Sungguh malang nasib seorang Mylea Canssandra Shin.
ia harus kehilangan bayi dalam kanduangannya dan menjalani perawatannya sendirian di rumah sakit paskah kegugurannya.
Tak cukup sampai di sana,
keluarga sang suami meminta suami Cassandra untuk menceraikannya.
dalam keputusasaannya, ia justru membuat seorang laki laki kehilangan istrinya dan seorang bayi kehilangan ibunya.
bagaimana nasib Cassandra ketika laki laki itu menuntut keadilan kepadanya tanpa mau mengerti kondisinya......
cerita baru aku.....
" SEBATAS IBU SUSU UNTUK ANAKMU "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 8 Lea Shin....
tok tok tok....
Pintu kamar kos Cassandra yang masih di biarkan terbuka terdengar di ketuk dari luar.
Dokter Liam yang berada di belakang Cassandra dan memiliki akses lebih mudah melihat ke arah pintu melongokkan kepalanya ke arah pintu.
" ya....?! " kata pria itu ketika ia melihat seorang wanita paruh baya berdiri di depan pintu yang terbuka itu.
Dan Cassandra yang juga ingin tahu turut melongok untuk melihat siapa yang datang.
tanpa sadar,
Ia berada dalam posisi yang begitu dekat dengan dokter Liam.
dengan posisi tubuhnya yang berada di depan dokter muda itu agak kebawah.
Pria itu sontak beralih menatap ke pada Cassandra yang berada dekat dengannya.
Jantungnya tiba tiba berdetak kencang seperti akan meloncat keluar dari dadanya.
" maaf...saya mau mengantarkan pesanan anda " jawab wanita paruh baya itu.
Cassandra yang tak tahu apa apa mendongak menatap Liam.
Sejenak mata keduanya saling bertemu, kening Cassandra berkerut menatap Liam penuh tanya.
sementara Liam...
Ia yang terdiam membeku, diam diam merasa jantungan berada dengan posisi yang begitu dekat dengan wanita di hadapannya itu.
Apalagi mereka saling menatap seperti ini.
" kau...memesan sesuatu ?! " tanya Cassandra kemudian.
Sejenak mata Liam berkedip kedip, ia merasa kesulitan mencerna ucapan wanita di hadapannya itu.
" dokter Liam...." panggil Cassandra lagi.
" oh iya...." Liam sontak tergagap.
" iya..iya...aku memesan makanan untukmu, kau belum sarapankan sejak keluar dari rumah sakit tadi ?! " jawab pria itu kemudian dengan salah tingkah.
Segera ia melangkah ke arah pintu untuk menenangkan jantungnya yang seketika terasa tak baik baik saja karena berdekatan dengan Cassandra.
" berapa bu ?! " tanya pria itu kemudian.
" seratus dua puluh ribu pak..." jawab wanita baya itu kemudian.
Liam segera mengeluarkan dompetnya dan membayar pesanannya.
" oh iya dokter, ada pesan dari ibu kos...kalau sempat di minta menemui ibu " kata wanita baya itu.
Wanita itu adalah orang yang di tugaskan oleh pemilik kos kosan mewah untuk menjaga sekaligus membersihkan kos kosan ini.
Dia juga di berikan tempat untuk berjualan dan di beri tempat semacam pantry yang cukup bersih dan bagus di bawah.
" ah iya....
sampaikan padanya aku akan segera menemuinya " jawab Liam.
" iya pak....."
" Liam...namaku Liam..."
" baik pak Liam..."
Setelahnya wanita baya itu segera berbalik meninggalkan tempat itu.
" makanan untukmu...
aku tahu kau akan sedikit sibuk hari ini dan tidak akan sempat memikirkan tentang asupan makananmu.. " kata pria itu sambil meletakkan bungkusan makanan yang ia pesan itu di atas meja kecil yang ada di ruang tamu minimalis itu.
Cassandra menghela nafas,
" terimakasih dokter....
maaf aku sudah sangat merepotkan mu " cicit Cassandra kemudian dengan penuh penyesalan.
Dokter Liam menatap sejenak wanita yang berdiri dengan jarak cukup jauh darinya itu.
" tak apa...aku senang melakukannya, e...maksudku...sepertinya kita serumpun. Jadi aku merasa berkewajiban membantumu " jawab dokter Liam kemudian.
Cassandra menganggukkan kepalanya paham.
Ia tahu, jika di lihat dari wajahnya dan warna kulitnya pria itu juga memiliki darah keturunan Tionghoa sama sepertinya.
" makanlah...aku pamit, ada jadwal operasi untukku satu jam lagi "
Kata dokter Liam kemudian, Cassandra tersenyum sebagai jawabannya atas kata pamit dokter muda itu.
Dan tanpa Cassandra sadari, senyumnya itu sukses membuat dokter Liam terpaku menatapnya.
Senyum yang begitu cantik baginya.
" cesar ?! " tanya Cassandra sambil melangkah mendekat.
Ia berniat mengantar pria itu hingga ke pintu, setidaknya sebagai rasa terima kasihnya atas kebaikan pria itu kepadanya.
" hemm...." jawab dokter muda itu sambil melangkah ke arah pintu demi menetralkan detak jantungnya yang segera tak baik baik saja karena melihat senyum Cassandra barusan.
" sepertinya hampir setiap hari kau melihat barang milik wanita dokter.
aku jadi penasaran.....
Apa kau tak merasakan sesuatu setiap kali melihatnya ?! " Cassandra berkata sambil berdiri berpegangan pada tiang pintu itu.
Dokter Liam yang sedang duduk di bawah memakai sepatu mendongak menatapnya.
Lagi lagi mata keduanya bertemu.
" tentu saja tidak....
asal kau tahu aku cukup profesional, aku melihat mereka dengan sudut pandang yang berbeda saat menangani mereka.
pun saat aku menangani kamu.
Tapi mungkin juga akan terlihat berbeda jika aku melihat mereka atau kamu terbaring di atas tempat tidurku..." jawab dokter Liam kemudian dan sontak membuat Cassandra membeku seketika.
" a...aku..aku..." Cassandra tergagap, ia sungguh tak punya niat lain saat mengatakan itu.
Ia hanya spontan saja.
Tapi ia lupa jika dirinya juga salah satu pasien pria itu.
" sudahlah...
jangan berpikir macam macam, aku pergi dulu....
jangan lupa makan makananmu.
Kau butuh itu untuk cepat kembali pulih " kata dokter Liam kemudian sambil berdiri.
" aku pergi dulu, mungkin nanti malam aku kembali kalau ada waktu.
oh ya....
jangan terkejut kalau mereka menganggapmu istriku, aku memang mengatakan kepada mereka jika kau istriku..." kata dokter itu sebelum melangkah berlalu meninggalkan Cassandra yang melongo begitu saja.
" apa.....?! "
🍀
Satu minggu sudah Cassandra menempati kosannya, dan dalam satu minggu hanya dua kali dokter Liam mengunjunginya karena memang Cassandra yang juga melarangnya untuk sering sering datang menemuinya.
Ia tak mau ada gosip yang beredar di lingkungan kosannya.
Meski semua orang di kosan itu tahunya ia adalah istri dokter muda itu.
Tapi Cassandra tetap membangun dinding setinggi gunung himalaya di antara dirinya dan dokter muda itu.
Saat ini,
Wanita itu di sibukkan dengan kegiatannya yang berdagang on line di media sosialnya.
Selama ini,
Tidak ada yang tahu meski itu adalah suaminya yakni Reyhan Hadi Wicaksono jika ia memiliki kegiatan seperti itu di media sosialnya.
Awalnya itu memang dia lakukan karena iseng dan untuk mengisi waktu luang saja saat Reyhan tak ada di sisinya karena bekerja ke kantor.
Lama lama, Ia mendapatkan banyak keuntungan dari kegiatannya.
Cassandra mempromosikan banyak barang meski ia tak menerima endorse.
Dan itulah sebabnya ia pun berani menolak uang yang di berikan oleh Reyhan selepas kata talak yang pria itu ucapkan padanya waktu itu.
Ia tahu itu adalah uang haknya dan kewajiban Reyhan yang terakhir atas dirinya.
Tapi Cassandra sudah merasa sangat sakit hati, ia tak mau menerima uang apapun lagi dari pria itu.
Ia ingin hidup sendiri.
Pukul tujuh malam,
Wanita itu baru saja selesai membuat beberapa video barang barang yang akan ia promosikan dan rencananya akan ia up load hingga tiga hari kedepan.
Cassandra berdiri dan meregangkan tubuhnya.
Rasanya lelah sekali bekerja dengan menggunakan ponselnya saja.
Lap topnya tertinggal di rumah Reyhan begitupun dengan surat surat penting dirinya seperti surat nikah.
Tapi rasanya tak mungkin ia kembali ke rumah itu untuk mengambil itu semua.
Ia tak mau lagi berurusan dengan keluarga mantan suaminya itu.
Cassandra perlahan menghela nafas dan kembali duduk di sisi pembaringan karena ia yang saat ini memang tengah berada di dalam kamar.
Perlahan ia teringat kembali perlakuan buruk yang keluarga Reyhan berikan kepadanya.
Tanpa sadar air mata luruh membasahi pipinya.
" Reyhan....
teganya kau lakukan ini padaku...." desisnya pelan.
Tak dapat ia pungkiri, ia masih sangat mencintai laki laki itu.
Karenanya perlakuan pria itu benar benar seolah mampu mengguncang jiwanya.
Namun tak lama Cassandra menghapus air matanya dan mulai berpikir yang lain.
" mungkin aku harus mencari lap top baru " katanya lirih pada dirinya sendiri.
Kemudian wanita itu bangkit dan turun dari pembaringannya.
Mengganti pakaiannya dan meraih sebuah tas slempang yang menggantung di dinding.
" kerja Lea....kerja...tidak ada yang membiayai hidupmu sekarang...." bisik wanita itu pada dirinya sendiri.
Lea adalah panggilan keluarganya kepadanya sejak kecil.
Mylea Cassandra Shin Nix, dan ia di panggil Lea Nix.
Namun ketika belajar di Indonesia, ia lebih di kenal sebagai Cassandra Shin.
Itulah sebabnya kenapa Reyhan memanggilnya Caca.
Tapi sekarang....
Cassandra memutuskan untuk memakai kembali nama panggilan keluarganya saja,
Yakni Lea Shin.
Kaya apa km nanti ryu?di awal benci dan jadi saksi asisten mu suka sama Calon istri skaligus ibu masa depan mu dan anak² mu?
bakal di suruh merem trs sam..matamu,gak boleh mandang wajahnya caca🤣🤣
❤❤❤❤
gmna Ryuga..
marah gak yaaa...
❤❤❤❤❤
aakankah lea dapat menyusui baby R.
😀😀❤❤❤❤
Jangan Nyesel ya ryu km nanti,belum tahu dia caca itu siapa??