Selena Saphire Cessalie adalah seorang antagonis dan juga putri dari seorang Duke Alaric yang akan mati sebelum hari kedewasaannya.
Sedangkan Selina Quinsha adalah jiwa asing yang tiba-tiba terjebak di dalam raga Selena Saphire Cessalie. Nama mereka hampir mirip dan nasib mereka juga mirip, mati diusia muda.
Dengan sebuah sistem, Selina akan menyelesaikan beberapa misi untuk bisa bertahan hidup dari batas waktu yang sudah ditentukan oleh cerita aslinya.
Mampukah Selina menyelesaikan semua misi yang diberikan oleh sistem.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MTMH18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Istana Drakestone
Entah ada angin apa, tiba-tiba saja Duke Alaric mengajak Selena pergi ke Istana Drakestone, meskipun Ezekiel juga ikut pergi ke sana.
Kale tidak ikut, anak serigala itu sudah dijaga oleh Mary. Hanya Mary dan Saint Eric yang mampu menjinakkan Kale saat Selena tidak ada. Namun Saint Eric saat ini harus ikut menemani Selena, karena ia adalah pengawal pribadi Selena.
“Kau sudah tidak mabuk naik kereta kuda?” Tanya Ezekiel yang duduk di sebelah adiknya, sedangkan Duke Alaric duduk di kursi yang satunya.
“Tidak, mungkin aku sudah bisa beradaptasi,” jawab Selenayang merasa malu dengan kejadian pertama kali menaiki kereta kuda ia juga merasa bersalah kepada kakak pertamanya.
Namun Selena dapat merasakan perbedaan saat pertama kali menaiki kereta kuda dan yang sekaran. Kalau yang pertama, kereta kudanya sangat tidak nyaman dan ugal-jagalan… yang sekarang terasa lebih halus dan tidak membuat perutnya bergejolak.
“Apa yang sebenarnya terjadi?” Tanya Duke Alaric yang tidak tahu insiden piknik waktu itu.
“Selena muntah di baju Kak Aland, karena kereta kudanya terasa tidak nyaman dan kasar. Mungkin perut Selena tidak terbiasa,” Ezekiel yang menjawabnya.
Tatapan Duke Alaric tertuju pada putrinya yang kini sedang menundukkan kepala, karena masih belum terbiasa dengan tatapan tajam sang ayah.
“Kau sangat lemah, tubuh kecilmu itu masih belum cukup kuat!” Kata Duke Alaric yang membuat Selena terkejut.
“Perintahkan Koki untuk membuat makanan yang baik untuk memperkuat tubuh Selena!” Titah sang duke yang berbicara kepada salah satu kesatria yang ikut ke Istana Drakestone.
“Saya mengerti, Tuan Duke.”
“Ayah mulai menaruh perhatian kepadamu,” bisik Ezekiel dengan senyuman gelinya.
“Apa benar?” Tanya Selena dengan tampang polosnya.
Ezekiel tidak bisa menahan rasa gemasnya, ia mencubit pelan pipi berisi adiknya dan membuat Selena mengaduh kesakitan.
“Ezekiel! Jaga tanganmu!” Tegur Duke Alaric dengan suara yang terdengar mengerikan.
Duke Alaric memilih untuk mengangkat putrinya, dan mendudukkan Selena dipangkuannya. Anak perempuan itu terlihat menegang, karena aura menyeramkan milik Duke Alaric terasa mencekik.
“Aku tidak akan membunuhmu, jadi bersikap biasa saja!” Bisikan bernada dingin itu membuat Selena menoleh dengan kaku, anak perempuan itu menganggukkan kepalanya dengan gerakan yang juga kaku.
Ezekiel tersenyum geli melihat pemandangan di depannya, ia sangat yakin kalau sebentar lagi ayahnya akan luluh juga kepada Selena yang memang sangat menggemaskan.
Kereta kuda yang mereka naiki, mulai terasa pelan dan tak lama kemudian berhenti. Selena melirik ke arah jendela, ternyata mereka sudah sampai.
Bangunan yang sangat megah dengan nuansa putih dan emas, karena Raja Drakestone adalah keturunan asli dari bangsa ular dan sang ratu memiliki darah campuran antara bangsa ular dan juga bangsa peri.
“Tempat ini sangat luas, kaki pendekmu pasti akan lelah jika kau berjalan sampai ke dalam,” kata Duke Alaric yang kini menggendong putrinya.
“Selena sudah terbiasa berjalan jauh, dia tidak akan lelah kalau jalan sendiri,” ucapan Ezekiel membuatnya ditatap tajam oleh sang ayah.
Duke Alaric berpura-pura tidak mendengarnya, ia tetap menggendong Selena memasuki pintu utama Istana untuk menemui Raja Drakestone yang mengundangnya ke pertemuan penting hari ini.
Semua anggota kerajaan berkumpul di ruangan utama. Liam yang melihat Duke Alaric menggendong seorang anak perempuan, langsung berdiri dari duduknya dan mata hijaunya tidak lepas dari Selena yang sangat dirindukannya.
“Selama kepada Yang Mulia Raja Drakestone!” Kata Duke Alaric dengan kepala yang sedikit menunduk.
Ezekiel melakukan hal yang sama dengan ayahnya, berbeda dengan Selena yang tampak kebingungan… karena ia berada digendongan ayahnya.
“Akhirnya kau datang juga, selama kau kembali dari peperangan, kau tidak pernah datang mengunjungiku,” kata Raja Victor dengan tatapan yang tertuju pada Selena, karena Liam pernah bercerita tentang putri dari Duke Alaric itu.
“Biarkan putra dan putrimu bermain dengan Putra Mahkota Liam, kau harus ikut denganku ke ruang rapat!” Kata Raha Victor tanpa bantahan.
Dengan sangat terpaksa, Duke Alaric menurunkan putrinya. “Ezekiel, jaga adikmu dengan baik!” Bisiknya kepada sang putra.
Ezekiel menganggukkan kepalanya, tanpa disuruhpun ia akan menjaga adiknya dari Liam yang kini berjalan ke arah Selena.
“Senang bisa melihatmu lagi, Selena!” Kata Liam sambil mengecup punggung tangan Selena.
“Kau sangat berlebihan!” Ezekiel menarik tangan adiknya, dan menyembunyikan Selena di belakang tubuhnya.
Liam hanya tersenyum melihat reaksi dari temannya itu, beruntungnya orang-orang yang tadi berkumpul di ruangan tersebut sudah pergi ke ruang rapat untuk melaksanakan rapat tahunan yang diadakan oleh Kerajaan Drakestone.
Selena sendiri sedang sibuk dengan sistem yang muncul untuk memberikannya misi utama utuh hari ini.
[MISI: MEMBAWA PULANG 3 BUNGA MATAHARI KE MANSION CESSALIE]
[HADIAH: 50 POIN]
[HUKUMAN: SAKIT PERUT SELAMA LIMA HARI]
Memang level Selena sudah naik dan poin yang didapatnya lebih besar. Namun misinya juga semakin naik ke level yang sedikit susah.
Bunga matahari hanya di tanam di taman Ratu Drakestone, dan di Karajaan Drakestone tidak ada tempat lain yang menanam bunga matahari. Itu artinya Selena harus memetiknya dari taman milik Ratu.
“Yang Mulia Liam?” Panggil Selena yang membuat Ezekiel menatap adiknya dengan tajam.
Liam tersenyum saat Selena menyebut namanya, ia langsung mendekati anak perempuan itu yang baru keluar dari tempat persembunyiannya.
“Apa aku boleh melihat Istana yang sangat besar ini?” Pertanyaan itu membuat senyum Liam semakin lebar.
“Tentu saja, kau ingin pergi ke mana?” Tanya sang putra mahkota dengan suara lembutnya.
Ezekiel berdecih tidak suka, Liam memang sangat pandai memainkan sandiwara untuk menarik perhatian orang lain.
“Apa di sini ada taman yang terdapat bunga sangat indah? Aku sangat menyukai bunga dan ingin melihat bunga-bunga yang ada di Istana ini,”ujar Selena dengan senyuman manisnya.
Liam terlihat berpikir, ia sedang mencoba mengingat bunga apa yang sangat indah dan hanya ada di Istana Drakestone.
“Kita ke taman milik Ratu!” Kata Liam sambil meraih tangan Selena untuk digenggam, tetapi langsung ditepis oleh Ezekiel.
“Tunjukkan saja jalannya!” Kata Ezekiel dengan tatapan tak sukanya.
Liam yang tidak ingin ribut dengan Ezekiel, memilih mengalah dan berjalan lebih dulu. Sedangkan Selena tampak begitu senang, karena Liam akan membawanya ke tempat yang terdapat bunga matahari.
Tempatnya tidak jauh, hanya membutuhkan waktu sekitar lima menitan untuk sampai di sana.
“Wah, bunganya sangat cantik!” Kagum Selena yang tidak menyangka kalau bunga matahari di taman Ratu Drakestone sangat besar-besar.
“Apa aku boleh memetiknya untuk dibawa pulang?” Pertanyaan itu membuat Liam terkejut.
Sebenarnya Ratu melarang ada yang memetik bunga matahari, tetapi saat melihat tatapan penuh harap yang ditunjukkan oleh Selena… Liam tidak bisa menolak keinginan anak perempuan itu.
“Tentu saja, aku akan memetiknya untukmu!” Kata Liam yang diam-diam berkeringat dingin, karena sudah pasti mendapatkan hukuman dari sang ibu.
Bersambung.
si lulu bertranformasi menjadi manusia....😱