Kami saling mencintai , pernikahan kami sudah tinggal menunggu hari, tapi sepertinya takdir ku harus berpisah darinya. Karena sebuah kecelakaan yang menyebabkan calon suami ku meninggal dunia.
Damian, adalah putra semata wayang keluarga Adi ningrat, karena itulah aku terseret dalam masalah keluarga mertuaku saat calon pewaris tunggal mereka telah tiada.
Orang yang telah kuanggap Ibu kandungku sendiri memintaku bahkan memohon kepadaku agar aku mau membantu keluarga mereka.
Betapa terkejutnya aku mendengar permintaan dari calon Ibu mertua ku. Beliau memintaku untuk tidak membatalkan pernikahan .
Aku akan tetap menikah bukan dengan calon suamiku tapi dengan calon Papa mertuaku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Yunus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20
" Sauma, tolong atur ulang jatwalku hari ini, aku akan pulang lebih dulu. tanpa menunggu jawaban sang asisten Damar langsung berlalu pergi, yang membuat Sauma terbengong-bengong melihat perilaku aneh Damar hari ini
Di rumah Damar, Bening sedang sibuk memasak menu makan siang, karena cuaca begitu panas Bening hanya memakai celana pendek dan kaos longgar yang begitu tipis hari ini para maid diliburkan, karena mengingat sang nyonya juga sedang tidak berada di rumah
Bening memasak dengan riang gembira, sesekali Bening menyanyikan lirik lagu meski hanya terdengar seperti gunaman saja
Selesai memasak, Bening segera membersihkan diri dan berbaring di atas tempat tidur, sembari berselancar kedalam dunia Maya, hingga tanpa sadar gadis cantik itu terlelap dengan tangan yang mengengam ponsel
Damar pulang kerumah dalam suasana hati yang bahagia, membawa sebuah gaun berwarna biru muda yang sempat diambil dari butik langanan Widuri
ya' sepulang dari kantor Damar menyempatkan menghubungi sang istri, mengatakan perihal undangan Dirly, dengan antusias Widuri meminta Damar agar membawa serta Bening, bahkan Widuri langsung menghubungi butik langganannya untuk membeli sebuah gaun untuk Bening
Biar bagaimanapun Widuri sudah tau ukuran dan gaun yang pas untuk mantan calon menantunya itu, tidak lupa Widuri menanyakan perihal hubungan antara Damar dan Bening, yang dijawab oleh Damar apa adanya
Widuri begitu kecewa Bahkan Widuri mengancam akan lebih lama berada di luar negeri bila Damar dan Bening belum juga memulai membuatkan bayi untuk nya
Dan seperti biasa Damar hanya mampu mendesah mendengar ucapan Widuri yang penuh dengan ancaman
Saat memasuki rumah, Damar kembali meletakkan kunci cadangan ditempatnya semula, Kaki Damar melangkah kearah meja makan dimana hidangan makan siang telah tersaji rapi diatas meja
Damar melongokkan kepalanya kearah dapur, dapur yang terlihat rapi, menandakan begitu proporsional nya Bening dalam menahlukkan dapur, terlihat gadisnya begitu terbiasa memasak, entah mengapa ada rasa bangga dihati Damar untuk Bening
Namun Damar merasakan sedikit ganjal, kemanakah gerangan istri mudanya itu, dengan langkah pelan Damar mengerakkan kaki jenjangnya menuju kamar putranya yang telah tiada, menekan handel pintu dan mendorongnya kedalam
Satu pemandangan yang menyejukkan hati, terlihat Bening yang sedang terlelap damai di pinggir tempat tidur
Bibir Damar kembali tersenyum, di dekatinya tubuh sang istri, bermaksut ingin memindahkan Bening sedikit ketengah
Saat tangan Damar terulur menyentuh lengan Bening, mata indah itu terbuka, awalnya Bening sungguh terkejut, namun sedetik kemudian Bening tersadar, bibir Bening tertarik keatas
"Bapak sudah pulang??" maaf saya ketiduran. ungkap Bening dengan suara serak khas bangun tidur
Damar berdehem, entah mengapa seolah ada sesuatu tak kasat mata menarik dirinya untuk berbaring bersama Bening
Tubuh tinggi itu kini duduk diatas tempat tidur yang ditempati Bening, melepas sepatu tanpa melepaskan kaos kaki nya Damar turut berbaring bersama Bening
Percayalah, dada Bening bergemuruh, untuk pertama kalinya dirinya ditempatkan di posisi seperti ini, apalagi bersama seorang Pria
Namun, Bening sadar siapa dirinya, seseorang yang sedang berbaring bersamanya adalah pintu surganya
" Tidurlah kembali kalau masih mengantuk!!" aku hanya ingin meluruskan badan ku sejenak. ucapan Damar mengalun indah di pendengaran Bening
Nyatanya, lagi-lagi ucapan Damar tak sesuai dengan tindakannya, bukanya meluruskan badan, tubuh Damar justru meringkuk menatap wajah istrinya
Bening tersenyum kikuk, saat Bening hendak menutupi bantal wajahnya, justru Damar menarik tangan Bening, sungguh rasanya Bening ingin memunggungi tubuh Damar, namun Bening tidak mau nantinya perbuatannya menyinggung perasaan Damar
" Berbalik lah, tidak papa kalau kamu malu" perkataan Damar di sambut riang oleh Bening, tanpa menunggu lama Bening memunggungi Damar, namun seperkian detik kemudian Bening kembali merasakan jantungnya berdisco ria, saat tangan kekar Damar tiba-tiba memeluknya dari belakang
Damar tau Bening terkejut, karena Damar dapat merasakan tubuh Bening sempat menegang, sebelum akhirnya kembali normal, Damar tau Istri mudanya itu begitu menghargainya, Damar pun jelas tau saat tadi dia hendak mengeser tubuh Bening Damar dapat melihat keterkejutan Bening, namun gadis itu tersenyum manis setelah melihat dirinyalah yang menyentuh Bening, sepertinya Bening benar-benar bisa menerimanya sebagai suami
Kini Damar melihat kelakuannya sendiri saat memeluk Bening rasanya Damar ingin tertawa saja, beberapa kali ucapanya mendustai perbuatannya dan Damar sadar akan itu...
Bersama dengan Bening Damar seperti tak mengenali dirinya sendiri