumpulkan informasi ya? Silahkan saja! Tapi... Hati hati jika berkeliaran kamu akan ditangkap juga, apalagi kamu cantik." arya memperingati.

"Hehe! Iya kak terimakasih! Kututup ya kak,sampai jumpa."

"Ya sampai jumpa." Mereka menutup sambungan.

Gamma membatalkan kemampuan menghilangnya untuk membeli makanan.

"Permisi, saya mau satu yang ini." Ucap gamma menunjuk menu.

"Baiklah. Silahkan tunggu." Ucap pelayan.

"Anak kecil, kamu berkeliaran kesini sendirian?" Ucap pelanggan disampingnya.

"Apa ada masalah?"

"Hati hati, banyak penculikan. Para orang tua disini tidak mengizinkan anak mereka berkeliaran. Kemana orang tuamu?" pelanggan memperingati.

"Orang tuaku tidak ada, aku sendirian." 

"Begitu ya... Sebaiknya jangan berlama lama ya."

"Iya, terimakasih banyak." "Bolehkan saya tahu sesuatu tuan, jika ada penculikan kenapa tidak ada semacam poster peringatan gitu?" Tanya gamma.

"Itu, sudah dipasangi poster bolak balik. Tapi besoknya poster yang sudah dipasang hilang lagi. Jadi kami para warga merasa lelah dan ketakutan akan hal itu dan tidak pasang poster lagi melainkan hanya dengan lisan saja." Jawab pria itu.

"Begitu ya, terimakasih banyak tuan."

"Pesanannya sudah selesai. Silahkan dinikmati." Ucap pelayan memberi pesanan.

"Terimakasih banyak." gamma mulai makan.

"Hummm enak sekali makanannya! Terus minumannya juga enak pas dengan makanannya!" Ucap gamma merasa puas.

"Terimakasih banyak atas pujiannya." Ucap pelayan.

"Iya makanan dikota ini memang enak enak." Ucap pelanggan sebelumnya.

Gamma menghabiskan makanan dan minumannya lalu pergi.

"Terimakasih banyak." Gamma berdiri ingin pergi

"Terimakasih kembali. Datang lagi ya,tapi ingat harus ada pendamping!" Ucap pelayan.

"Ya!"

Gamma perlahan pergi tapi... Dia diikuti oleh beberapa pria.

"Hm... Sudah mulai ya. Kupancing di tempat sepi saja ya." Ucap gamma dalam hati.

"Sudah ditempat sepi. Vanish!" Gamma menghilang di gang sempit.

"Dimana anak itu?!"

"Dia barang bagus! Rambut emas dan kulit bersih!"

"Cari dia!"

"Disini." Ucap gamma. *String binding! Gamma membungkus tubuh mereka semua dengan benang dan menutup mulut mereka.

"Kuhubungi kak arya dulu untuk korek informasi dari mereka." Ucap gamma.

*Beep beep! 

"Gamma ya? Ada apa gamma?"

"Kak, ada yang ngikutin ku dan mereka sudah kusekap ini. Bisakah kakak kesini untuk korek informasi dari mereka?".

"Ooohhh kerja bagus gamma! Kamu memang hebat! Baiklah aku akan kesana,kamu dimana?"

Gamma memberitahu lokasinya dan arya kelokasi gamma.

"Kamu baik baik saja gamma?" Ucap arya panik.

"Baik baik saja kak!"

*Teleportasi! Arya memindahkan semuanya dihutan untuk interogasi.

"Kalian! Beraninya kalian para bajingan mencoba menculik adikku tercinta! Jangan harap kalian lolos dengan mudah!" Ucap arya marah kepada mereka.

"Tenang kak! Aku baik baik saja!" Gamma nenangin.

"Tidak akan gamma! Aku akan memanggil dina dan venus untuk memberi mereka semua pelajaran."

*Mengaktifkan alat komunikasi.

"Hei dina, venus. Gamma diikuti sama sekumpulan pria dan mencoba menculik gamma!Dimana lokasi kalian biar kujemput." Ucap arya.

"Apa?! Beraninya mereka!" Bicara serentak. "Lokasi ku disini" "lokasiku disini"

Mereka berdua memberi lokasi mereka dan arya menjemput mereka lalu teleportasi ke hutan.

"Oh... Jadi kalian ya yang mencoba menculik gamma?" Ucap dina.

"Kalian... Berani mau menculik reisa-chan?! Jangan harap kuampuni." Ucap venus.

"Hiiihh!" Mereka ketakutan.

"Kak! Aku baik baik saja! Aku menghubungi kak arya untuk mencoba interogasi informasi dari mereka." Gamma coba nenangin.

"Tidak apa apa gamma, serahin saja interogasinya ke mereka berdua. Mereka sangat kejam kalau berkaitan denganmu." Ucap arya sambil ngajak gamma pergi.

"Bersiaplah!" Ucap dina dan venus serentak.

"Tolong kami!"

"Ampuni aku!"

"Aku tidak bersalah!" Pria yang mencoba menculik gamma ketakutan sampai terkencing dicelana.

"Siapa kalian?" Tanya dina.

"Ka kami orang biasa!" Jawab ketakutan.

"Dimana markas kalian?" Tanya venus.

"Kami gatau apa apa! Lepaskan kami!" Ketakutan.

*Krek. Venus mencabut kuku salah satu pria.

"Jawab saja,apa kalian pikir bisa menolak?!" Tanya venus sambil mulai mencabut kuku lagi

.

"Baik!" Serentak menjawab.

Beberapa saat kemudian...

"Hm... Jadi penculikan ini tersebar dibanyak kota ya." Ucap arya.

"Iya, organisasi ini sangat besar dan terorganisir. Ada bagian yang menculik, ada bagian pemasaran, ada bagian penghapus barang bukti, dan banyak lagi." Ucap dina.

"Penjual budak ya, di kerajaan Belmera penjual budak uda dimusnahkan oleh kalian kan." Ucap venus.

"Ya, baiklah. Tengah malam kita mulai operasinya. Dan gamma, kamu bertugas bebasin para anak anak di mansion itu ya." Ucap arya.

"Aku ga ikut bertarung kak?" Ucap gamma.

"Tidak, biar kami bertiga saja. Kamu sudah banyak bekerja."

"Iya gamma gausah bertarung." Ucap dina.

"Baiklah kak."

"Hei, aku juga?" Ucap venus.

"Tentu saja lah, kamu kan uda bagian dari kami jadi harus berkontribusi." Ucap arya.

"Baiklah."

"Oh iya, aku kepikiran sebuah Simbol untuk kelompok kita. Jadi kita tidak perlu muncul dipublik untuk menarik perhatian orang orang penting seperti kerajaan belmera." Ucap arya.

"Simbol? Seperti apa?" Tanya mereka bertiga.

"Nih. Aku sudah mencoba membuatnya sebelumnya." Ucap arya sambil memperlihatkan simbolnya.

"Ini bisa di duplikat pakai sihir ku di kertas jadi ga perlu capek capek gambar lagi."

"Apa artinya ini?" Ucap dina.

"Ini tulisan belakangnya ada tulisan EXONE kak!"

"Keren sih tapi apa artinya." Ucap venus.

"Baiklah akan kujelaskan satu persatu maksud dari simbolnya.

Latar abu abu menunjukkan kita sebagai orang yang berada dijalur abu abu, tidak hitam dan tidak putih.

Tulisan EXONE karena kita memang dikenal sebagai EXONE.

2 pistol melambangkan aku karena sering eksekusi atau bertarung pakai pistol.

2 dagger melambangkan dina karena bertarung pakai 2 dagger.

Melingkar tipis ini adalah benang gamma yang saling melengkapi kita semua, dia bisa mencari informasi, bisa bertarung juga.

Diujung pistol ini ada tetesan air venus, yang melambangkan kalau venus jadi bagian kita juga dan kenapa diujung pistol karena awalnya kan venus bergabung dengan kita akibat kontrak sihir yang kukendalikan.

2 pistol dan 2 dagger seperti tanda (+) yang berarti akan terus menambah korban untuk eksekusi para penguasa korup.

Lalu terakhir tulisan EXONE warna merah dan latar ada warna merah artinya jalan yang kita lalui penuh darah" Ucap arya menjelaskan.

"Hooo... Lengkap banget dan apalagi gambarnya keren!" Ucap dina.

"Iya, keren." Ucap gamma.

"Menarik sih, tapi kenapa aku seolah kau kendalikan nak?!" Ucap venus

"Hahaha iya kan? Aku sudah memikirkan banyak hal." Ucap arya.

"Tapi kan itu berarti aku bertanggung jawab atas tindakanmu venus, kamu bisa berbahaya sekaligus menguntungkan. Makannya kubuat seperti kau kukendalikan." Ucap arya.

"Ya... Tidak masalah sih..." Ucap venus.

"Baiklah, kita akan kumpul tengah malam." Ucap arya.

"Baik!" Ucap serentak.

Mereka berpisah lagi menunggu malam untuk eksekusi...

———

1
luisuriel azuara
Karakternya hidup banget!
Nandaal: terimakasih banyak
total 1 replies
Ani
Gak sabar pengin baca kelanjutan karya mu, thor!
Nandaal: terimakasih banyak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!