Misteri Mr Dingin VS Gadis Jutek

Mira yang melihat itu hanya tersenyum. Karna. Begitulah teman temannya wanita nya jika sudah melihat sepupunya itu. Seperti orang kesurupan yang lupa diri.

" Cin berhentilah menggoda Ken, dia sudah tak tertarik dengan mu. Karna sudah ada yang lebih baik dari mu," kata Mira

" Jahat kamu Ken, padahal aku sudah menunggumu bertahun tahun. Tapi kau malah menikah dengan orang lain," kata Cindy memasang wajah cemberut

" Bagaimana dengan ku saja Cin, tapi cuma semalam bisa kita bisa langsung bubaran besok," kata Bram mengedipkan matanya

" CK...hanya cinta satu malam, ogah Bram kalo sama kamu orangnya ngak asyik," kata Cindy yang sudah tahu siapa Bram.

" Ngak asyik gimana, ketimbang sama patung hidup. Tuh lihat aja mukanya datar. Bahkan dia tidak merespon mu," kata Bram sembari melirik Ken yang hanya diam mendengarkan percakapan teman temannya.

" Sudah selesaikan, aku pulang duluan. Mark sudah menunggu ku dibawah," kata Ken beranjak dari kursinya.

" Astaga Ken....pasti selalu begini, apa ngak bisa kamu kongkow sedikit lama" kata Cindy yang ingin berkumpul mumpung mereka bisa bertemu.

" Maaf aku sedang sibuk Cin, Mir, Bram, aku duluan ya. Hubungi aku jika urusannya sudah selesai ?" kata Ken yang hendak melangkah.

" Ya Ken sampai ketemu lagi," kata Mira yang tahu Ken memang sangat sibuk akhir akhir ini. Apalagi banyak proyek baru yang harus Ken urus.

" Ken ...jangan lupa bilang Dev, aku akan menunggu kalian di club' malam ini," kata Bram

" Hmm..." jawab Ken dengan deheman. Sembari melangkah pergi meninggalkan teman temannya.

************

Di kampus Syara yang sudah mengkonfirmasi jadwal praktek nya pada sang prof terlihat senang. Karna sekarang ia bisa praktek dirumah sakit dan malamnya bisa membuat proposal sendiri di apartemen.

" Alhamdulilah semuanya sudah beres, aku tinggal menemui kak Ken di kantornya. Untuk. meminta persetujuan dekan," kata Syara melangkah gontai menuju ruangan dosen

Namun di lorong jalan Syara bertemu dengan Mela.

" Sya....mau kemana? apa kamu mau ketemu pak Angga juga. Aku juga mau kesana nih buat atur. jadwal,," kata Mela yang menjejeri langkah Syara

" Ya sudah bareng aja, tuh kenapa baju pake kotor begitu?" tanya Syara melihat baju Mela ada bekas bercak lumpur

" Motor ku di tabrak truk tadi. Untung saja hanya penyok dikit .Kalo hancur bisa alamat ngak punya motor," kata Mela

" Hah...kok bisa, untung loe ngak apa apa," kata Syara membolak balik tubuh Mela.

" Akunya ngak apa apa Sya.Untung saja tuh truk mau ganti rugi, jika tidak bakal rugi besar karna harus dandani tuh motor. Dah ayo kita nyari pak Angga. Biar cepat kelar ," kata Mela.

" Ya ayo, kamu masih belum kelar konsultasi sama pak Angga Mel. Bukannya harusnya sekarang sudah bikin bab 1 ?" tanya Syara

" Iya tapi aku belum gerti sama isinya. Oh ya bagaimana denganmu?" tanya Mela balik bertanya. Namun Syara tidak menjawab. Karna matanya Syara sedang tertuju pada Ken yang berjalan bersama seorang dosen wanita yang penampilan seksi

" Woi ....kok diam!!" kata Mela lalu mengikuti kemana mata Syara

" Astaga !!" kata Mela.

" Tuh orang.!!" tunjuk Syara kearah dua orang yang berjalan bersama di lorong sebelah

" Bujur boneng, bukannya itu bu Marta yang dulu mengajar kita di ekonomi tingkat dasar Kok bisa dia sama pak Angga. Apa mereka pacaran," kata Mela

" Dih...asal kamu Mel, paling ya hanya teman. Pak Angga sudah punya istri tahu," kata Syara

" Hah ..istri...masa iya sih, aku kok ngak tahu jika pak Angga sudah menikah. Orang orang bilang pak Angga itu masih jomblo. Ngawur kamu Sya," kata Mela

" Dih kamu aja yang ketinggalan info, orang pak Angga sudah menikah kok ," kata Syara Sambil melangkah dan begitu juga Mela yang mengikuti dosen mereka itu menuju ruangan pak Angga.

Lalu keduanya mengawasi Ken dan si dosen wanita. Sembari ngobrol dan masuk ke ruangan Ken

Syara yang penasaran berjalan cepat lalu sesampainya di depan pintu.. Syara pun mengintip, begitu juga dengan Mela yang membuat aksi mereka itu tertangkap Devan yang ingin menemui Ken. Sehingga ia pun ikut mengutip

" Astaga mereka....," kata Devan

" Pak Devan....." Kata Mela dan Syara kompak.

" Hmm....lagi apa kalian disini ?" tanya Devan

" Eh....pak Devan, kita mau ketemu pak Angga tapi tad ada bu Marta," kata Mela sambil nyengir Sedangkan Syara pura pura membenahi tasnya

" Tinggal masuk , ngapain pake ngintip. Apa kalian ingin membuat rumor buruk pada dosen kita?" tanya Devan

" Ngak pak, kita ngak sengaja kok," kata Syara cepat. Karna dosennya itu menatapnya.

" Ya pak mana ada bikin rumor. Yuk Sya masuk," Mela menarik tangan Syara. Dan ketika keduanya ingin mendorong pintu

Bug......auw....

" Apaan sih....!! seseorang berteriak karna kepalanya terbentur pintu dan bu Marta yang membuka pintu

" Hua kalian .... yang dorong pintu !!" kata Tasya teman Mela dan Syara yang juga satu angkatan berteriak kepada keduanya.

" Maaf , maaf ya Tas kami tidak sengaja ,' kata Mela menoleh kepada Syara. Begitu juga Syara yang mengangguk dengan wajah tak berdosa. Karna dia dan Mela memang tak sengaja mendorong pintu itu, saat Tasya ingin keluar

Sehingga Ken, Devan hanya saling pandang. Sedangkan Bu Marta menatap Syara dan Mela bergantian.

" Kalian juga mau konsultasi sama pak Ken, bukan nya kalian berdua masih semester 6 ?" kata Bu Marta menatap Syara dan Mela bergantian.

" Ya bu , tapi nilai kami sudah maksimal, jadi kami sudah bisa mengajukan proposal dan skripsi lebih awal," jelas Syara.

" Apa iya Van?" kata Bu Marta menatap Devan. Seakan meminta penjelasan.

" Ya bu, sekarang mereka di bawah bimbingan pak Angga," kata Devan . Sedangkan Ken hanya diam menatap Syara dan Mela. .

" Tasya kau boleh pergi, biar bisa bergantian," kata Ken yang tahu Syara akan datang menemuinya. Untuk konsultasi sore ini. Dan tadi pagi Syara sudah mengatakan itu pada nya sebelum Ken berangkat kerja

" Masuk lah !! Kata Bu Marta.

" Kalo begitu saya pamit ya bu, pak Angga dan pak Devan ," kata Tasya dengan wajah masam menatap Syara dan Mela

" Awas nanti, aku balas kalian," bisik Tasya ke telinga Syara.. Namun Syara hanya diam. Sampai Tasya melewati mereka.

Devan yang ikut masuk pun duduk bersama Ken. Namun terlihat jelas Bu Marta bersikap manis kepada Ken sambil menyenggol bahu Ken. Yang membuat Syara memicingkan matanya. Ketika mantan dosennya itu sudah berani menggoda suaminya.

" Duduk lah!! Kata Ken saat Syara dan Mela masih mematung di depan pintu.

" Ya pak," kata Mela langsung menarik tangan Syara untuk duduk.

" Pak Ken ....apa bapak punya waktu luang sore ini ?" tanya Bu Marta yang tersenyum manis bicara kearah Ken .

Mela langsung menyenggol tangan Syara Sedangkan Syara hanya diam

" Ih tuh dosen genit amat sih?" batin Syara dalam hati.

" Hmm ...maaf Bu, saya urus dua siswa saya dulu ya," kata Ken yang memberi kode pada Syara dan Mela. Sehingga keduanya langsung mengeluarkan proposal mereka masing masing.

" Kita lihat punya Mela dulu ya," kata Ken membuka laporan Mela. Sedangkan Devan hanya saling pandang dengan Bu Marta yang merupakan kolega sesama pengajarnya.

" Pak Devan apa mau ikut nanti malam ke pesta saya ?" bisik bu Marta

" Pesta apa ya bu, bukanya tadi ibu sudah menawarkannya pada pak Angga," kata Devan yang membuat Ken menoleh dan melirik Devan..

" Van bisa diam sebentar, kau menganggu konsentrasi ku," kata Ken dengan wajah serius. Karna tak ingin Syara berpikir macam macam tentang nya.

" Ya ampun pak Angga serius banget sih, mereka ini hanya minta persetujuan pak Angga kan. Tinggal di ACC saja pak, biar cepat dan mereka pasti senang. Ya kan anak anak ?" kata Bu Marta tersenyum pada Mela dan Syara

" Ya bu " angguk Mela, namun tidak dengan Syara yang diam karna merasa tidak suka dengan sikap genit dosennya itu. Yang seperti ingin merayu suaminya.

" Tidak bisa bu, saya harus periksa dulu sesuai prosedur. Agar saya tidak di salah kan oleh dosen penguji nanti," kata Ken memberi alasan kepada teman sejawatnya

" Iya benar tuh...." kata seseorang yang membuat semua orang kearah si pemilik suara.