"Cinta hanyalah sebuah omong kosong sebelum aku mengenalmu," Adipati Berutti
Beberapa bagian cerita ini terdapat cerita 21+.
(Tahap Revisi)
S1 Bab : 1 sd 150 (tamat)
S2 Bab : 151 sd 384 (Tamat)
Taca Safina Trina, Gadis cantik dengan masa lalu yang kelam, harus rela memberikan kegadisannya kepada pria asing disebuah kamar mandi club malam elite di Jakarta. Ternyata, Taca memberikan kegadisannya kepada Adipati Berutti lelaki yang tidak pernah jatuh cinta dan seorang Womanizer sejati, jenis laki-laki yang selalu Taca hindari, kerena trauma masa lalunya. Tapi, anehnya cinta satu malam tersebut menumbuhkan rasa cinta diantara Adipati dan Taca.
Lika liku percintaan Adipati dan Taca, diwarnai dengan komedi, cinta, romantisme dan hubungan yang panas.
Ada pula Juan dan Iis pasangan kocak, yang berjuang menerima kenyataan akan rahasia Juan.
Semua karakter, visual, tempat, tokoh masyarakat, instansi, kejadian dalam novel ini hanyalah fiksi, novel ini murni karya fiksi dan tidak berhubungan dengan orang, organisasi, lokasi atau kejadian nyata.
Dilarang melakukan plagiatisme, bila anda menemukan cerita yang memiliki alur yang sama harap hubungi penulis, terima kasih...
Ig : storyby_gallon
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gallon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Semuanya
PERINGATAN :
Stop baca disini jika umur anda kurang dari 18 tahun.
Diharapkan kebijaksanaan pembaca dalam membaca novel ini. Makasih...
•••
Taca mengerucutkan bibirnya dari tadi, dia hanya menjawab iya dan tidak semua pertanyaan Adipati. Entah, kenapa Taca benar-benar kesal dengan kelakuan Adipati.
"Masih marah ?" tanya Adipati sambil tersenyum senang, karena Taca masih menginginkan dirinya.
"Kan, aku udah bilang. Becca ngak hamil, aku ngak ada hubungan apapun sama Becca, Status hubungan kita berpacaran, dan kalau kamu mau, kita nikah pun aku siap. Aku siap bermonogami. Aku juga milik kamu seutuhnya," ujar Adipati sambil tersenyum manis ke arah Taca, yang saat ini sedang menatapnya sambil mengigit bagian bawah bibirnya.
"Seutuhnya, kamu milik aku seutuhnya ?" tanya Taca memperjelas ucapan Adipati.
"Iya, Mi Amore," jawab Adipati meyakinkan Taca.
"Bener ? Anything, Di," tanya Taca lagi sambil berdiri dari kursinya dan berjalan ke arah Adipati.
"Yes, anything..," ujar Adipati sambil terus menatap intens mata Taca.
'Astaga, kenapa dia selemah ini. Padahal biasanya dia yang selalu memimpin permainan,' batin Adipati sambil menatap wajah Taca yang tiba-tiba terlihat sangat menarik.
Taca tersenyum melihat Napas Adipati yang sudah memburu, " You mine, right ?" tanya Taca. Adipati hanya menjawab dengan anggukan.
"Di.."
"Yah.." jawab Adipati sambil melakukan penukaran saliva di bibir Taca dengan lembut, mengigit bagian bawah bibir Taca. Memaksa Taca membuka mulutnya memberikan akses tak terbatas untuk Adipati.
Taca mengalungkan lengannya di leher Adipati, sambil membalas Adipati, sesekali tangan Taca mengusap punggung Adipati, memberikan sensasi tersendiri pada diri Adipati.
"Please, Di...".
Adipati tersenyum pada Taca, kemudian mengikuti keinginan kekasihnya dengan lembut.
•••
"Let's get married, Amore," ujar Adipati sambil menatap wajah Taca.
"Hah..?" Taca benar-benar tidak mempercayai pendengarannya. "Emang, kamu siap hidup monogami?".
"Yah, asal sama kamu," ujar Adipati sambil mengusap bibir Taca kemudian mengecupnya.
Muka Taca langsung memerah, tidak pernah terlintas dipikirannya, Dia akan menikah dengan lelaki seperti Adipati, spesies yang dibencinya. "Hm.. aku ngak tau, Di."
"Kenapa ?".
'Karena, aku masih ragu sama hati aku. Apa Kamu bakal sama kelakuannya kaya si R-Y-A-N atau nggak' batin Taca. Trauma 8 tahun yang lalu benar-benar mempengaruhi hampir semua keputusan hidupnya.
"Bapak, akh galak," ujar Taca memberikan alasan lain. Taca belum mampu berbagi tentang masa lalunya dengan Adipati.
"Hahahhaa..." tawa renyah keluar dari mulut Adipati. "Amore, please. Aku pasti bisa menghadapi Orang tua, kamu.".
"Ibu, aku sudah meningal sejak aku umur 5 Tahun, Di. Aku punya 3 kakak," ujar Taca sambil menyembunyikan wajahnya didada Adipati, mencium aroma tubuh kesukaannya.
Adipati mengeser tubuhnya agar makin dekat dengan Taca, membuat Taca bisa menyembunyikan wajahnya didada Adipati dengan leluasa.
"Ibuku juga sudah meninggal saat usiaku 17 tahun, Amore. Aku hanya hidup bersama Papa," Adipati tiba-tiba menceritakan kehidupannya kepada Taca sambil mencium pucuk rambut Taca.
"Ah.. besok kamu, ikut yah. Papa ku ulang tahun. Ada acara dirumah papa ku, please," ujar Adipati sambil memberikan tatapan puppy eyes.
"Hah ? Aku pake baju apa, Di ? Acaranya kaya gimana ? Astaga gimana, ini," tiba-tiba Taca merasa panik karena akan bertemu dengan Ayah Adipati.
"Hahahaaa.. tenang, Amore. Nanti aku belikan bajunya. Kamu tinggal pakai, Oke," ujar Adipati menenangkan Taca.
Taca kemudian mencium bibir Adipati dengan lembut, mengesap rasa manis kesukaannya dari bibir Adipati.
"Kamu, yakin mau nikah sama aku ? aku cuman anak kampung, Di. Aku lahir didesa. Ngak kaya kamu lahir dikota besar," tanya Taca sambil mengosokkan hidungnya didada Adipati membuat Adipati kegelian.
"Iyah, mau kamu anak kampung, atau apapun juga. Aku cintanya sama kamu. Kita nikah, yah. Nanti Aku minta Sherlly kosongin jadwalku sebulan. Nanti kita kekampung kamj. Kita ketemu Bapak kamu, Yah," pinta Adipati sambil menantap mata Taca lembut.
"Abah... panggilan Bapakku Abah," ujar Taca dengan intonasi suara yang menahan rindu kepada Abah.
"Iya, Amore. Kita ketemu Abah. Aku bakal berjuang buat dapetin persetujuan Abah.".
"Apapun ?" tanya Taca pada Adipati, karena Taca tau kalau keluarganya bakal mengerjai Adipati habis-habisan, untuk mengetes kesetiaan Adipati.
"Iyah, Amore. Anything...!!".
•••
"Bagus, Rapat diundur gara-gara berduaan," ujar Juan saat melihat Taca dan Adipati yang keluar dari ruangan kerja Adipati.
"Pak Juan," ujar Taca kaget sambil bersembunyi di balik badan Adipati.
"Ayolah Juan, jam 3 nanti kita bisa rapatkan," rayu Adipati sambil menggaruk rambutnya yang tidak gatal.
"Halah... Awas aja kalau ngak datang," ancam Juan sambil menatap Taca. Baru kali ini Juan bertemu dengan Taca secara langsung.
"Kamu yang namanya, Taca ?" tanya Juan sambil menunjuk Taca mengunakan pulpennya.
"Eh.. Iyah Pak," Taca salah tingkah.
Juan mendekati Taca, sambil tersenyum jahil. Juan ingin melihat reaksi Adipati bila Dia menggoda Taca.
"Jadi, Anda yang bikin sahabat saya, tobat dan mau melakukan monogami ?" ujar Juan sambil mengelus lengan Taca sambil tersenyum genit.
"Ju, ngak lu..."
Belum selesai Adipati memperingatkan sahabatnya agat tidak menyentuh kekasihnya, Matanya terbelalak melihat tindakan yang dilakukan Taca pada Juan.
BRAKKK...
"Aduh.. astaga..," raung Juan sambil memegangi kaki kanannya yang ditendang Taca.
"SOPAN, PAK...!!!" teriak Taca kesal. "Enak, aja pegang-pegang. Bapak mau saya laporkan atas dugaan pelecahan di kantor, HAH ?" ujar Taca lagi sambil berkacak pinggang.
Adipati langsung tertawa keras melihat tindakan yang dilakukan Taca untuk menghadapi Juan yang mengodanya.
"Hahahahaha mamp*s lo, Ju," ujar Adipati sambil memeluk Taca kemudian mencium pucuk kepala Taca.
"Astaga, pacar lo sangar. Kelakuannya sama kaya sahabatnya. Astaga sakit banget.." rutuk Juan sambil memegangi kakinya. Beruntung diruangan tersebut hanya ada Taca, Adipati dan Juan.
"Hahahahaha... makanya jangan bikin perkara, Ju," ujar Adipati sambil membisikkan sesuatu dikuping Taca. "Good job, Amore. Ngak ada yang boleh sentuh kamu, kecuali aku. You're mine, Taca Safina Trina.".
"Always, Di," jawab Taca sambil tersenyum manis pada Adipati.
"Woi.. kaki gue sakit. Kagak mau nolongin ?" rengek Juan kesal melihat kelakuan dua sejoli didepannya.
"Nope, Oh.. jangan lupa besok bokap gue, ulang tahun awas aja kalau ngak datang," ujar Adipati sambil pergi meningalkan Juan sendirian.
•••
Hohohohohooo
Terima kasih sudah membaca maaf klo masih banyak typo...
Add ig author yah storyby_gallon
Jangan lupa comment,like, kasih bintang, kasih tau juga orang-orang satu kampung buat baca karya author and vote yah ❤️❤️
Comment yang banyak, author suka keributan hehehe...
Salam sayang Gallon
dah gtu aj deh,q klo komentar panjang2 suka binun 🤭..