NovelToon NovelToon
Harem Putri Bunga

Harem Putri Bunga

Status: sedang berlangsung
Genre:Dunia Lain / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: rozh

Sering di-bully, hingga dikirim ke ruangan seorang dosen yang dikenal aneh, dia masuk ke dalam sebuah dunia lain. Dia menjadi seorang putri dari selir keturunan rakyat biasa, putri yang akan mati muda. Bagaimana dia bertahan hidup di kehidupan barunya, agar tidak lagi dipandang hina dan dibully seperti kehidupan sebelumnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rozh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14. Membeli Permata Essen

Jika di kehidupan modern yang pernah putri jalani sebelumnya, pembuatan benang terbuat dari serat kapas dan serat pohon rami. Tapi, di kehidupan ini, Deana membuat pakaian mereka dari benang daun berduri yang panjang, dikarenakan kapas atau kain cukup mahal, bisa seharga satu sampai dua karung gandum.

Deana pergi ke hutan berawa. Dia sering ke sini, sehingga sudah tampak terang, dia memasang perangkap ikan, beberapa lukah yang terbuat dari bambu. Kemudian, baru menebang daun-daun panjang yang berduri. Daun itu seperti daun pandan hutan yang bisa dirajut untuk tikar, keranjang, dan lainnya oleh Deana.

Sementara daun berduri ini, Deana hanya mengambil seratnya, dengan cara menumbuk daun itu, mencuci dan menyisakan seratnya saja untuk diproses menjadi benang.

Banyak sekali Deana tebang daun berduri itu, dia hanya menyisakan anak-anak kecil daun berduri itu. "Ya, aku gundulkan saja semuanya, lagian sebentar lagi akan musim gugur, rawa ini akan mengering dan ini juga akan mati," gumam Deana asik menebang daun berduri yang panjang itu. Bahkan panjangnya lebih dari 6 meter untuk ukuran besar, paling pendek 4 meter.

Deana berhenti sampai langit terlihat berubah jingga. Dia bukan hanya mendapatkan daun berduri, tetapi juga mendapatkan banyak sekali ikan di rawa. Dia membawa ikan-ikan itu semuanya, sementara daun berduri hanya dia bawa secukup dia mampu memikul saja, dan meninggalkan sisanya di rawa sangat banyak.

"Na ma!" Putri cemberut saat Deana baru sampai.

"Maaf Yang Mulia, hamba mencari daun ini untuk membuat kain dan berburu ikan di rawa, bukankah ada suami anda Tuan Jack dan juga mereka?"

Deana menoleh pada pengawal dan pelayan yang telah kembali sejak tadi, pengawal sibuk memotong, mengukur kayu-kayu yang telah mereka tebang dan pikul ke halaman, sementara pelayan sibuk memotong hewan buruannya, entah berapa ekor kijang dan rusa ia dapat, bahkan ada ular besar juga. Deana bisa melihat kulit ular dia jemur di dekat kayu yang telah Jack kerjakan.

"Mm, na lah?"

"Lumayan lelah Yang Mulia. Tapi, saya mendapat banyak daun ini, besok saya tinggal membawanya saja karena saya sudah menebang banyak, jadi itu sepadan. Saya akan memasak untuk yang Mulia dahulu, lalu kita mandi setelahnya." Putri mengangguk.

Malam hari.

Mereka makan bersama dengan menu berbeda. Pelayan dan pengawal memakan daging bakar dengan porsi besar, sementara Deana, putri dan Jack memakan sup ikan dan ikan bakar.

Usai makan, pengawal memotong kecil kayu, membentuknya kecil, runcing dibawah, digunakan untuk penguat di penyambungan bangunan, fungsinya seperti paku. Lalu mengikis dan memperhalus bentukan kayu-kayu yang akan mereka gunakan untuk membangun besok. Sementara pelayan dan Jack, membantu Deana menumbuk daun berduri.

Hari-hari berlalu dengan baik, banyak hal yang berhasil dilakukan, apalagi ada tambahan Jack, Deana jadi bergerak bebas kesana kemari, karena ada Jack yang akan merawat Putri.

Bangunan yang di inginkan putri hampir rampung. Serat daun berduri juga sudah sangat banyak dihasilkan, kayu bahkan sudah memenuhi gudang kayu baru, dan ada lahan baru yang digemburkan oleh pelayan.

Stok daging juga semakin bertambah karena pelayan sangat jagoan menembak hewan, mulai dari burung untuk Deana dan hewan liar berukuran besar untuk mereka bertiga.

"Wah? Anda mendapatkan monster burung?" Jack berseru, dia terlihat antusias.

"Ini namanya elang, tapi elang level dua," jawab pelayan itu. "Nona pasti suka dengan bulu-bulunya, bisakah Anda membantu mencabut bulu-bulu ini? Saya ingin berburu kembali," kata pelayan.

"Bisa, kebetulan tak ada lagi kayu yang akan saya potong dan belah, Kak," jawab Jack.

Benar saja, saat Deana pulang, dia terpukau, bulu-bulu ini bisa dia buat untuk baju penghangat di musim salju, bahkan batang bulunya bisa dia gunakan untuk alat menulis dan lainnya.

"Beberapa hari lagi kita akan kembali ke kediaman, pastikan tidak ada satupun yang tahu tentang kediaman ini, termasuk keluarga anda, jika anda membocorkannya putri akan murka," kata Deana memperingati Jack.

"Iya kak, saya tidak akan mengatakan pada siapa-siapa," balas Jack.

"Ini satu-satunya tempat kita berlindung nanti dimusim gugur dan salju, karena kediaman di sana tidak menjamin keselamatan, anda paham?" Deana menatap Jack.

"Saya paham, Kak. Saya berjanji tidak akan membuat Yang Mulia Putri marah lagi," ucap Jack.

"Baiklah, aku akan mencoba mempercayai anda."

Mereka kembali ke kediaman setelah bangunan selesai.

Seperti biasa, Deana selalu membawa beberapa barang yang akan dia jual di pasar, sementara tiga orang itu akan segera kembali ke kediaman Ibunya Deana.

"Kali ini, saya pergi ke pasar sendirian saja, Putri bersama Tuan Muda Jack ya, dirumah. Pintunya dikunci saja."

"Hu'um." Putri mengangguk.

Barang bawaan Deana kali ini lebih banyak dari sebelum-sebelumnya, karena ada beberapa kulit hewan berbulu tebal yang akan dia jual, hasil buruan si pelayan, lalu beberapa barang keterampilan yang terbuat dari kayu dan bulu monster elang serta sayuran yang dipetik dari kebun di hutan.

"Wah, kulit harimau putih?" Seseorang langsung tergoda. "Berapa anda jual Nona?"

"Saya ingin 5 keping emas, satu potong." Deana menjawab, dia memotong beberapa bagian kulit harimau itu dalam satu ekor kemarin.

"Berikan pada saya Nona, saya akan membelinya 6 keping emas satu potong, tapi jual pada saya semua kulit harimau itu, bagaimana?" Seseorang menerobos begitu saja.

"Hei, tidak bisa seperti itu! Saya terlebih dahulu!" Yang bertanya tadi protes.

"Tentu saja bisa, uang yang berbicara, bagaimana menurut anda Nona?"

"Hehe. Jika ada yang menawar lebih tinggi, tentu saja saya lebih suka penawar tinggi," jawab Deana.

"Nah, kau dengar, kalau gitu ayo hitung Nona." Mereka berdua menghitung.

"Ini 126 keping emas semuanya Nona," katanya. Langsung memberikan sekantong keping emas.

Deana menghitung. "Terimakasih Tuan."

Deana berhasil menjual semua barang-barang yang dia bawa ke pasar, termasuk gerobak pembawa barang-barang juga dia jual kembali. Namun, ini bukan gerobak besar yang kemarin, ini gerobak baru yang dia buat dari hutan, jadi saat pulang kemarin ada dua gerobak, satu gerobak besar dan satu gerobak ini.

"Akhirnya, aku punya 350 keping emas untuk penjualan hari ini dan tiga kantong koin. Aku akan membeli permata Essen dan permata energi."

Deana pun pergi ke toko permata dan beberapa toko lainnya untuk membeli sesuatu yang dibutuhkan.

"Na?" Putri berseru, padahal Deana masih jauh di sana, belum sampai di halaman kediaman.

"Putri baik-baik saja?" Deana langsung menggendong putri saat sampai.

"Tak ada yang bertamu?" Dia menatap Jack.

"Tidak ada Kak, kami baik-baik saja," jawab Jack.

"Na wal?"

"Ya, semuanya laris terjual, aku membeli permata Essen dan permata energi." Deana menunjukkan benda berkilauan itu dihadapan putri dan Jack.

"Bat na!" Putri bertepuk tangan.

"Ini untuk apa Kak?" tanya Jack penasaran.

"Permata energi ini untuk penghangat ruangan, pemberi cahaya, kalau permata essen ini untuk membuat benda-benda, menghilangkan benda dan bisa memperluas ruangan, cocok untuk musim gugur dan salju," terang Deana.

Jack tampak bingung, cara kerja permata essen terdengar aneh olehnya, kegunaannya tak jelas.

"Permata Essen ini paling mahal. Ini essen level terendah yang aku beli, harga 100 keping emas satu buah."

Jack tercengang.

1
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Lina Hibanika
penasaran dengan kelanjutannya,, jangan lama-lama up nya ya author yg baik hati 🤗😉
Rozh: Oke. terimakasih sudah membaca cerita sederhana aku kak🌹🙏🏻
total 1 replies
Lina Hibanika
ceritanya seru
Lina Hibanika
beuh ngaku koki kelas satu,, ga taunya sungguh mengecewakan 😒
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Rozh: Oke. terimakasih sudah membaca cerita sederhana saya ya🌹🙏🏻 semoga suka dan selalu menarik, up nya setiap sore atau malam ya🌹
total 1 replies
Cindy
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!