ISTRI PENGGANTI CEO: Season 2

Seorang wanita mengendarai mobil sports dengan kecepatan tinggi, hatinya sedang sedih terlihat tangisan nya semakin dalam sambil terus melajukan mobilnya, suara musik dalam mobil sengaja ia kencangkan agar tangisan nya tidak terdengar, hingga mobil berhenti di sebuah Mansion bak istana, para penjaga membuka kan pintu gerbang, wanita itu memarkirkan asal mobilnya, ia keluar dari mobil dan berjalan cepat menuju kedalam ruangan, para pelayan yang melihat kedatangan nya membungkuk memberi hormat.

"Selamat sore Nona Siska,,," sapa para pelayan, tapi wanita yang bernama Siska itu hanya diam sambil terus melangkah kan kakinya kelantai Dua, dan ia membuka salah satu ruangan khusus yang serba lux dengan fasilitas lengkap, sebuah sofa santai dengan meja Bar disampingnya, tv super besar, dan tempat tidur satuset lengkap dengan berbagai ruangan ganti pakaian, Siska mengunci pintu itu dan berlari membanting tubuhnya diatas ranjang, ia menangis sejadi jadinya.

"Hiks,, hiks,, hiks,, Papa maafkan aku,, kak Ramon aku tau kau begitu marah dan kecewa dengan ku, semua ini salah, aku telah melakukan kebodohan ku sendiri dengan percaya pada Alena sahabat ku"

"Bodoh,, bodoh,, bodoh! Siska mengacak ngacak rambut nya sendiri "Aku harus terus menghubungi Alena lagi, sejak kejadian itu ponsel nya tidak pernah aktif! Siska beranjak dari ranjang nya dan mngambil ponsel dalam tasnya, ia mulai menghubungi Alena, tapi sayang lagi lagi nomor ponsel nya tidak aktif

"Ahh sial! Kemana kau Alena! maki siska "Brengsek kau Alena!" dada Siska begitu sesak, nafasnya tersengal sengal karena amarah dan tiba tiba ia membanting ponsel ditangan nya

Prankk!

"Ya Tuhan,, aku benci diriku sendiri!

"Praankk,, Prankk ,, Prankk,,,

Dengan kesal Siska membanting dan menghancurkan semua barang-barang yang berada di sekitarnya, Siska benar benar sudah frustasi dan kehilangan akal sehatnya

"Aku sudah tidak sanggup lagi hidup seperti ini! Aku sendiri yang telah menghancurkan bisnis keluargaku!

Suara barang barang hancur di dalam ruangan itu terdengar sampai keluar,, para pelayan yang berada di lantai dua berlarian untuk memberitahu seorang kepala Asisten Rumh tangga, Pak Taqin sebagai ART mencoba membujuk siska, ia mengetuk pintu dan bertanya.

Tok,, tok,, tok,, "Nona apa ada masalah dengan Nona di dalam kamar? Nona tolong buka pintunya!"

"Pergi kalian semua! jangan ikut campur dengan urusanku! teriak Siska

"Nona,,, tolong jangan berbuat nekat, nanti kami yang kesalahan"

”Pergi kalian semua,,, pergi,,!!! umpat siska

"Prankk!

"Pak Taqin lebih baik anda kabarin Tuan Ramon, Non Siska sangat keras kepala ia tidak bisa di bujuk oleh siapa pun,," kata seorang pelayan

Kepala ART itu diam sejenak "jangan tuan besar yang kita beritahu, Tuan pasti masih banyak urusan, lebih baik aku menghubungi asisten Tommy"

Pak Taqin mengambil ponsel dari dalam saku celananya dan ia mulai menghubungi asisten Tommy, beberapa kali panggilan dan telepon pun terhubung.

"Halloo,,,,"

"Sore Tuan Tommy,,?

"Ada apa Pak Taqin?

"Asisten Tommy, bisakah Anda datang ke Mansion Tuan Reno?

"Ada,, apa? bukan kah aku sudah memberikan peraturan tertulis?

"Bukan masalah itu Tuan, tapi nona Siska,,?

"Nona Siska,,? Ada apa dengan Nona siska,,,?

"Nona tiba-tiba datang ke Mansion, dan dia masuk ke dalam kamar lalu marah-marah dan menangis, para pelayan berlari mendengar Nona berteriak dan menghancurkan perabotan di dalam kamar"

"Apa,,! Tomi begitu terkejut "Siska datang marah-marah dan hancurkan barang-barang dalam kamar?!

"Ya Tuan, aku sudah membujuknya tapi tidak bisa, aku takut Nona berbuat nekad"

"Baiklah aku akan segera kesana, tolong kau jaga Nona Siska jangan sampai terjadi apa-apa padanya, dia sedang depresi saat ini"

"Baik tuan,,,"

Telpon terputus, pak Taqin dan beberapa pelayan masih menunggu di depan pintu, dan masih terus membujuk Siska yang semakin menjadi tangisan nya.

Siska jatuh terduduk di lantai, wajahnya sudah bengkak dengan Airmata, pikirannya kacau ia sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain menyesali semua nya, ia merasa sudah menghancurkan reputasi dan perusahaan Ayahnya Mahesa yang sudah membngunnya dengan susah payah, dalam sekejap perhotelan di Bali milik Ayahnya harus ditutup dan di sita oleh Bank Swiss, dan semua itu berimbas pada perhotelan milik Ramon yang di Jakarta, Surabaya dan Bandung.

"Rasanya aku sudah tidak ingin hidup lagi,, hiks,, hiks,, "Maafkan aku pah, aku tidak sanggup lagi harus hidup dengan rasa malu dan terhina" mata siska menatap tajam sebuah pecahan kaca di depan nya dan ia mngambil pecahan itu dengan rasa sedih yang mendalam ia menaruh pecahan kaca itu diatas pergelangan tangan nya.

”Maafkan aku semua nya,,," hiks,, hiks,,

"Dor,, dor,, dor,,Nona buka pintu nya,, Jangan berbuat nekad,,"

"Bagaimana,,,? Apa Non Siska belum membuka pintu nya? tanya Tommy yang tiba-tiba sudah berada didepan pintu kamar.

"Ahh,, tuan syukur lah Anda cepat datang, Nona tidak mau membuka pintu nya"

"Dorr,, dorr,, dorr,, Siska ini aku,, buka pintunya, siska,,,,"

"Apa tidak lebih baik didobrak saja pintunya Tuan,,"

"Baiklah,,,"

Tommy mundur dan menendang pintu itu tapi tidak juga trbuka, dengan kesal ia mendorong pintu dengan tubuhnya dan...

BRAKK!

pintu terbuka dengan lebar, ruangan begitu berantakan, Tomy berlari masuk kedalam.

"Siska,, Apa kau sudah gila!

Dengan cepat Tommy menarik pecahan kaca itu dari tangan siska yang sudah mengeluarkan darah segar, dan melempar nya.

Siska terlihat lemas, Tommy menarik dasinya dan membelit kannya dipergelangan tangan Siska agar darah nya terhenti, tubuh Siska terjatuh, dengan cepat Tommy menarik dalam pelukan nya

"Mengapa kau nekad melakukan semua ini Nona, aku sudah janji akan membantu mu, tapi kau tidak mau bersabar" Tommy mendekap erat tubuh siska dan ngangkang nya naik keatas ranjang.

"Tuan Asisten,, apa perlu aku panggil Dokter"

"Tentu saja,, tapi jangan Dokter kluarga Mahesa, aku tidak ingin mereka tau dulu kejadian ini, karena Ayah nya Tuan besar Mahesa sedang sakit jantung, aku tidak ingin semua orang panik dan Tuan besar mengalami syok"

"Baik Tuan,,,,"

@@@@

Mobil Reno sudah sampai di depan markas, Sebuah Markas besar yang jauh dari perumahan penduduk, tempat yang sangat tertutup dari lingkungan luar, banyak orang yang tidak tau aktivitas manusia didalam Markas itu, Reno keluar dari dalam Mobil dan melangkah kan kakinya dengan ringan, para bodyguard mengikuti nya dari belakang

"Tap,, tap,, tap,, tap,," lngkah kaki Reno begitu mantap dan pasti.

"Selamat sore Bos,,," ucap Anak buah Reno yang berada didepan pintu, membungkuk memberi hormat

"Dimana wanita itu,,?!

"Di dalam Tuan,, mari silahkan kami antar"

Reno mengikuti langkah pria didepan nya dan sebuah pintu terbuka, seorang wanita sedang duduk di sebuah kursi dengan tangan terikat, tatapannya terlihat dingin, saat melihat wajah wanita itu Reno terlihat kaget dan syok

"Kau,,,!!! pekik Reno

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿

@BERSAMBUNG♥️

@Alhmdullah Akhirnya Author bisa up lagi, walau masih momen lebaran, semoga setelah menjalankan ibadah puasa, otor bisa menerus kan Novel "ISTRI PENGGANTI CEO" SEASON DUA, dan Author juga minta maaf bila ada salah pada Readers semua, karena suka kesal dengan komentar kalian😁, semoga kedepan nya kita saling mendukung dan Terima kasih banyak atas dukungan kalian selama ini yang sudah memberikan Author, LiKE, VOTE dan GIFT nya🙏

A