Mengisahkan tentang Kyara gadis cantik jelita berpenampilan sederhana dan hanya seorang anak dari pemanen buah sawit, Gadis ini seorang pekerja keras namun memiliki kelembutan hati yang tak sembarangan orang miliki.
Karena suatu kejadian tidak terduga membuat Kyara terpaksa menikah dengan Lucas anak dari bos Ayah nya. Konflik mulai bermunculan setelah Kyara resmi menikah dengan Lucas.
Dari Lucas yang tak pernah menganggap Kyara ada sampai kecemburuan yang timbul di hati Sarah kekasih hati Lucas, kerap kali Sarah berbuat jahat kepada Kyara. Hingga suatu ketika Kyara dituduh pernah mencelakai Sarah.
Saat Kyara merencanakan balas dendam nya, tiba-tiba seseorang yang pernah ada di hati Kyara muncul. Mereka bersatu untuk menghancurkan Lucas sehancur-hancurnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asteria Mandelle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
POV LUCAS
Lucas meninggalkan ruangan itu dengan hati yang berdenyut. Istrinya lebih memilih pria lain ketimbang dirinya. “Hm! Ternyata kau tidak lebih dari sampah!”
Pria itu melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, saat telah sampai di Apartemen pikirannya kacau, ia terus mengingat gadis itu mencari Aldo musuh bebuyutan nya. “Aakhhh?!” Mengusap kasar kepalanya.
Ia meraih ponsel di saku jasnya, ia membalas pesan dari Sarah.
“Kemari lah, berikan gue kepuasan!!”
Terdengar ketukan pintu dari arah luar, ia membuka ternyata Sarah telah tiba. Ia menarik paksa wanita itu membawanya ke dalam kamar miliknya.
“Lakukan apa yang ingin kau lakukan!”
Lucas membiarkan tubuhnya digerayangi oleh wanita yang bukan istrinya itu, wanita itu merangkak naik ke atas tubuh atletis Lucas membelai lembut roti sobek itu. Sebelumnya Lucas telah minum obat perangsang yang ia letakkan di laci mejanya.
“Haha! Sayang terus kan. Terus sayang, haha!”
“Kau ingin yang lebih dari ini.”
“Iya sayang teruskan. Haha!”
Tanpa mereka sadari pintu kamar telah terbuka dengan lebar, gadis itu. Gadis itu melihat aktivitas tak senonoh Lucas.
“Kyara.” matanya melotot dengan sempurna melihat sosok yang berada di depan pintu itu.
Dia mendorong kasar wanita jalang yang berada diatas tubuhnya lalu beranjak mengenakkan celananya. Ia melangkah mengejar gadis itu, terlambat Kyara sudah mengunci pintu kamarnya.
“Akhh! … Sialan!”
Lucas kembali ke kamarnya dan mengusir wanita itu, setelah sadar apa yang dilakukannya menyesali perbuatan yang membuat hati Kyara terluka.
“Kenapa gue lakukan ini!”
Ia duduk di lantai bersandar pada ranjang mengacak-acak rambutnya dengan deru napas yang terlihat tidak teratur. Ia menyesali nya.
*
*
*
Setelah menguncinya kamarnya , gadis itu bersandar di balik pintu ia tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Kenapa Lucas tega bermain api di belakangnya.
“Hiks! Apa kurang cukup penderitaan yang aku alami. Tuhan!” Tubuhnya merosot tak berdaya, gadis itu memeluk lututnya dengan kepala tertunduk, membiarkan air mata membasahi pipi chubby nya.
Dengan sisa tenaga gadis itu berdiri, walau dengan langkah tertatih ia mencoba untuk berjalan ke arah kamar mandi.
“Biarkan aku istirahat sejenak.” Kakinya satu persatu masuk ke dalam bathtub yang telah terisi penuh oleh air.
Gadis itu menenggelamkan dirinya, lama begitu lama hingga kesadaran kian menghilang. Dia tidak ingin mati namun ingin menghilangkan beban-beban yang terus bersarang di kepalanya.
*
*
Lucas mencoba mengetuk pintu kamar Kyara, tak ada jawaban dari dalam, hingga hari menjelang siang perut nya terasa keroncongan. Niat hati ingin mengajak gadis itu makan siang.
“Kyara!” Mengetuk pintu sedikit keras. “Buka pintunya, ayo kita makan siang di luar.”
Lucas mengerutkan keningnya, di dalam lubuk hati terselip rasa panik, namun rasa itu tertutup oleh wajah datarnya.
“Apa gadis cerewet itu tidur?” Ia masih berada di depan pintu menunggu pemilik kamar membukanya.
Lima belas menit berlalu, ada perasaan aneh gadis itu tidak membukakan pintu. Ia mendobrak paksa pintu itu dalam hitungan ketiga— pintu terbuka.
“Kosong?” Matanya mencari keberadaan gadis itu. Melangkahkan kaki menuju setiap sudut ruangan, nihil. Gadis itu tidak ada, satu ruangan yang belum pria itu lihat.
“Kamar mandi ….”
Lucas berlari ke arah kamar mandi terdengar gemericik suara air. “Oh rupanya dia sedang mandi, gue tunggu di kasur dia aja.” Melangkahkan kaki ke arah kasur dan berbaring disana.
Namun gadis itu tidak juga muncul dari balik pintu kamar mandi, kembali pria itu berjalan kesana memegang gagang pintu yang tidak terkunci.
“Kyara—” kedua matanya melotot melihat gadis itu tenggelam di dalam bathtub itu.
Pria itu berlari dan menarik gadis itu keluar dari bathtub memangku kepala gadis itu di atas pahanya.
“Kyara bangun! Woi bangun!” Menepuk-nepuk pipi yang mulai memucat Pasih itu.
Ia menggendong gadis itu ala bridal style ke arah ranjang. Berlari ke arah kamar mengambil ponselnya.
“Halo, Dok. Tolong cepat kemari!”
Lucas kembali ke kamar gadis itu. Ia melihat baju yang dipakai istrinya basah kuyup. “Kenapa kau begitu bodoh! Pakaiannya basah. Apa aku yang harus mengganti pakaiannya?”
Pria itu berjalan ke arah lemari besar mencari pakaian kering untuk gadis yang sedang terbaring dengan wajah pucat itu.
“Nah ini baju dan celana, tapi dimana dalamannya?” Lucas berpindah ke sisi sebelahnya. “Nah ini dia.” Ia mengambil bra dan CD berwarna pink.
Lucas masih mematung di depan ranjang istrinya, ada rasa bimbang saat dia ingin mengganti pakaian gadis itu. “Gue ganti nggak ya? Kalau nggak aku ganti pasti dia tambah kedinginan.”
Terdengar suara bel di pintu utama, seorang dokter muda yang sangat cantik berjalan masuk setelah pria itu membukakan pintu untuknya.
“Mari ikuti saya, Dok.” Dokter itu mengangguk.
“Cepat periksa keadaannya, Dok. Dia tadi menenggelamkan dirinya.”
Dokter itu mendekat memasang stetoskop di telinganya dan mengarahkan ke dada gadis itu. Memeriksa kedua mata dengan senter khusus. Setelah mengamati yang terjadi ia menghampiri Lucas.
"Sepertinya gadis ini telah banyak terminum air keran, melihat matanya memerah dan di dalam pernapasannya seperti tersumbat air.”
“Jadi bagaimana dok keadaannya?”
Dokter itu tersenyum simpul. “Bapak, tidak usah khawatir. Saya telah memasang cairan infus, beberapa jam lagi ia akan pulih. Namun bapak harus menyiapkan baskom besar, sebab dia akan memuntahkan air yang ia telan, setelah itu beri dia makan dan obat ini.”
Lucas menerima resep obat itu. “Bapak bisa menebusnya di apotik terdekat.” Pria itu mengangguk paham.
Setelah kepergian dokter itu ia duduk di ranjang sebelah Kyara. Lucas menatap lekat wajah cantik yang kini terlihat sangat tirus, bibir yang bisa tersenyum kini hanya mampu menangis.
“Maafkan gue.” Pria itu ikut tertidur sambil menggenggam tangan Kyara.
Gadis itu terbangun karena rasa tidak enak di perutnya, ia melihat Lucas tertidur pulas di sampingnya. Ia langsung berlari ke kamar mandi membuat pria itu terbangun dan mengikutinya dari belakang.
“Huek!” Kyara memuntahkan seluruh air yang tertelan tadi. Seluruh badannya lemas seketika ia memegang kuat sudut wastafel, lucas melihat itu menghampiri gadis itu dan memegang punggung gadis itu agar tidak ambruk.
“Ayo aku bantu untuk kembali ke ranjang.” Lucas memapah pelan tubuh gadis yang sangat ringkih itu.
Kalian masih ingat setelah kepergian dokter tadi? Lucas telah memesan makanan online dan menyimpannya di ruang pendingin. Kini setelah mengantarkan kembali gadis itu ke ranjang ia berjalan keluar untuk mengambil makanan yang telah di pesannya tadi.
“Maafkan aku Kyara, mungkinkah gue cemburu melihat lo lebih mencari dia?”
***
Bersambung.
Jangan lupa like, comment vote dan juga beri bintang 5 kalo kalian suka cerita ini ❤️
Salam dari Bunga Aster ❤️