NovelToon NovelToon
Blood Of Moon

Blood Of Moon

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Epik Petualangan / Kontras Takdir / Penyelamat / Mafia / Identitas Tersembunyi
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Apin Zen

Jati memutuskan berhenti bekerja sebagai Mafia misterius bernama Blood Moon. Organisasi bayangan dan terkenal kejahatannya dalam hal hal kekayaan di kota A.
Namun Jati justru dikejar dan dianggap pengkhianat Blood Moon. Meski Jati hanya menginginkan hidup lebih tenang tanpa bekerja dengan kelompok itu lagi justru menjadikannya sebagai buronan Blood Moon didunia bawah tanah.
Sekarang Jati menjalani hidup seperti orang normal seperti pada umumnya agar tidak berada dibayang bayang kelompok tempatnya mengabdi dulu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Apin Zen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pilihan yang Sulit

Beberapa bulan kemudian.

Hari hari berlalu dengan begitu cepat, Cila menjalani hari dengan penuh semangat. Selain menjadi sopir pribadi, terkadang Jati menyempatkan waktu menemaninya belajar bersama ditaman halaman rumah.

Berbeda sekali dengan David, pria itu pasrah melihat putrinya keras kepala sekali dan sulit dijauhkan dari mantan Mafia itu.

Seperti saat ini... tampak Jati duduk santai membaca berkas dibangku taman. Sesekali matanya melirik kearah Cila yang berada disampingnya, sibuk mengajaknya berbincang.

"Om Jati tau gak aku bahagia banget tahu bisa sama om"

Jati mengerutkan alisnya.

"Hah?"

Cila mengangguk cepat, lalu gadis itu berucap.

"Cila senang aja om karena Cila punya teman bicara setelah lama terus terusan belajar"

Keluh Cila lalu dia menyanderkan kepalanya dibahu Jati.

Hatinya berbunga bunga bisa bersamanya, mungkinkah ini tanda tanda cin--. Cila bergegas menutup matanya, dia menjadi malu sendiri membayangkannya.

Dimana Jati melirik kearah seberang kursi sana.

"Kira kira keparat itu stroke gak ya kalau melihat sikap putrinya ini?"

David mengunyah kacang kulit dengan tidak ikhlas.

Setiap detik dia mengawasi Cila yang bisa saja memasuki perangkap Jati. David harus waspada jika Jati membuat putrinya kenapa napa.

Lalu Jati berusaha tetap tenang.

"Sepertinya aku banyak pekerjaan nih, aku tinggal gak papa kan?"

Jati mengemasi banyak berkasnya, dia harus kembali ke kantor karena harus menyerahkan berkas berkas itu.

"Yah, padahal Cila ingin lama lama sama om"

Cila cemberut dan ngambek karena momen bahagia ini  terganggu karena pekerjaannya.

Jati hanya tertawa kecil saja.

"Belajar yang pintar biar nanti bisa kuliah di luar negeri, kasihan papa kamu jika anaknya pemalas"

Jati mengacak ngacak rambut Cila, dia gemas melihat gadis itu sangat cerewet sekali didekatnya.

"Kalau Cila lulus nanti, Cila mau dinikahin sama om"

Ucap Cila begitu saja.

Baik David bersama pelayan Mansion sontak saja menoleh kearah mereka berdua. Terutama David, rahangnya mengencang mendengar perkataan Cila barusan.

"Kalau bisa kasih papa cucu laki laki biar ada yang gantiin posisi papa dikantor nantinya"

David melirik kearah Jati dengan permusuhan, lalu memandangi putrinya itu yang berfikir sangat pendek.

Cila segera menyahut.

"Be- berarti papa sudah setuju dong kalau Cila sama om Jati jadian?"

Wajah Cila terlihat sumringah sekali karena papanya sepertinya setuju sebab katanya dia request cucu laki laki.

Jati mengusap wajahnya dengan gusar.

"Yakali bisa disetting gendernya?"

David menghela nafas kasarnya.

Sejujurnya dirinya tidak senang Jati menjadi menantunya.. dia adalah mantan Mafia. Tapi karena melihat putrinya itu tampak bahagia sekali jika bersamanya.

Apa boleh buat, sebagai ayah tentunya pasti menginginkan terbaik untuk anaknya.

"Hmm"

David berdehem saja, pria itu malas menanggapi Cila yang seperti baru mengenal apa itu cinta.

Tidak membuang waktu, Cila berlari kecil lalu memeluk Jati dengan rasa haru. Matanya berkaca kaca karena dia tidak lagi sendirian. Harapannya selama ini dikabulkan... ya meski tidak cowok seumurannya sih, tapi itu tidak masalah.

Toh cinta tidak mengenal umur, cinta sejati ialah menerima kekurangan pasangan mereka bukan menginginkan yang didalam diri, batinnya.

"Ah sial, kenapa pula David malah merestui?"

Jati mengumpati David yang asal setuju saja.

Dia malas jika kembali berurusan dengan cinta... apalagi berpuluh puluh tahun hidup sebagai Mafia, Jati tidak mengenal apa itu cinta.

Didalam hatinya hanya ada Jasmine-- gadis kecil yang bersamanya saat dia masih kecil sebagai cinta pertama dan terakhir baginya.

"Om mau gak jadi pacar Cila?"

Ucap gadis cantik itu penuh harap.

Jati bingung menjawabnya.

"Kalau aku menolak dia pasti sedih, jika sedih maka David bisa saja memecatku, jika dipecat aku hidup dimana, terus kalau bertemu orang dunia bawah bagaimana?"

Pertanyaan pertanyaan menghantui pikirannya.

"Ah masa bodoh lah"

Jati pasrah, dia menerimanya tapi semua ini karena dirinya tidak mau Cila bersedih jika dia menolaknya.

Lalu Jati hanya berdehem saja.

"Hmm!

Mendapat jawaban itu sontak saja Cila semakin bahagia, hampir saja Jati kehabisan nafas karena pelukannya.

"Ma- makasih om"

Ucapnya tulus sambil memperlihatkan senyuman terbaiknya.

Jati mendengus kesal.

"Jadi kau bisa memanggilku dengan sebutan lain agar teman temanmu tidak berfikir lebih jauh."

"Cila memanggil om dengan sebutan apa, apa sayang atau ayang?"

Jati bergidik ngeri mendengar sebutan itu.

"Tidak, jangan itu"

Cila kembali berfikir dengan satu jari diletakkan dibawah dagunya.

"Bagaimana dengan kakak?"

"Tidak buruk juga"

Jati bisa bernafas lega karena panggilan itu tidak terlalu mencolok baginya.

David kembali menyeruput kopinya dengan santai.

"Tidak sia sia aku merestui Jati menjadi calon menantuku-- aku bisa lebih leluasa bersantai"

Semua pekerjaan bahkan masalah klien kantor dia serahkan kepada Jati.

Jadi Davis menikmati hari tuanya ini dengan tenang. Biarkan saja putrinya bersama Jati... David tidak begitu ketat lagi menyuruh sang putrinya untuk belajar.

"Lihat anakmu itu, Dinda-- dia sama sepertimu melupakan semuanya hanya karena cinta"

David jadi teringat mendiang istrinya.

Dulu Dinda adalah wanita karir yang begitu terkenal, namun setelah bertemu dengannya. Istrinya melepas semua karirnya demi bisa bersamanya... David membuang nafas rokoknya.

"Kurasa aku perlu tidur satu minggu kedepan?"

Karena semua pekerjaannya telah ditangani Jati, alhasil David yang gabut memilih berhibernasi.

Capek juga dia mengurus Klirat Moon sejak ada istrinya, Cila masih kecil, hingga sekarang Cila yang tumbuh dewasa.

Mungkin saatnya dia menikmati hari hari santai ini dengan tenang tanpa ada gangguan lainnya terutama pikiran yang rileks.

1
MARDONI
dari namanya saja Blood Moon, pasti pemimpin nya berkharisma
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!