NovelToon NovelToon
Kesetiaan Dibalas Pengkhianatan

Kesetiaan Dibalas Pengkhianatan

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:12.8k
Nilai: 5
Nama Author: Maria Anastasia

Kirana Larasati adalah istri sah dari David Sanjaya, pengusaha muda yang sedang naik daun. mereka sudah menikah selama lima tahun dan dikaruniai anak laki-laki laki bernama Luis Sanjaya. awal- awal pernikahan mereka selalu dipenuhi dengan kehangatan. tapi entah kenapa setelah Luis lahir, semuanya berubah. david selalu pulang malam dari perusahaannya dengan alasan sibuk, dan sikapnya yang dulu hangat menjadi sangat berubah. sampai suatu hari Kirana menemukan noda lipstik di baju kemeja milik David. dan sampai pada akhirnya sang suami mengakui bahwa dia berselingkuh dengan sekretarisnya. dan David lebih mengutamakan sekretarisnya tersebut ketimbang istri sahnya. bagaimanakah kelanjutan kisah rumah tangga mereka? apakah Kirana bisa bertahan dengan David? selamat membaca...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maria Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5. KEMBALI KE RUMAH ORANG TUA

Aku langsung meminta supir taksi untuk mengantarkan aku ke rumah orangtuaku, karena aku akan menyimpan barang-barangku di sana.

Besok sore Luis sudah bisa pulang kembali ke rumah.

Aku bersyukur karena keadaan anakku akhirnya mulai pulih, dengan begitu aku sudah bisa mulai fokus mencari pekerjaan.

Sesampainya di rumah orang tuaku, aku melihat toko sembako ayah sedang sangat ramai, karena memang ayah membuka toko sembako di sebelah rumah.

Rumah kami sangat sederhana dan juga sangat teduh, karena di situ ada pohon rambutan, pohon mangga dan juga pohon alpukat dan juga banyak bunga-bunga yang ibuku tanam, membuat udara sekitar rumah kami menjadi sangat sejuk.

Aku segera menyuruh supir taksi berhenti, lalu membantuku menurunkan barang-barang, lalu dia pun pergi setelah aku memberikan bayaran.

Aku segera masuk ke dalam pekarangan rumahku.

Laras, adik kandungku kaget karena melihat kedatanganku dengan membawa banyak barang.

“Kak Kirana,"

dia lalu mencium punggung tanganku dan memelukku.

“Kak, kenapa kakak bisa datang dengan membawa koper? ada apa sebenarnya? Lalu di mana Luis, kak?” tanyanya tanpa henti.

“Laras, bisakah kamu bantu kakak bawa barang-barang ini masuk? nanti sampai di dalam baru kakak akan ceritakan semuanya sama kalian ya.” ucapku yang kesulitan membawa barang- barangku.

Akhirnya Laras pun membantuku membawa koper-koper ke dalam rumah seraya memanggil ibu yang mungkin sedang ada di dapur.

“Ibu, Kak Kirana ada datang?” teriak adikku ketika masuk dalam rumah.

“Husss...kamu jangan teriak-teriak begitu laras! pergi panggil ibu di dapur sana. lalu kenapa kamu tidak ke sekolah?” tanyaku padanya.

“Aku kan udah habis ujian kak, tinggal tunggu ijazah keluar aja. Tunggu ya aku panggil ibu dulu di belakang.”

Tidak berapa lama kemudian, ibuku datang dan beliau sangat kaget saat melihatku datang dengan koper yang banyak.

“Nak, kamu kenapa datang dengan koper banyak begini? apa ada masalah antara kamu dengan David, nak?” tanya ibuku.

“Maafkan aku bu, mas David sudah menalakku dan mengusir aku dan Luis dari rumah itu.” ucapku sambil terisak.

“Menalak dan mengusir? Ya Tuhan, tega sekali David melakukan itu padamu, nak! lalu di mana Luis sekarang?” tanyanya lagi.

“Luis masuk rumah sakit, buk! dia terkena penyakit types. Tapi, besok sore dia sudah boleh pulang.”

“Aku harus kembali ke rumah sakit, bu! karena Luis aku tinggal bersama bik Imah. Dan untuk sementara barang-barangku aku titip di sini dulu ya, buk?” pintaku pada ibu.

“Nak, jangan bilang titip, Ini juga rumahmu, nak. Jadi kamu akan kembali tinggal bersama Ayah, Ibu, dan juga Laras.” Tegas ibu.

“Laras, temani kakakmu ke rumah sakit untuk menjaga Luis, dan ibu akan bicara dengan ayah. Sebentar setelah menutup toko, kami akan menyusul kalian ke rumah sakit.” Terang ibu.

Aku pun setuju, lalu bergegas menelepon taksi online.

Setelah taksi itu datang, Aku dan Laras langsung pergi ke rumah sakit.

***

Kami pun segera menyelesaikan makan kami dan setelah itu kembali ke rumah masing-masing.

Pak faisal memberikan aku kartu namanya, dia bilang jika aku butuh sesuatu, aku bisa segera menghubunginya. Kami akan bertemu kembali di pengadilan agama pada hari jumat jam 8 pagi.

Dan mas agung pun mengantarkan aku sampai di depan rumah, setelah itu dia langsung pamit karena ada panggilan dari rumah sakit.

***

Sampai di Rumah Sakit ternyata ada asisten suamiku yang datang untuk mengantarkan surat cerai dari pengadilan negeri, dan juga cek untuk pelunasan biaya rumah sakit anakku.

“Selamat siang ibu Kirana.” Sapa asisten suamiku itu.

“iya, siang pak Andre. Ada perlu apa ya bapak datang ke sini?” tanyaku padanya.

“Saya mau mengantarkan surat dari pengadilan dan juga cek untuk biaya rumah sakit tuan Luis, bu kirana.”

Aku tidak menyangka kalau begitu cepatnya mas David mengurus perceraian kami.

Sebegitu tidak berartinya aku di matanya, aku merasakan sakit yang teramat dalam di hati ini.

Aku tidak akan membalasnya, aku akan biarkan karma yang bertindak.

“Oke, makasih pak Andre. Kalau begitu saya ambil uangnya ya, pak.” Ucapku Padanya.

Aku pun mengambil surat cerai dan cek itu dari tangannya, Lalu dia pun segera pamit untuk kembali ke kantor.

Aku juga menyuruh bik Imah untuk pulang dan berpesan untuk tidak lagi mengantarkan makan lagi kepada kami, karena semuanya akan diurus oleh orangtuaku.

Bik Imah memelukku dengan sangat kuat dan aku pun membalas pelukannya.

Lalu dia pun segera pamit, dan aku pun memberikan sedikit uang untuk pegangannya.

***

Karena bik Imah sudah tidak lagi mengantarkan makan siang untuk kami.

Maka, aku pun bergegas ke kantin rumah sakit membeli nasi untukku dan juga Laras, juga roti dan buah untuk Luis.

Sampai di dalam kamar, aku melihat Laras sedang mengobrol dengan Luis, anakku.

“Sayang, kamu sudah bangun?” tanyaku sambil mencium pipi gembul anakku itu.

“sudah mama, aku lapar.” Jawabnya

Aku melihat bubur dari rumah sakit yang masih panas, Ini pasti baru diantarkan oleh perawat.

“Sayang, kamu makan dulu bubur ini ya? nanti baru mama berikan roti dan buah untukmu.” ucapku dengan tegas kepadanya.

Luis pun menganggukkan kepalanya, dan aku pun menyuapkan bubur untuknya.

“Ras, kamu bisa makan duluan. Itu di dalam kantong plastik kakak ada belikan kamu nasi, kakak bantu Luis makan dulu sampai selesai, baru kakak makan.”

“Kak, biar kita makan sama-sama ya. Aku malas kalau makan sendirian, biar aku tunggu sampai keponakanku yang ganteng ini makan habis.”

Jawabnya sambil mencubit pipi Luis sehingga dia pun tertawa.

Dan setelah Luis makan lalu minum obat dan tertidur.

Aku dan Laras pun segera makan siang, Karena memang kami berdua sudah sangat lapar.

***

Malam itu Ayah dan Ibuku datang ke rumah sakit membawakan makanan untuk kami semua.

“Selamat malam cucuku yang ganteng, Eyang putri dan Eyang kakung sangat merindukanmu, sayang.”

Ucap ibuku sambil memeluk dan mencium Luis, begitupun dengan ayahku.

“Gimana keadaannya Luis, Kirana?” tanya ayahku.

“Udah agak baikan, besok sore dia sudah bisa keluar dari rumah sakit."

“Kurang ajar sekali si David itu! mentang-mentang dia sudah berhasil dan jadi kaya, dia menjadi sombong.!!"

Ucap Ayahku dengan wajah marah.

“Sudahlah Ayah, aku gak apa-apa kok. Mungkin ini sudah menjadi takdir hidupku, jadi aku mohon pada Ayah dan Ibu tolong terima aku dan Luis kembali ke rumah kalian.”

“Tentu saja Kirana, kalian bisa kembali kapan pun. Itu juga rumahmu, nak! Aku tidak mau anak dan cucuku menderita, Aku masih bisa menghidupi kalian semua.” Jelas ayah

“Ayah, tidak usah khawatir, setelah Luis keluar dari rumah sakit, aku akan kembali bekerja.”

Ayah pun setuju sekali kalau aku kembali bekerja, untuk membuktikan ke mereka kalau aku bisa sukses tanpa mas David.

Di saat kami sedang bercengkrama, datanglah dokter Agung untuk melihat kondisi Luis.

“Selamat malam, bagaimana keadaan jagoan kecil ini?” tanyanya pada kami semua.

“Dia sudah agak baikan, dok.” Jawabku

Mas Agung pun segera memeriksa Luis dan berkata kepada kami bahwa besok sore, Luis sudah bisa pulang ke rumah.

Ayah, Ibu dan juga Laras terpana melihat kedatangan dokter yang sangat tampan ini.

“Pakde, Bude, Laras bagaimana keadaan kalian? Sehat kan?”

Tanya Mas Agung sambil mencium tangan ayah dan ibuku.

“Kami baik, nak. Tapi kamu siapa ya?” tanya Ibuku kepada mas Agung.

“Ayah, Ibu ini mas agung. Agung Baskara, teman kecilku dulu.” Jelasku pada mereka.

“Ya Allah, kamu Agung yang dulu kan? Yang gendut-gendut itu. Tapi sekarang lihat, pak. Dia sangat tampan, tinggi, dan putih mana seorang dokter lagi. Hebatnya kamu, nak.”

Ucap Ibuku kepada kami semua dengan terus melihat mas Agung dengan penuh kekaguman.

Mas Agung pun hanya tersenyum karena dipuji seperti itu.

Lalu ibu pun mengajak mas Agung untuk makan bersama-sama dengan kami apalagi ibu membawa makanan cukup banyak malam ini.

Saat kami sedang makan, tiba-tiba ibu mertua dan Tina, perempuan pelakor itu datang ke ruangan anakku dirawat.

“Selamat malam...”

***BERSAMBUNG***

1
Nda D
lanjuuuutttt
Ana Maria
masih panjang kk🙏
Saya Sayekti
akankah cinta itu kembali semoga bisa menyadarkan anak nya
Saya Sayekti
siap2 Kirana babat habis orang sirik yg mendekati
Saya Sayekti
semoga g berhasil, udah waktunya para orang jahat lengser
Saya Sayekti
bakal tambah musuh lagi,g capek ..
Saya Sayekti
kasi si iblis betina itu kecelek trgis gt thor.pinomat muka cacat kaki lumpuh cukup lah thor.biar g nyusahin orang trs
Saya Sayekti
yg pasti 2 pasang mata sirik.lanjut Thor.
Saya Sayekti
teryata iblis bertanduk,nasip diri buruk malah iri d pelihara
Saya Sayekti
klw g salah , orang yang dorong Kirana d mall.dan itu pacar si pelakor
Saya Sayekti
Alhamdulillah hilal sudah nampak.moga mas agung yg terbaik
Saya Sayekti
jodoh Kirana siapa ya?
Saya Sayekti
mantap abis....
gitu donk jangan mau d tindas
Ma Em
David pasti akan menyesal karena sdh menceraikan Kirana dan hanya memilih jalang , semoga persidangannya di menangkan sama Kirana hak asuh Luis jatuh pada Kirana semangat Kirana aku suka karakter Kirana sangat berani dan tegas dlm tindakannya. 💪👍
Ana Maria: terimakasih bunda, sudah membaca buku saya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!