seorang perwira tentara yang memiliki masa lalu kelam dengan ayahnya dan akhirnya dia menemukan cinta pertamanya
* maaf ya kalo jelek pemula soalnya😁
semua isi cerita ini hanya fiksi belaka. tempat kejadian, nama tokoh, musuh dan lainnya merupakan ide dari author itu sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kirput10i, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencari bantuan
Bab 23
Di tempat lain, kolonel sander, Raka dan Irma sudah di jemput oleh bantuan angkatan udara. Mereka menaiki helikopter bertiga dan membicarakan apa yang akan terjadi pada tentara dan yang lainnya disini. Irma kelihatannya tidak ingin diam saja, dia ingin membantu kami dengan cara apapun.
" Kolonel sander, Raka kita harus tolong mereka....!" Ucap Irma dengan memohon pada mereka.
Mereka berdua hanya melihat satu sama lain. Kelihatannya pemikiran mereka juga sama seperti Irma hanya saja mereka bingung apa yang harus dilakukan, mereka tidak ada persiapan untuk membantuku dan yang lainnya.
" Kita memang harus membantu mereka Irma... tapi kita engga punya apa-apa sekarang..." Jawab Raka untuk menjelaskan.
" Benar, kita harus mencari bantuan dulu, baru kita akan pergi ketempat mereka..." Sambung kolonel sander.
" Apakah kita sempat? " Jawab Irma dengan pelan.
Mereka terdiam dan bingung apa yang harus dilakukan sekarang. Lalu supir helikopter bergabung dengan pembicaraan mereka.
" Kayaknya kalian butuh bantuan? " tanya pengemudi helikopter
" Benar " jawab Raka
" Bentar, siapa kau? Suaranya kayak kenal...." Ucap Raka
" Ini saya, Adit " jawab Adit dengan menoleh ke arah mereka.
" HAAAAHHH....!!! " Kaget mereka bertiga.
" WHAT?! Sejak kapan lu jadi pengemudi helikopter?? " Tanya Raka dengan terheran-heran.
" Saya tau kalian pasti butuh bantuan, jadi saya izin ke marsekal Yamato buat ngendarain helikopter ini " jawab Amir dengan melihat mereka.
" Terus yang disamping lu siapa? "
" Eee.....ini..."
Lalu orang yang duduk disamping Adit pun menengok ke arah mereka juga. Dan itu membuat mereka lebih kaget dari pada melihat Adit.
" Pak Joko..." Ucap pak Joko
" WHAT!?!?? " Jawab mereka bertiga
" Duh, pengen pingsan rasanya..." Ucap Irma dengan memegang kepalanya.
" Dit lu kenapa bawa rakyat sipil?!!? " Ucap Raka yang melotot ke arah Adit.
" *Menghela nafas...... Bukan saya yang bawa dia tapi...dia yang pengen ikut saya..." Jawab Adit dengan menghela nafas.
" Pak Joko kenapa bisa disini? " Tanya Irma
Lalu pak Joko pun menceritakan mengapa dia bisa disini.
" Saya sebenernya ada di tempat pengungsian, terus kan ditempat pengungsian ada tv jadi orang-orang yang ada di tempat pengungsian nonton bareng. "
" Trus saya sadar kok Irma ga ada? Jadi saya nanya salah satu tentara disana. "
" Trus katanya Irma ada di barak ini buat bantuan orang-orang yang cedera. "
" Yakan saya bingung, kok warga sipil di suruh kesana? Saya juga di suruh almarhumah ibunya buat jagain dia "
" Trus saya ketemu Adit yang katanya mau ngebantuin tentara disini, jadi saya nebeng deh..." Jelas pak Joko dengan panjang lebar.
Mereka hanya mengangguk saat mendengar cerita pak joko. Pak Joko memang sangat peduli dengan Irma karena ibunya sudah tiada jadi pak Joko yang selalu menjaganya keamanannya. Walaupun dia anak jendral Haris itupun jendral hanya mengunjunginya beberapa kali saja dan tidak bisa setiap hari.
" Aww.....pak Joko baik banget...." Ucap Raka dengan gemas.
" Anda bisa ga gausah kayak gitu? Jijik saya yang di samping anda..." Cetus kolonel sander.
" Ck, iya-iya...."
" Sudah! Kita ke markas dulu....baru kita menolong mereka...." Kata Adit dengan tegas.
" YA! " Jawab semuanya
Di halikopter itu Irma sudah mengantuk karena jam sudah menunjukkan pukul 00 pm atau jam 12 malam. Matanya sudah ingin menutup, tapi tidak bisa karena suara baling-baling helikopter yang bising. Jadi dia hanya terjaga di helikopter itu.
" Kayaknya nona udah ngantuk ya? Nih pake headset ini aja...kalo berisik " Ucap Adit dengan memberi headset.
Irma langsung tersadar dan mengambil headset dari Adit dan mengucapkan terimakasih pada Adit. Irma agak terkejut bagaimana Adit bisa tahu kalau dia terganggu dengan suara bising helikopter padahal dia menghadap kemudi helikopter.
" Saya tau karena muka nona keliatan dari kaca disamping saya ini...." Ucap Adit seperti tau isi pikiran Irma.
Irma langsung berhati-hati dengan posisi tidurnya karena jika dia membuat posisi yang sangat hot dan kelihatan menggoda itu bisa tidak aman baginya.
" Tenang nona saya bukan tipe orang yang mesum..." Jawab Adit dengan cepat.
Irma tidak menghiraukannya dan langsung saja tidur. Tapi kolonel sander dan Raka belum bisa tidur, Raka terus saja bertanya apakah mereka sebentar lagi sampai ke tempat tujuan berkali-kali itu membuat Adit kesal karena dia bilang mereka akan sampai setengah jam lagi.
" Dit udah sampe belom "
" Dit udah sampe belom "
" Dit udah sampe belom "
" Dit udah sampe belom "
Raka mengatakan itu berkali-kali hingga membuat kolonel sander kebisingan tapi Adit hanya benjawab " iya bentar lagi ".
" Anda berisik sekali yah..." Ucap kolonel sander pada Raka dengan tersenyum.
" Lama coy.....udah 3 jam kita di helikopter ini " jawab Raka dengan mengeluh.
" Tuan Raka mau bermain? " Tanya Adit
" Mau! Tapi main apa? "
" Main siapa yang paling berisik dia bisa keluar dari helikopter duluan...." Jawab Adit
" Eee.... engga deh saya diem ajah..." Jawab Raka dengan sedikit takut.
Sudah beberapa menit berlalu dan Raka hanya duduk terdiam dengan bosan di helikopter dengan Adit. Kolonel sander dan Irma sudah tertidur lelap di dalam helikopter. Lalu Raka bergumam tentang keadaan kami disini.
" Gimana ya Faisal di sana? Dia masih hidup kah? Atau sebaliknya? Perasaan gua ga enak deh tentang dia...."
" Gua tau sih Faisal bisa ngatasin semuanya, tapi gua ngerasa dia kayak butuh banget bantuan gua...."
" Plss gua ga mau jadi temen yang ninggalin dia karena alasan tertentu, gua pengen selalu ada di samping dia, gua ga mau jadi kayak Arga! "
Raka hanya bergumam seperti itu sepanjang perjalanan dia tidak bisa memikirkan yang lain kecuali diriku, dia memang teman yang baik walaupun agak tengil sedikit.
" Nah kita sudah sampai! " Ucap Adit yang ingin mendarat.
Karena ucapannya itu membuat Irma dan kolonel sander terbangun dan juga membuat Raka sangat senang karena bisa cepat membantuku dan yang lainnya disini.
dynamic Irma and Faisal lucu kalii, tpi kasihani lh si Raka, ditampar muluw :'D
baguss omagahh, gk nyangka sebagus itu jujur. Keep growin' !!