Menceritakan tentang ke Possesive-an Sang Ketua Mafia, Penguasa Eropa yang bernama Sean Crishtian, dijuluki sebagai Pembunuh Berdarah Dingin terhadap istrinya yang bernama Andara Claire Crishtian.
"Kenapa kau tega melakukan ini? Apa salahku? Kau bilang padaku, jika kau akan selalu menjagaku Berjanji untuk membuatku selalu tersenyum. Lantas kemana janji itu pergi? Tolong lepaskan aku. Jika bahagiaku tidak bersamamu, aku ikhlas menerimanya" - Andara Claire (20th)
"Sedari awal sudah kubilang bahwa kau adalah milikku. Larilah, maka aku akan menemukanmu. Bersembunyilah dengan baik karena aku akan menyeretmu pulang bahkan dengan cara kotor sekalipun." - Sean Crishtian (27th)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Eva Fullandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19. AMARAH SEAN
Jangan lupa vote dan sarannya yaa.. Karna saran dan masukkan dari kalian itu penting.. 🙂😊
Silahkan tinggalkan jejak dengan menekan tombol like dibawah agar aku lebih semangat update cerita ini..
Terimakasih sudah membaca ceritaku 🤗
dan jangan lupa beri bintang 5 ya 😚
Jangan lupa baca cerita aku yang lainnya. kisah nyata 🤗
Happy Reading
***
"APA?!" Damian terkejut begitu menerima tantangannya. "Tidak. Aku tidak akan melakukannya." ujar Damian. Gila saja Damian akan melakukan hal itu yang bisa membuat Sena sang istri tercintanya sedih. Ingat, Damian lebih memilih tidur di atas ribuan jarum daripada melihat sang istri bersedih karnanya.
Sean yang menerima peonolakan keras dari Damian seketika memberengut kesal. Tidak terima. Padahal Sean ingin tau bagaimana reaksi Sena nantinya jika tau suami tercintanya menelfon Aura sang mantan kekasih Damian hanya demi sebuah game ToD.
Membayangkannya saja membuat Sean teratrik. Penasaran. Namun pandangannya langsung bertemu pada wajah gadis yang duduk disampingnya itu. Dara tampak murung sejak melihat respon Darren.
Dara hanya terdiam. Ada rasa bersalah yang hinggap ke hatinya ketika mempertanyakan hal seperti itu ke Darren. Jika tau akan seperti ini, lebih baik bukan dirinya saja yang memberinya pertanyaan. Hufft, menyesalkan jadinya. Sesal Dara dalam hati.
Karna Darren sudah tidak tahan dengan emosinya, Darren memilih berdiri. "Aku pulang dulu. Ada urusan penting yang harus aku lakukan." Kata Darren dingin. Lalu diangguki oleh semuanya. Kecuali Dara yang tampak memandangnya dengan perasaan bersalah.
Semua tau, jika mood Darren sedang tidak baik. Apalagi jika di pancing untuk mengingat masa lalu kelamnya. Darren tidak dapat mengontrol emosinya jika dirinya sendirian.
Sepergian Darren, semua tampak terdiam. Seperti sedang memikirkan urusannya masing-masing.
Lalu Damian dengan tiba-tiba memutar botol plastik itu lagi.
Satu putaran
Dua putaran
Tiga putaran
Empat putaran
Botol plastik itu berhenti dan tepat mengarah ke arah Dara berada.
Nick tersenyum senang. Apalagi Damian. Damian semakin senang mengetahui jika sekarang giliran Dara.
"Truth or Dare?" kata Damian sambil menatap wajah Dara.
"Truth." Jawab Dara singkat.
"Apa kau menyukai Sean? Atau mungkin tertarik ingin mendekati Sean dan mungkin ingin menjadi kekasihnya?" Tanya Damian.
Sean terkejut mendengar pertanyaan Damian. Sial. Lihat saja, akan dia balas nanti. Namun setelah itu biasa lagi. Seolah seperti biasa saja padahal jantungnya berdetak tidak karuan. Sean meyakinkan pada dirinya sendiri, jika Dara pasti terpesona pada dirinya dan dirinya yakin, tidak akan ada yang sanggup menolak pesona yang ada dirinya. Semua wanita tunduk padanya. Bahkan menyukai dan mengagumi dirinya. Jadi, tidak mungkin jika seorang gadis seperti Dara menolak pesona dan karisma dirinya. Wajah tampan, rahas yang tegas, tatapan mata yang tajam serta badan yang berotot, Sean yakin jika dirinya pasti termasuk dalam list pria idaman gadisnya itu.
Dara yang mendengar pertanyaan Damian langsung berfikir. Dirinya sadar jika dirinya biasa saja dengan Sean. Tidak ada getaran apapun di hatinya saat bersama Sean.
Dengan mantap Dara menjawab. "Tidak. Aku sama sekali tidak tertarik dengan Sean. Bagiku Sean itu biasa saja. Tidak ada menariknya sama sekali." Jawab Dara jujur dengan sesekali melirik ke arah Sean, mencoba memastikan jika Sean memang biasa saja di matanya.
Deg
Harga diri Sean seperti jatuh. Kepercayaan dirinya seperti anjlok turun kebawah. Jadi, dirinya baru saja ditolak oleh gadis ingusan? Sial!! Sean merasa di permalukan!
Nick yang mendengar jawaban tegas dan jujur dari bibir cantik Dara, ingin rasanya tertawa kencang. Tapi, Nick tahan. Anggap saja kau sedang berada di reality show tahan tawa Nick. Katanya pada dirinya sendiri.
Sedangkan Damian, langsung tertawa terbahak-bahak. Tidak sanggup jika dirinya menahan tawanya. Sumpah, baru kali ini Damian tau jika ada perempuan yang berkata seperti itu ke Sean.
"Hahaha.. kau serius Dara?" tanya Damian diselingi tawanya.
Dara bingung. Apa ada yang salah dengan jawabannya tadi?
"Iya aku serius. Memangnya kenapa?" Tanya Dara.
Dengan tidak sengaja pandangan bertemu dengan kedua bola mata tajam Sean. Wajahnya memerah seperti menahan emosi. Dengan emosi yang meluap Sean mencekal pergelangan tangan Dara. Di tariknya hingga berhadapan langsung dengan wajahnya. "Jadi menurutmu aku tidak menarik sayang?" Kata Sean dengan nada yang dingin.
Dara yang tak bisa melawan hanya bisa menelan ludahnya kasar. "Iya. Kau tidak menarik." Lirih Dara.
Nafasnya semakin tak beraturan. Otot-otot di tangannya menonjol. Tatapannya semakin tajam, bagaikan elang yang siap menerkam mangsanya. "Ulangi dengan keras."
Dara takut. Namun, Dara tak ingin dipandang lemah. Dalam satu tarikan nafas, Dara berkata, "Ya! KAU TIDAK MENARIK!" Teriak Dara.
Damian yang tadinya tertawa langsung terdiam. Sedangkan Nick hanya bisa memandangnya.
"Sial! Dara telah memancing emosi seorang Sean Crishtian!" Kata Nick dalam hati.
Sean menggeram kesal. Baru kali ini ada perempuan yang berani dan menentang dirinya.
"Apa kau lupa dengan perkataanku waktu itu?"
"Tapi.." belum selesei Dara memprotes tatapan langsung menajam.
"Tidak ada bantahan sayang. Kau akan menikah denganku. Bersiap-siaplah. Satu bulan ku rasa itu cukup untuk saling mengenal. Dan satu hal lagi, aku tidak suka dengan gadis pembangkang. Kau catat baik-baik itu dalam ingatanmu. Jika kau langgar, kau akan tau akibatnya." (Baca Part 6. Balas Budi)
Deg
Dara mengingatnya.
Sean menyeringai senang ketika melihat wajah gadis di depannya yang tampak mulai menciut, ketakutan.
"Kau ingat bukan?" Kata Sean. "Jadi, aku mempunyai permainan untuk mu."
Keningnya mengernyit. "Apa itu?"
"Kita lihat, siapa yang akan jatuh cinta duluan. Kau atau aku. Jika salah satu dari kita jatuh cinta duluan. Atau menaruh perasaan duluan, maka artinya kalah."
Dara tidak suka dengan perkataan Sean tadi. "Perasaan bukan permainan Sean. Aku tidak mau."
"Kenapa? Apa kau takut sekarang? Bukankah tadi kau dengan percaya diri bilang padaku jika tidak tertarik denganku bukan?"
Oke. Lebih baik Dara mengalah. Dara tidak mungkin jatuh cinta atau bahkan menaruh perasaannya pada Sean.
"Baiklah aku setuju. Lalu, bagaimana dengan pernikahan?" Tanya Dara.
"Tentu saja. Tetap kita lanjutkan sayang." Kata Sean dengan tersenyum tipis di bibirnya.
***
Yang mau ngobrol dengan Visual My Possesive Husband atau ingin memberi pesan/nasehat untuk Sean, Dara, Nick, dll kalian bisa follow Instagram aku ya 😊
Dan yang mau tau spoiler semua karyaku untuk next chapter bisa follow instagram aku juga 😊
instagram: @fullandari
Kalian bisa tau info tentang Update semua karyaku, bisa memberi kritik atau saran lewat DM atau QNA, bisa ngobrol bersama pemain My Possesive Husband dan menambah teman disana 😊
Aku tunggu notif dari kalian ya 😊 Terimakasih teman-teman.. ❤