perjalanan seorang anak yatim yang berusaha menjadi pendekar untuk membalaskan dendam atas kematian pamannya karena perampokan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perampok Rajawali Hitam
Arya merasa harus secepatnya ke gunung Suralaya agar bisa mengobati kondisi tubuhnya, rasa sakit kepalanya yang di rasa, ternyata setiap racun itu mulai berdampak maka Arya akan kehilangan jati dirinya ,karena racun itu mengurangi suplai darah ke otak kecil membuat ia tak sadar apa yang di lakukan nya .
Saat memasuki satu desa, ia tercengang melihat keadaan desa itu , mayat di mana mana, beberapa wanita muda tewas dengan pakaian setengah telanjang . Darah Arya mendidih ia teringat akan kematian sang paman dan keadaan desanya dulu saat desa mereka di jarah perampok .
Arya melangkah, kian dalam , tanpa ia sadari, matanya memancar dengan sinar kemerahan yang mengerikan .
" siapa yang melakukannya keluaaaar!" teriak Arya, suaranya menggelegar menembus ke semua penjuru desa.
" perampok Rajawali Hitam, mereka berada di gunung itu " seorang kakek memberanikan diri keluar dan memberi tahu Arya sambil menunjukan sebuah gunung kecil yang tak jauh dari sana
Wush
Arya berlari dengan kecepatan penuh begitu mendapat petunjuk dari kakek itu. Ilmu meringankan tubuhnya di kerahkan sampai batas maksimal. Ia memakai topeng Naga Beracunnya kembali saat meluncur ke markas para perampok itu.
Saat sampai di puncak gunung itu , Arya menendang gerbang sarang perampok itu .
Wuuuut
Blaaaaang
Gerbang itu terpental mengeluarkan suara nyaring.
tiga sosok bayangan melesat saat mendengar keributan itu.
" Siapa kau, mengapa membuat keributan di sini!" bentak salah satu dari mereka , tak lama dari dalam markas semua anggota perampok itu keluar dan mengepung Arya.
" aku pencabut nyawa kalian bersiaplah!" teriak Arya, di tangannya tongkat naga Hitam tergenggam .
" ha ha ha ,kamu pikir dengan kamu sendirian kamu bisa mengalahkan kami, kamu terlalu bermimpi anak muda!" ucap kepala perampok itu.
" buktikan !" ucap Arya sambil memasang kuda kuda bersiap menghabisi mereka semua, menurutnya perampok seperti mereka harus di musnahkan ,karena selain merampok , mereka membunuh dan memperkosa para wanita muda di tempat mereka beraksi.
" seraaaaang!" teriak kepala perampok itu memerintahkan anak buahnya menyerang Arya ,
Hiaaaat
Hiaaaat
Para perampok itu dengan penuh nafsu bergerak menyerang Arya , golok pedang dan berbagai macam senjata lainnya meluncur mengarah titik vital pada tubuh Arya.
" heaaaaah"
Arya berteriak mengerahkan tenaga dalamnya ,
swiiing
wuuut
Traaang
traaang
Arya menangkis semua serangan anak buah perampok itu, kini ia bersiap balas menyerang saat anak buah perampok itu merasa tangan yang memegang senjata terasa panas
wuuut
plak
plak
plak
Aaaargh
Aaaargh
Aaaargh
Dengan ilmu meringankan tubuhnya Arya bergerak seperti kilat , setiap ia melesat dua atau tiga anak buah perampok itu terjatuh dan berteriak sejenak sebelum mati dengan sekujur tubuh memerah.
" Naga Beracun!" ketiga pemimpin perampok itu kaget melihat kondisi anak buahnya mereka yang tewas dengan tubuh memerah keracunan.
" he he he, kalian bersiaplah!" ucap Arya sambil terkekeh,
" tunggu ,kami juga bergabung dengan Golok Merah " salah satu pemimpin itu mencoba membohongi Arya dengan mengaku sekutu Golok merah, mereka hanya mendengar dari satu sisi bila Naga Beracun masih mempunyai hubungan dengan Ki Branjang, namun mereka tak tahu bila murid Golok Merah juga banyak yang di habisi oleh Arya.
" kalau begitu, matilah lebih cepat !" teriak Arya. ,ia masih murka setiap mendengar sesuatu yang berhubungan dengan Ki Branjang,
wuut
dugh
plaak
desh
Aaaargh
Aaargh
Ketiganya menjerit saat pukulan Arya mendarat di dada mereka , mereka berkelojotan sesaat sebelum akhirnya diam untuk selamanya.
Arya memeriksa markas itu, dan mengambil harta hasil rampokan mereka , setalah melihat tak ada sandera di sana Arya membakar markas itu, bersama dengan mayat mayat perampok yang sudah di bunuhnya. Asap hitam membumbung tinggi dan terlihat dari kejauhan.
" dia berhasil !". kakek tua yang memberitahu Arya kaget tetapi bahagia, melihat asap dari gunung yang menjadi markas Perampok Rajawali Hitam.
Setelah membasmi dan membumi hanguskan sarang perampok rajawali Hitam Arya kembali ke desa di mana kakak tadi memberitahukan tempat perampok Rajawali Hitam ,
saat sampai di sana ,masyarakat sedang bergotong royong membenahi desanya, awalnya mereka akan meninggalkan desa itu karena ada perampok Rajawali Hitam, tetapi setelah melihat asap membumbung di angkasa mereka membenahi desa , mengubur kan mayat mayat warga yang menjadi korban keganasan perampok Rajawali Hitam , mereka yakin perampok itu sudah musnah dengan markasnya yang terbakar.
" paman , di mana rumah lurah?" tanya Arya pada kakek yang tadi menunjukan arah,
" Kamu..kamu berhasil " ucap kakek itu saat melihat Arya berdiri di depannya ,Arya memberi kode agar tak banyak bicara ,ia tak mau menjadi pusat perhatian warga bila mereka mengetahui dia yang membasmi perampok Rajawali Hitam.
" ayo aku antar" ucap di kakek mengerti , mereka berjalan melewati beberapa rumah ,dan saat sampai di rumah pak lurah kakek itu mengetuk pintu nya ,
" Nardi, Nardi, apa ada di dalam " ucap kakek itu memanggil .
" iya sebentar , dari dalam rumah terdengar sahutan dan tak lama pintu terbuka . seorang pria paruh baya keluar
" paman ada apa?" tanya pak Nardi , yang ternyata si kakek masih paman nya.
" ini ada yang ingin bertemu dengan mu" ucap kakek sambil menunjuk ke arah Arya,
" oh, ayo masuk dulu ," ucap lurah Nardi mempersilahkan mereka berdua masuk,
" ada apa anak muda?" tanya lurah Nardi . Arya tersenyum dan mengeluarkan harta perhiasan yang ia dapatkan di markas Perampok Rajawali Hitam .
" aku Arya paman dan ini tolong di terima dan bagikan, pada warga yang tdi rampok hartanya, terutama yang mempunyai korban jiwa." ucap Arya, pak lurah terbelalak melihat harta yang menumpuk di meja .
" kamu dapat darimana?" tanya nya penasaran
" aku dapat dari sarang perampok Rajawali Hitam, sebelum ku bakar" jawab Arya pelan ,
" paman jangan khawatir, mereka sudah musnah, dan tak akan berbuat jahat lagi " lanjut Arya sambil tersenyum.
" terima kasih," ucap lurah Nardi terharu sampai tak bisa berkata kata, desanya memang membutuhkan dana untuk membangun kembali setelah kemarin di hancurkan oleh perampok, dengan harta itu ia bisa mengajak para warga bersama sama membangun kembali desanya .
" kalau begitu, aku pamit dulu, ingin melanjutkan perjalanan " ucap Arya berpamitan,
" kenapa ga bermalam dulu di sini, ayolah, biarkan kami menjamu mu, sebagai rasa terima kasih kami" ucap si kakek tiba tiba,
" terima kasih kek, bukan aku menolak, tetapi ada satu hal yang harus secepatnya aku lakukan," sahut Arya menolak halus , ia memang harus secepatnya menemukan teratai salju, agar kejadian seperti malam itu bersama Wanita perampok malam tak terulang
" memangnya nak Arya mau kemana?". Tanya Lurah Nardi penasaran .
" aku akan ke Gunung Suralaya paman, dan itu masih jauh sekali" ucap Arya memberitahukan. tujuannya.
" Baiklah, tetapi setidaknya biar kita minum minum dulu, sebelum berangkat " pinta Lurah Nardi dengan nada memohon.
Arya menuruti, tak enak juga menolak terus menerus, ia duduk bersama si kakek dan juga lurah Nardi minum tuak bersama .