balas dendam yang menyakitkan,percintaan dan keegoisan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Quisha Ainayya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 22
restoran dengan rata rata tarif dua puluh juta perorang ini memiliki lahan parkir yang luas, para pelayan menyambut dengan membungkuk sopan, pencahayaan di dalamnya tenang dan redup, serta dapur terbuka yang memungkinkan para tamu menyaksikan koki berseragam putih dengan gerakan elegan. suasana dan pelayanan di restoran itu mewah dan berkelas.
Dengan arahan dua pelayan, mereka berdua masuk ke ruang VIP di lantai dua yang sudah di pesan sebelumnya.
Julia merasa santai saat bersama dengan pria yang seumuran dengan-Nya itu. setelah duduk, julia bertanya kepada pemuda itu.
" bukannya, kamu baru saja pergi ke negara Ametara itu, kok sudah balik.."
" sebentar lagi kan aku lulus, ayahku..ingin cepat aku masuk ke perusahaan untuk belajar, sekarang bolak balik pun sudah jadi hal yang biasa. "
Sebagai anak konglomerat, bastian sudah di kirim ke luar negeri sejak SMP. Dia menempuh pendidikan elit ala bangsawan selama bertahun-tahun bahkan loncat kelas. Selain itu, dia meraih gelas s2 di usia muda.
" kamu pintar juga, ya.. bisa kuliah di universitas avalon. " karena tidak tahu harus bicara apa, julia hanya bisa memujinya.
Meksipun julia tumbuh besar di luar negeri, karena saat itu ada masalah keluarga, yang membuatnya tidak fokus belajar. Akibatnya, dia tidak memiliki peluang masuk ke Universitas Calion. Univeristas Obis, universitas Haven, dan universitas universitas top dunia lainnya, dan hanya di Terima di Universitas biasa.
Bastian menghela nafas. " aku juga di paksa keluarga, apa boleh buat.aku satu satunya cucu laki laki, jadi semau perhatian tertuju padaku huhhh..menyebalkan lebih sekali."
" keluarga mu kan kaya raya, kenapa orang tuamu dulu nggak punya anak lebih banyak."
" soal itu.."
Dengan nada sedih,bastian menceritakan yang sebenarnya."dulu, sebenarnya aku mempunyai kakak perempuan kandung, tapi dia meninggal karena kecelakaan saat berusia sepuluh tahun. seelah itu, ibuku nggak bisa punya anak lagi, jadi.."
"maafkan aku.. "ucap julia setelah menyadari bahwa pertanyaanya terlalu lancang.
" nggak apa apa, kejadian itu sudah terjadi hampir dua puluh tahun lalu, keluargaku juga mulai bisa menerima kenyataan itu. Sekarang aku cuma berharap pamanku cepat nikah dan kasih nenek beberapa cucu lagi, biar tekanan ku berkurang, haha."
Begitu mendengar kata "pamanku. " julia merasa tidak nyaman, dia mengangkat gelas dan minum untuk menyembunyikan perasaan tidak nyamannya.
Tepat di saya itu, bastian bertanya. " oh ya, waktu itu kamu bertanya kode akses menuju kantor pamanku, memangnya ada urusan apa kamu mencari pamanku. "
Rupanya orang yang memberitahu kode akses di lift untuk menemui revan adalah bastian.
julia berdalih,"bukannya dia akan bertunangan dengan adik tiriku, dia adalah calon adik ipar ku, jadi aku menemuinya untuk meminta bantuan nya hari itu. "
" minta bantuan apa.."
" klinik hewan ku kan di tutup, dia adalah bos di dunia farmasi, pasti kenal orang dalam dari badan pengawas, jadi aku minta bantuan dia untuk melobi."
Alasan gang dia sampaikan agak di paksakan.
namun, untuk menghindari kecurigaan bastian terhadap hubungan yang rumit antara dia dan revan, dia malah mengalihkan topik untuk sementara waktu.
" kukira ada urusan penting. "
Bastian berkata dengan santai.
" kamu seharusnya memberitahu ku kalau butuh bantuan, kebetulan aku kenal dengan anaknya kepala dinas kesehatan, aku bisa hubungi dia dan masalah mu beres,buat apa cari pamanku.. "
" iya sih, waktu itu aku panik dan asal cari bantuan, sehingga tindakan ku agak gegabah. sebenarnya, hari itu pun aku nggak sempat ketemu dia.. "
" ya, wajar saja kamu nggak bisa bertemu dengan dia, dia itu presdir, jadi sibuk setiap hari dan keliling dunia terus, dia nggak akan punya waktu untuk mengurusi masalahmu, mulai sekarang kalau cari bantuan langsung hubungi aku saja. " ujar bastian.
"... " tanpa berkata apa-apa, julia menundukkan kepala dan kembali meneguk minumannya.
Setelah terdiam beberapa saat, julia tiba tiba bertanya padanya. " bastian, kayaknya pamanmu perhatian sekali padamu. "