Rahmat seorang ustadz yang mencari keberadaan Sarah mantan kekasihnya di waktu kecil yang tiba-tiba mengirimkan sebuah surat dan buku catatan bahwa ia minta tolong di selamatkan hidupnya sehingga membawanya menjadi guru di sebuah pesantren Raudlatul jamiah tapi ketika ia kesana wanita yang ia cari memiliki keadaan yang sehat sehingga membuatnya bingung apakah itu Sarah teman sekaligus mantan masa kecilnya atau orang lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rusnarose, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pergi di pagi buta
Sehari sebelumnya...
"kamu kenapa Naira?"ucap teman sekamar Naira bernama Nisa yang melihat Naira muntah-muntah di kamar mandi.
"nggak tau , mungkin masuk angin !!!"jawabnya dengan suara lesu.
"biar ku panggil Bu Muni penjaga asrama?"ujar Nisa yang khawatir dengan ke adaan Naira yang sedari tadi terus saja muntah.
mendengar itu "tidak usah Nisa ,aku bisa minum obat yang ada di lemari ku"larangnya pada Nisa ,ia teringat sudah sudah lebih satu bulan ia tak datang bulan , seketika jantungnya berdebar kencang pikirannya sudah kemana-mana apakah ia hamil?atau hanya sakit biasa?ia harus segera memastikannya dulu.
sore itu diam-diam Naira pergi ke apotik yang tak jauh dari pondok untuk membeli benda yang ia butuhkan.
"mbak ,beli alat pengecek kehamilan!!"ucapnya pada seorang apoteker.
apoteker itu langsung saja mengambilkan alat tespek yang di pesan dan memberikan kepada Naira.
"ini berapa?"
"17 ribu ,ini untuk siapa dek?" ucap penjaga apotik itu yang sedikit curiga melihat gerak-gerik Naira yang sepertinya sedikit murung.
"ah, ini untuk ustadzah ku .ia menyuruhku untuk membeli ini!!"bohongnya ,ia juga tak bisa bilang untuk keluarga karena ia masih memakai seragam sekolah apalagi jika ia menyebut jika ini untuk dirinya sendiri bisa-bisa akan heboh beritanya.
"ohhh,ya sudah hati-hati pulangnya"ucapnya yang tak lagi mencurigai anak itu.
"terimakasih."ucapnya langsung pergi meninggalkan apotik itu .
Naira langsung kembali ke asrama ia berniat mengetesnya besok pagi , hatinya was-was takut apa yang akan terjadi.
***
"besok kan libur sekolah,apa rencana kita akan di laksanakan?"tanya Icha sembari berjalan di samping Dewi , mereka berdua berjalan menuju kembali ke asrama.
"tentu!! karena hanya besok hari libur dan besok aku bisa segera mendatangi santri yang bernama Ulfa itu."jawabnya ,karena sebelumnya sudah mereka bicarakan bersama Rahmat juga.
"baiklah kalau begitu!!kau harus cepat jangan sampai kembali terlalu malam karena kau tau besok malam ada acara mengaji bersama memperingati tahun baru Islam" ujar Icha .
"ok ok.. Tenang aku akan berusaha kembali sebelum itu" jawabnya lagi.
"jadi ustadz Rahmat menunggu di ujung jalan di bilangnya kemarin kan?"tanya Dewi.
"iya , kalau dia bilang kemarin!!"jawabnya, kerena besok Dewi tak akan pergi sendiri ia akan di antar oleh Rahmat karena tempat yang di tuju lumayan cukup jauh dan tak cukup waktu jika ia menaiki kendaraan umum jika ia harus kembali sebelum Maghrib jadi mereka memutuskan Dewi pergi bersama dengan Rahmat.
pagi itu Dewi sudah bersiap-siap sebelum azan subuh untuk keluar dari pondok,karena jika ia pergi para santri sudah bangun akan sulit baginya untuk keluar secara diam-diam. Sedangkan Icha di tugaskan untuk menjaga rahasia kepergian Dewi pagi itu , semua sudah mereka siapkan termasuk skenario tentang Dewi hari akan pura-pura sakit.
"kau harus hati-hati!!ingat perjanjian kita sebelumnya?" ucap Icha yang memeluk sahabatnya itu yang sudah siap dengan ranselnya.
"baiklah,!!"ucap Dewi yang kini menoleh ke ranjang atas sebuah guling yang memakai wig lengkap dengan selimut yang menutupi penyamaran.
pagi itu Dewi langsung pergi diam-diam ia melihat sekeliling tampak sepanjang lorong masih tampak sepi karena belum jam bangun bagi para murid maupun para penjaga.
dengan cepat ia berlari menuju gerbang dengan sembunyi-sembunyi ia menghindari tertangkap oleh satpam yang berjaga, dan akhirnya ia berhasil keluar dari gerbang tanpa ketahuan. Ia melihat sekeliling jalan yang terlihat sepi ,bulu kuduknya sedikit merinding apa lagi ini kali pertamanya ia keluar di jam seperti ini sendirian dengan jalan raya yang biasanya terlihat ramai di siang hari kini terlihat sepi dan gelap. Perlahan ia berjalan menuju ujung jalan .
"aduh ustadz Rahmat mana?aku takut sekali di sini!!"gumamnya berjalan melihat sekeliling takut juga jika ada orang jahat yang akan menghampirinya.
tiba-tiba datanglah seorang lelaki dengan motor maticnya .
"Dewi!!!"
"ah, akhirnya ustadz datang juga !!aku takut sekali di sini sendirian"ujar Dewi yang menoleh ternyata Rahmat sudah menghampirinya.
"maaf ,..aku sedikit terlambat!!"
"sudah tidak apa-apa."jawab Dewi yang kini sudah merasa tenang.
"ayo,naiklah ... nanti kita akan singgah di masjid pinggir jalan untuk sholat subuh dulu!!"ucap Rahmat yang sudah siap dengan jaket dan helm yang sudah di siapkannya untuk Dewi juga.
mendengar itu tanpa aba-aba lagi Dewi langsung menaiki motor matic milik Rahmat,di taruh nya ransel yang ia bawa di antara ia dan Rahmat untuk menghindari hal yang tidak terduga di jalan nanti.
"ustadz ini bagaimana memasangnya?"ucap Dewi yang kesusahan memasang tali pengaman pada helm itu.
Rahmat langsung saja menoleh ke belakang ternyata Dewi belum selesai dengan helm yang di pakainya.
"sini ku bantu!!dongakkan kepala mu."suruhnya pada Dewi karena ia akan membantunya.
mendengar instruksi itu Dewi langsung saja mendongak kan kepala ke atas,dan Rahmat langsung membantu memasangkan tali helm dan mengencangkannya sesuai ukuran Dewi.
sekilas Dewi melirik ke arah Rahmat yang ada di hadapannya,di lihatnya hidung Rahmat yang mancung dengan bulu mata yang lentik menghiasi wajah Rahmat yang terlihat sangat tampan.
"ustadz Rahmat benar-benar tampan jika di lihat dari dekat seperti ini!!"dalam hati Dewi melihat Rahmat dengan sangat perhatian membantunya.
"sudah ..!!"ucap Rahmat yang seketika memecahkan lamunan Dewi saat itu.
Rahmat langsung menghidupkan motor dan bersiap untuk berangkat.
"jika kau ingin pegangan, kau bisa pegang ujung jaket ku!!"ucapnya dengan pelan mulai melaju di membawa motornya.
"baiklah ustadz!!"jawab Dewi .
jadi pagi itu Dewi dan Rahmat berangkat bersama menuju rumah murid yang bernama Ulfa, murid yang kini akan mereka selidiki.jalanan yang masih terlihat sepi membuat mereka bisa lebih leluasa membawa motornya lebih cepat,hawa dingin di pagi hari buta membuat mata Dewi kini kembali mengantuk apalagi jalan yang sepi membuat suasana semakin membuat matanya semakin berat tapi ia harus menahannya akan bahaya jika ia jatuh disini.
"bangun-bangun..."teriakan Bu murni membangunkan para murid untuk sholat subuh berjamaah,ia memasuki setiap kamar para murid dan membangunkannya satu-persatu.
"Dewi... bangun"ucapnya menggoyangkan tubuh anak yang sedang terbaring itu.
"Icha..!!"ucapnya kaget ternyata anak yang di bangunkan nya itu ia kira Dewi ternyata itu Icha.
"eh Bu murni!!"ucap Icha yang kini sudah duduk mengumpulkan nyawanya.
"kenapa kau tidur disini? Mana Dewi?"ucap Bu murni yang penasaran kenapa kasur Dewi kini di tempati oleh Icha.
"ah, dia di atas"ucapnya sembari menunjuk ke arah ranjang yang di atas.
"kenapa ia tidur di atas? Dewi..!!ayo bangun"ucapnya sembari melihat ke atas terlihat ada badan yang tertutup oleh selimut dan terlihat hanya rambut saja baru lah tangannya ingin menyentuh badan itu.
"biarkan dia tidur Bu,, sepertinya Dewi sedang sakit semalam!!"bohongnya yang panik melihat Bu murni yang akan menyentuh badan guling yang tertutup selimut itu.
"oh , begitu rupanya!! baiklah kalau begitu nanti pagi ambilkan sarapan untuknya juga kalau ia sedang sakit!!"ucap Bu murni yang kini mulai menjauhi tempat itu.
"baiklah Bu" ucap Icha yang merasa sedikit lega akhirnya Bu murni pergi juga.
sekali lagi makasih kak yah udah di koreksi insyaallah akan di perbaiki lagi 🙏
tapi sekali lagi makasih yah udah di koreksi insyaallah di perbaiki 🙏
izin tanya..Itu Si Rahmat kuliah di Arab Saudi atau di Mesir?