NovelToon NovelToon
DARI SAMPAH MENJADI TERKENAL.

DARI SAMPAH MENJADI TERKENAL.

Status: sedang berlangsung
Genre:Kultivasi Modern / Action
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Wang Lee

Rahul adalah Seorang pemuda tingkat kelas bawah, tidak sengaja memperoleh bokor kecil dan mengubah segalanya.

Ia menguasai jalan kultivasi, pengobatan, teknik abadi yang mengguncang langit dan bumi.

Simak jalan ceritanya, lucu, lugu, penuh trik dan intrik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wang Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Seseorang Yang Aku Kenal.

Bagian. 22.

Dari kejauhan punggung wanita itu tampak terasa sangat familiar, Sangat mirip dengan Kajol, wanita yang pernah menolongnya di taman.

Namun karena sang wanita menggunakan kacamata hitam, Rahul tidak yakin benar benar dia.

Saat wanita itu masuk kedalam lift, sebuah suara yang sangat familiar menyapanya.

"Ngeliat apa sih? Melamun kayak orang bego?"

Rahul menoleh, menjawab tanpa berpikir.

"Aku seperti lihat seseorang yang sudah aku kenal!"

"Lupakan saja. Katanya itu ana CEO dari Tata grup. Dia bakal ambil alih perusahaan lelang, makanya belakangan ini dia sering kesini. Mana mungkin kau kenal dia!"

Kata Amar Zoni sambil memutar bola matanya.

"Hahaha...Cuma mirip doang sih...Namun siapa tahu suatu hari nanti, aku benar-benar bakal dapat cewek seperti dia buat jadi calon istrimu! Percaya ngak?" Balas Rahul sambil tertawa.

"Kau memang ngak pernah berubah, suka ngelantur. Tapi ngomong ngomong aku sudah melapor ke ketua pleton soal magangmu!"

"Dia ketua keamanan dan punya koneksi ke HDR di perusahaan lelang. Dia berjanji bakal mengurus semuanya. Perusahaan lelang ini adalah proyek sejarah, cocok dengan jurusanmu!"

"Kalau memang bisa, bagus dong, titip salam sama ketua pleton, ya!" Terimakasih!"

"Iya, tenang aja. Dia orang baik kok, kau kan saudaraku, pasti dia bantu"

"Kalau begitu, aku jalan dulu, ya! Kau lanjut kerjamu!"

"Hati hati di jalan!"

Setelah berpisah dengan Amar Zoni, Rahul langsung menuju ke pasar obat tradisional.

Dalam resep kecantikan yang akan Rahul buat, di perlukan dua puluh enam herbal. Beberapa tidak tersedia di apotik biasa, hanya bisa di temukan di pasar tradisional.

Rahul keliling seharian, ia berhasil membeli dua puluh lima ramuan obat tradisional, hanya satu bahan yang tidak ia temukan yaitu Tanaman kecubung merah, tanaman itu harus benar benar segar.

Pemilik toko menyarankan Rahul pergi ke desa di kaki bukit Govardan. Sekitar satu jam perjalan sampai ke desa tersebut.

Usai menyimpan belanjaannya di rumah sewa. Rahul naik bus menuju kearah desa tersebut, besok adalah akhir pekan, jadi tidak ada kegiatan apa pun.

Ramuan itu harus segera jadi, ia masih menyimpan undangan pernikahan dari mantan pacarnya yang akan menikah tanggal dua puluh bulan depan. Ia ingin hadir dengan penuh percaya diri.

Didalam bus, Rahul mengepalkan tinjunya, matanya penuh api tekad.

Dulu ia di remehkan karena tidak punya uang, maka sekarang ia akan menghasilkan uang.

Banyak uang, bahkan membangun kerajaan bisnis, ia bertekad tidak pernah lagi di remehkan seumur hidup.

Ia ingin memberikan kehidupan yang baik untuk nenek dan adiknya.

ia ingin mencari sang Ayah yang telah hilang lebih dari enam belas tahun yang lalu dalam sebuah misi.

Dan juga ingin menemukan Ibunya seorang wanita yang meninggalkan mereka dan menanyakan satu hal. Kenapa.

Untuk semua itu ia terlebih dahulu harus mengumpulkan uang yang banyak.

Kini menjelang kelulusan kuliahnya, Rahul telah mewarisi kultivasi abadi dari gurunya Krisna.

Jika dulu mimpi itu hanya berani ia simpan dalam hatinya, kini ia mulai berpikir dan bertindak.

Neneknya pernah berkata bahwa Ayahnya seorang prajurit militer dan ibunya berasal dari wilayah Utara.

Saat ia baru berumur lima tahun Adiknya lahir, di tahun yang sama Ayahnya menghilang dalam tugas dan ibunya pergi meninggalkan mereka.

Dan sejak saat itu ia dan Adiknya di besarkan oleh neneknya.

Sudah lebih dari enam belas tahun tanpa kabar dari sang Ayah, dalam hati Rahul mungkin sang Ayah sudah tiada.

Namun sang Ibu bukan menghilang, melainkan meninggalkan mereka.

Tentang Ibunya, Rahul menyimpan bara dalam dadanya. Suatu hari nanti ia akan mencari wanita itu dan menanyakan langsung kena dia meninggalkan mereka dan menelantarkan mereka.

Lamunan itu buyar saat saat bus itu berhenti, ia telah sampai.

Rahul turun memandangi desa di kaki bukit Govarda itu. Ia menarik nafas dalam, udara di sini jauh lebih segar dibandingkan di kota.

Sesuai petunjuk, ia harus mencari tanaman kecubung merah di hutan di sekitar desa Govarda.

Ia masuk kesebuah kedai kecil yang ada di depannya, seorang pria paruh baya sedang menonton Televisi, saat melihat Rahul masuk, pria paruh baya itu tersenyum dan bertanya.

"Mau beli apa, Nak?"

"Om, saya mau beli sebungkus rokok, ya!"

Sambil menyalakan sebatang rokok untuk pria paruh baya itu, Rahul mulai percakapan.

Pria paruh baya itu tampak senang dan menarik sebuah kursi untuknya.

"Kau pendatang, yah?" Tanya si pria paruh baya itu ramah.

"Saya ingin mencari satu jenis herbal, katanya bisa di temukan di sekitar pegunungan sini. Namanya Kecubung merah. Om tau di mana saya bisa mencarinya?"

"Kau datang ketempat yang tepat, Nak!" Ujar si pria paruh baya dengan bangga.

"Desa ini di sebut Desa Govarda, karena dulu seorang tabib dewa entah dari mana datangnya dan menetap di kaki bukit ini"

"Hutan di sini penuh dengan tanaman obat, bahkan ada ribuan jenis. Tapi tanaman kecubung merah tumbuh liar dan tidak di Budi dayakan dan jarang di cari orang karena tidak ada harganya. Kalau kau ingin mencarinya, kau harus masuk sendiri kedalam hutan!"

Setelah di beri petunjuk arah, Rahul pun melangkah menuju pegunungan.

Dari titik itu, ia melangkah menuju kedalam pegunungan yang begitu sunyi dan penuh dengan misteri.

Setelah berjalan sekitar dua jam, Rahul telah menembus masuk lebih dari sepuluh kilo meter kedalam pegunungan.

Namun sejauh ini ia belum menemukan satu pun tanaman obat, hal ini membuatnya bergumam dan bertanya tanya.

"Apakah pria paruh baya itu telah berbohong padanya, atau dirinya yang salah jalan"

Rasa kesal mulai merayap dalam pikirannya, ia akhirnya duduk di atas sebongkah batu besar. Mengambil air minum dan beristirahat sejenak.

Langit sudah menunjukkan tanda tanda senja, jika tak kunjung menemukan apapun juga. Rahul berniat turun gunung dan kembali esok hari.

Namun, pada saat itulah terdengar sebuah suara tangisan cepat yang aneh tiba-tiba terdengar di telinganya.

Suara itu terdengar sekitar sepuluh meter dari arah samping kanannya.

Karena di dorong rasa penasarannya, Rahul pun menoleh dan berjalan melangkah mengikuti arah suara itu.

Ketika ia menerobos semak belukar, nafasnya tersekat.

Di hadapannya terlihat seekor ular piton panjangnya sekitar delapan meter dan besar sedang bertarung sengit dengan seekor rubah kecil yang sangat cantik.

Meskipun tanpa kekuatan yang sekarang, Rahul sedikitpun tidak takut sama ular itu, ia dari kecil sering mengejar ular kecil maupun besar.

Ular itu berwarna hitam sedang menjulur julukan lidahnya sambil mendesis desis, serangannya terhadap Rubah kecil itu benar benar ganas.

Namun selalu dapat di hindari oleh kecepatan pergerakan Rubah yang benar benar sangat cepat dalam menghindar.

Di banding dengan ular piton berwarna hitam itu, Rahul lebih suka dengan Rubah berwarna keemasan itu.

Bentuknya seukuran anjing rumahan, ramping berkaki sedang dengan mata bulat besar bercahaya berkilauan dan tampak penuh kecerdasan dan licik.

Dalam pandangan Rahul, Rubah kecil itu tampak unggul dalam segala bidang, kecepatan, kelicikan dalam pertempuran.

Dengan kecepatan dan kelincahannya, setiap serangannya meninggalkan goresan luka yang dalam dan membuat ular piton itu meraung raung marah.

Simak terus jalan cerita ini pada episode selanjutnya, bersambung ke bagian 23.

1
Aksara_Dee
spill rebusannya apa aja
Aksara_Dee
aku jd ingat cerita pendekar tampan yang sombong🤔
Aksara_Dee
heh?! lanin kamu yakin?
Aksara_Dee
akhirnya pretty percaya bahwa rahul tabib sakti
Aksara_Dee
pemuka apa ?
Aksara_Dee
pretty si super star
Aksara_Dee
aku baru bangun, belum paham
Aksara_Dee
slow motion ya ka
Aksara_Dee
cewe ngerepotin
Aksara_Dee
wkwkwk malah dpt hadiah
Aksara_Dee
eehh... hayoloo
-_𝑰𝒏𝒊 𝑻𝒂𝒎𝒊💋
Alamak 😭😭😭
-_𝑰𝒏𝒊 𝑻𝒂𝒎𝒊💋
Aduhh siapa tuh? 💃
-_𝑰𝒏𝒊 𝑻𝒂𝒎𝒊💋
Pantessss
-_𝑰𝒏𝒊 𝑻𝒂𝒎𝒊💋
On time amat dah Si Rahul² ini
Wang Lee
Iya nih
🇮🇩2Z◌ᷟ⑅⃝ͩ●🤎⃟dí́ժαհᄂ⃟ᙚ🥑⃟𝐐⃟
Dewi Fortuna memihakmu rubah.....untung ketemu Rahul jadi kamu selamat
🇮🇩2Z◌ᷟ⑅⃝ͩ●🤎⃟dí́ժαհᄂ⃟ᙚ🥑⃟𝐐⃟: iya Rahul dewa penyelamat 🤗
total 2 replies
Aksara_Dee
aku kayak nonton film india rasa drakor
Wang Lee: Kok sama ya,🤣
total 3 replies
Aksara_Dee
juatru dia lagi kerja
Wang Lee: Jadi adek, kerja di bar juga...Jam berapa masuknya?
total 3 replies
Aksara_Dee
wadih selamatkan lah itu
Wang Lee: Nampakkan dong wajahnya...pless
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!