NovelToon NovelToon
Dinikahi Pembunuh Bayaran

Dinikahi Pembunuh Bayaran

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: ririn dewi88

Laki laki itu begitu menyebalkan, CEO yang sombong dan selalu galak padamu yang seorang asisten pengantin saja.

"Awas saja ya, lihat aku akan membuatmu jatuh cinta dan aku akan menyiksamu setiap hari"

Jdor, tiba-tiba suara guntur terdengar, ini tak ada tanda-tanda hujan, tapi kenapa ada suara guntur sungguh menakutkan, segera aku masuk kedalam mobil taksi. Aku mulai merinding padahal kan hanya main-main saja mengatakan itu.

Aku juga tak mau kalau sampai benar-benar menjadi istrinya bisa-bisa aku mati berdiri kalau ada disampingnya sampai tua. Menyeramkan sekali sungguh.

Apakah semua kata-kata itu bisa di cabut ?

Disini aku pake sudut pandang pemeran perempuan ya. Semoga kalian suka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ririn dewi88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lompat, apakah selamat

Srek, terdengar suara mobil yang direm dengan mendadak dan beradu dengan jalan. Farhan segera turun dari dalam mobil dan menarik tangan Karina yang sepertinya memang akan kabur.

"Kamu, lepaskan aku, aku mau pulang aku bukan tawanan yang harus kamu kurung terus menerus seperti itu. Aku juga butuh bebas"

"Hanya ditinggal beberapa saat saja sudah mulai kabur, hanya beberapa hari aku meninggalkan kamu Karina. Cepat masuk dan jangan buat masalah denganku"

Tangan Karina dengan paksa di tarik dan ditubuhnya didorong untuk dimasukan kedalam mobil, tanpa menunggu Karina duduk dengan benar mobil langsung melaju dengan sangat kencang, menembus jalanan yang macet.

"Turunkan aku, aku tidak mau" lagi-lagi Karina berteriak tak karuan.

Mobil langsung berhenti disebuah hotel yang sungguh Karina tidak tahu dimana ini. Dengan langkah yang lebar Farhan melangkah dan terus menarik Karina, tak peduli dengan Karina yang terus meronta-ronta dari tadi, meminta dilepaskan.

"Duduklah" perintah Farhan saat mereka sudah ada di ruangan VVIP tempat makan yang ada di hotel itu. Mereka sekarang ada dilantai paling atas membuat Karina makin takut saja.

"Ada apa lagi, kenapa harus aku biarkan aku pergi tidak usah membawa aku dalam misi mu ataupun masalahmu"

Farhan mengeluarkan kalung yang sudah dia curi "Berhasil, kamu tidak bisa lepas dari hidupku Karina sampai kapanpun, kamu sudah terlanjur masuk dalam hidupku. Mereka semua sudah tahu kamu"

"Aku tidak pernah meminta untuk ada bersamamu, aku hanya ingin hidup tenang seperti yang lain. Sekarang apa lagi yang kamu lakukan, kamu memperlihatkan kalung itu dari mana, apakah kamu sekarang mulai jadi pencuri?"

"Betul sekali Karina, Farhan sudah menjadi pencuri dia mengambil kalung itu dari museum terbesar di kota B dia mengambil barang berharga Tuan Dzaki, sekarang semua pilihannya ada padamu Karina, mau pergi dari sampingnya atau terus terjebak dengan seorang pembunuh sekaligus pencuri. Apakah kamu menjamin hidupmu akan bahagia dengan seseorang seperti itu dia akan hidup dengan pelarian tidak akan pernah ada kata bahagia untuk bersamaannya jika ingin lepas darinya maka kemarilah aku akan membantumu. Memulangkan mu pada orang tua mu" ucap orang yang baru saja masuk begitu saja pada ruangan VVIP mereka.

Farhan terus saja hanya diam, tak ada kata yang keluar dari mulutnya. Apalagi yang akan dia lakukan setelah ini.

Karina sendiri, dia segera bangkit tak menatap Farhan sama sekali dia terus menatap orang yang ada didepan pintu yang tersenyum begitu ramah padannya dan Karina yakin kalau laki-laki itu akan bisa membantunya untuk lepas dari Farhan.

"Apakah kamu yakin Karina, memangnya kamu sudah mengenalnya sampai mau ikut dengannya" tanya Farhan sambil berdiri.

Karina menatap Farhan sekilas "Aku_" kembali Karina menatap orang asing dihadapannya, tak ada keraguan dalam dirinya, hanya ingin pergi dari samping Farhan sekarang yang ada dalam kepalanya.

Karina melangkah lebih dekat, tangannya mulai menggapai uluran tangan laki-laki itu.

"Bagus Karina, jangan pernah percaya pada Farhan, dia bukanlah laki-laki baik untukmu" laki-laki itu terus memanas-manasi Karina agar pergi dari Farhan.

Sret Farhan menarik tangan Karina dan meloncat dari ketinggian paling tinggi hotel ini. Membuat orang yang merayu Karina untuk pergi dari sisi Farhan kaget dan segera melongok kebawah sana.

"Sialan Farhan, cepat cari dia aku yakin dia tidak akan mati begitu saja dia sudah merencanakan segalanya"

"Benarkah Tuan, apakah dia akan selamat, dia loncat dari lantai 21 apakah dia akan masih hidup yang ada dia akan mati remuk bersama perempuan itu"

Sebuah dorongan dilayangkan Zidan pada anak buahnya "Bodoh, cepat lakukan yang aku perintahkan dia tak mungkin mati membawa perempuan itu, kalau Farhan tidak bisa ditangkap maka perempuan itu jalan satu-satunya yang bisa memancing Farhan untuk mengembalikan kalung itu. Bunuh saya perempuan itu"

"Baik Tuan" mereka semua segera bergegas pergi untuk mengecek kebawah sana. Sebenarnya hanya ada hutang yang lebat di belakang hotel ini.

...----------------...

Aku yang dibawa meloncat dari ketinggian yang tak masuk akal sampai merasa kalau aku memang sudah mati dan tubuhku seperti melayang, aku langsung terkena serangan panik sampai rasannya tak bisa bernafas.

Tubuhku sudah lemas dan sekarang hanya bisa pasrah dengan apa yang akan terjadi padaku. Namun beberapa saat keluar parasut dari tas kecil yang tadi digendong Farhan.

Kami berdua mulai melambat turun kebawah dan parasut itu turun dengan mulus dan tubuh kami langsung tertutup oleh parasut itu.

Aku yang masih lemas dan syok hanya diam saat Farhan mengangkat parasutnya dan membuangnya begitu saja.

"Kita harus segera lari dari sini"

"Lebih baik kamu tinggalkan aku Farhan di sini, aku benar-benar tidak mau ikut dalam pelarianmu. Aku sudah lelah Farhan kalaupun aku harus ditangkap oleh mereka biarkan saja, aku tidak punya masalah dengan mereka" jawabku dengan pasrah, bahkan air mataku sampai mengalir, aku sangat takut dengan apa yang dilakukan Farhan kalau tidak ada parasut itu aku akan mati dan orang tuaku bagaimana.

"Kamu pikir mereka itu orang baik, yang ada saat aku meninggalkan kamu maka kamu akan dibunuh" teriak Farhan yang mulai marah dengan sikap Karina.

"Sebenarnya apa maksudmu mendekati aku, apakah aku hanya dijadikan sebagai umpan saja agar kamu selamat dan aku yang akan jadi korbannya. Farhan kenapa harus aku banyak perempuan di luar sana aku hanya orang desa yang tiba-tiba datang ke kota hanya untuk bekerja, aku tidak berniat untuk menjadi seorang buronan seperti ini"

"Tak ada waktu untuk menjelaskan apa yang kamu tanyakan"

Farhan langsung mengendong tubuhku yang masih lemas, aku masih bisa bicara namun tubuhku benar-benar lemas seperti jeli, bahkan bergetar.

Isak tangisku makin menjadi-jadi saja tak bisa berhenti sama sekali, aku mau pulang. Aku rasannya ingin waktu diulang saat aku masih di desa dan tidak menerima tawaran itu saat dosenku merekomendasikan aku pada asistennya Farhan, mungkin aku sekarang tak akan disini, aku akan hidup bahagia dengan orang tuaku meski dengan keadaan yang pas-pasan saja.

Tubuhku di dudukan disebuah pendopo, kami sudah ada di dalam hutan yang begitu lebat ini, yang pasti aku tidak tahu dimana letaknya. Farhan sendiri pergi begitu saja meninggalkan aku.

Saat tubuhku mulai bisa digerakkan sedikit demi sedikit aku hanya bisa memeluk tubuhku sendiri dan menangis. Itu sekarang yang aku bisa, memang aku lemah tak bisa berontak dari awal pada Farhan, aku selalu saja menerima apa yang dia lakukan padaku.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!