NovelToon NovelToon
AKU HANYA ISTRI WASIAT

AKU HANYA ISTRI WASIAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa / Menikah Karena Anak / Ibu Mertua Kejam / Naik ranjang/turun ranjang
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Hare Ra

Aluna ditinggal mati suaminya dalam sebuah kecelakaan. Meninggalkan dia dengan bayi yang masih berada dalam kandungan. Dunianya hancur, di dunia ini dia hanya sebatang kara.
Demi menjaga warisan sang suami, ibu mertuanya memaksa adik iparnya, Adam, menikahi Aluna, padahal Adam memiliki kekasih yang bernama Laras.
Akankah Aluna dan Adam bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hare Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Adam segera mandi, dia berjalan pelan-pelan tidak mau mengganggu istirahat Aluna dan Kiya. Setelah itu dia baru mendekat. Tangannya terulur meraba dahi Kita.

“Masih cukup panas,” gumam Adam.

Adam memeluk Aluna dan Kiya. Sontak saja karena sentuhan itu membuat Alina terbangun, dia sempat terkejut namun saat tahu ternyata Adam, dia menjadi lebih tenang.

“Mas, kamu sudah pulang?” tanya aluna lirih. Segera menutup tubuhnya dengan selimut dan duduk.

Adam mengangguk. “Iya, aku berangkat jam tiga dari sana.”

“Kenapa pagi sekali?”

“Aku khawatir sama kalian disini,” jawab Adam menepuk-nepuk kecil tubuh Kiya yang terganggu karena pergerakan Aluna.

“Kami gapapa.”

Adam menarik tangan Aluna lembut. “Istirahat aja lagi, kamu pucat. Apa semalam gak tidur?”

Aluna menggeleng. “Semalam Kiya badannya sangat panas gak turun-turun meskipun sudah minum obat. Dia juga sangat rewel, sudah di kompres masih saja. Jadi, aku buka bajunya dan aku peluk agar panasnya pindah ke tubuhku. Lumayan, setelah itu dia tidur. Tapi, mau terus di peluk. Maaf, aku gak tahu kamu datang.”

“Gapapa, aku kan bawa kunci,” jawab Adam sambil meminta Aluna untuk kembali tidur, dia tahu istrinya itu pasti sangat lelah. Wajahnya pucat, lingkar hitam sekitar matanya terlihat jelas.

Rasa bersalah semakin meremas hatinya melihat istrinya berjuang seorang diri saat anak mereka sakit. Semalam, dia benar-benar tidak bisa pulang. Laras menahannya dengan semua rengekan manja yang tidak masuk akal itu, semuanya dengan alasan hamil.

Akhirnya, Adam bisa keluar dari rumah saat pukul tiga dini hari. Ketika Laras masih terlelap, dia hanya meninggalkan sebuah pesan di secarik kertas kalau dia pulang ke desa. Setelah itu, Adam mematikan ponselnya.

“Hari ini kita bawa Kiya ke dokter, ya,” ujar Adam sambil mengelus wajah Aluna.

Begitu halus dan penuh kasih sayang, tapi justru itu membuat Aluna bingung. Dia tidak terbiasa menerima cinta dari Adam, saat mendapatkan sentuhan dan perlakuan seperti ini, Aluna menjadi bingung.

“Panasnya sudah mulai turun, Mas.”

“Ini masih panas, Aluna. Aku gak mau Kiya semakin parah,” jawab Adam.

Akhirnya Aluna hanya mengangguk, sebenarnya dia sejak semalam sangat khawatir. Ingin membawa Kiya ke dokter tapi di rumah hanya ada motor, dia juga tidak bisa mengendarai mobil. Membawa Kiya keluar di malam hari juga bukanlah keputusan yang tepat.

“Aku siapin sarapan dulu, Mas,” ujar Aluna akhirnya.

Adam menggeleng.”Tidak usah. Sebentar lagi aku beli saja. Kamu istirahat saja dulu, Aluna.”

“Aku mau rebus telur dan wortel untuk Kiya,” sahut Aluna.

“Biar aku saja.”

“Mas baru tiba. Semalam juga Kiya mencari Mas, jadi Mas Adam temani Kiya dulu ya,” jawab Aluna.

Mendengar jika semalam Kiya mencarinya, Adam semakin merasa bersalah. Anaknya butuh sosok ayah, dan dia yang diamanatkan oleh kakaknya untuk menjaga mereka malah tidak selalu ada untuk Aluna dan Kiya.

“Baiklah. Tapi, kamu gak usah masak selain untuk Kiya, ya.”

“Iya, Mas.”

Aluna berjalan menuju dapur, sekalipun tubuhnya cukup lemah, tapi dia harus kuat. Seorang ibu tidak ingin sakit, sebab jika ibu sakit, maka seisi rumah akan sakit. Hari ini juga Aluna masih harus ke rumah Pak Kades untuk masalah sertifikat rumah peninggalan orang tuanya.

Ting!

Baru saja Aluna keluar dari kamar, ponsel di atas nakas notifikasinya berbunyi. Aluna segera meraih ponselnya. Dan mengernyit karena ternyata nomor tidak dikenal yang mengirimkannya pesan.

Tubuhnya membeku ketika membaca pesan yang masuk, itu dari Laras, istri keduanya Adam.

“[Hei jalang, puas sekarang membuat dramanya? Ingat ya, anak itu bukan anak Adam. Kalaupun dia sakit, jangan mengganggu Adam! Disini juga aku adalah istri sah Adam! Dan yang Adam cintai itu adalah Aku.]”

Aluna menghela nafas berat saat membacanya. Dia menoleh kebelakang, melihat pintu kamar yang tidak tertutup.

Tidak hanya sampai disitu, ada beberapa pesan yang dikirimkan oleh Laras kepadanya. Mungkin Laras mendapatkan nomor Aluna dari ponselnya Adam.

“[Saat ini, aku juga sedang hamil tiga bulan. Sebentar lagi, Adam akan punya anak sendiri, anak kandungnya. Dan kau akan segera ditinggalkan! Jadi wanita itu harus sadar diri. Kalau suami mati, ya mati saja. Tidak perlu menuntut tanggung jawab pada orang lain!]”

Bersamaan dengan itu, Laras mengirimkan foto hasil USG. Seolah dia sedang memamerkan kehamilannya pada Aluna. Dia sama sekali tidak malu hamil sebelum menikah. Padahal baru menikah seminggu, tapi sudah hamil tiga bulan.

“Jadi, karena ini Laras meminta dinikahi?” tanya Aluna pelan pada dirinya sendiri.

Baru saja Aluna hendak meletakkan ponsel itu kembali tanpa membalas pesan dari Laras, notifikasi kembali masuk. Lagi, pesan dari Laras. Sepertinya wanita itu sangat emosi karena Adam meninggalkannya pagi-pagi sekali.

“[Kirimkan alamat desa tempat tinggal kalian. Aku juga harus menemui Papa dan mama mertuaku. Ingat ya, itu bukan mertuamu sendiri. Tapi juga mertuaku!]”

“[Balas! Jangan Cuma berani di read doang]”

Tapi, Aluna memilih untuk tidak terprovokasi. Dia tidak ingin membalasnya, bukan karena takut atau ingin mengabaikannya, tapi dia tahu sedikit saja salah bicara itu akan menjadi boomerang yang akan kembali padanya.

Urusan Laras adalah kepada Adam, Aluna tidak ingin ikut campur, Dia juga tidak pernah menahan Adam dan tidak pernah memaksa Adam untuk tetap di sampingnya. Bahkan dia sudah beberapa kali meminta Adam menceraikannya. Tapi, lelaki itu yang selalu menolak.

“Maaf Laras, urusanmu dengan Mas Adam. Bukan denganku, dan aku tidak pernah memberitahu Mas Adam kalau Kiya sakit. Itu karena Mas Adam yang menelponku,” ucapnya sambil kembali menuju dapur, menyiapkan makanan untuk putri tercintanya.

Di kamar, Adam memeluk Kiya dengan erat. Anak kecil itu, terbangun dan mulai merengek.

“Sayang, ini Papa sudah pulang,” bisik Adam.

Kiya membuka matanya, senyum di bibirnya langsung merekah saat melihat sang ayah sedang memeluknya. Dia membenamkan wajahnya di dada bidang Adam.

“Anak Papa harus sehat ya. Hari ini kita ke dokter,” ucap Adam sambil mengecup kening Kiya.

Kiya tidak menjawab, dia hanya mengangguk dan tidak berapa lama kembali terlelap di dada Adam. Dam tersenyum dan rasanya ini sangat menenangkan.

Mungkin, seperti inilah yang disebut dengan cinta pertama seorang anak perempuan adalah ayahnya. Kiya terlihat nyaman dalam pelukan Adam. Meskipun tubuhnya belum sembuh, tapi saat melihat wajah Adam dia kembali tertidur.

“Aluna!”

Suara teriakan dari arah pintu depan mengganggu tidur Kiya dan Adam. Aluna yang sedang di dapur itu segera berlari keluar untuk mengecek siapa yang memanggilnya.

“Iya, Ma,” jawab Aluna saat tahu kalau yang datang adalah sang ibu mertua.

“Kamu itu ngapain sih membuat malu saja. Sekarang di desa ini kamu terkenal ribut dengan uwakmu berebut harta warisan. Katanya kamu menuntut Pak Narto. Kau itu seperti orang yang kekurangan saja!” tuding Ratna kesal.

“Ma, aku hanya mempertahankan hak ku,” jawab Aluna.

Adam yang keluar sambil menggendong Kiya mengernyit, dia tidak tahu apa maksud ibunya dan juga Aluna. Menuntut? Harta? Berebut warisan? Hak?

“Ada apa, Aluna? Apa yang terjadi?” tanya Adam.

1
Iin Wahyuni
pusing aku kok lemah banget pemeran utamanya,tolong Thor bt pemeran utamanya aluna lebih tegas lagi SM suami dan keluarga nya jgn kyk gini Thor JD nggk berdebar bacanya,JD gregetan sorry Thor sblmnya menurut aku sih heee
Hare Ra: siap kak. terima kasih sudah mampir, setelah ini dia akan bangkit kak.
total 1 replies
Haris Saputra
Baper mode on. 😭💔
Hare Ra: Terima kasih kak sudah mampir..
total 1 replies
Alucard
Kagum banget! 😍
Hare Ra: Hai kak, terima kasih sudah mampir..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!