Reksa pemuda tampan yang berusia 20 tahun,ia memiliki rahasia yg ia sembunyikan yaitu memiliki hobi makeup hingga menjadi vloger beauty/selegram terpopuler,banyak brnd terkenal yang ingin mengendorsnya.shutt...ini kisah Reksa tidak ada yang tau kecuali dirinya sendiri.
no plagiat.
real karya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fanesya elyin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 22
Malam itu hujan deras.
Langit mendung, dan apartemen Reksa remang dengan lampu bohlam kuning tua.
Reksa berdiri di depan cermin, masih dengan setengah makeup di wajahnya. Mata merah. Nafas berat.
Dia habis selesai live TikTok. Komentarnya kacau lagi. Ada yang muji. Ada yang ngatain. Ada yang nyuruh dia “kembali waras”.Bahkan setelah ia mencoba bangkit Reksa tetep lemah akan komentar jahat,mentalnya kembali down.
Bagas masuk diam-diam.
Gak bilang apa-apa, cuma nyodorin minuman hangat dan duduk di kasur.
“Kalo gue gak kuat, Gas… boleh gak gue nyerah aja?”
Bagas menatapnya.
“Gak ada lo-nya di kalimat ‘nyerah’. Yang ada… lo ngilang. Dan gue gak mau itu.”
Reksa menoleh.
Matanya sayu. Tapi dari dalamnya, ada sesuatu yang selama ini dia tahan.
Dia jalan pelan ke arah Bagas. Berdiri di depannya.
“Gue capek, Gas. Capek banget… ngumpet. Diem. Nahan diri tiap kali lo deket, tapi gue gak bisa nyentuh.”
Bagas mengangkat wajahnya. Tatapannya kosong—menunggu.
Dan akhirnya, Reksa ngomong.
“Gue suka lo, Agas”
“Udah lama. Udah dari dulu. Dari pertama kali lo nerima gue yang aneh ini, belain gue pas dituduh feminim. Dari cara lo tatap gue kayak gue bukan aib.”
“Gue suka lo... tapi gue takut. Takut kalau gue jujur, lo bakal pergi kayak yang lain.”
"Gue bener bener ga normal,Gas"menunduk.
Sunyi.
Hanya suara rintik hujan dan degup jantung yang makin kencang.
Bagas berdiri. Perlahan.
Dia menatap Reksa dalam. Lalu mengangkat tangan… dan menempelkan telapak ke pipi Reksa yang dingin.
“Sa…”
“Lo bukan beban. Lo bukan salah. Dan gue…”
“Gue juga ga normal karna gue suka lo. Tapi gue nunggu lo jujur dulu, biar lo tahu rasanya milih.”
Reksa gak kuat lagi. Dia menunduk, peluk Bagas dari depan.
Pelukannya gemetar. Tapi erat.
“Gue milih lo, Gas. Kalau nanti dunia makin jahat lagi… asal lo di samping gue, gue bisa berdiri lagi.”
Dan malam itu… untuk pertama kalinya,
Reksa gak menangis karena kesepian. Tapi karena dia tahu cintanya gak bertepuk sebelah tangan.
...
Malam berikutnya Reksa dipaksa Bagas untuk live kembali,jangan gubris komentar jahat,abaikan ada gue disini itu katanya.dengan sedikit dukungan dari Bagas membuat nya bangkit kembali.
Reksa lagi live makeup, tiba-tiba lip tint-nya bleber. Panik.
Bagas yang lagi lewat langsung sodorin tisu dari saku hoodie-nya.
“Tuh, lo ngapain sih kalau gak bisa rapi?”
Tapi senyumnya pelan, dan tangannya ikut ngelap pelan di sudut bibir Reksa.
Komentar live:
“WHO’S THAT HAND??! 😭🔥”
Ini adalah awal Reksa mendapatkan respont positif dari netizen,banyak yang penasaran,menebak nebak hubungan mereka lah dll,sehingga komentar jahat mulai tenggalam seiring bertambahnya netizen yang kepo siapa pria anonim itu.
Live selesai dengan aman,netizen tak lagi menghinanya walau ada beberapa tapi ia tak akan terpengaparuh lagi. Reksa ketiduran di sofa, laptop masih nyala, lighting studio masih hidup.
Bagas..
• Matikan lampu ring
• Mengangkat ala bridal
• Nyelimutin Reksa pelan-pelan
• Lalu duduk di sisi ranjang,menatap lama.
“Gue suka liat lo diem kayak gini.”
“Pas lo gak pura-pura kuat.”
Reksa ketiduran masih pakai makeup.
Bagas mendekat, buka tisu basah, bersihin wajah Reksa dengan hati-hati.
“Nggak baik tidur masih pakai foundation”
Tapi suaranya lembut.
Tangannya pelan.
Jemarinya nyentuh pipi Reksa dengan cara yang gak berani dia lakukan kalau Reksa melek.
Dan saat olesin toner terakhir…
“Lo cantik banget pas diem. Tapi gue lebih suka lo pas bangun dan nyengir kayak anak kecil.”
...
Tbc
