PERINGATAN AREA ORANG DEWASA YANG MASIH DI BAWAH UMUR DI LARANG MASUK, BTW DOSA KALIAN TANGGUNG SENDIRI YA😄
Bagaimana ya rasanya hidup dengan seseorang yang tidak pernah kita bayangkan?, Ardiy yang merupakan seorang yang sangat di segani oleh teman temannya tiba tiba tidak bisa berkutik ketika Lita sang mama berkata ingin menjodohkan dirinya dengan anak sahabatnya.
laki laki itu sempat menolak, namun dia tidak bisa membantah ketika mamanya mengancam akan menghapusnya dari daftar gak waris jika dia tidak bersedia menerima perjodohan itu.
Pada akhirnya laki laki itu hanya bisa pasrah menuruti keinginan sang mama, padahal posisinya saat itu sedang menjalani hubungan dengan seorang gadis cantik yang berprofesi sebagai model seperti dirinya. Lantas bagaimana Ardiy akan bersikap kepada istrinya nanti? bisakah dia menjalankan perannya sebagai seorang suami? hanya waktu yang akan menjawabnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mrs. kim22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5 , kecewa
Ardiy merebahkan tubuhnya di atas ranjang, laki laki itu tampak sangat lesu karna belum mandi, Ardiy baru saja selesai mengecek hotel yang ternyata begitu banyak barang barang yang seharusnya ada tapi tidak ada, karna semua itu di korup oleh karyawan.
Karna hal itu, Ardiy yang seharusnya selesai sore kini baru sampai rumah setelah pukul sepuluh malam, laki laki itu membereskan semua masalah termasuk mengambil kembali apa yang sudah di curi oleh para karyawan hotel, bukan hanya itu, Ardiy juga langsung memberikan peringatan pertama dan terakhir untuk orang orang tamak itu, jika sekali lagi mereka kembali melakukan hal itu, maka Ardiy tidak akan segan segan untuk memecat mereka, karna Ardiy punya wewenang memecat siapapun yang dia kehendaki.
"Hufttt capek banget". Ardiy memijat pundaknya yang terasa sangat pegal, bukan hanya pundak tapi juga kedua kakinya terasa kebas karna berjalan kesana kemari. ini bukan hal pertama kali, Ardiy sudah sering di sibukkan oleh pekerjaannya yang merupakan seorang model papan atas, jadi dia sudah terbiasa, walaupun kadang rasa capek itu tetap ada.
Setelah dirasa tubuhnya sudah tidak terlalu lelah, Ardiy akhirnya bangkit dan segera masuk kemar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa sangat lengket dan juga berbau asem.
Ardiy mulai melucuti pakaiannya satu persatu dan segera mengguyur badannya di bawah sower dengan air dingin, seketika rasa capek itu langsung hilang setelah seluruh tubuhnya basah oleh air dingin.
Kurang lebih dua puluh menit, Ardiy akhirnya selesai mandi dan keluar menggunakan handuk yang hanya menutup bagian bawahnya. Ardiy sedikit terkejut melihat Lita sedang duduk di atas ranjangnya.
" mama udah lama disini? ". Lita yang tadinya sibuk melihat foto foto yang ada di kamar Ardiy sedikit tersentak karna tidak mendengar suara pintu kamar mandi terbuka.
" eh, enggak kok, mama baru disini sekitar sepuluh menit ". lita tersenyum menatap putranya yang kini sudah tumbuh lebih tinggi daripada dirinya, anak yang dulu selalu Lita dan Ahmad banggakan karna prestasinya.
"Mama ada perlu sama Ardiy? ". Ardiy menatap Lita dengan penasaran karna tumben tumbenan sang mama sampai nongkrong di kamarnya , biasanya lita hanya akan menunggu di bawah sampai Ardiy turun untuk makan malam kalo telat pulang seperti ini.
" Iya, mama mau bicara sesuatu sama kamu, sekarang kamu pakai baju aja dulu, baru setelah itu kami turun makan, mama tunggu dibawah nanti setelah kamu selesai makan kita bicara".
Lita keluar dari kamar Ardiy setelah mengucapkan kalimat sedikit panjang itu, sementara Ardiy mengeryit penasaran dengan apa yang akan di bicarakan oleh Lita. " Mending cepet pakai baju, setelah itu turun biar gak penasaran lagi". Ardiy bergegas menuju walk in closet dan mengambil kaos oblong dan juga celana pendek, tidak butuh waktu lama laki laki itu kini sudah bergegas menuju lantai satu.
Sesampainya di dapur, makanan sudah siap di atas meja, Ardiy segera duduk di meja makan dan segera menyelesaikan makan malamnya, sementara Lita sedang duduk di ruang tamu bersama sang suami. Rizka si bungsu sudah tertidur sedangkan Andre baru saja masuk ke dalam kamarnya setelah menyelesaikan tugas sekolahnya.
Sepuluh menit kemudian, Ardiy sudah selesai makan malam dan membereskan piring bekasnya makan, Laki laki itu kamudian berjalan menuju ruang tamu karna sepertinya Lita dan Ahmad sudah menunggu sejak tadi.
" Papa juga ikut dalam pembicaraan ini? ". Ardiy menatap sang papa yang sepertinya juga akan terlibat dalam pembicaraan yang di maksud oleh mamanya.
" Duduk lah dulu Ar". Ardiy semakin penasaran, namun memilih untuk duduk di sofa singgle yang ada di hadapan kedua orang tuanya.
"Jadi, ada apa? , kenapa kalian seperti sangat serius sekali? ". Ardiy menatap kedua orang tuanya yang terlihat sangat mesterius saat ini dan tiba tiba dada Ardiy berdetak lebih cepat menantikan apa yang akan di sampaikan oleh Lita dan Ahmad.
" Jadi gini, mama sama papa sepakat bakal jodohin kamu sama Anak temen kami". Lita menyampaikan kalimatnya dengan satu kali tarikan napas.
" APAAA... ". Ardiy reflek berterik karna begitu terkejut dengan apa yang di sampaikan oleh sang mama, di jodohkan?, Ardiy tidak pernah berpikir kedua orang tuanya akan melakukan hal se kolot ini di zaman yang sudah modern ini.
" kenapa?, ada apa? ". Andre yang mendengar suara menggelegar Ardiy dari lantai dua langsung turun karna penasaran dengan apa yang terjadi sehingga sang abang berteriak dengan begitu lantang.
Ardiy mengalihkan sejenak pandangannya ke arah Andre yang berada di ujung tangga, tapi tidak lama karna setelahnya laki laki itu kembali menatap kedua orang tuanya.
" Aku tidak bisa melakukan hal ini, kali ini aja aku tidak bisa mengikuti kemauan kalian". Ardiy dengan suara tegassnya menolak usulan kedua orang tuanya, namun Respon Lita dan Ahmad membuat perasaan Ardiy sedikit kecewa.
" Kamu tidak bisa menolak, karna ini bukan pertanyaan tapi ini perintah, mama gak suka kamu pacaran sama Rebecca yang pakaiannya selalu kurang bahan itu, bahkan tanpa kamu sadari dia hanya memanfaatkan kamu saja Ardiy". Ardiy menghembuskan napasnya mencoba untuk tidak membalas perkataan Lita dengan emosi.
" Mama tidak suka sama pacar aku bukan berarti mama bisa seenaknya ngatur hidupku harus hidup dengan siapa, pernikahan tidak bisa di paksakan, karna tanpa ada cinta rumah tangga akan hambar ma". Ardiy mencoba memberikan pengertian dengan nada lembut, mencoba supaya Kedua orang tuanya tidak memaksa kehendak mereka dalam hal ini.
" Kamu coba aja temui dia dulu, kenali dulu sikapnya, mama yakin kamu akan luluh karna dia gadis yang sangat baik dan cantik". Ardiy menyugar rambutnya begitu sangat frustasi dengan sang mama yang sangat keras kepala.
" Aku gak bisa ma, aku udah nyaman dengan kekasihku yang sekarang". Ardiy Mencoba memelas meminta belas kasihan supaya dia tidak di paksa menikah dengan perempuan yang tidak dia cintai.
" Coba aja dulu Ardiy, karna kalo kamu gak nikah sama pilihan kami maka papa tidak akan memberikan warisan sepeserpun pada kamu, karna papa tau uang kamu tidak akan pernah utuh jika menjadikan Rebecca sebagai istri kamu". Ardiy menatap nanar kedua orang tuanya, bukan takut hidup tanpa harta orang tuanya, tapi Ardiy hanya kecewa dengan keputusan kedua orang tuanya tanpa memikirkan perasannya sedikitpun.
" Terserah kalian saja". Ardiy pergi meninggalkan ruang tamu dengan perasaan berkecamuk di dalam hatinya, ada rasa sakit di dalam hatinya karna merasa tidak di hargai oleh kedua orang tuanya.
Andre menatap nanar punggung Ardiy yang masuk ke dalam lift menuju lantai tiga, Pemuda itu tidak tau harus berbuat apa untuk membantu abangnya yang terlihat sangat putus asa itu.
Sementara Lita dan Ahmad tanpa rasa bersalah masuk ke dalam. kamar mereka setelah Ardiy sudah tidak terlihat lagi.