NovelToon NovelToon
Jennaira (The Real Princess)

Jennaira (The Real Princess)

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Crazy Rich/Konglomerat / Keluarga / TKP / Menyembunyikan Identitas / Putri asli/palsu
Popularitas:99k
Nilai: 5
Nama Author: Safira

Jennaira adalah putri kandung dari keluarga bangsawan Bakari. Ia terlahir dari rahim istri kedua Aston Bakari yang bernama Jenny. Ibu kandung Jennaira tersebut adalah cinta pertama Aston. Jenny terlahir dari trah rakyat jelata, bukan berdarah bangsawan.

Kebahagiaan Aston hancur setelah kematian Jenny secara mendadak.

Suatu malam, Jennaira (21 tahun) sedang berjalan kaki menuju ke sebuah klub malam terbaru di kotanya. Ia punya pekerjaan gelap yakni mencuri dompet-dompet orang kaya.

Jennaira terkejut melihat sebuah sedan mewah mengalami kecelakaan tunggal di depan kedua matanya. Ia berlari ke TKP untuk menolong.

Akan tetapi, Jennaira begitu terkejut melihat wajah seorang wanita muda yang ditolongnya itu ternyata mirip sekali dengan wajahnya.

"Kenapa wajahnya mirip sekali dengan wajahku? Apa aku punya saudara kembar?" batin Jenna.

Bagaimana bisa Jennaira, putri kandung dari putra mahkota Keluarga Bakari bisa tinggal berjauhan dari keluarga aslinya yang kaya raya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 - Jenna Semakin Berani Beraksi

"Jen, kamu di sana baik-baik saja kan?" sapa Max yang justru balik bertanya pada Jenna. Terdengar dari nada suara Max kentara cemas.

"Aku baik-baik saja, Max." Jawab Jenna. "Apa kamu malam-malam begini telepon karena cemasin kondisiku di sini?" sungutnya.

"Kamu harus hati-hati, Jen."

"Iya, aku tau. Kamu enggak perlu khawatir soal itu,"

"Pasalnya beberapa waktu lalu ada orang yang mencari pasien atas nama Sovia Bakari. Karena di sini tak ada yang namanya Sovia Bakari, ujungnya semua pasien atas nama depan Sovia didatangi oleh orang tersebut untuk dilihatnya. Untung waktu itu kita ubah nama Sovia atas namamu. Jadi orang itu tak menemukannya,"

"Terus sekarang kondisi Sovia gimana, Max? Apa dia udah sadar dari komanya?" cecar Jenna.

"Dia belum sadar. Sejak kejadian itu terpaksa aku bawa Sovia pergi dari rumah sakit. Aku bilang pada dokter bahwa kita enggak bisa lagi membayar tagihan rumah sakit, jadi pakai jalan pengobatan tradisional. Awalnya dokter memberi keringanan biaya tapi aku tolak karena ada orang tua yang harus dijaga di rumah," tutur Max sengaja berbohong pada dokter di rumah sakit yang merawat Sovia.

Sejatinya uang tabungan Jenna dan Max masih sangat mencukupi untuk perawatan Sovia. Dunia hitam sebagai mafia kecil di bidang pencopetan yang sudah lama dilakoni Jenna, tentu menghasilkan banyak uang.

Terlebih Jenna tetap memilih hidup sederhana sesuai saran Bik Ema agar tidak terlihat menc0lok di mata orang lain yang akan berbuat jahat pada mereka. Otomatis uang dalam tabungannya masih aman terkendali.

"Good job, Max." Puji Jenna. "Lantas, sekarang Sovia tinggal di mana?"

"Ada di tempatku," jawab Max.

"Apa di sana aman?"

"Tenang saja gudangku ini aman dan enggak ada yang tau kecuali kamu. Lagi pula anak-anak yang lain taunya aku tinggal di kosan kumuh tempat biasa kita kumpul-kumpul," jelas Max menenangkan Jenna.

"Syukurlah kalau begitu,"

"Setelah aku cari tau, pria yang mencari Sovia itu bernama James."

"Paman James," batin Jenna.

"Di sana apa ada keluargamu yang namanya James?"

"Ada. Dia-pamanku,"

"Paman kandungmu?"

"Boleh dibilang begitu. Daddyku dan Paman James seayah tapi beda ibu,"

"Sebaiknya kamu hati-hati dengannya, Jen. Bisa jadi dia musuh dalam selimut. Kenapa dia sampai mencari Sovia Bakari palsu? Padahal di catatan ibumu, hanya kamu anaknya. Otomatis ibumu tidak melahirkan anak kembar,"

"Aku memang sudah curiga ke arah sana. Bisa jadi Paman James yang memasukkan Sovia palsu itu ke keluarga Bakari," ucap Jenna. "Terima kasih atas perhatianmu, Max. Aku akan selalu menjaga diri di sini," imbuhnya.

"Ya sudah, kabari aku jika sesuatu terjadi di sana."

"Oke, Bos." Jenna pun tertawa kecil menyahutinya sebelum panggilan berakhir.

Seketika membuat senyuman tipis muncul di wajah Max. Namun Jenna tak bisa melihatnya karena mereka melakukan panggilan biasa bukan panggilan video.

"Aku merindukanmu, Jen. Love you..." batin Max.

☘️☘️

Pukul tujuh pagi, Jenna sudah dalam kondisi rapi dan bersih seusai mandi. Hampir setiap pagi di jam yang sama, ia selalu mendengar teriakan Ares.

"Pergi Lusi! Pergi !!" teriak Ares yang terdengar sedang mengusir Lusi.

Jenna merasa jengah hampir setiap hari mendengar Ares yang terus membentak Lusi, bahkan pelayan lain. Kebetulan pagi ini Daddy, Aston, Della dan Oma Ruby pergi ke luar negeri untuk menghadiri acara para bangsawan selama tiga hari. Otomatis suasana Mansion Tropical tampak lebih sepi.

Seketika Jenna berdiri dari kursi meja riasnya.

"Enggak bisa dibiarkan. Aku harus bertindak!" desis Jenna seraya bermonolog sendiri.

Entah mengapa sejak Ares melihat kedekatan akhir-akhir ini antara Daddy Aston dan Jenna, ia merasa tak suka. Padahal sejatinya sikap Jenna yang meminta disayang dan diperhatikan oleh sang ayah adalah hal wajar sebagai seorang anak.

Daddy Aston setiap ingin mendekat pada Ares, selalu ditolak. Bahkan jika Daddy Aston berusaha mengajaknya bicara, Ares lebih banyak diam.

Kesibukan pekerjaan dan urusan yang lain sehingga Daddy Aston pun memilih menyerah karena tak ingin semakin membuat Ares marah padanya atau melakukan hal-hal yang tak diinginkan semisal bun_dir.

BRAKK !!

Jenna membuka lebar, bahkan membanting pintu kamar Ares yang sebelumnya sudah sedikit terbuka. Sontak bibir Ares yang sedang memarahi Lusi pun terhenti karena melihat kedatangan Jenna.

"Kamu tuli atau pikun! Sudah ku bilang jangan pernah masuk lagi ke kamarku!!" bentak Ares.

Jenna tak menggubris ucapan Ares. Ia menatap Lusi yang berdiri tak jauh dari ranjang Ares.

"Apa persiapan mandi untuk Kak Ares sudah siap?" tanya Jenna secara tiba-tiba pada Lusi.

"Su_dah No_na," jawab Lusi secara spontan dengan suara terbata-bata. Ia cukup terkejut mendengar pertanyaan dari Jenna barusan.

"Cepat pergi dari sini! Kenapa kau malah ikut campur urusan pribadiku, hah!" usir Kak Ares pada Jenna.

Langkah kaki Jenna seketika berjalan ke arah lemari pakaian milik Ares.

SRAKK !!

Jenna membuka dengan cepat dan sedikit kasar pintu lemari tersebut.

"Apa yang kamu lakukan di depan lemari bajuku, hah?" teriak Kak Ares kembali.

Dengan cepat tangan Jenna berhasil mengambil sebuah dasi. Lalu, ia membalikkan tubuhnya dan berjalan menuju ke arah ranjang.

"Kenapa kamu mengambil dasiku? Cepat kembalikan!" seru Kak Ares.

"Waktunya mandi," ucap Jenna seraya tersenyum penuh makna.

"Maksudmu?"

Dengan kecepatan tangan Jenna yang seorang pencopet handal, tak perlu diragukan lagi jam terbangnya. Kedua tangan Ares kini sudah terikat kencang dengan dasi yang diambil Jenna tadi dari lemari.

"Brengsek kau, Sovia! Lepasin aku!" pekik Kak Ares.

"Lusi, ambilkan kursi rodanya dan bantu aku bawa Kak Ares ke kamar mandi."

"Ba_ik, No_na." Jawab Lusi dengan suara terbata-bata karena terkejut melihat aksi Jenna tersebut. Dengan sigap Lusi melakukan perintah Jenna.

"Apa yang akan kau lakukan padaku, Sovia?" sungut Ares dengan nada suaranya yang sudah naik beberapa oktaf.

"Tentu saja memandikan kakakku tersayang yang k0lokan," jawab Jenna seraya tersenyum tipis dengan nada suara menyentil Ares.

"APA ??"

"Jangan teriak-teriak! Aku enggak bu_dek!" bentak Jenna membalas Ares. "Kalau kakak sampai teriak lagi atau enggak bisa diajak kerjasama yang baik di dalam kamar mandi, nanti aku lakban mulutmu!"

"Mulutmu yang akan aku lakban duluan! Dasar brengsek!!" balas Kak Ares tak terima.

"Jangan mempersulitku! Dasar putra mahkota bau aseeemm !!" maki Jenna sengaja.

"SOVIA !!" pekik Ares di mana tubuhnya telah didudukkan secara paksa oleh Sovia dan Lusi di atas kursi roda lalu masuk ke dalam kamar mandi secara bersama-sama.

Di dalam kamar mandi, Ares terus berteriak hingga tubuhnya ikut berontak. Bahkan ia memaki Jenna secara frontal.

"Diam !! Kalau masih bandel juga, terong masa depanmu akan aku pangkas jadi anak kecambah!" ancam Jenna.

"Berani-beraninya kau mengancamku!" desis Kak Ares menatap tajam Jenna.

"Lusi, segera ambilkan gunting besar!" titah Jenna dengan tegas.

Deg...

Seketika Ares menelan ludahnya kasar mendengar ucapan Jenna barusan.

"Gunting besar buat apa, Nona?" tanya Lusi yang merasa heran dan didera penasaran.

Bersambung...

🍁🍁🍁

1
Tiara Bella
Daddy Aston mw tes DNA kah
Nena Anwar
James membunuh tekhnisi lift karena memeras uang Della tapi kini James yg memeras Della bukan dengan uang tapi dengan kehangatan ranjang gk ada bedanya sama2 menjijikan semuanya,,,mungkin sekarang Della dan yg lainnya masih bisa merasakan hidup enak dan tenang tapi tidak untuk dimasa yg akan datang setelah semuanya terbongkar tak dibunuh Aston aja udah bersyukur banget
Yusni
byk cerita nya thor...bikin bosen ...lanjutbke cerita jenna aja
Purnama Pasedu
jahat semua ya
Nandi Ni
James menyingkirkan teknisi lift agar terhindar dr oemerasan,tetapi dia sendiri yg akhirnya memeras,hemmmm.
Uba Muhammad Al-varo
semoga waktunya nggak lama lagi kejahatannya Della terbongkar , begitu juga kejahatan nya Oma Ruby dan James terbongkar
Fera Susanti
ih mengerikan
Teh Euis Tea
duhhh manusia manusia bejat yg haus akan kekuasaan, semoga jenna bisa mengungkap semuanya dan memberi keadilan untuk kematian ibunya jenni
Sugiharti Rusli
tapi sang eksekutor utama seperti yang sangat berbahaya adalah si James, dan Jenna harus bisa meyakinkan kakaknya Ares agar bangkit dan jadi pewaris utama keluarga Bakari yah
Sugiharti Rusli
kalo si Della dan oma Ruby sepertinya mereka memang perencana kejahatan terhadap Jenny yah, dan Della juga yang menyebabkan keguguran kakak Jenna
Sugiharti Rusli
sepertinya peer si Jenna tuh harus berhadapan dengan pamannya yang berdarah dingin yah nanti
Ema
lanjut ka
Yulia Dhanty
segera terbongkar segala kejahatan n kebusukan klg bakari..
Fitri Yaningsih
sepandai pandainya menyimpan bangkai pasti aka tercium juga baunya.....tinggal tunggu saja kapan bau bangkai itu terendus oleh aston ....
kelakuan busuk keluarga sunggu menyakitkan pasti kecewa banget kalau terbongkar siap siap lah jena tuk menopang dedy mu.......
Aditya hp/ bunda Lia
keluargamu musuh dalam selimut semua Dad ...
Patrick Khan
.yaaaaa penonton adalah saksi kejahatan mereka
Ilfa Yarni
semoga cepat terbongkar kelakuan manusia yg haus harta tersebut
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
James yang licik melindungi kebusukan dengan, tapi tentunya tidak gratis ya.
Jengendah Aja Dech
❤️
Tuti Tyastuti
waduh ternyata begono toh terus rahim della di angkat kenpa🤔
Safira💋: ada di chapter bagian tengah2 kak. Othor sudah narasikan singkat intinya rahim Della diangkat krn mengalami pendarahan sewaktu melahirkan Ares. 🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!