Perjalanan Leanor Bersama Sistem Pertanian

Setelah itu mereka berdua makan bersama-sama, malam ini mereka makan malam terlambat, tetapi mereka senang walaupun terlambat makan malamnya, tidak masalah buat mereka karena semua kegundahan hati sudah lenyap

Setelah makan Leanor membersihkan perkakas makan mereka, yang dibantu oleh Bastian.

Leanor juga memberitahu kepada Bastian didapur ada kulkas, isinya lengkap dengan makan dan buah-buahan serta minuman.

"Banyak sekali kak, ini kan makanan yang dibagikan kepada teman-teman ku tadi juga ada banyak di sini." Ucap Bastian senang ternyata ia juga bisa makan bahkan lebih banyak.

" Ya, apakah kamu masih enggan membaginya kepada temanmu yang membutuhkannya." Kata Leanor kepada adiknya.

"Maaf kak! Tadi aku hanya berpikir bahwa aku sendiri belum memakannya, aku juga ingin tapi aku tidak kebagian." Ucap Bastian menundukkan kepalanya.

"Tidak apa kakak maafkan, tetapi lain kali jika kamu memiliki makanan lebih, bagilah kepada temanmu yang membutuhkannya, ingat ya! kita boleh membaginya kepada yang membutuhkannya saja." Ucap Lea sambil mengulangi kata 'yang membutuhkan'.

Leanor mengupas buah apel serta buah lainnya, lalu memotong-motongnya kemudian ia menaruh buah yang sudah dipotong kedalam piring yang bersih dan ia juga mengambil coklat dan permen lainnya, lalu memberikannya kepada Bastian.

" Bawa kekamarmu makanlah setelah itu kerja pr-mu dan ulangi pelajaranmu yang telah kamu pelajari tadi siang, jika tidak ada yang kamu pahami tanyakan padaku." Ucap Leanor sambil memberikan piring buah dan piring isi makanan yang lainnya.

"Terimakasih kak, sebelum tidur aku akan belajar juga mengulangi pelajaran ku dan pr ku sudah aku aku kerjakan di asrama tadi, aku juga sudah paham kok pelajaran hari ini pelajarannya tidak terlalu sulit bagiku, nanti saja jika ada pelajaran yang tidak aku pahami akan aku tanyakan kepadamu kak Lea." Ucap Bastian mengambil makanan yang di berikan oleh kakaknya, dan menjawab pertanyaan kakaknya bahwa ia sudah mengerjakan pr-nya

"Bagus! Ini baru adikku yang pintar, jangan tidur terlalu larut sebelum tidur ganti bajumu dengan baju tidur yang telah kakak siapkan." Ucap Leanor kepada adiknya sambil mengelus kepalanya dengan lembut " pergi lah." Tambah Leanor. Lalu Bastian naik ke atas sambil membawa buah yang di berikan oleh kakaknya.

Tidak lama setelah itu Leanor juga kembali ke kamarnya, sebelum itu ia mematikan lampu di lantai bawah.

Setelah itu ia sampai dalam kamar dan memanggil sistem.

"Ana, aku butuh pelayan untuk membersihkan seluruh rumahku dan memasak, apakah bisa manusia robot jadi pelayan ku disini." Ucap Leanor kepada sistem.

{Tidak bisa nona, dunia mu sekarang tidak secanggih dunia seperti dunia antar bintang semuanya serba robot, jika ada yang curiga hidupmu akan berbahaya!}

"Baiklah, aku akan cari Art di dunia ini saja, tolong bantu aku menilai sifatnya nanti Ana." Ucap Leanor.

{ Baik nona, itu memang tugasku.}

"Oh ya Ana belikan aku laptop tercanggih, aku ingin memantau seseorang." Ucap Leanor lagi, ia ingin melihat seseorang.

Tidak lama setelah itu sebuah laptop canggih keluar di hadapannya Lea. Laptopnya bisa di lipat dan memudah di bawa kemanapun dan kapanpun.

Setelah itu Lea mengotak-atik laptop dan ia menemukan yang ia cari.

"Mau kemana dia, apa yang dia lakukan kesana." Ucap Leanor ia melihat seorang perempuan pergi ke club malam. Ia tidak melanjutkan pencariannya ia hanya minta tolong pada sistem untuk merekam kegiatan wanita itu, untuk senjata nya bila wanita itu melawannya suatu hari nanti.

"Ana rekam kegiatan wanita itu, dan berikan alat penyadap kepada wanita itu." Ucap Leanor kepada sistem.

{ Nona, bukankah dia sahabat mu, apa dia kesusahan untuk apa dia kesana, nona kamu beberapa menit aku akan merekam kegiatannya, juga mencari tahu tentang dirinya.}

"Baiklah! Aku sabar menunggu" balas Leanor dengan santai kepada sistem.

{ Nona aku sudah menempelkan alat penyadap di kalungnya, alat ini bisa merekam suara dengan jernih dan juga gambarnya, alat ini juga tahan air, warnanya sama dengan kalungnya jadi dia tidak akan menyadarinya.}

"Terimakasih Ana, kamu memang bisa di andalkan." Ucap Leanor bangga kepada sistem.

{ Ya nona, aku awalnya memang sistem pertanian, tetapi setelah berulang kali upgrade ke lebih canggih lagi, sekarang sudah diupgrade ke level sempurna, sistem juga sudah update ke sistem lebih canggih lagi sehingga banyak fitur-fitur sistem yang canggih yang dapat anda gunakan, jangkauan sistem juga tambah luas.}

"Syukur lah kamu sudah upgrade dan update saat datang kedunia ini, lalu apakah kamu bisa menjangkaunya putranya pak kades, dimana ia di tugaskan sekarang." Ucap Leanor, sampai sekarang ia masih penasaran dengan Putranya pak kades itu.

{ Maaf nona, jangkauan luar batas tidak diketahui.}

"Itu berarti kamu perlu update lagi, bagaimana cara mengupdate sistem" ucap Leanor.

{ Nona jika anda ingin mengupdate sistem, mungkin anda akan kehilangan saya selamanya, karena saya akan kembali ke sistem utama, untuk mengupdate sistem membutuhkan waktu cukup lama, ada seratus tahun,seribu tahun dan masih ada lagi sampai milyaran tahun, jadi nona apakah anda yakin untuk mengupdate sistem.}

"Tidak perlu!, aku tidak mau kehilanganmu, kemampuan mu sudah canggih, aku tidak boleh serakah kepada sesuatu yang tidak mungkin aku miliki." Tambah Leanor dengan cepat ia takut sistem benar pergi.

{ Terimakasih nona karena sudah menerima aku apa adanya, oh ya nona! Aku sudah selesai mencari data tentang Vita sahabatmu itu, ia memang bekerja disana nona, tanpa pengetahuan orang lainnya termasuk orang tuanya termasuk orang tuanya sendiri, file data nya sudah aku kirim ke ponsel mu beserta rekaman kegiatan dirinya malam ini, aku juga sudah mengirim rekaman lainya nona, dengan hari yang berbeda.}

" Terimakasih sistem, kamu istirahat lah besok malam, mungkin kita akan bekerja keras lagi untuk mencari seseorang yang ada di ibu kota yaitu Amanda." Kata Leanor.

{ Baik nona, apa anda juga memberikan alat penyadap juga kepada wanita itu.}

"Apakah bisa, jangkauannya terlalu jauh, di ibu kota." Ucap Leanor kurang yakin.

{ Nona jangkauannya masih bisa, aku sudah pasang alat penyadap di benda kesayangannya yaitu cincinnya, itu tidak pernah ia lepas cincin itu ada permata berlian, alatnya sangat transparan akan sulit orang mengetahui disana sudah di pasang alat penyadap, alat itu sama dengan Vita.}

"Ternyata bisa ya, tapi mengapa tidak bisa ... Ya sudahlah untuk apa juga aku penasaran padanya kenal saja tidak, Ana terimakasih banyak, kamu istirahat lah tambah energi mu untuk hari esok." ucap Leanor senang karena ia sudah mematai-matai dua musuh sembunyi pemilik tubuh ini.