NovelToon NovelToon
Pembalasan Sang Pewaris Api

Pembalasan Sang Pewaris Api

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Balas Dendam / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Teen Angst / Fantasi Wanita
Popularitas:54k
Nilai: 5
Nama Author: SSERAPHIC

Mengisahkan tentang Ling Yi, seorang gadis desa yang mendadak kehilangan kebahagiaannya akibat suatu bencana tak terduga.

Bukan karena musibah, melainkan karena peristiwa kebakaran yang di sengaja oleh pasukan jahat dari suatu organisasi rahasia.

Di saat itu pula, Ling Yi juga menyadari bahwa ia memiliki suatu keistimewaan yang membuat dirinya kebal terhadap api.

Malam itu, kobaran api yang menyelimuti rumah mungilnya itu akhirnya menjadi saksi bisu tentang kepedihan, kesedihan, kemarahan, serta kebencian yang memuncak dalam tekadnya untuk membalaskan dendam.

"Tidak bisa aku maafkan! Penderitaan ini, aku pasti akan mengingatnya seumur hidupku!"

"Akibat ulah mereka, aku sampai harus kehilangan ibuku, ayahku, tempat tinggal, serta semua harta bendaku,"

"Aku bersumpah! Suatu hari nanti, aku pasti akan menghabisi mereka semua dengan apiku sendiri!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SSERAPHIC, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dari Sahabat Jadi Saingan

Ling Yi dan Ling Chen menoleh ke ambang pintu, dan mendapati seorang gadis muda yang merupakan salah seorang pelayan di istana istana. Gadis tersebut seketika terpaku saat mendapati penghuni kamar yang tengah terhanyut dalam kesedihan mereka.

"A-apakah hamba mengganggu? M-maafkan hamba, nona,"

Gadis itu menunduk dan meminta maaf lantaran merasa tidak enak sudah datang di waktu yang kurang tepat.

Ling Yi pun segera menghapus air matanya, dan tersenyum menatap gadis itu untuk mengalihkan kesedihannya.

"Ning Ning? Tidak apa kok, tidak perlu minta maaf," ucap Ling Yi dengan ramahnya.

Ning Ning pun tersenyum lega mendengarnya. "Terima kasih, nona," jawab Ning Ning dengan senyumannya yang kembali sumringah.

Ning Ning adalah pelayan wanita termuda di istana itu, setahun lebih muda daripada Ling Yi. Ning Ning hidup sebatang kara setelah ia kehilangan kedua orangtuanya yang meninggal dunia karena sakit-sakitan saat ia masih kecil, dan ia pun menghabiskan masa kecilnya di panti asuhan.

Kini, hidupnya pun tertolong berkat keberuntungannya yang berhasil di terima sebagai pelayan istana Kerajaan Fengming. Semenjak kedatangan Ling Yi, Ning Ning lah yang di pilih oleh Xiao Feng untuk menemani dan melayani Ling Yi.

"Selamat atas keberhasilan kalian, nona. Kalian hebat! Aku sudah menduga, nona pasti akan bisa melakukannya,"

"Terima kasih banyak, Ning Ning,"

Usai bertukar senyuman dengan Ling Yi, Ning Ning lalu menatap pria tua di sebelah Ling Yi dengan penuh penasaran.

"A-apakah, dia ayahnya nona?"

"Oh, benar. Dia ayahku," jawab Ling Yi sambil tersenyum menatap ayahnya.

"Wah, jadi begitu. Senang bertemu dengan anda, tuan,"

Ning Ning membungkuk, dan menyapa dengan ramah. Ling Chen pun menghapus air matanya dan kembali tersenyum.

"Ayah, dia Ning Ning. Dia sudah seperti temanku, dan sudah sangat banyak membantuku selama aku ada sini," ucap Ling Yi, memperkenalkan Ning Ning pada ayahnya.

"Begitu ya? Senang bertemu denganmu, nak. Tidak perlu formal begitu. Panggil saja aku "paman", ya?"

Ning Ning lalu mengangguk cepat, dan tersenyum. "Baiklah, paman!"

Setelah itu, Ning Ning pun membantu menyiapkan air hangat untuk mandi Ling Yi dan juga Ling Chen.

Di sisi lain, Yan Cheng tengah duduk termenung di halaman belakang istana yang terlihat sepi. Tatapannya kosong, pikirannya terasa kacau, kebingungan pun turut memenuhi pikiran dan juga perasaannya.

Mulai dari kenyataan pahit yang ia dapatkan tentang kakak kandungnya, hingga tentang perasaanku yang membingungkan terhadap Ling Yi, beratus-ratus pertanyaan tentang hal itu kini berkeliling di dalam kepalanya tanpa mendapat sebuah jawaban yang pasti.

"Kenapa kamu tega melakukan itu, kak? Apa sebenarnya yang kamu rencanakan? Apa yang sebenarnya kamu sembunyikan dariku?"

"Xiao Feng telah banyak membantuku selama ini. Ia bahkan membiarkanku tinggal di sini, hingga membuatku berhasil bertemu dengan kakakku. Lantas, apakah perasaanku pada Ling Yi ini pantas? Apakah aku memang pantas berada di sini?"

Tak lama berselang, setelah sibuk berkutik dengan pikirannya, lamunan Xiao Feng akhirnya tergugah setelah firasatnya merasakan ada hal aneh, seperti tengah di awasi oleh seseorang. Pandangannya langsung melirik dengan tajam ke belakang.

Saat menoleh, ia pun mendapati sekelebat bayangan hitam yang bersembunyi dengan cepatnya, setelah sebelumnya mengintip dirinya dari balik pepohonan.

"Kakak?!" batinnya dengan mata terbelalak.

Xiao Feng pun bangkit dari duduknya, dan mendekati sosok tersebut dengan penuh kewaspadaan. Namun sayang, saat ia sampai di sana, ia tidak berhasil menemukan sosok yang ia cari. Pepohonan itu benar-benar kosong, tidak ada siapapun di sana. Yan Cheng pun kembali menatap lesu.

"Apa itu hanya perasaanku saja?"

"Sedang apa, kau?"

Yan Cheng pun menoleh setelah di kagetkan oleh kedatangan seseorang, yang tak lain adalah Xiao Feng. Setelah puas menatapnya sengit, Yan Cheng lalu memalingkan pandangannya.

"Tidak ada," jawabnya singkat.

Xiao Feng hanya menyeringai melihat tingkah pria itu.

"Ada apa? Sepertinya kau punya masalah. Boleh aku membantumu?" tanya Xiao Feng dengan senyumannya yang jahil.

"Tidak perlu," sahut Yan Cheng, dengan cara yang masih sama.

Xiao Feng pun merasa cukup dengan candaannya, dan beralih memasang wajah serius. Ia paham betul bahwa Yan Cheng saat ini sedang berada dalam mood yang buruk.

"Aku mengerti perasaanmu,"

Yan Cheng pun akhirnya menatapnya.

"Apa? Memangnya apa yang kau mengerti?" tanya Yan Cheng dingin.

"Aku tau, kau pasti masih memikirkan tentang kakakmu. Pasti tidak mudah menanggungnya sendirian. Aku benar, kan?"

"Sudahlah, itu bukan urusanmu," sahut Yan Cheng penekanan. Ia bahkan merasa bingung dengan perasaannya sendiri, yang entah mengapa tiba-tiba berubah begitu kesal terhadap Xiao Feng.

Namun, Xiao Feng masih belum menyerah, dan masih saja melayani sifat keras pria itu dengan begitu sabar.

"Aku tau, kau pasti merasa kesal padaku. Iya, kan?"

Yan Cheng hanya diam, dan kembali memalingkan pandangannya.

"Aku juga tau! Kalau kau itu, juga mencintai Ling Yi," ucap Xiao Feng dengan tegas.

Yan Cheng pun membelalakkan matanya setelah mendengar perkataan Xiao Feng yang tepat sasaran. Sikapnya benar-benar berhasil di tebak oleh pria itu, yang kini telah menjadi sahabat sekaligus saingan dalam percintaannya.

"Sial!" umpatnya dalam hati.

"Kenapa? Sampai kapan kau mau menyembunyikannya?" tanya Xiao Feng penuh kesal.

Mendengar hal itu, Yan Cheng akhirnya terpancing. Ia menoleh menghampiri Xiao Feng, lalu meraih kerah baju pria itu dan menggenggamnya erat.

"Lantas mengapa?! Apa hubungannya denganmu? Memangnya salah jika aku mencintainya? Ha?" tanya Yan Cheng dengan nada yang meninggi.

Setelah itu, Xiao Feng tersenyum secara mengejutkan. Bukannya terpancing emosi, ia justru merasa bahagia karena telah berhasil membuat Yan Cheng merespon.

"Ternyata... tebakanku benar, ya? Bagaimana? Aku hebat, kan?" ucap Xiao Feng yang kembali tersenyum jahil.

Yan Cheng pun terpaku melihat senyuman Xiao Feng, dan akhirnya melepaskan kerah baju Xiao Feng dengan kasar. Biar bagaimanapun, ia sadar kalau dirinya tidak boleh macam-macam pada pemimpin di Kerajaan itu.

Xiao Feng pun merapikan pakaian yang sedikit berantakan itu, dan tersenyum tipis.

"Tenanglah, aku akan bermain adil. Biar Ling Yi yang menentukan, siapa yang ingin dia pilih. Antara kau, atau aku,"

Yan Cheng pun menghela nafasnya kasar, dan menerima tantangan dari pria itu.

"Baiklah, aku tidak akan kalah darimu," sahutnya dingin, lalu melangkah pergi meninggalkan tempat itu.

Xiao Feng pun menatap sendu kepergian Yan Cheng. Biar kasar bagaimanapun, Xiao Feng tetap dapat melihatnya dengan jelas, bahwa Yan Cheng sedang tidak baik-baik saja.

Di sisi lain, seorang pria terlihat menghentikan larinya di tengah hutan. Ia membatu, tatapannya kosong, perasaan bersalah dan putus asa memenuhi rongga dadanya dan semakin membuat sesak.

Ingin rasanya ia meraih tubuh sang adik, lalu memeluknya erat, namun apalah daya. Kini ia hanya bisa memandang hina dirinya sendiri, yang sudah terjerumus terlalu dalam dan berlumur dosa.

"Maafkan aku, Yan Cheng," lirihnya dalam hati menahankan sesak.

1
Putri Wulandini
nanti aku balik lagi yakkk 😊😊😊
Roxanne MA
baguss ka
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: terima kasihh kakk/Rose/
total 1 replies
Thaʀii
aku mampir nih thorr /Smile//Smile/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: aloo, makasih ya udah mau mampirr/Kiss//Kiss/
total 1 replies
Metana
bacanya sedikit" soalnya baru pertama baca genre fantasi latarnya china kuno kek gini/Smile/ masih adaptasi sama nama" mereka/Facepalm/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: wkwk iya gapapa kokk, moga cepet hapal dan paham yaa
makasih udah mau bacaa/Kiss/
total 1 replies
Metana
ini typo kah? yang menangis harusnya menangkis kali
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: eh iyaa, baru nyadar ada typo/Sob/
otw revisi dehh, makasih ya buat koreksinya/Kiss/
total 1 replies
Lestari
semangat nulisnya 💪👍
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: makasih udah mampir kakk/Kiss/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
Iya sama-sama
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: /Sweat//Doge//Doge/
total 1 replies
anggita
ling yi., 💪
anggita
like iklan👍👆... moga novelnya lancar.
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: makasih bnyk udh mampir kakk/Kiss/
total 1 replies
Anisa Febriana272
👍👍👍
Anisa Febriana272
Bagus bngt novel nya
🤗
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: makasih udah mampir kakk/Smile/
total 1 replies
Bayu Bayu
bagus banget
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: terima kasihh/Rose/
total 1 replies
Bayu Bayu
semangat
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: makasih udah mampirr, smngt jugaa/Rose/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
huhu jadi terhura/Cry/
Patrick Si Merah Jambu: hehe/Chuckle/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: yoweslah karepmu/Facepalm//Facepalm/
total 4 replies
Patrick Si Merah Jambu
Semangat semoga berhasil, aku dukung kamu di sini sambil makan/Chuckle/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: /Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
haha ternyata bukan aku aja yang kadang ga bisa bedain nama china/Facepalm/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: walahh/Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
Waduh/Scare//Scare/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: ayoo selamatkann/Determined//Determined/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
Tentu saja /Heart/ apa lagi dong/Doge//Doge//Doge/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: /Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
Ekhem!/Doge//Doge/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: kiw kiww/Doge/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
Oh pantes
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: hooh/Doge//Ok//Ok/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!