NovelToon NovelToon
Jodohku Guruku

Jodohku Guruku

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua / Cinta setelah menikah / Cintamanis
Popularitas:39.3k
Nilai: 5
Nama Author: Eli Priwanti

Nurma Zakiyah adalah seorang siswi Sekolah Menengah Umum (SMU) yang ceria, namun hidupnya seketika dilanda tragedi. Sang ayah terbaring sekarat di rumah sakit, dan permintaan terakhirnya sungguh mengejutkan yakni Nurma harus menikah dengan pria yang sudah dipilihnya. Pria itu tak lain adalah Satria galih prakoso , guru matematikanya yang kharismatik, dewasa, dan terpandang.
Demi menenangkan hati ayahnya di ujung hidup, Nurma yang masih belia dan lugu, dengan berat hati menyetujui pernikahan paksa tersebut. Ia mengorbankan masa remajanya, impian kuliahnya, dan kebebasannya demi memenuhi permintaan terakhir sang ayah.
Di sekolah, mereka harus berpura-pura menjadi guru dan murid biasa, menyembunyikan status pernikahan mereka dari teman-teman dan rekan sejawat.
Bagaimanakah kelanjutan rumah tangga Nurma dan Satria?
Mampukah mereka membangun ikatan batin dari sebuah pernikahan yang didasari keterpaksaan, di tengah perbedaan dunia, harapan, dan usia, bisakah benih-benih cinta tumbuh?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

janjian di kafe

Satria menekan jemarinya yang saling bertaut di atas meja kayu kafe yang dilengkapi taplak meja dengan motif klasik, Cangkir kopinya sudah lama dingin, uapnya bahkan sudah menguap entah ke mana, sama seperti ketenangannya. Sudah hampir satu jam ia menunggu Nurma, istrinya, sekaligus, bodohnya adalah muridnya. Kafe di Jakarta Selatan ini adalah tempat yang telah ia pilih dan ia yakini Nurma akan menyukainya, ia pikir setelah jam sekolah, Nurma pasti akan bergegas menemuinya, namum sepertinya tidak, tadi siang Satria telah membalas pesan singkat setelah sang istri menanyakan akan bertemu di kafe mana?

Jantung Satria berdebar tak keruan setiap kali pintu kafe terbuka. Pikirannya dipenuhi gambaran kekecewaan dan kemarahan di mata Nurma saat pertemuan mereka yang tak terduga pagi tadi di SMU Negeri Bakti 01 Jakarta.

Dua minggu. Ya, baru dua minggu mereka menikah secara mendadak.

Dua minggu ia menikmati peran sebagai suami,namun tanpa Nurma di sisinya. Karena tugas negara yang tak bisa ia kesampingkan sesuai dengan janji seorang prajurit terhadap ibu Pertiwi, sebenarnya Satria ingin memberikan kejutan kepada istrinya soal kepulangannya dan pekerjaan barunya, tapi justru kejutan itu benar-benar membuat Nurma sangat terkejut sekaligus kecewa mungkin juga marah.

Dan semua itu hancur dalam satu tatapan saat Nurma, yang ia kenal sebagai istrinya yang lembut, melihatnya berdiri di depan kelas sebagai Guru matematikanya yang baru, menggantikan Pak Agung yang telah di pindah tugaskan ke kampung halamannya.

Tak lama pintu kafe terbuka, netranya langsung beralih ke arah tersebut dan benar saja sosok yang ia tunggu sedari tadi telah datang, Nurma mengenakan kaos panjang berwarna biru muda dan juga celana jeans longgar serta memakai hijab instan berwarna cream, ia berjalan terburu-buru, kepalanya menengok ke arah kanan dan kiri, ia terlihat seperti seorang pencuri yang takut ketahuan dalam persembunyiannya.

Satria yang melihat tingkah aneh istrinya yang seperti itu, ia hanya bisa menghela napasnya.

Nurma mengedarkan pandangannya ke arah kursi pengunjung kafe, dan ia melihat suaminya sedang melambaikan tangan ke arahnya tepat di meja dekat jendela, suasana sore itu cukup ramai oleh pengunjung kafe. Nurma pun bergegas menghampiri dengan langkah yang cepat.

Mata mereka kini bertemu. Nurma tertegun, raut wajahnya berubah dingin, namun ada gurat kesedihan yang tak bisa disembunyikan.

Satria segera berdiri, menjulurkan kursi untuknya "Istriku, duduklah.

"Jangan panggil aku 'istriku' di sini, Pak Guru," potong Nurma tajam, suaranya bergetar. Ia menarik kursi di hadapan Satria, wajahnya memerah karena kesal. "Jelaskan. Semua kesalahpahaman ini."

Satria menatap mata Nurma, mencari keberanian. Ini adalah satu-satunya kesempatannya. Ia harus menjelaskan bahwa dua minggu pernikahan mereka adalah nyata, dan penugasannya di sekolah adalah tugas yang tak bisa ia tolak.

"Aku ingin kamu percaya, Aku bahkan tidak punya nomer ponselmu, bagaimana aku bisa memberitahu rencana yang bahkan aku sendiri tidak tahu?"

Nurma melipat tangan di atas dada, ia sesekali tak berani menatap suaminya.

" ya, aku coba untuk bisa mengerti keadaan Pak Guru, tapi!" Seketika Nurma tak melanjutkan perkataannya.

" tapi Apa Nur?" Tanyanya yang secara tiba-tiba memanggilnya dengan sebutan seperti itu.

" Nur? Namaku Nurma jangan suka di potong-potong!" Protesnya menunjukan sikap marah seorang anak remaja.

Satria tersenyum tipis, ia tahu bahwa wanita yang sedang di hadapinya saat ini baru berusia delapan belas tahun dan ia harus lebih sering mengalah karena sifat anak seusianya sulit di tebak dan terkadang suka ingin menang sendiri.

"Yasudah maaf, Nurma! Tapi bisakah kau tidak memanggilku dengan sebutan 'Pak Guru' saat di luar jam sekolah? Kemarin kau memanggilku dengan sebutan 'Mas'!"

Bola matanya Nurma malah melotot, karena suaminya mengatakan hal seperti itu padanya, dan ia masih bertahan dengan melipat kedua tangannya di atas dada.

"Itu kemarin saat aku tidak tahu kamu seorang guru matematika ku di sekolah!"

Satria lebih memilih pasrah, ia tak ingin mempermasalahkan lagi masalah sebutan untuk dirinya.

"Okey, maaf Nurma, intermezzo sedikit tidak apa-apa kan? Oh iya kamu mau pesan apa? sebaiknya kau makan dulu sebelum kita meneruskan percakapan kita saat di sekolah tadi!" Satria berusaha membujuk, pikirnya biasanya anak sekolah bisa melunak jika di tawari makanan dan minuman, tapi sepertinya tidak berlaku untuk Nurma.

"Tidak perlu, aku kenyang! Kebetulan tadi aku sudah makan di rumah!" jawabnya ketus.

Lagi-lagi Satria menghela napasnya, dan pada akhirnya ia mulai menjelaskan secara terperinci soal pekerjaannya, namum ada satu hal yang tak bisa ia ceritakan semuanya kepada Nurma.

"perkataanku tidak jauh berbeda dengan apa yang sudah aku jelaskan tadi saat di sekolah, aku hanyalah seorang prajurit biasa yang di tugaskan untuk membantu dan membina murid di sekolah, kebetulan aku memiliki nilai matematika yang bagus dan aku di tempatkan untuk mengajar mata pelajaran itu." Tuturnya.

Nurma terdiam, kedua telinganya fokus mendengarkan penjelasan dari suaminya.

Sebenarnya Nurma masih penasaran terhadap suaminya, apakah betul hanya itu saja alasannya? Tapi yasudah lah, akhirnya ia tidak mau memperpanjang masalah ini, pikirnya memang suaminya tidak tahu menahu soal tugas itu, menjadi guru matematika di sekolahnya.

"tapi, aku ingin meminta sesuatu padamu, boleh?" Nurma berani menatap tapi hanya sekilas, ia melihat sosok Suaminya yang tadi saat di kelas dan di sini cukup berbeda, saat di sekolah tadi, ia terlihat lebih berwibawa dan sedikit kaku, namun berbeda sekali dengan sosoknya yang saat ini.

'Orang ini seperti memiliki kepribadian ganda!' batinnya curiga.

"Apa yang kamu inginkan dariku, Nurma? Sebutkan saja!" jawabnya seraya melempar senyum ke arahnya.

Nurma sempat terkesima saat melihat senyumnya yang di lengkapi dengan dua lesung Pipit, pria di hadapannya saat ini yang telah menjadi suaminya sekaligus gurunya, terlihat begitu manis, Nurma tersenyum tipis.

'Heih....apa yang ada di dalam otakmu Nurma? Kau jangan berpikiran yang tidak-tidak!' gumamnya dalam hati.

Nurma menepuk-nepuk pelan kepalanya, membuat Satria yang melihatnya menatap heran.

"Kamu kenapa, kepalamu sakit? Apa mau aku pijat?" Satria mulai menunjukan sikap perhatiannya kepada Nurma namum Nurma malah menyalah artikan semua itu.

'Ish, jangan sok baik! Jangan bilang kau mau berbuat yang macam-macam padaku!' pikirnya dalam hati.

Nurma menggeleng cepat, pikirannya malah menjadi kacau.

"Oh iya, aku lupa ingin memberikan sesuatu padamu, maaf aku terlambat memberikan ini padamu!" Satria mengambil sesuatu dari dalam tas miliknya, kemudian ia mengeluarkan sebuah kotak berukuran sedang.

Nurma menatap tajam ke arah kotak tersebut.

"Apa ini?" Nurma mengernyitkan keningnya.

" Buka saja, semoga kamu suka!" jawabnya sampai mengulum senyumnya yang mengembang.

Nurma pun meraih kotak berukuran sedang tersebut dan buru-buru membukanya, dan tak disangka-sangka di dalam kotak tersebut adalah sebuah lampu hias berbentuk bola kristal dan di dalamnya terdapat replika ikan lumba-lumba yang lucu, benda ini pernah ia ingin beli satu bulan yang lalu, namun tidak jadi karena pada saat itu dirinya tak memiliki cukup uang untuk membelinya, karena pada saat itu kondisi perekonomian keluarganya sedang terpuruk.

Nurma tersenyum bahagia mendapatkan hadiah kejutan dari Satria.

"Selamat ulangtahun istriku, maaf jika aku belum bisa menjadi suami yang baik untukmu, tapi aku berjanji akan berusaha membahagiakan kamu, seperti janjiku kepada mendiang Ayahmu!"

Deg!

Mendengar suaminya berkata seperti itu, Nurma sampai di buat merona dan tentunya hatinya merasa tersentuh, pikirnya suaminya tidak akan ingat hari ulangtahunnya meskipun sudah lewat dua Minggu yang lalu.

Bersambung...

1
Teh Euis Tea
mudah2an nurma selamat
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: aamiin 🤲
total 1 replies
Amalia Putri
Wah keren thor cerita nya juga visual nya pantesan santi pengen sama pak Satria,di tunggu lanjut nya thor💪💪💪/Rose//Rose/
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: terimakasih kakak 🙏😊
total 1 replies
Nar Sih
waah...bnr an nih cerita kakak kali ini beda baget dri cerita yg lain nya ,jdi gak sabar nunggu lanjutan nya ,moga satria sgra menemukan nurma
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: terimakasih banyak kak 🙏🤭
total 1 replies
Nar Sih
semoga segra ada yg menolong mu ya nurma
Nar Sih
grgr omgan rea nurma jdi takut kan lihat satria untung nya satria sbr ngadepi istri kecil nya
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Perista Aja
kereeen eeey critanya ..tmbh seru...ga sabar nunggu tiap episodenya...banyk upload episode nya per hari ya ka😘
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: terimakasih kak, sehari up 3 bab kak 😊👍
total 1 replies
Teh Euis Tea
rea km ya nakutin trs nurma, cubit nih ya rea, genes aku sm km😄
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: aku juga gemes kak 🤣🤣
total 1 replies
suryani duriah
yaelah pak satria pintar bgt🤭anggap simulasi aja😁😁
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: betul kak 🤣🤣
total 1 replies
Amalia Putri
Moga -moga satria tau ,lanjut thor bikin penasaran pembaca,met siang met istirahat siang dan makan siang.
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: terimakasih kak 🙏😁
total 1 replies
Agos Widodo
/Ok/
neny
sebenar nya aq takut klau nurma ketemu dng douglas,,smg ajh satria dan ayah nya bs menyelesaikan perkara hutang piitang ayah nya numa,,,semangat up kak 💪😘
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: semangat juga kak 💪🙏
total 1 replies
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼
/Good//Good//Good/
yumaku
lanjut thor😍
Isma Fasya
cerita nya seru.. jadi penasaran/Grin/
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: terimakasih kak 🙏😁
total 1 replies
Jumkasiyanah
🤣🤣🤣nurma sating... sendiri
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Nar Sih
hahaha 😂😂ketangkap basah deh ,gak apa,,kan udah sah cukup di jlskan pasti rea paham
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: betul kak 🤣🤣
total 1 replies
Teh Euis Tea
rea kepooooo🤣🤣🤣🤣🤣🤣
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
§𝆺𝅥⃝©༆𝓐𝓯𝔂𝓪♡𝓣𝓪𝓷༆ѕ⍣⃝✰
nnti ada saja yg cemburu dan iri hati pd Nurma
Perista Aja
bagus kak cerita nya,,ada berapa episode ini ka ceritanya..
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: terimakasih kak 👍😊
total 2 replies
suryani duriah
khan khan ketahuan lagi cipokan🤭😁😁lanjuuut👍👍
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!