gimana pertemuan bad boy sama bad gril apakah mereka akan melakukan hal hal aneh... ikuti kisah yang ada di sini... wkwkw
warning haha
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fikri Anja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23
Ares naik keatas, setelah menyelesaikan segala urusan pekerjaannya.
CEKLEK...ares masuk ke kamar untuk memanggil lona.
"Lona bangun" ares menggoyangkan lengan lona pelan.
" Engg..." Lona bereaksi, tapi tak kunjung membuka matanya.
"Katanya mau main, mau makan banyak,ayo bangun" ucap ares lembut.
Lona menyalakan matanya terkena sinar lampu,ares menghalau sinar dengan tangannya agar tidak langsung terkena lona.
"Udah selesai?" Tanya lona, sudah bisa melihat ares dengan jelas.
"Udah,jadi main sama makan nggak?" Tanya ares, tangannya masih setia diatas.
"Jadi,ada siapa aja diluar?" Tanya lona.
"Ada banyak, kenapa? Malu?" Tanya ares.
"Emm iya " ucap lona cemberut, masalahnya disini hanya ada dia.
"Nggak perlu malu, nanti ada temennya" ucap ares.
"Siapa?" Tanya lona mengernyit bingung.
" Alluna" ucap ares.
"Ha??" Lona langsung beranjak bangun, mendengar nama sahabatnya itu disebut.
"Iya temen lo itu, lagi dijemput" ucap ares.
"Siapa yang ngajakin, lo?" Tanya lona, menunjuk ares.
"Bukan, tapi leo" ucap ares.
"Lah,kapan akrab?"tanya lona, ares hanya mengidikkan bahunya, dia juga tidak tau.
"Tanya sendiri nanti, gue juga nggak tau, yang jelas tadi si leo bilang mau jemput alluna gitu" ucap ares.
"Yaudah kalau ada alluna, aku nggak jadi malu" ucap lona ceria.
" Yaudah yuk turun " ucap ares.
" Tapi mau peluk dan cium dulu" ucap lona sudah merentangkan tangannya.
Ares terkesima dengan apa yang baru lona katakan, apakah ares punya masalah pendengaran, atau memang lona minta peluk dan cium.
Buhg...lona memukul lengan ares, karena pria itu hanya diam saja.
" Kok diem aja sih, kenapa? Nggak mau?" Tanya lona cemberut.
"Eh mau-mau" ucap ares berangsur memeluk lona, walaupun dia masih bingung.
" Ciumnya mana?" Tanya lona ketika pelukan mereka melonggar.
"Nempel doang atau mau ada lumat-lumat nya?" Tanya
ares jahil.
"Ada lumat-lumat nya" ucap lona lucu.
Ares tersenyum, memiringkan kepalanya menggapai bibir manis lona, menciumnya dengan rakus, melumat, menggigit, tangan ares jelas tidak tinggal diam, tangannya bahkan sudah masuk ke dalam rok yang dipakai lona, meraba pelan paha mulus itu, membuat rok itu sedikit naik.
"Engg... ares libido gue lagi naik, jangan di elus" ucap lona, dia merasakan libidonya bertambah naik karena tangan ares yang nakal di pahanya.
" Mau sekalian orgasme?" Tanya ares.
"Tapi kan mau makan" ucap lona, dia memang lapar sekarang.
" Yaudah nanti setelah makan dan main, gue buat lo pelepasan, mau?" Tanya ares tersenyum manis
" Mau, tapi emang nggak papa?" Tanya lona.
"Nggak papa kok,kan yang penting belum dedek gue yang masuk" ucap ares, menatap lona nakal.
"Oke,janji dulu" ucap lona mengulurkan jari kelingkingnya.
"lya janji" ucap ares menautkan jari kelingkingnya " lagi tinggi banget libidonya?" Tanya ares.
"Iya, kayaknya mau datang bulan" ucap lona.
"Setiap mau datang bulan gitu?" Tanya ares, dia memang tidak tau bagaimana seorang wanita datang bulan.
"Iya, waktu mau dan pas datang bulannya".
"Terus kalau lagi naik gini, biasanya lo apain sebelum ada gue?" Tany ares kepo.
"Nggak gue apa-apain "jawab lona, emang dia mau apain" emang mau di apain?".
"Kocok" ucap ares.
"Gue nggak pernah ngocok, lo kalik" ucap lona.
"lya,gue emang sering ngocok, apalagi kalau habis deket lo" ucap ares.
"Kenapa kalau habis deket gue?" Tanya lona " nafsu ya" ucap lona menyentil hidung ares.
" Pakek nanya, ni lihat sekarang aja bangun" tunjuk ares pada dedeknya" apalagi pas lo pegang, langsung keras" ucap ares, mengingat pada saat lona menyentuh dedeknya di kamar mandi.
"Kapan gue nyentuh?" Tanya lona "ooo waktu di kantor?".
"Eh iya,itu juga kan lo sentuh,gila udah dua kali aja".ucap ares, dia melupakan kejadian di kantor.
" Dua kali,kapan yang kedua?"tanya lona bingung.
"Yang kedua lebih parah malaan, lo nyentuh langsung, tanpa ada kain apapun " ucap ares.
"HAH? Serius? Kapan sih?" Tanya lona mengingat-ingat kapan dia melakukan hal itu.
" Waktu lo mabuk, yang kita mandi bareng" ucap ares.
" Bukannya lo yang obok-obok gue, kok gue yang jadi nyentuh elo" ucap lona shok.
"Ya kita saling obok-obok" ucap ares.
"Wait, lo udah pernah lihat semuanya?" Tanya lona, matanya melihat ares.
" Udah, lo juga udah kok,kan kita mandi nggak pakek baju" ucap ares.
"Ih enggak" ucap lona tegas.
"Nggak gimana lona?" Tanya ares, dia sudah siap jika lona akan berteriak, atau marah-marah tidak terima, atau meresa dilecehkan tapikan dia juga kesentuh.
"Gu lihatnya tanpa sadar jadi nggak inget, mau liat lagi" ucap lona cemberut Ares tercengang, benar-benar diluar ekspektasi nya.
" Mau lihat lagi?" Tanya ares hati-hati.
" lya,tapi makan dulu yuk, gue laper" ucap lona memegang perutnya " nanti waktu lo ngocok gue,jangan pakek baju biar gue bisa liat lagi" ucap lona tersenyum manis, dia rasanya sudah tidak malu lagi dengan ares, seperti sudah bebas, tapi kok kaya aneh gitu.
"Nyakin? Nggak takut keblablasan?" Tanya ares tersenyum nakal.
"Nggak papa, kalau keblablasan lo tinggal tanggung jawab,lagian wisuda gue tinggal tiga bulan lagi" ucap lona.
"Oke, sekarang makan" ucap ares, merapikan kembali rok lona dan memakaikan kembali jaketnya.
Ares dan lona turun ke bawah, yang sudah sangat ramai dengan anak-anak DRAK ELANG, dan ada juga alluna di samping leo.
"Lona" panggil alluna.
Lona melihat alluna dan duduk disamping gadis itu, dan disusul oleh ares.
" Kok lo bisa sama leo?" Tanya lona, berbisik sambil melirik leo disamping alluna.
"Setelah malam balapan itu, dia kaya ngejar-ngejar gue gitu,ya jadi gini sekarang deket" ucap alluna ikut berbisik.
" Ih lo kok nggak cerita-cerita gue sih" ucap lona.
"Sorry, belum sempet, serius" ucap alluna.
" Mau makan apa?" Tanya ares pada lona.
Lona memandang semua makanan di depannya yang sangat banyak di meja ini, yang berada di meja ini hanya berisi 6 orang saja,ares, bobby,rey,leo dan ketambahan lona juga alluna.
"Mau semua?" Ucap lona ceria.
" Oke,ambil gih" ucap ares.
Lona tidak malu-malu mengambil dan memakan semuanya, lagi pula di mejanya hanya ada orang-orang yang dia kenal, jadi dia tidak merasa malu.
Malam ini di habiskan dengan tawa, dan candaan yang berasal dari alluna dan lona, yang sesekali mengisengi Bobby, leo maupun ares, hanya lona yang berani dengan ares, sedangkan rey hanya diam menikmati suasana dengan tenang,ya seperti itu lah rey, lebih tenang dan dingin, sama seperti ares.
" Udah puas?" Tanya ares ketika lona sudah menguap.
" lya" ucap lona.
"Gue anterin alluna balik dulu" ucap leo menggandeng tangan alluna.
"Jadi nggak orgasmenya?" Tanya ares