NovelToon NovelToon
Belenggu Terindah

Belenggu Terindah

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Beda Usia / Dijodohkan Orang Tua / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Cintamanis
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: wasabitjcc

Ilya Perry-Ivanova menikahi Nicholas Duncan hanya untuk satu tujuan: melarikan diri dari sangkar emas neneknya yang posesif.

Tapi Nicholas Duncan, sang pecinta kebebasan sejati, membenci setiap detik dari pernikahan itu.
Tujuannya Nick hanya satu: melepaskan diri dari belenggu pernikahannya, yang mana berarti Ilya. Istrinya yang paling indah dan jelita.

Ketika satu pihak berlari ke dalam ikatan itu, dan pihak lain mati-matian berlari keluar, mampukah mereka selamat dari perang rumah tangga yang mereka ciptakan sendiri?

×wasabitjcc

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wasabitjcc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22. Misteri di lantai tiga

Keanehan Ilya berlangsung hingga pagi berikutnya, lalu berikutnya, dan berikutnya, menjadi seterusnya.

Nick sudah mengingatkan Ilya untuk tidak berlebihan padanya, bahwa ia mampu mengurus dirinya sendiri, tapi Nick tidak bisa mengalahkan keegoisan perempuan itu. Ilya berargumen, karena dia adalah istri Nick sekarang, dia akan menjalankan perannya dengan serius.

"Aku tidak tahu kenapa kamu melakukan ini, tapi bila alasannya untuk membuat aku terkesan, kamu salah. Tindakanmu hanya membuat aku semakin tidak menyukaimu, Ilya." Merupakan ujaran Nick padanya, sebelum meninggalkannya di kamar yang sunyi.

Ilya menggaruk kening dan mengendikkan bahu.

"Memang bukan kamu yang mau aku kesankan," kata Ilya, pada pintu yang tertutup.

Tujuan Ilya adalah Ingrid.

Andai saja Nick tahu, pikir Ilya, betapa sama seperti Nick, ia juga malas memaksakan dirinya bangun pagi dan bertingkah seperti wanita kasmaran yang otaknya cuma dipenuhi bunga-bunga dan teddy bear.

...Andai saja Nick tahu isi hati Ilya....

Pagi itu juga, setelah drama sarapan terlewatkan, setelah para pria—Nick, kakaknya, dan ayahnya—berangkat kerja, mansion megah itu menjadi agak sunyi. 

Baba Ingrid yang saat itu ingin berkreasi, segera menyita dapur. Ia berbagi resep kue-kue Rusia yang rumit dengan Maya. Aroma mentega dan rempah-rempah yang hangat menyelimuti lantai dasar.

Ilya awalnya mengamati kegiatan masak-memasak itu, sama seperti yang biasa ia lakukan di Moskow dulu—duduk manis di sofa sementara neneknya mementaskan acara memasak di dapurnya. Ilya mengamati dan mengamati, tapi lama-lama bosan juga.

"Aku akan kembali ke kamar," kata Ilya. Ia berniat melanjutkan tidurnya.

Ingrid tidak mau melepaskan Ilya, tapi Maya yang kelimpungan dengan resepnya sendiri membuat Ingrid melupakan Ilya.

"Mau sampai kapan Baba tinggal di sini?" Pertanyaan itu menyeruak di benak Ilya, diucapkannya dengan kekesalan lirih.

Sementara Maya dan Ingrid sibuk di dapur, Ilya memanfaatkan kebebasan singkatnya untuk menjelajahi keheningan di mansion besar itu. Ia berdiri di aula, merasa sedikit terisolasi.

Ketika perhatiannya tertuju pada tangga marmer, dari arah ruang makan, Ilya melihat Nacha. Kakak iparnya itu membawa nampan kecil yang tertutup serbet, berisi hidangan ringan. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun kepada siapapun, Nacha mulai menaiki tangga. 

Nacha tidak menuju kamar tidurnya, melainkan ke lantai tiga, ke bagian rumah yang secara tidak resmi terasa terlarang.

Ilya tahu. Nampan itu pasti untuk Davina, ibu kandung Nick yang mengidap skizofrenia. Wanita yang memilih hidup dalam isolasi sunyi di lantai atas.

Rasa penasaran yang membara menyeruak di dada Ilya. Ia ingin tahu seperti apa ibu mertuanya. Apakah dia tampak seperti Nick? Apakah dia benar-benar gila dan berbahaya seperti yang Maya deskripsikan?

Nacha nampaknya baik-baik saja setiap kali mengunjungi Davina, jadi..., seharusnya ia juga tidak akan kenapa-napa, kan?

Ilya semakin penasaran.

Namun, begitu kakinya bergerak, tubuhnya menegang. Tidak ada satu pun anggota keluarga Duncan yang pernah secara eksplisit melarang Ilya mengunjungi Davina. Tetapi, ada semacam penghalang tak terlihat, sebuah keseganan yang kental. Tempat itu adalah ruang personal dan rahasia bagi keluarga Duncan.

Kendati Ilya adalah bagian di keluarga itu sekarang, ia masih baru. Menginvasi ruang pribadi Davina membuat Ilya akan merasa seperti orang yang tidak sopan dan lancang.

Ilya tidak berani.

Rasa takut dan segan itu lebih kuat daripada rasa ingin tahunya. Ilya tidak ingin menjadi menantu yang sembrono, apalagi mengacaukan ketenangan seorang wanita sakit. Jadi, ia hanya berdiri di bawah, menatap hampa pada anak tangga terakhir. 

Lantai tiga tetap menjadi misteri yang sunyi dan tak terjamah, dan Ilya mundur, memilih untuk tetap berada di batas aman rumah barunya. Ia membatasi dirinya.

...----------------...

Menjelang sore, saat langit mulai menggelap menjadi warna biru tua, Nick kembali ke rumah dengan raut datar. Ada keengganan mengisi hatinya setiap kali ia menapak di depan rumah itu, tapi mau tidak mau, ia harus terus maju.

Begitu ia mencapai pintu depan yang besar, ia melihat ke belakang dan menemukan Leonard juga baru pulang. Leonard langsung menyapanya dengan tangan yang berkompak hangat.

"Baru sampai?" tanya Leonard.

"Begitulah."

"Tumben kamu tidak lembur hari ini."

"Malam ini aku akan makan malam bersama Ma."

Leonard mengangguk-angguk. Benar juga, hampir saja ia melupakan rutinitas lama mereka, kalau setiap hari Jumat, mereka akan menyantap makan malam bersama Davina.

"Apa kamu akan membawa peri kecilmu ke lantai tiga?"

Nick menggeleng. Ekspresinya menunjukkan seakan-akan pertanyaan Leonard barusan adalah sesuatu yang konyol dan bodoh. "Tidak," sahutnya.

"Nicholas, kamu sudah menikah sekarang. Kamu tidak bisa selamanya menjauhkan Ilya dari Ma."

"Aku tidak berencana selamanya."

"Kalau begitu, mulai perkenalkan Ilya pada Ma."

Yang tidak Leonard pahami adalah, Nick tidak berencana selamanya menikah dengan Ilya.

"Kamu salah paham," tukas Nick, dan saat sang kakak memperhatikan rautnya dengan seksama, menafsirkan makna dari ucapannya, Leonard langsung mengerti. Leonard langsung menunjukkan reaksi keras. Ia melirik kiri dan kanan, memastikan tidak ada seorang pun menyimak pembicaraan mereka.

Setelah memastikan sekitarnya sunyi, Leonard pun menarik lengan Nick menuju teras samping. Teras yang jauh dari perhatian dan letaknya agak tersembunyi dari pintu depan.

"Jangan bodoh, Nick. Pernikahan bukan permainan." Leonard langsung memarahi Nick begitu mereka sampai di tempat yang sunyi.

"Kalian yang menjadikanku mainan, Leon. Aku tidak menginginkan pernikahan ini."

"Berhenti bertingkah seperti korban. Kamu yang mengucapkan janji suci di altar, tidak ada yang menodong pistol di kepalamu. Kamu membuat keputusan menikahi Ilya dengan sadar."

"Aku melakukannya karena aku bukan pria egois. Aku menikahinya karena aku memikirkan nasib karyawanku kalau kami sampai bangkrut di tangan keluarga Ivanov. Aku memikirkan perjuanganku selama ini, dan aku tidak akan menghancurkan karirku hanya karena rengekan anak kecil yang ingin mainan baru."

Leonard mengusap wajah. "Meskipun begitu, apa yang kamu pikirkan? Perceraian? Kamu pikir kamu akan selamat kalau kamu menceraikan anak itu?"

"Aku akan baik-baik saja kalau dia yang menceraikanku."

"Hah?"

Nick mengendikkan bahu. "Ilya akan jenuh padaku cepat atau lambat, dan ketika dia bosan, dia akan mencampakkanku."

"Kamu yakin, Nicholas? Kamu lihat sendiri bagaimana perempuan itu antusias memanjakanmu setiap pagi, kamu pikir dia akan bosan padamu?"

"Dia akan bosan ketika setiap usahanya tidak menghasilkan apa pun. Dia akan berhenti dengan sendirinya."

"Hasil apa?"

"Cinta, perempuan manja sepertinya tidak bisa hidup tanpa cinta. Dia membutuhkan kehidupan romantis sebagai hiburan di hidupnya yang membosankan, dan aku tidak akan memberikannya itu."

"Kamu yakin kamu tidak akan mencintainya?"

"Aku tidak akan pernah mencintainya. Dia adalah belenggu di hidupku."

Leonard menggeleng-gelengkan kepala, semuanya terasa tidak masuk akal. "Kamu gila."

"Ya, kalian yang membuatku gila." sahut Nick. Ada kegarangan di ekspresinya. Ia menatap Leonard dan menghembuskan napas panjang. "Karena itu, aku tidak akan memperkenalkannya pada Ma."

Leonard mengangguk, meski sebenarnya masih tidak bisa menerima ucapan Nick. Menurutnya, tindakan Nick terlalu berisiko. "Aku mengerti maksudmu. Aku harap rencanamu berjalan dengan mulus, dan Nick..., kalau aku bisa membantumu, aku akan membantumu. Tenang saja."

Nick tersenyum getir, "Aku pikir kamu menginginkan pernikahan ini demi Nacha."

"Aku cemburu padamu dan Nacha, tapi bukan berarti aku tidak mau melihatmu bahagia. Aku mengira kamu dan Ilya akan berbahagia, tapi kalau kehadiran perempuan itu menyakitimu, aku akan membantu melepaskannya darimu."

"Baiklah, Leon. Terima kasih sudah memahamiku."

"Mm, sampai ketemu di kamar Ma nanti malam."

...----------------...

1
carlos cupu
Jangan berhenti menulis, kami butuh cerita seru seperti ini 😍
Cute/Mm
Cerita yang mencairkan hati, romantis abis!
kozumei
Meresap dalam hati
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!