NovelToon NovelToon
180 Hari Menjalani Wasiat Perjodohan

180 Hari Menjalani Wasiat Perjodohan

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Ink

Irgi beralih menatap Humaira.

Wajah calon istrinya itu sangat polos tanpa make up sama sekali. Tubuhnya juga dibalut baju gamis panjang serta jilbab pink yang menutup bagian dadanya. Dia sungguh jauh berbeda dengan pacarnya yang bernama Aylin.

Selain memiliki wajah yang cantik, Aylin pandai berdandan serta modis dalam berpenampilan. Kepopulerannya sebagai influencer dan beauty vloger membuat Irgi sangat bangga menjadi kekasihnya.

Namun wasiat perjodohan mengacaukan semuanya. Dia malah harus menikahi gadis lain pilihan kakeknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Ink, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pillow Talk

Waktu sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam ketika mobil Irgi tiba di pelataran rumah ibu Zaenab.

Seperti rumah di pedesaan lain, rumah ibu Zaenab juga memiliki halaman yang luas, tanpa pagar atau pun gerbang yang membatasi dengan rumah tetangga di sekitarnya.

"Hallo, Maira! Aku udah sampe di depan ni." Irgi menelpon istrinya sambil berdiri di depan pintu rumah.

Punggungnya masih terus menggendong ransel hitam dengan penuh kehati-hatian. Tangan kanan memegang ponsel, sementara tangan kirinya menjinjing sebuah paperbag besar berisi dua stel baju bersih.

"Ooh, udah sampe ya? Tunggu, aku ke situ." Humaira menjawab dari ujung telepon.

Irgi duduk di kursi plastik yang ada di teras rumah. Ranselnya ia letakkan di bawah lantai yang belum dikeramik. Ia lalu mengamati rumah ibu mertuanya dari nampak luar.

Pembangunan rumah itu rupanya belum selesai sampai seratus persen. Bagian terasnya belum dipasangi keramik, dinding sebelah luar juga belum sempat dicat. Namun rumah itu terlihat kokoh dan tinggi.

Saat matanya sibuk berkeliling, pintu rumah dibuka oleh Humaira. Gadis itu muncul dari balik pintu dengan mengenakan daster polos warna biru muda serta jilbab kaos warna senada.

Humaira menatap suaminya dari ambang pintu dengan mata setengah mengantuk.

"Maira, aku datang!" seru Irgi dengan senyum simpul dan mata yang berbinar-binar.

Laki-laki itu mendekat ke arah pintu kemudian berdiri di hadapan istrinya yang diam mematung.

"Ucap salam dulu sebelum masuk!" Humaira mengingatkan suaminya dengan tegas.

Irgi masih menatap ke arah sang istri.

"Eh iya, aku lupa. Assalamualaikum!" ucapnya, diiringi tawa kecil di bibirnya.

"Waalaikumsalam!" Humaira segera memutar tubuh lalu berjalan ke dalam rumah.

Di belakangnya, Irgi mengekor dengan langkah santai menuju kamar istrinya yang ada di lantai dua.

Karena sudah larut malam, suasana rumah sangat hening dan tenang. Ibu dan Adam sudah beristirahat di kamarnya masing-masing.

"Ibu udah tidur, Maira?" bisik Irgi pelan sambil sambil mengikuti arah kaki sang istri.

"Udah. Tadi Ibu minum obat jadi pules tidurnya. Besok pagi aja Kamu nemuin Ibu." tutur Humaira sambil menapaki anak tangga yang dibatasi besi penyangga.

"Oke kalo begitu."

Setelah sampai di kamar, Irgi meletakkan ranselnya di atas meja belajar tua yang telah dialihfungsikan menjadi meja rias.

"Ini laptop sama kamera. Aku taro di sini gak papa kan?" Irgi melirik istrinya yang sedang mengambil sesuatu dari dalam lemari pakaian.

"Iya, taro aja di situ. Sebelah kiri aja yang kosong." jawab Humaira tanpa menoleh.

Beberapa detik kemudian, Humaira menutup pintu lemari lalu memberikan sebuah handuk berwarna biru kepada suaminya.

"Kamu mandi aja dulu, aku mau siapin makan."

"Emang Kamu gak nanya dulu, aku udah makan apa belum?"

Setelah cukup lama mereka saling menjaga jarak, malam itu, rasanya Irgi ingin berbincang lebih dulu dengan istrinya.

Ia malas pergi ke kamar mandi.

"Emangnya Kamu udah makan?"

"Emm, belom si." Irgi menjawab dengan ragu.

Ia teringat pada masakan yang dia buat bersama Zidan dan Aylin saat syuting untuk konten beberapa jam yang lalu. Dia hanya makan beberapa suap di depan kamera. Setelah kamera mati, Irgi tidak mau menghabiskannya.

Rasa masakan yang mereka buat tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Rasanya begitu kacau. Asin, manis gurih, pedas beradu tidak karuan.

Begitulah akibatnya jika tiga orang yang tidak pernah terjun ke dapur tiba-tiba disuruh memasak!

***

Malam semakin larut, Irgi yang sudah mandi segera memakai baju ganti yang ia ambil dari bagasi mobil. Irgi memang selalu membawa pakaian bersih di mobilnya. Biasanya dipakai untuk keperluan membuat konten.

"Kamu tidur pake celana jeans?"

Humaira datang sambil membawa gulungan kasur lipat berwarna ungu.

Ia lalu meletakkannya di bawah lantai.

"Abis bikin konten aku emang gak pulang ke rumah dulu. Langsung ke sini. Jadi aku gak bawa kolor." Irgi duduk di tepi tempat tidur, memperhatikan istrinya yang sedang menggelar kasur lipat.

"Hemm, nanti aku cariin kolor punya Adam deh." Humaira meluruskan posisi kasur lipatnya hingga rata.

"Memang dia belum tidur jam segini?"

"Udah tidur, tapi gak papa, pintunya emang gak dikunci. Nanti aku cari sendiri di lemarinya."

"Oiya, biar aku aja yang tidur di bawah. Kamu yang di atas Maira."

"Kamu yakin?" Humaira menatap suaminya penuh ragu.

"Yakinlah!"

"Biar aku aja yang di bawah. Aku udah biasa. Kamu di atas aja."

"Ya udah, ya udah...."

"Aku ke kamar Adam dulu. Awas jangan injek kasur ini ya!"

"Iya, iya..."

***

Jam dinding menunjukkan pukul satu dini hari.

Irgi yang sudah memakai celana kolor milik Adam, sudah merebahkan diri di atas tempat tidur. Tapi matanya terjaga, ia mengamati langit-langit kamar yang samar diterangi lampu tidur.

Humaira tidak bersuara sama sekali.

Irgi melongok ke bawah kasur, tepat di atas wajah Humaira yang sedang berbaring sambil menatap layar ponsel.

"Kamu belum tidur, Maira?" tanya Irgi pelan.

Jarak wajah mereka hanya lima puluh centi meter.

"Iih, Kamu ngapain si di situ?" Humaira menatap sekilas wajah sang suami dari balik layar ponsel.

"Aku gak bisa tidur, " gumam Irgi sambil menatap casing ponsel Humaira yang berwarna pink muda.

"Tidur sana! Ngapain liatin aku terus?" seru Humaira.

"Dih, Geer! Orang aku lagi liatin casing hp Kamu."

Irgi lalu menggeser kepalanya kembali ke tengah kasur.

"Kurang kerjaan...." gumam sang istri, hampir tidak terdengar.

"Kamu, lagi chatting-an sama siapa sih jam segini? Pacar?"

"Dih, kepo!"

"Emang Kamu beneran punya pacar, Maira?" Wajah Irgi kembali muncul dari atas tempat tidur dan memandang wajah istrinya yang tertutup casing hp pink.

"Kenapa emang? Kamu juga punya pacar kan?" saut Humaira ringan.

Dia masih sibuk mengetik di ponsel.

Irgi tidak mengatakan kalimat apa-apa lagi.

Laki-laki itu bangun dari tempat tidur lalu duduk di pinggir. Kakinya menapak pada permukaan kasur lipat yang ditiduri oleh Humaira.

"Maira, Kamu pasti kecewa kan nikah sama aku?"

"Kenapa nanya begitu si? Jam berapa sekarang? Mending juga istirahat."

Humaira merasa, pertanyaan Irgi sangat berat di bahas di malam hari.

"Setelah pisah sama aku, apa Kamu mau langsung nikah sama pacar Kamu?" Mata Irgi menatap ke bawah, mencari manik mata istrinya.

"Setelah cerai, perempuan itu ada masa iddahnya, waktunya tiga kali haid atau tiga bulan. Selama masa itu, perempuan gak boleh nikah dulu." Humaira kini memiringkan kepalanya ke arah kanan.

Ponselnya sudah ia matikan dan diletakkan di sisi kiri bantal.

"Hemmm, iya si." Melihat Humaira sudah menarik selimut, Irgi juga merebahkan tubuhnya kembali ke tengah tempat tidur.

"Kalo Kamu, mau langsung nikah gak sama pacar Kamu itu? Laki-laki kan gak ada masa iddahnya." Humaira mengikuti alur pertanyaan dari Irgi.

"Gak tahu, Maira. Aku bingung."

"Kalo Kamu beneran sayang sama dia, harusnya Kamu jaga dia baik-baik, jangan merusak mahkotanya, apa lagi sampai menyakiti. Karena setiap perempuan itu berharga!"

"Hemmm, Kamu setuju gak dengan pacaran atau ta'aruf?"

Entah apa yang sedang ada di pikiran Irgi. Dia terus mengulik pandangan istrinya tentang pernikahan.

"Pacaran? Kayaknya jaman sekarang orang pacaran lebih banyak mudharatnya. Aku sih No! Perempuan yang bakal banyak ruginya nanti."

"Laah, tadi...Kamu juga kan punya pacar!"

"Emang aku bilang, punya pacar?"

"Tadi si...."

"Salah tanggap, Kamu."

"Jadi Kamu....."

"Aku udah punya suami. Mana mungkin aku pacaran sama orang lain!" ucap Humaira tegas.

Mendengar itu, Irgi merasa tertampar.

Mulutnya tiba-tiba terkunci.

...****************...

1
Yoona
please temuin aku sama irgi pengen aku tendang kepalanya 😤😤
Nurika Hikmawati
Irgi... beliin AC dong di rumahnya Maira
Pandandut
nyebelin amat sih/Grievance/
Dewi Ink: ngeselin emang
total 1 replies
Rezqhi Amalia
duduk memantau🌝
Bulanbintang
Orang tua memang nggak pernah jujur soal perasaannya, tp sbg anak kita bisa ngerasain yg sebenarnya. 😌
Muffin
Nggak usah malu kan udh halal maira . Hadusnya yg malu anomali ituu
iqueena
Sana husss husss
Dewi Ink: kucing x ah🤣
total 1 replies
🌹Widianingsih,💐♥️
udah mulai saling ngobrol dan nggak cuek- cuekan lagi..... lanjut lah
drpiupou
wah Irgi Alhamdulillah yah sadar dikit dikit.

hmm covernya bagus kak
Dewi Ink: makasih kak
total 1 replies
Athena_25
zidan, kamu tungguin jandanya maira aja, biar segera punya istri wkwkwk biar gondokan itu si irgi nnt klo tau km yg nikahin mntan istrinya😂😂😂
Alyanceyoumee
haduuuh, puas banget da buat kamu Irgi.
Yoona
kalo ada diskon maju paling depan🤭🤭
Dewi Ink: cewek
total 1 replies
CumaHalu
lain kali kunci aja Humaira, jangan nunggu kang selingkuh.
Dewi Ink: 😂😂😂😂😂
total 1 replies
kalea rizuky
lanjut donk
Dewi Ink: ditunggu ya kak, makasih udah mampir🤗
total 1 replies
kalea rizuky
zidan jd pebinor aja q mendukungmu ambil dia dr suami durjana/Curse//Curse/
kalea rizuky
uda cerai aja makan tuh jalang bekas orang pasti dikasih berlian milih sampah gi
Nurika Hikmawati
Irgi gak asik deh
Dewi Ink: begitulah kak
total 1 replies
Avalee
Alur ceritanya menarik, pemeran utama laki-lakinya bikin emosi naik turun 🫵🏻. Semangat berkarya ya thor, aku padamu 🥰
Dewi Ink: makasih ya kak
total 1 replies
Pandandut
sudah tertulis
Dewi Ink
kasian ibunya lagi sakit ka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!